Jbptunikompp GDL Ockyrpraka 20848 3 Babiii

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 30

BAB III

HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Prakatek

Bidang pelaksanaan kerja praktek yang penulis laksanakan adalah

mengenai tinjauan atas prosedur dana pilpres pasangan calon Dr. H. Susilo

Bambang Yudhoyono dan Prof.Dr. Boediono di Provinsi Bangka Belitung.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumya bahwa penulis melaksanakan

kerja praktek di Kantor Akuntan Publik Drs. Tanzil Djunaidi dan Eddy, penulis

ditempatkan pada bagian audit, penulis terlebih dahulu mendapat pengarahan dan

penjelasan mengenai tata tertib serta mengenai tugas-tugas yang akan dikerjakan

di bagian audit.

3.1.1 Prosedur

3.1.1.1 Pengertian Prosedur

Prosedur adalah urutan kegiatan atau aktivitas yang melibatkan beberapa

orang dalam satu departemen atau lebih yang dilakukan secara berulang-ulang

dengan cara yang sama untuk menyelesaikan suatu permasalahan tertentu.

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Manajemen, menjelaskan bahwa :

“Prosedur adalah rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan

secara berulang-ulang dengan cara yang sama”.

(2007:198)

10
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 11

Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,

mendefinisikan prosedur adalah sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal yang biasanya


melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara transaksi perusahaan
yang terjadi secara berulang-ulang”.
(2005:5)

Sedangkan prosedur menurut Yogianto mengutip dari Richard F.

Neuschel, didefinisikan sebagai berikut:

“Prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan


instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa
(who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana
mengerjakannya”.
(2006:4)

3.1.2 Dana

3.1.2.1 Pengertian Dana

Dana adalah harta yang dikelompokan di dalam perusahan secara fisik

terpisah yang disajikan di dalam akun baik di dalam harta lancar maupun harta

lainnya yang mempunyai kegunaan secara khusus dan terbatas.

Menurut Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar mengutip dari buku

Kamus Akuntansi mendefinisikan dana adalah sebagai berikut :

“Dana adalah harta yang digunakan untuk pembayaran kewajiban

secara sistematis yang terakumilasi di dalam perkiraan kas dan

bank”.

(2005:5)
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 12

3.1.3Auditing

3.1.3.1 Pengertian Auditing

Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan

sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah

disusun oleh manajemen, berserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti

pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan tersebut.

Menurut Konrath mendefinisikan audit adalah sebagai berikut :

“Audit adalah suatu proses sistematis untuk secara objektif


mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang
kegiatan –kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan
tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah
ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan”
(2007:2)

Sedangkan menurut Mulyadi, mendefinisikan auditing adalah sebagai

berikut:

“Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan


mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan dengan
criteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya
kepada pemakai yang berkepentingan.”

(2005:4)
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 13

Dari definisi tersebut, terdapat beberapa karakteristik dalam pengertian auditing

yaitu:

1. Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang telah ditetapkan

2. Entitas Ekonomi (Economy Entity)

3. Aktivitas mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti proses

pemeriksaan.

4. Independensi dan kompetisi auditor pelaksana

5. Pelaporan audit

3.1.3.2 Tujuan Audit

Audit dikembangkan dan dilaksanakan karena audit memberi

banyak manfaat bagi dunia bisnis. Pelaksaanaan audit mempunyai tujuan

yang berbeda, beberapa tujuan audit menurut adalah :

1. Penilaian Pengendalian ( Appraisal of Control )

2. Membantu Manajemen ( Assistance to Manajement )

3. Penilaian Kinerja ( Appraisal of Performance )

3.1.4 Prosedur Audit

Prosedur audit adalah langkah-langkah yang harus di jalankan auditor

dalam melaksanakan pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten agar

tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif.

Prosedur audit dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan-bahan bukti

(audit evidence) yang cukup untuk mendukung pendapat auditor atas kewajaran

laporan keuangan.
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 14

Tahap/Langkah Prosedur Yang Disepakati (AUP)

Secara garis besarnya AUP terdiri dari :

1. Prosedur yang disepakti atas Laporan Awal Dana Kampanye dan

Rekening Khusus Dana Kampanye:

 Lakukan pengujian keakurasian matematis

 Periksa ketepatan waktu penyampaian laporan awal ( 1 minggu

sebelum pelaksanaan kampanye rapat terbuka)

 Periksa kesesuaian pembukaan rekening khusus dengan ketentuan

KPU

 Cocokkan saldo awal dengan bukti stor rekening khusus

 Telusuri keberadaan transaksi sumbangan awal ke bukti pendukung

 Lakukan konfirmasi atas besar dan jenis sumbangan awal ke

pemberi sumbangan (konfirmasi positif)

