Anda di halaman 1dari 20

Tanggal : 18 Januari 2016

Tentang : Pedoman Pengorganisasian KPPIRS

BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan sebagaimana yang dimaksud dalam
pembukaan UUD 1945.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia merupakan tanggung jawab pemerintah dan
seluruh elemen masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya
kesehatan melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau.
Rumah Sakit Syuhada’ Haji yang berdiri sekitar tahun 1975 adalah salah satu
rumah sakit swasta diwilayah Blitar, yang ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan, selain satu rumah sakit umum daerah dan beberapa rumah sakit
swasta lainnya. Dengan pelayanan yang cepat, tepat dan efisien serta menjangkau
seluruh lapisan masyarakat, Rumah Sakit Syuhada’ Haji mampu memberikan alternatif
bagi masyarakat dalam menggunakan pelayanan jasa kesehatan yang berkualitas dan
sesuai standar. Untuk meningkatkan daya saing Rumah Sakit Syuhada’ Haji Blitar
berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya dengan cara memenuhi
standar pelayanan yang diharapkan masyarakat, terbukti dengan pemberian sertifikat
lulus Akreditasi 5 Pelayanan di tahun 2012. Dan sebagai bagian integral dari
pembangunan kesehatan nasional Rumah Sakit Syuhada’ Haji ikut mendukung program
pemerintah dengan menyiapkan diri menghadapi berlakunya Undang-Undang BPJS
tahun 2014 serta mengikuti program Akreditasi RS secara berkesinambungan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


BAB II
GAMBARAN UMUM

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, DAN TUJUAN

3.1 VISI.

BAB IV

4.1.BAGAN ORGANISASI.

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22
BAB V
VISI, MISI DAN TUJUAN
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT

5.1 VISI

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


Melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian infeksidi lingkungan Rumah sakit
secara efektif dan efisien.

5.2 MISI
Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan standar mutu pelayanan yang
harus dilaksanakan oleh rumah sakit untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan
pengunjung dari kejadian infeksi dengan memperhatikan cost effectiveness.

5.3TUJUAN
5.3.1 TUJUAN UMUM
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi
5.3.2 TUJUAN KHUSUS
a. Memutus mata rantai penularan mikroorganisme
b. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial
c. Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan dan
menjamin pencegahan infeksi nosokomial
d. Menggerakkan sumber daya yang ada di RS dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi secara efektif dan efisien
e. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


Direktur

Komite PPI RS

IPCO IPCN

 IPCLN
 Penanggung jawab
PPI di unit kerja

BAB VII
URAIAN JABATAN

7.1 Direktur
7.1.1 Hasil Kerja
a) Terbentuknya Komite PPI disertai SK

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


b) Tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan PPI
c) Kebijakan kegiatan PPI
d) Formularium pemakaian antibiotic
7.1.2 Uraian Tugas
a) Membentuk Komite PPI dengan Surat Keputusan
b) Mendukung penyelenggaraan upaya PPI
c) Menentukan kebijakan PPI
d) Mengesahkan SPO PPIRS
e) Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
7.1.3 Tanggung Jawab :
a) Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
berdasarkan saran dari KPPIRS
b) Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk
anggaran yang dibutuhkan
c) Bertanggung jawab mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian
infeksi nosokomial berdasarkan saran dari KPPIRS
d) Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotic yang rasional dan desinfektan
di rumah sakit berdasarkan saran dari KPPIRS
7.1.4 Wewenang
Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial menularkan
penyakit berdasarkan saran dari KPPIRS.

