Anda di halaman 1dari 3

Nama: Risnandar

Nim: E21171008

Sensus Penduduk Di Korea Selatan

Latar Belakang

Walaupun banyak terjadi imigrasi dari berbagai negara Asia ke Semenanjung Korea dalam abad terakhir
ini, sangat sedikit yang bermukim secara permanen, jadi sejak tahun 1990 kedua Korea (Selatan dan Utara)
adalah salah sekian dari negara di dunia yang mempunyai komponen suku bangsa yang paling homogen.
Jumlah suku minoritas sangat kecil. Di Korea Selatan, persentase populasi warga negara asing terdata
sangat kecil dan umumnya bertempat tinggal hanya untuk sementara, di antaranya orang Cina, Jepang,
kulit putih (Eropa, Amerika dll), Asia Tenggara, dan Asia Selatan.

Kecenderungan Populasi

Populasi Korea Selatan telah berkembang sangat pesat semenjak berdirinya negara republik ini pada
tahun 1948. Pada saat sensus untuk pertama kalinya pada tahun 1949, jumlah populasi Korea Selatan
mencapai 20.188.641 jiwa. Sensus pada tahun 1985 mencapai angka 40.466.577 jiwa. Pertumbuhan
penduduk Korea Selatan cukup lambat, per tahunnya hanya 1,1 % dari tahun 1949 sampai 1955, saat
jumlah penduduk menembus angka 21,5 juta jiwa. Pertumbuhan selanjutnya menjadi lebih cepat antara
tahun 1955 dan 1966 dengan populasi mencapai 29,2 juta jiwa atau dengan angka pertumbuhan
penduduk rata-rata 2,8 %, namun selanjutnya menurun secara signifikan selama periode 1966 sampai
1985 dengan persentase pertumbuhan 1,7. Sesudah itu pun menjadi semakin lambat sampai kurang dari
1 %, seperti yang terjadi di negara-negara industri lain dan ini juga merupakan hasil yang ditargetkan oleh
Kementerian Kesehatan dan Hubungan Sosial pada tahun 1990-an. Populasi mencapai 42,2 juta jiwa pada
tanggal 1 Januari 1989.

Proporsi total jumlah penduduk di bawah usia 15 tahun mengalami kenaikan dan penurunan seiring
dengan pertumbuhan penduduk. Pada tahun 1955, sekitar 41,2 % jumlah populasi adalah usia di bawah
15 tahun, persentase tersebut naik menjadi 43,5 % pada tahun 1966 sebelum turun drastis ke angka
38,3 % pada tahun 1975, 34,2 % pada tahun 1980 dan 29,9 % pada tahun 1985. Pada masa lalu, proporsi
anak-anak yang besar dalam masyarakat turut membebani kondisi perekonomian negara, khususnya
dikarenakan sejumlah besar sumber daya dicurahkan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan. Dengan
menurunnya angka pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kelompok usia menengah (dari usia 18,7
tahun sampai 21,8 tahun antara tahun 1960 dan 1980), struktur usia piramida populasi telah berubah
menjadi seperti yang umum dijumpai di negara-negara industri lain.

Penurunan angka pertumbuhan penduduk serta kelompok usia di bawah 15 tahun setelah tahun 1966
menunjukkan kesuksesan dari program pengendalian kelahiran, baik secara resmi maupun tidak.

Lembaga-lembaga masyarakat baik yang umum ataupun privat ikut terlibat dalam program keluarga
berencana bersama badan-badan pemerintahan seperti Kementrian Kesehatan dan Hubungan Sosial,
Kementrian Hubungan Rumah Tangga, Federasi Keluarga Berencana Korea serta Korea Institut bagian
Keluarga Berencana. Di akhir tahun 1980-an, badan-badan ini aktif dalam membagikan informasi dan alat
pengendalian kelahiran, membuka ruang bagi wanita tentang metode keluarga berencana, serta
memberikan subsidi dan hak khusus (seperti pinjaman berbunga rendah) untuk para orangtua yang telah
melakukan sterilisasi. Pada tahun 1983 terdapat 426.000 orang di Korea Selatan yang melakukan sterilisasi
dan pada tahun berikutnya meningkat menjadi 502.000 orang.

Orang Korea kebanyakan masih mempunyai pandangan kolot terhadap program keluarga berencana.
Orang Korea lebih memilih mempunyai anak laki-laki dibanding perempuan, dimana di Korea yang sangat
kuat pengaruh Konfusianisme sehingga anak laki-laki lebih diutamakan karena dianggap sebagai
pelindung orang tua di hari-hari tua mereka serta sebagai penerus nama keluarga, artinya orang tua yang
hanya memiliki anak perempuan biasanya akan mempunyai anak lagi sampai mendapat anak laki-laki.
Pemerintah telah mendorong pasangan suami istri agar mempunyai satu anak saja.

Angka kelahiran di Korea Selatan kini menjadi salah satu yang terendah di dunia. Pada tahun 2006, tercatat
452.000 kelahiran dengan persentase 9,22, meningkat sedikit daripada tahun sebelumnya yakni 438.000
kelahiran pada persentase 8,97.

Suku Bangsa

Korea Selatan adalah negara yang memiliki komposisi suku bangsa yang sangat homogen, hampir
seluruhnya adalah etnis Korea. Pada tahun 1970, sekitar 120.000 orang Cina (etnis Tionghoa) menetap di
Korea Selatan dan jumlah itu terus menurun hingga menjadi 21.000 orang saat ini. Bagaimanapun juga di
akhir 1990-an, jumlah mereka sempat meningkat tajam, diperkirakan saat itu terdapat 300.000 sampai
1.000.000 warga negara Cina yang tinggal di Korea Selatan,

Pencatatan terakhir pendduk korea selatan 51.448.183 (2016)

Struktur usia

 0-14 tahun: 18,3% (pria 4.714.103/wanita 4.262.873)


 15-64 tahun: 72,1% (pria 18.004.719/wanita 17.346.594)
 65 tahun atau lebih: 9,6% (pria 1.921.803/wanita 2.794.698)

Pertumbuhan

 Angka kelahiran: 9,38 kelahiran/1.000 populasi (perkiraan 2006)


 Tingkat fertilitas: 1,25 anak lahir/wanita (Agustus 2006)
 Angka kematian: 5,94 kematian/1.000 populasi (perkiraan 2006)
 Angka kematian bayi: 6,05 kematian/1.000 bayi lahir (perkiraan 2006)
 Angka migrasi: 0 migran/1.000 populasi (perkiraan 2006)

Rasio jenis kelamin

 pada saat kelahiran: 1,13 laki-laki/perempuan


 di bawah 15 tahun: 1,12 laki-laki/perempuan
 0-1 tahun: 1,03 laki-laki/perempuan
 65 tahun dan lebih: 0,63 pria/perempuan
 total populasi: 1,01 pria/wanita (perkiraan 2000)
Harapan hidup

 total populasi: 79,05 tahun


 pria: 75,7 tahun
 wanita: 82,4 tahun (perkiraan 2007)

Agama

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama di Korea Selatan

 Nonreligius: 46,92%
 Kristen: 29,25%
 Buddha: 22,8%
 Kong Hu Chu: 0,23%
 Islam: 0,08%[2][3][4]
 Lain-lain: 0,53% - 0,72%

Anda mungkin juga menyukai