 Periksa dokumen untuk menentukan apakah nilai sumbangan non-

cash – saldo awal telah dicatat dengan harga pasar yang wajar

2. Prosedur yang disepakti atas Penerimaan Sumbangan :

 Melakukan keakurasian matematis

 Hitung kembali jumlah sumbangan masing-masing pihak (cash and

non cash) untuk menentukan bahwa jumlahnya tidak melebihi

batasan yang ditentukan

 Telusuri asal sumbangan untuk meyakini bahwa sumbangan

tersebut bukan berasal dari pihak-pihak yang dilarang

 Cocokkan nama penyumbang dengan bukti identitasnya


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 15

 Telusuri keberadaan transaksi sumbangan ke bukti pendukung

 Lakukan konfirmasi positif tentang besar dan jenis sumbangan ke

pemberi sumbangan

 Periksa dokumen untuk menentukan apakah nilai sumbangan non

cash telah dicatat sesuai dengan harga pasar yang wajar.

3. Prosedur yang disepakati atas Pengeluaran :

 Lakukan keakurasian matematis

 Telusuri keberadaan transaksi pengeluaran ke bukti pendukung

 Periksa dokumen untuk menentukan bahwa nilai pengeluaran telah

dicatat sesuai dengan harga pasar yang wajar. Jika terdapat

potongan pembelian yang nilainya significant harus diperlakukan

sebagai penerimaan sumbangan

 Periksa dokumen untuk menentukan tidak ada pengeluaran yang

tidak diperbolahkan

4. Prosedur yang disepakati atas Saldo Akhir dan Penutupan rekening

Khusus :

 Cocokkan saldo akhir Laporan Dana Kampanye dengan saldo

penutupan Rekening Khusus

 Untuk saldo akhir Non Cash, telusuri bukti kepemilikan dan

inspeksi keberadaan fisik atas barang modal tersebut (jika perlu)

 Minta representasi tertulis dari tim sukses pasangan calon Presiden

dan Wakil Presiden.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 16

3.1.5 Lingkup dan Tanggung Jawab Prosedur yang Disepakati

Akuntan Publik yang melakukan perikatan dengan prosedur yang

disepakati bertanggung jawab melakukan semua prosedur yang telah disepakati,

kecuali ia tidak dapat melakukannya karena adanya pembatasan ruang lingkup.

Dalam hal Akuntan Publik tidak dapat melakukan prosedur karena pembatasan

ruang lingkup, Akuntan Publik harus mencoba untuk memperoleh persetujuan

dari pemakai tertentu untuk memodifikasi prosedur yang disepakati. Jika prosedur

tersebut tidak diperoleh, Akuntan Publik harus menjelaskan adanya pembatasan

atas pelaksanaan prosedur pada laporannya atau menarik diri dari perikatan.

Prosedur yang disepakati yang terkait dengan audit dana kampanye Pemilu

Presiden dan Wakil Presiden, seperti diuraikan dalam laporan akuntan

independen, telah disusun berdasarkan ketentuan dalam UU No.42 Tahun 2008

dan peraturan KPU No.50 Tahun 2009 dengan menggunakan bentuk perikatan

prosedur yang disepakati atas unsur, akun, atau pos suatu laporan keuangan

(Pernyataan Standar Auditing No.51) (selanjutnya disebut “SA Seksi 622”) yang

ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Prosedur-prosedur

tersebut telah disepakati dan disetujui oleh KPU.

Perikatan ini bukan merupakan perikatan audit yang dilaksanakan

berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dan oleh karena itu, KAP

ini tidak menyatakan pendapat atas kewajaran penyajian laporan penerimaan

pengeluaran dana kampanye maupun efektifitas pengendalian internal atas

pelaporan penerimaan pengeluaran dana kampanye pemilu. Tanggung jawab atas

kecukupan dari prosedur yang disepakati yang dilampirkan dalam laporan ini
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 17

berada pada Komisi Pemilihan Umum (sebagai pihak yang memberikan

penugasan), dan bukan pada KAP (sebagai pihak yang melaksanakan penugasan)

atau Institut Akuntan Publik Indonesia. tanggung jawab KAP hanya sebatas pada

pelaksanaan prosedur yang disepakati dan pelaporan sesuai dengan standar profesi

yang berlaku.

Tanggung jawab KPU, KPU provinsi, dan KPU Kabupaten/kota adalah

mendapatkan LPPDK beserta laporan pendukung terkait dari Pasangan Calon dan

tim kampanye terkait serta menyampaikan kepada KAP yang ditunjuk.