7.2 Komite PPIRS


7.2.1 Hasil kerja
a) Kebijakan PPIRS
b) SPO dan program PPI
c) Laporan kegiatan PPI
7.2.2 Uraian Tugas :
a) Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI
b) Menyusun SPO dan program PPI
c) Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan
d) Menerima laporan dari anggota komite PPI dan membuat laporan kepada direktur
e) Bekerjasama dengan anggota komite PPI dalam melakukan investigasi masalah
atau KLB infeksi nosocomial
f) Mengidentifikasi temuan di lapangan yang berkaitan dengan kegiatan PPI
7.2.3 Tanggung Jawab

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


a) Sosialisasi kebijakan PPIRS agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas
kesehatan rumah sakit
b) Mengevaluasi pelaksanaan program PPI
c) Memberikan konsultasi pada petugas rumah sakit tentang PPI
d) Berkoordinasi dengan unit terkait
7.2.4 Kewenangan
a) Mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi
b) Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
penggunaannya
c) Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
dalam PPI
d) Memberikan usulan kepada direktur untuk pemakaian antibiotic yang rasional di
rumah sakit berdasarkan hasil pemantaun penggunaan antibiotik
7.2.5 Syarat Jabatan :
a) Dokter dan berminat terhadap kegiatan PPI
b) Mendapat pelatihan dasar dan lanjutan PPI
c) Mempunyai kemampuan memimpin

7.3 IPCO.
7.3.1 Hasil Kerja
a) Pedoman pamakaian antibiotika
b) Laporan peta kuman dan resistensinya
7.3.2 Uraian Tugas
a) Ikut serta menyusun pedoman penulisan antibiotika dan surveilens
b) Memonitor kejadian KLB dan kegiatan surveilens
c) Memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien
7.3.3 Tanggung Jawab
a) Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar
b) Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan
dengan terapi
c) Membantu semua petugas kesehatan memahami pencegahan dan pengendalian
infeksi
7.3.4 Kewenangan
a) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI
b) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI
7.3.5 Syarat Jabatan :

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


a) Dokter dan berminat terhadap kegiatan PPI
b) Mendapat pelatihan dasar dan lanjutan PPI
c) Mempunyai kemampuan memimpin

7.4 IPCN
7.4.1 Hasil kerja
a) Laporan angka infeksi nosokomial
b) Audit standart dan kegiatan PPI di unit kerja
c) Rekomendasi perbaikan kegiatan PPI di RS
7.4.2 Uraian Tugas
a) Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di
rumah sakit
b) Memonitor pelaksanaan kegiatan PPI dan penerapan SPO pencegahan infeksi
nosokomial di unit keperawatan
c) Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap limbah, kebersihan
lingkungan, laundry, gizi dan unit lain berhubungan dengan kegiatan PPI
d) memberi konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian Infeksi yang diperlukan
pada kasus yang terjadi di rumah sakit
e) Memonitor terhadap penggunaan antibiotika yang rasional
f) Sebagai koordinator antar unit dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan
infeksi di rumah sakit
7.4.3 Tanggung Jawab :
a) Melaksanakan suveilans infeksi nosokomial di unit rawat inap
b) Membuat laporan suveilans dan melaporkan ke komite PPI
c) Bersama komite PPI Melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI
d) Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI
e) Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPIRS
f) Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga
tentang topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan
insiden tinggi
7.4.4 Kewenangan
a) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI
b) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI
c) Melakukan audit dan surveilens
7.4.5 Syarat Jabatan :
a) Perawat D3 Keperawatan

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


b) Berminat terhadap kegiatan PPI
c) Mendapatkan pelatihan dasar dan lanjutan PPI
d) Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang atau setara
e) Memiliki kemampuan memimpin, inovatif dan percaya diri
f) Bekerja purna waktu

7.5 IPCLN
7.5.1 Hasil Kerja
Formulir surveilens terisi dengan baik, informative
7.5.2 Uraian Tugas
a) Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat inap
masing- masing
b) Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB,
c) Penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur
yang harus dijalankan bila belum faham
7.5.3 Tanggung Jawab :
a) Memberitahukan kepada IPCNapabila ada kecurigaan adanya infeksi nosokomial
pada pasien
b) Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan kegiatan
PPI
c) Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruang untuk terlaksananya survey
7.5.4 Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-masing
7.5.5 Syarat Jabatan :
a) Berminat terhadap kegiatan PPI
b) Perawat D3 Keperawatan
c) Mendapatkan pelatihan PPI dasar
d) Mempunyai kemampuan memimpin dan Inovatif

