Abortus
Abortus
Sering sekali wanita hamil mengalami abortus atau keguguran. Tapi banyak orang yang
belum mengetahui apa itu pengertian abortus/keguguran, macam-macam abortus/keguguran
dan penyebab abortus/keguguran.
Apa sih abortus/keguguran itu? Abortus/keguguran sendiri artinya suatu ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dan sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram.
Angka Kematian lbu (AKI) di Indonesia masih tinggi. Menurut Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran
hidup. Ada 3 penyebab klasik kematian ibu yaitu perdarahan, keracunan
kehamilan dan infeksi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 15-50% kematian ibu
disebabkan oleh abortus. Abortus berdampak perdarahan atau infeksi yang dapat
menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kematian ibu yang disebabkan abortus sering tidak
dilaporkan dalam penyebab kematian ibu, tapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis.
Abortus dapat terjadi secara tidak sengaja maupun disengaja.
Pengertian Abortus
Abortus terjadi karena adanya perdarahan desidua basalis yang berdampak terjadi nekrosis
jaringan sekitar sehingga sebagian atau seluruh hasil konsepsi keluar dan
menyebabkan uterus menjadi berkontraksi. Hasilkonsepsi kurang dari umur kehamilan 8
minggu dapat keluar seluruhnya, sedangkan hasil konsepsi denganumur kehamilan 8–14
minggu maka hasil konsepsi keluar sebagian atau seluruhnya. Pengeluaran
hasilkonsepsi umumnya ditandai dengan perdarahan.
Klasifikasi Abortus
1. Abortus spontan;
2. Abortus provokatus;
3. Abortus kompletus (keguguran lengkap);
4. Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap);
5. Abortus insipiens (keguguran berlangsung);
6. Abortus iminens (keguguran mengancam);
7. Abortus tertunda (missed abortion), dan
8. Abortus infeksius dan abortus septik.
Abortus spontan
Abortus provokatus adalah abortus yang disengaja. Abortus provokatus dapat dibagi menjadi:
1. Abortus medisinalis (abortus therapeutica), yaitu abortus yang dilakukan karena
indikasi medis misal, penyakit jantung, hipertensi, Ca servik;
2. Abortus kriminalis, yaitu abortus yang dilakukan karena tindakan legal tanpa indikasi
medis.
Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Abortus kompletus (keguguran lengkap) adalah abortus yang hasil konsepsi (desidua
dan fetus) keluar seluruhnya.
Tanda klinis: rasa nyeri dan perdarahan telah berhenti, ostium tertutup, uterus mengecil,
rongga rahim kosong
Terapi: pemberian uterotonika
Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap)
Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap) adalah abortus yang sebagian hasil
konsepsinya telah keluar, tetapi desidua atau plasenta masih tertinggal.
Tanda klinis: amenore, nyeri perut, perut mules, pedarahan sedikit/ banyak, keluar
jaringan/ fetus, servik terbuka
Terapi: pemberian cairan, digital dan kuretase, uterotonika, antibiotik
Abortus insipiens (keguguran berlangsung)
Abortus insipiens (keguguran berlangsung) adalah abortus yang sedang berlangsung, tidak
dapat dipertahankan.
Tanda: perdarahan banyak, ostium terbuka, ketuban teraba, berlangsung beberapa jam, nyeri
perut
Komplikasi: kematian ibu, infeksi
Terapi: terminasi kehamilan, pemberian cairan, digital dan kuretase, uterotonika, antibiotik
Abortus iminens (keguguran mengancam)
Abortus iminens (keguguran mengancam) adalah keguguran yang mengancam dan dapat
dipertahankan.
Tanda: ostium tertutup, tinggi fundus uteri sesuai umur kehamilan, perdarahan bercak, nyeri
perut bagian bawah
Terapi: bed rest total, obat hormonal, antispasmodika
Apabila perdarahan berlanjut, evaluasi kondisi kehamilan dan jika reaksi kehamilan 2 kali
berturut-turut negatif maka dilakukan kuretase.
Abortus tertunda (Missed abortion)
Abortus tertunda (Missed abortion) adalah janin sudah mati, masih di dalam uterus dan tidak
keluar 2 bulan atau lebih. Pada fetus yang mati dapat keluar sendiri, atau diresorbsi,
mengering dan menipis, atau menjadi mola karnosa.
Tanda: amenore, perdarahan sedikit berulang warna cokelat gelap, fundus tidak bertambah
tinggi, reaksi kehamilan negatif, servik tertutup dan ada sedikit darah, perut terasa dingin /
kosong
Terapi: pemberian uterotonika, dilatasi dan kuretase, antibiotik
Komplikasi: hipo atau afibrinogenemia
Abortus habitualis (keguguran berulang)
Abortus habitualis (keguguran berulang) adalah keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih.
Etiologi: kelainan ovum/ sperma, faktor ibu (disfungsi tiroid, kelainan korpus luteum,
plasenta, malnutrisi, kelainan anatomi, penyakit penyerta kehamilan)
Pemeriksaan: histerosalfingografi, BMR dan kadar iodium darah, psiko analisis
Terapi: pengobatan kelainan endometrium, kurangi/ hentikan kebiasaan buruk. Pada servik
inkompeten dilakukan tibdakan operatif
Abortus infeksius dan abortus septik