Secara garis besar, lingkup perikatan ini adalah sebagai berikut :

a) Menerima LPPDK beserta laporan pendukung terkait sesuai dengan

tingkatanya (nasional, provinsi, atau kabupaten/kota) dari pasangan calon

dan tim kampanye terkait yang disampaikan melalui KPU, KPU provinsi,

atau KPU Kabupaten/Kota. Penerimaan laporan-laporan tersebut

didokumentasikan dalam Tanda Terima Penyerahan LPPDK.

b) Menerapkan prosedur yang disepakati atas LPPDK beserta laporan

pendukung terkait. Akses terhadap bukti pendukung atas LPPDK beserta

laporan pendukung terkait diberikan langsung oleh TKN, TKP, atau TKK

kepada KAP, tanpa perlu melalui KPU, KPU Provinsi, atau KPU

Kabupaten/Kota.

c) Memperoleh surat representasi dari Pasangan Calon dan tim kampanye

terkait yang menegaskan tanggung jawab Pasangan Calon dan tim

kampanye tersebut atas penyusunan, penyajian, dan pelaporan LPPDK

sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 18

d) Melaporkan hasil pelaksanaan prosedur yang disepakati kepada KPU,

KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknis pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis adalah dengan cara

mengumpulkan data-data di bagian audit, sebelumnya penulis diberikan

kesempatan oleh pembimbing perusahaan untuk melakukan kerja praktek terlebih

dahulu kemudian menentukan apa saja yang dibutuhkan oleh penulis dalam

penyusunan laporan kerja praktek, setelah itu pihak perusahaan memberikan data-

data yang dibutuhkan oleh penulis untuk penyusunan laporan kerja praktek.

Adapun teknik pelaksanaan kegiatan penulis dalam melakukan kerja praktek di

Kantor Akuntan Publik Drs. Tanzil Djunaidi dan Eddy adalah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi mengenai keadaan atau kondisi tempat kerja praktek.

2. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan yang berkaitan dengan Agreed

Upon Prosedur (AUP) yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik

Indonesia (IAPI) dan KPU.

3. Menerima laporan dana kampanye dari KPU (Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung) di kantor KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Pangkal

pinang.

4. Memeriksa kelengkapan dana kampanye yang diterima dari KPU atas

pasangan calon Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr.

Boediono dengan mengisi daftar tanda terima.

5. Jika pada tahap 4 data masih kurang, maka kami menyurati Tim Sukses

pasangan calon Presiden Drs. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 19

Dr. Boediono dan kami mengambil data yang kurang tersebut ke Tim

Sukses daerah tingkat II yang bersangkutan.

6. Setelah data lengkap kami lakukan audit prosedur atas Agreed Upon

Prosedur (AUP) sesuai dengan yang ditetapkan oleh Institut Akuntan

Publik Indonesia (IAPI) dengan cara:

A. Prosedur yang disepakti atas Laporan Awal Dana Kampanye dan

Rekening Khusus Dana Kampanye:

 Lakukan pengujian keakurasian matematis

 Periksa ketepatan waktu penyampayain laporan awal ( 1 minggu

sebelum pelaksanaan kampanye rapat terbuka)

 Periksa kesesuaian pembukaan rekening khusus dengan ketentuan

KPU

 Cocokkan saldo awal dengan bukti stor rekening khusus

 Telusuri keberadaan transaksi sumbangan awal ke bukti pendukung

 Lakukan konfirmasi atas besar dan jenis sumbangan awal ke

pemberi sumbangan (konfirmasi positif)

 Periksa dokumen untuk menentukan apakah nilai sumbangan non-

cash – saldo awal telah dicatat dengan harga pasar yang wajar

B. Prosedur yang disepakti atas Penerimaan Sumbangan :

 Melakukan keakurasian matematis

 Hitung kembal jumlah sumbangan masing-masing pihak (cash dan

non cash) untuk menentukan bahwa jumlahnya tidak melebihi

batasan yang ditentukan


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 20

 Telusuri asal sumbangan untuk meyakini bahwa sumbangan

tersebut bukan berasal dari pihak-pihak yang dilarang

 Cocokkan nama penyumbang dengan bukti identitasnya

 Telusuri keberadaan transaksi sumbangan ke bukti pendukung

 Lakukan konfirmasi positif tentang besar dan jenis sumbangan ke

pemberi sumbangan

 Periksa dokumen untuk menentukan apakah nilai sumbangan non

cash telah dicatat sesuai dengan harga pasar yang wajar.