7.6 Penanggung Jawab PPI Di Laboratorium


7.6.1 Hasil kerja :
a) Audit pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart yang telah ditetapkan
b) Laporan relap biakan kuman
c) Laporan hasil penatalaksanaan pajanan benda tajam dan paparan cairan tubuh
7.6.2 Uraian Tugas

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


a) Mengumpulkan data-data tentang : pola resistensi kuman, reaksi transfusi.
b) Melaporkan hasil biakan kuman-kuman tertentu
c) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
d) Membuat laporan kegitan PPI di unit masing-masing
7.6.3 Tanggung Jawab
Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan kegiatan PPI
7.6.4 Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil di unit laboratorium
7.6.5 Syarat Jabatan
a) Berminat terhadap kegiatan PPI
b) Mendapat pelatihan PPI dasar
c) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

7.7 Penanggung Jawab PPI Di Unit Radiologi


7.7.1 Hasil Kerja
Data hasil monitoring kegiatan PPI di radiologi
7.7.2 Uraian Tugas
a) Memonitor kegiatan PPI di unit radiologi
b) Membuat laporan bila ada masalah yang berkaitan dengan PPI kepada IPCN dan
kepala ruang radiologi
7.7.3 Tanggung Jawab
Memastikan bahwa kegiatan PPI di unit radiologi berjalan dengan baik
7.7.4 Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap petugas di unit radiologi
7.7.5 Syarat Jabatan
a) Berminat terhadap kegiatan PPI
b) Mendapat pelatihan PPI dasar
c) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif
7.8 Penanggung Jawab PPIi Di Instalasi Gizi
7.8.1 Hasil kerja
Data hasil monitoring kegiatan PPI di Instalasi Gizi
7.8.2 Uraian Tugas

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


a) Melakukan monitoring kegiatan di instalasi gizi yang berhubungan dengan
kegiatan PPI (Pencucian makanan, Penyimpanan makanan, Pengolahan makanan,
Distribusi makanan, Kebersihan lingkungan)
b) Melakukan evaluasi bila ada kejadian infeksi nosokomial akibat dari penyediaan
makanan yang kurang baik
7.8.2 Tanggung Jawab
Memastikan bahwa kegiatan PPI di instalasi gizi berjalan dengan baik
7.8.3 Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap petugas di instalasigizi
7.8.4 Syarat Jabatan
a) Berminat terhadap kegiatan PPI
b) Mendapat pelatihan PPI dasar
c) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

7.9 Penanggung Jawab PPI Di Laundry


7.9.1 Hasil Kerja
Data hasil monitoring kegiatan PPI di Laundry
7.9.2 Uraian Tugas
Melakukan monitoring kegiatan di laundry yang berhubungan dengan kegiatan
PPI (Penerimaan linen, penghitungan dan pemilahan linen, penatalaksanaan linen
infeksius dan non infeksius, penyimpanan dan distribusi linen)
7.9.3 Tanggung Jawab
Memastikan bahwa kegiatan PPI di laundry berjalan dengan baik
7.9.4 Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap petugas di laundry
7.9.5 Syarat Jabatan
a) Berminat terhadap kegiatan PPI
b) Mendapat pelatihan PPI dasar
c) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

7.10 PENANGGUNG JAWAB PPI DI PEMELIHARAAN SARANA


7.10.1 Hasil kerja
Data hasil monitoring kegiatan PPI di pemeliharaan sarana
7.10.2 Uraian Tugas

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


Melakukan monitoring kegiatan di pemeliharaan sarana yang berhubungan dengan
kegiatan PPI (Pengelolaan limbah, padat dan cair)
7.10.3 Tanggung Jawab
Memastikan bahwa kegiatan PPI di pemeliharaan sarana berjalan dengan baik
7.10.4 Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap petugas di pemeliharaan sarana
7.10.5 Syarat Jabatan
a) Berminat terhadap kegiatan PPI
b) Mendapat pelatihan PPI dasar
c) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

7.11 PENANGGUNG JAWAB PPI DI RUANG REHABILITASI MEDIS.


7.11.1 Hasil kerja
Audit pelaksanaan PPI di unit kerjanya berdasarkan standart yang telah ditetapkan
7.11.2 Uraian Tugas
a) Menjalankan kegiatan PPI di unit kerjanya
b) Membuat laporan kegitan PPI di unit masing-masing
7.11.3 Tanggung Jawab
Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan kegiatan
PPI
7.11.4 Kewenangan
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil di unit rehabilitasi
7.11.5 Syarat Jabatan :
a) Berminat terhadap kegiatan PPI
b) Mendapat pelatihan PPI dasar
c) Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

8.1 Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Bidang Keperawatan


a. Membuat form surveilens dan audit di ruang keperawatan (IRJ, IRNA, IGD)
b. Membuat SPO pencegahan infeksi nosokomial pada pasien yang terpasang alat
invasive dan tindakan operasi
c. Melakukan surveilens di ruang rawat inap (ILO, VAP, ISK,BSI,ILI, Kepatuhan
hand hygiene, penggunaan APD) menggunakan form surveilens
d. Surveilens pelaksanaan SOP pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang
rawat inap
e. Surveilens angka tertusuk benda tajam dan terpapar cairan tubuh
f. Audit pengelolaan linen bersih dan linen kotor
g. Memberikan laporan hasil kegiatan surveilens beserta rekomendasi ke unit
keperawatan

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


8.2 Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Instalasi Gizi
a. Membuat standart pengelolaan makanan berdasarkan PPI
b. Audit kegiatan penyediaan makanan pasien meliputi :
 Penerimaan, pengelolaan dan penyimpanan bahan mentah
 Pengolahan bahan makanan
 Kepatuhan penggunaan APD pengolah makanan
c. Audit kebersihan lingkungan instalasi gizi
d. Memberikan laporan hasil kegiatan surveilens beserta rekomendasi ke instalasi
gizi
8.3 Hubungan KerjaKPPIRS Dengan Kamar Operasi
a. Membuat standart lingkungan kamar operasi,
b. Membuat SPO pencegahan ILO di kamar operasi
c. Audit pencegahan ILO meliputi :
 Audit lingkungan, kepatuhan petugas, alur alat/linen bersih dan kotor
d. Memberikan laporan hasil kegiatan surveilens beserta rekomendasi ke instalasi
kamar operasi
8.4 Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Instalasi Farmasi
a. Audit penggunaan antibiotika irasional
b. Membuat laporan ke komite medis tentang peggunaan antibiotika yang
irasional
8.5 Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Pelayanan Medis
a. Audit kepatuhan cuci tangan
b. Laporan hasil audit penggunaan antibiotika irasional melalui komite medis
8.6 Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Penunjang Medis
a. Membuat standart PPI di unit penunjang medis
b. Audit kepatuhan cuci tangan dan kepatuhan penggunaan APD
c. Surveilens angka tertusuk benda tajam dan paparan cairan tubuh
d. Laporan hasil audit ke unit
8.7 Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit
a. Membuat jadwal PKRS tentang pengendalian infeksi kepada pasien, keluarga
pasien dan pengunjung rumah sakit
b. Membuat laporan hasil PKRS PPI ke tim PKRS rumah sakit
8.8 Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Rehabilitasi Medis
a. Membuat standart PPI di unit rehabilitasi medis
b. Audit kepatuhan cuci tangan dan kepatuhan penggunaan APD
c. Laporan hasil audit ke unit