C. Prosedur yang disepakati atas Pengeluaran :

 Lakukan keakurasian matematis

 Telusuri keberadaan transaksi pengeluaran ke bukti pendukung

 Periksa dokumen untuk menentukan bahwa nilai pengeluaran telah

dicatat sesuai dengan harga pasar yang wajar. Jika terdapat

potongan pembelian yang nilainya significant harus diperlakukan

sebagai penerimaan sumbangan

 Periksa dokumen untuk menentukan tidak ada pengeluaran yang

tidak diperbolahkan

D. Prosedur yang disepakati atas Saldo Akhir dan Penutupan rekening

Khusus :

 Cocokkan saldo akhir laporan dana kampanye dengan saldo

penutupan Rekening Khusus

 Untuk saldo akhir Non Cash, telusuri bukti kepemilikan dan

inspeksi keberadaan fisik atas barang modal tersebut (jika perlu)


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 21

 Minta representasi tertulis dari tim sukses pasangan calon Presiden

dan Wakil Presiden.

7. Mengirim konfirmasi positif kepada Tim Sukses pasangan calon Presiden

Drs. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono secara

sampling sebanyak 10 responden (penyumbang).

8. Kantor akuntan publik wajib mendapatkan surat pernyataan Client

Representation Leter (CRL).

9. Menginput data transaksi kedalam formulir/komputer untuk masing-

masing daerah tingkat II di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan

tingkat I.

10. Memperbanyak dan menjilid laporan audit dana kampanye tersebut. Yang

sebelumnya opini audit telah disiapkan terlebih dahulu oleh partner Kantor

Akuntan Publik Drs. Tanzil Djunaidi dan Eddy.

11. Mengantar dan menyerahkan laporan audit tersebut ke KPU Provinsi dan

menerima tanda terima atas laporan yang ditanda tangani oleh petugas

KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Prosedur Yang Disepakati Terhadap Laporan Penerimaan Dan

Penggunaan Dana Kampanye Pasangan Calon Presiden Dr. H. Susilo

Bambang Yudhoyono Dan Prof. Dr. Boediono di Provinsi Bangka

Belitung Pemilu 2009


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 22

A. Umum

1. Dapatkan LPPDK beserta laporan pendukung terkait, seperti yang tercantum

dalam Tanda Terima Penyerahan LPPDK. Contoh Tanda Terima Penyerahan

LPPDK disajikan dalam Lampiran A pedoman ini.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana Kampanye (LPPDK) Ada, namun

tidak disertai laporan pendukung. Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana

Kampanye (LPPDK) yang ada untuk periode 2 Juni 2009 sampai dengan 18

Juli 2009.

2. Tentukan ketaatan Pasangan Calon dan tim kampanye terkait terhadap periode

pencatatan dan pelaporan yang dicakup oleh LPPDK beserta laporan

pendukung terkait, berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku, seperti

yang tercantum dalam Bagian III dari pedoman ini.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Periode pelaporan telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Namun Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung pasangan calon No 2 Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof.

Dr. Boediono tidak melaksanakan pencatatan.

B. RKDK

1. Tentukan ketaatan Pasangan Calon dan tim kampanye terkait dalam

pembukaan RKDK di bank yang mengacu pada peraturan yang berlaku dengan

melakukan prosedur di bawah ini:


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 23

a. Cocokkan tanggal pembukaan RKDK dengan ketentuan yang berlaku,

yaitu RKDK dibentuk paling lambat tujuh hari setelah Pasangan Calon

ditetapkan sebagai peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden oleh KPU

(05 Juni 2009)

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung tidak membuka Rekening Khusus Dana Kampanye

(RKDK),karena Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung tidak menerima dana tunai sesuai dengan

petunjuk yang diterima dari Tim Kampanye Nasional (TIMKAMNAS)

pasangan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono.

b. Tentukan kesesuaian kepemilikan RKDK dengan cara membandingkan

nama pemilik RKDK antara informasi yang tercantum dalam rekening

koran dengan nama Pasangan Calon dan/atau tim kampanye terkait.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Karena butir B.1.a tidak terpenuhi maka tidak ada rekening koran untuk

nama pasangan calon Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr.

Boediono.

2. Tentukan kelengkapan pencatatan transaksi penerimaan dan penggunaan dana

kampanye Pemilu dengan cara memilih minimum 20 transaksi yang tercantum

dalam RKDK secara acak, tetapi harus mewakili ketercakupan:

a. Transaksi penerimaan dan penggunaan dana kampanye.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 24

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Tidak ada transaksi dalam bentuk uang, penerimaan harga berupa logistik

dari Tim Kampanye Nasional (TIMKAMNAS).

b. Seluruh periode yang tercakup dalam RKDK, serta menelusuri transaksi

tersebut ke LDK Penerimaan dan LDK Penggunaan untuk menentukan

tercatat tidaknya transaksi tersebut.