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


8.9 Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Laundry
a. Membuat standart pengelolaan linen berdasarkan PPI
b. Audit kegiatan pengeloalaan linen meliputi :
 Alur penerimaan linen kotor, penghitungan dan pemilahan linen kotor
 Dekontaminasi linen infeksius
 Proses pencucian
 Pengeloalaan linen bersih (penyimpanan, distribusi linen ke unit
keperawatan)
c. Laporan hasil audit beserta rekomendasi
8.10 Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Pemeliharaan Sarana
a. Berkoordinasi untuk pengelolaan sampah medis meliputi penyimpanan
sementara, pembakaran dan pengelolaan sisa pembakaran sampah medis
8.11Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Rumah Tangga
a. Membuat standart kebersihan lingkungan
b. Koordinasi kegiatan audit kebersihan lingkungan beserta laporannya
8.12Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Bagian SDM
a. Koordinasi orientasi pegawai baru, tenaga magang yang ada di rumah sakit
b. Koordinasi diklat karyawan
8.13Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Pemulasaraan Jenasah
a. Membuat standart pemulasaraan jenasah sesuai PPI
8.14Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Bagian Medical Record
a. Kepatuhan cuci tangan setelah menyentuh status pasien
b. Koordinasi pengumpulan lembar surveilens angka infeksi dari unit rawat inap
8.15Hubungan Kerja KPPIRS Dengan Cleaning Service
a. Membuat standart kinerja CS meliputi :
 Kepatuhan cuci tangan
 Kepatuhan pemakaian APD
 Desinfektan yang digunakan di rumah sakit
b. Audit kebersihan lingkungan dan standart CS
c. Audit angka tertusuk benda tajam dan laporan paparan cairan tubuh
8.16Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
a. Koordinasi Surveilens angka tertusuk benda tajam dan terpapar cairan tubuh
b. Memberikan laporan hasil kegiatan surveilens dan audit beserta rekomendasi ke
Direktur Rumah Sakit

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Tabel 10.1 Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi


JUMLAH
NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI
KEBUTUHAN

Dokter Pelatihan PPI


Ketua KPPIRS 1
spesialis/umum dasar

Pelatihan PPI
IPCN D3 Keperawatan 1
dasar

Pelatihan PPI
dasar (masih satu
IPCLN D3 keperawatan 19
yang sudah pernah
mengikuti )

Penanggung jawab
D3/SMA/sederajat 8
PPI di unit -

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

PENANGGUNG
SASARAN MATERI WAKTU METODA
JAWAB
Orientasi  Sosialisasi 2 Jam Ceramah IPCN / IPCO
karyawan struktur
baru organisasi
KPPIRS
 Sosialisasi
Program
PPIRS
 Hand
Hygiene
 Pemakaian
APD
 Etika batuk

Orientasi  Sosialisasi 2 jam Ceramah IPCN / IPCO


Program struktur
PPI seluruh organisasi
karyawan KPPIRS
 Sosialisasi
Program
PPIRS
 Hand
Hygiene
 Pemakaian
APD
 Etika batuk

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


BAB XI
PERTEMUAN/RAPAT

10.1Pertemuan rutin

BAB XII
PELAPORAN

1. LAPORAN HARIAN
 Laporan kejadian infeksi nosokomial tiap ruangan
2. LAPORAN BULANAN
 Laporan angka infeksi nosokomial, laporan indicator PPI
3. LAPORAN TRIMESTER
 Laporan trend angka infeksi nosokomial selama 3 bulan beserta analisa masalah
dan rekomendasi
 Laporan hasil audit beserta rekomendasi
4. LAPORAN SEMESTERAN
 Laporan trend angka infeksi nosokomial selama 6 bulan beserta analisa masalah
dan rekomendasi
 Laporan hasil audit beserta rekomendasi
5. LAPORAN TAHUNAN
 Laporan angka infeksi nosokomial selama 1 tahun
 Laporan indicator dalam 1 tahun
 Laporan dan evaluasi program PPI dalam tahun tersebut
6. LAPORAN INSIDENTIL ATAU KLB
 Laporan jika terjadi kejadian luar biasa atau laporan jika terjadi insiden kasus
tertentu

E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22


E/DOKUMEN KPPIRS 2016/PEDOMAN PENGORGANISASIAN 22

Anda mungkin juga menyukai