Catatan:

Jika jumlah keseluruhan transaksi penerimaan dan pengeluaran dana

kampanye pemilu yang tercantum dalam RKDK kurang dari 20 transaksi,

maka pengujian kelengkapan pencatatan dilakukan untuk seluruh transaksi

tersebut.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Karena tidak ada Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) dan

penerimaan hanya berupa logistik dari Tim Kampanye Nasiaonal

(TIMKAMNAS), maka pada Laporan Dana Kampanye (LDK) hanya

berupa penerimaan logistik dan pada Laporan Dana Kampanye (LDK)

penggunaan hanya mencatat penyerahan bahan kampanye kepada umum.

C.LDK Penerimaan Awal, LDK Penerimaan I, dan LDK Penerimaan II

1. Tentukan keakurasian matematis (penjumlahan, pengurangan dan sebagainya)

dari seluruh transaksi yang tercantum dalam LDK Penerimaan Awal, LDK

Penerimaan I, dan LDK Penerimaan II dengan cara melakukan perhitungan

kembali.
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 25

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Transaksi telah dihitung secara akurat.

2. Bandingkan jumlah penerimaan menurut klasifikasi pemberi dana dan bentuk

dana antara nilai yang tercantum dalam LDK Penerimaan Awal, LDK

Penerimaan I, dan LDK Penerimaan II, dengan nilai yang tercantum dalam

LPPDK. Jika terdapat perbedaan antara keduanya, tindak lanjuti dengan

melakukan prosedur yang relevan, seperti menanyakan alasan terjadinya

perbedaan tersebut kepada Pasangan Calon dan tim kampanye terkait dan

melakukan verifikasi atas bukti yang terkait berdasarkan penjelasan yang

diterima, serta prosedur lainya yang relevan untuk menyimpulkan alas an

terjadinya perbedaan tersebut.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Jumlah penerimaan Laporan Dana Kampanye (LDK) Awal, Laporan Dana

Kampanye (LDK) penerimaan I, Laporan Dana Kampanye (LDK) II telah

sesuai dengan nilai yang tercantum dalam Laporan Penerimaan dan

Penggunaan Dana Kampanye Pemilu (LPPDK).

3. Tentukan ketaatan atas batasan jumlah maksimum penerimaan sumbangan

(uang, barang, jasa, atau bentuk lainya) dengan mengacu pada ketentuan dan

peraturan yang berlaku. Jika terdapat ketidaktaatan terhadap batasan

sumbangan, sajikan dalam bentuk daftar yang mencakup nama pemberi dana

dan identitas terkait, serta jumlah dana yang diberikan.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 26

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Jumlah penerimaan Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, telah sesuai dengan peraturan (tidak melebihi

batasan maksimum penerimaan sumbangan) yang ditentukan oleh peraturan

yang berlaku

Catatan:

a. Mengingat batasan atas nilai sumbangan berlaku untuk jumlah sumbangan

secara akumulatif (dan bukan berdasarkan transaksi) untuk setiap pemberi

dana, maka LDK Penerimaan Awal, LDK Penerimaan I, dan LDK

Penerimaan II wajib direkapitulasi oleh Pasangan Calon atau tim kampanye

terkait berdasarkan nama pemberi dana.

b. Khusus untuk LDK Penerimaan tingkat nasional, selain dilihat dari tingkat

pusat, pengujian batasan sumbangan juga dilihat secara nasional. Untuk itu

nama pemberi dana dalam LDK Penerimaan tingkat nasional teah

direkapitulasi (telah dikonsolidasi/digabung dari tingkat kabupaten/kota,

provinsi, samapai dengan pusat).

4. Periksa transaksi penerimaan untuk melihat ada tidaknya transaksi penerimaan

yang dilarang berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Jika terjadi

pelanggaran dari ketentuan tersebut, tentukan ketaatan Pasangan Calon dan tim

kampanye terkait terhadap ketepatan waktu pelaporan dan penyetoran

sumbangan yang dilarang tersebut kepada KPU dengan cara memeriksa bukti

lapor kepada KPU dan bukti Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 27

(SSPNBP) yaitu paling lambat 14 hari setelah berakhirnya masa kampanye (18

Juli 2009).

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Tidak ada transaksi penerimaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang

dilarang oleh ketentuan dan peraturan yang berlaku.

5. Tentukan ketaatan pencatatan transaksi penerimaan dalam LDK Penerimaan

Awal, LDK Penerimaan I, dan LDK Penerimaan II dengan cara memilih

minimum 30 transaksi yang tercantum dalam LDK Penerimaan Awal, LDK

Penerimaan I, dan LDK Penerimaan II secara acak, tetapi harus mewakili

ketercakupan:

i. Seluruh periode yang tercakup dalam LDK Penerimaan

ii. Klasifikasi penerimaan

iii. Sebaran geografis pemberi dana, dan jika relevan

iv. Pemberian dana dari pusat ke provinsi/kabupaten atau dari provinsi ke

kabuaten.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Pencatatan transaksi penerimaan awal, I dan II telah sesuai dengan ketentuan

dan penafsiran yang berlaku.

Catatan:

Jika jumlah keseluruhan transaksi penerimaan dana kampanye Pemilu yang

tercantum dalam LDK Penerimaan kurang dari 30 transaksi, maka pengujian

dilakukan untuk seluruh transaksi tersebut. Khusus untuk LDK Penerimaan


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 28

pada tingkat kabupaten/kota, pemilihan transaksi tersebut diatas bukan 30

transaksi, melainkan cukup hanya 20 transaksi saja.

6. Atas sampel yang dipilih pada paragraph sebelumnya, lakukan prosedur di

bawah ini:

a. Bandingkan nama, no. identitas dan alamat pemberi dana yang tercantum

dalam LDK Penerimaan dengan foto kopi identitas penyumbang tersebut.

Identitas penyumbang perorangan dibuktikan dengan fotokopi KTP yang

masih berlaku atau identitas lain yang sah, dan fotokopi NPWP. Identitas

kelompok, perusahaan dan/atau badan usaha bukan pemerintah dibuktikan

dengan fotokopi akta pendirian dan fotokopi NPWP. Kewajiban

melampirkan fotokopi NPWP berlaku untuk nilai sumbangan sebesar

Rp.20 juta atau lebih.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Karena Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung tidak menerima sumbangan dari individu atau badan

usaha selain dari logistic yang diterima Tim Kampanye Nasional

(TIMKAMNAS) pasangan calon No 2 Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

dan Prof. Dr. Boediono, maka kami tidak dapat melakukan sampling atas

audit prosedur yang ditetapkan.

b. Telusuri transaksi tersebut ke bukti pendukungnya untuk memastikan:

i. Keberadaan transaksi

ii. Klasifikasi pemberi dana dan bentuk dana

iii. Keakurasian pengukuran dan penilaian.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 29

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Kami tidak mendapatkan bukti pendukung karena kurangnya koordinasi,

antara Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) II dan Tim Kampanye

Nasional (TIMKAMNAS).

c. Berdasarkan bukti pendukung yang diperoleh dan diperiksa,

dokumentasikan hasil pengujian tersebut di atas dalam kertas kerja yang

mencakup informasi sebagai berikut (namun tidak terbatas pada):

i. Tanggal transaksi

ii. No. referensi transaksi (jika ada)

iii. Nama, No. identitas, alamat, NPWP, dan No. telepon pemberi dana,

iv. Klasifikasi pemberi dana

v. Bentuk dana

vi. Jumlah dana

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Kami tidak mendapatkan bukti pendukung karena kurangnya koordinasi,

antara Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi Kapulauan Bangka

Belitung, Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) II dan Tim Kampanye

Nasional (TIMKAMNAS).

d. Telusuri transaksi penerimaan tersebut ke RKDK untuk menentukan

kelengkapan pencatatan transaksi penerimaan dana kampanye dalam

RKDK.
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 30

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Karena tidak adanya Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK), maka

transaksi tidak dicatat ke dalam Rekening Khusus Dana Kampanye

(RKDK).

e. Kirim konfirmasi positif untuk mengkonfirmasi keberadaan dan

keakurasian sumbangan. Konfirmasi harus dikirim secara lansung oleh

KAP. Buat daftar konfirmasi terkait sebagai kertas kerja untuk

mendokumentasikan pengiriman konfirmasi tersebut.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Kami telah mengirim konfirmasi positif ke Tim Kampanye Nasional

(TIMKAMNAS) di Jakarta. Konfirmasi hanya untuk penerimaan bantuan

logistic (barang) saja.

f. Lakukan wawancara dengan pemberi dana melalui telepon untuk

menentukan keberadaan dan mengetahui kondisi pemberi pemberi

sumbangan, serta tanyakan dan dokumentasikan informasi di bawah ini

dalam kertas kerja:

i. Identitas pemberi dana

ii. Kebenaran pemberi dana sebagai penyumbang dan besaran sumbangan

iii. Jika pemberi dana ternyata tidak memberikan sumbangan, tanyakan jika

pemberi dana mengetahui atau memberikan izin kepada pihak lain

untuk menggunakan identitasnya sebagai penyumbang.

iv. Menanyakan sumber dana yang digunakan untuk memberikan

sumbangan dan hal-hal lain yang dipandang perlu oleh KAP untuk
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 31

memberikan informasi mengenai kewajaran atau kepatutan pemberi

dana dalam pemberian sumbangan tersebut.

v. Mendapatkan representasi secara lisan dari pemberi dana bahwa

sumbangan yang diberikan bukan merupakan sumbangan yang dilarang

menurut ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Karena Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung tidak menerima sumbangan –sumbangan dalam bentuk

apapun selain bantuan logistic dari Tim Kampanye Nasional

(TIMKAMNAS) atas pasangan calon No 2 Dr. H. Susilo Bambang

Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono tidak melakukan wawancara dengan

pemberi dana.

g. Lakukan kunjungan terhadap pemberi dana sebesar 30 % ari jumlah

sampel tersebut diatas dengan didampingi oleh perwakilan tim kampanye

untuk menentukan keberadaan dan mengetahui kondisi pemberi

sumbangan , yang dipilih secara acak tetapi harus mewakili ketercakupan :

(i) klasifikasi pemberi dana dan ( ii) sebaran geografis pemberi dana.

Lakukan wawancara mengenai informasi yang disebutkan dalam paragraf

di atas dan dokumentasikan hasil wawancara tersebut dalam kertas kerja.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 32

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Karena Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung tidak menerima sumbangan –sumbangan dalam bentuk

apapun selain bantuan logistiK dari Tim Kampanye Nasional

(TIMKAMNAS) atas pasangan calon No 2 Dr. H. Susilo Bambang

Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono tidak melakukan wawancara dengan

pemberi dana.

h. Bandingkan informasi yan didapatkan dari hasil penelusuran ke bukti

pendukung, konfirmasi, wawancara melalui telepon, dan kunjungan

tersebut diatas dengan informasi yang tercatat dalam LDK Penerimaan.

Jika terdapat perbedaan antara keduanya, tindak lanjuti dengan melakukan

prosedur yang relevan, seperti menanyakan alasan terjadinya perbedaan

tersebut kepada Pasangan Calon dan tim kampanye terkait dan melakukan

verifikasi atas bukti terkait berdasarkan penjelasan yang diterima, serta

prosedur lainnya yang relevan untuk menyimpulkan alasan terjadinya

perbedaan tersebut.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Kami telah membandingkan Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana

Kampanye Pemilu (LPPDK) dengan Laporan Dana Kampanye (LDK),

rekapitulasi penggunaan logistic yang kesemuanya telah sesuai, namun

tidak didukung oleh bukti pendukung.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 33

i. Untuk sumbangan yang diterima dalam bentuk bukan kas , tentukan

kesesuaian pencatatan nilai sumbangan berdasarkan harga pasar wajar

yang berlku di wilayah yang bersangkutan ketika sumbangan diterima.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Sumbangan dalam bentuk barang telah dicatat dan telah kami telusuri ke

harga pasar, secara wajar yang berlaku di wilayah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

D. Penggunaan Dana Kampanye

1. Tentukan keakurasian matematis ( penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya)

dari seluruh transaksi yang tercantum dalam LDK penggunaan dengan cara

melakukan perhitungan kembali.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Kami telah melakukan perhitungan kembali, dan transaksi telah di hitung serta

di catat secara benar.

2. Bandingkan jumlah penggunaan dana kampanye menurut klasifikasi

penggunaan (operasi, modal, dan lainnya) dan bentuk penggunaan (kas dan

bukan kas) antara nilai yang tercantum dalam LDK Penggunaan dengan nilai

yang tercantum dalam LPPDK. Jika terdapat perbedaan antara keduanya,

tindak lanjuti dengan melakukan prosedur yang relevan, seperti menanyakan

alasan terjadinya perbedaan tersebut kepada Pasangan Calon atau tim

kampanye terkait dan melakukan verifikasi atas bukti yang terkait berdasarkan

penjelasan yang diterima, serta prosedur lainnya yang relevan untuk

menyimpulkan alasan terjadinya perbedaan tersebut.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 34

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Jumlah penggunaan dana kampanye dalam Laporan Dana Kampanye (LDK)

penggunaan telah telah sesuai dengan yang tercantum dalam Laporan

Penerimaan dan Penggunaan Dana Kampanye Pemilu (LPPDK) pasangan

calon Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono di Tim

Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

3. Tentukan ketaatan pencatatan transaksi penggunaan dalam LDK Penggunaan

dengan cara memilih minimum 20 transaksi yang tercantum LDK Penggunaan

secara acak , tetapi harus mewakili ketercakupan : (i) seluruh periode yang

tercakup dalam LDK Penggunaan dan (ii) klasifikasi penggunaan.

Catatan :

Jika jumlah keseluruhan transaksi penggunaan dana kampanye Pemilu yang

tercantum dalam LDK Penggunaan kurang dari 20 transaksi , maka pengujian

dilakukan untuk seluruh transaksi tersebut. Khusus untuk LDK Penggunaan

pada tingkat kabupaten/kota , pemilihan transaksi tersebut di atas bukan 30

transaksi , melainkan cukup hanya 20 transaksi saja.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Pencatatan transaksi dalam Laporan Dana Kampanye (LDK) penggunaan telah

sesuaii dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Yang dicatat ke dalam

pos penyebaran bahan kampanye kepada umum.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 35

4. Atas sampel yang dipilih pada paragraf sebelumnya, lakukan prosedur di

bawah ini:

a. Telusuri transaksi tersebut ke bukti pendukungnya untuk memastikan : (i)

keberadaan transaksi, (ii) klasifikasi penggunaan dan bentuk dana, dan (iii)

keakurasian pengukuran dan penilaian.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Transaksi atas penggunaan logistic kampanye telah sesuai dengan ketentuan,

namun tidak di lampiri oleh bukti pendukung.

b. Berdasarkan bukti pendukung yang diperoleh dan diperiksa,

dokumentasikan hasil pengujian tersebut di atas dalam kertas kerja yang

mencakup informasi sebagai berikut (namun tidak terbatas pada) : (i)

tanggal transaksi, (ii) No. referensi transaksi (jika ada), (iii) keterangan

transaksi atau aktivitas, (iv) bantuk dana, (v) klasifikasi penggunaan, dan

(vi) jumlah penggunaan.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Karena tidak adanya bukti pendukung yang diperoleh untuk diperiksa, maka

kami tidak bisa mendokumentasikan hasil pengujian tersebut. Menurut

tanggal transaksi, no referensi transaksi, keterangan transaksi atau aktivitas,

bantuk dana, klasifikasi penggunaan dan jumlah penggunaan.

c. Telusuri transaksi penggunaan tersebut ke RKDK untuk menentukan

kelengkapan pencatatan transaksi penggunaan dana kampanye dalam

RKDK.
Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 36

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Karena tidak adanya Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK), maka

transaksi tidak dicatat ke dalam Rekening Khusus Dana Kampanye

(RKDK).

d. Bandingkan informasi yang didapatkan dari hasil prosedur diatas dengan

informasi yang tercatat dalam LDK Penggunaan. Jika terdapat perbedaan

antara keduanya, tindak lanjuti dengan melakukan prosedur yang relevan,

seperti menanyakan alasan terjadinya perbedaan tersebut kepada Pasangan

Calon ad tim kampanye terkait dan melakukan verifikasi atas bukti terkait

berdasarkan penjelasan yang diterima, serta prosedur lainnya yang relevan

untuk menyimpulkan alasan terjadinya perbedaan tersebut.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Tidak ada transaksi melalui Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK),

sehingga tidak bisa di bandingkan antara Laporan Dana Kampanye (LDK)

penggunaan dengan Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK).

e. Untuk penggunaan dalam bentuk bukan kas , tentukan kesesuaian

pencatatan nilai penggunaan berdasarkan harga pasar wajar yang berlaku di

wilayah yang bersangkutan ketika penggunaan terjadi.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Nilai penggunaan dalam bentuk non cas telah dicatat berdasarkan harga

pasar yang wajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 37

E. Saldo Akhir Dana Kampanye

1. Untuk saldo akhir dana kampanye berupa kas, cocokkan saldo tersebut antara

informasi yang tercantum dalam LPPDK dengan informasi yang tercantum

dalam RKDK. Jika terdapat perbedaan antara keduanya, tindak lanjuti dengan

melakukan prosedur yang relevan, seperti menanyakan alasan terjadinya

perbedaan tersebut kepada Pasangan Calon dan tim kampanye terkait dan

melakukan verifikasi atas bukti yang terkait berdasarkan penjelasan yang

diterima , serta prosedur lainnya yang relevan untuk menyimpulkan alasan

terjadinya perbedaan tersebut.

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Karena tidak menggunakan Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK), maka

tidak dapat di bandingkan antara Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana

Kampanye Pemilu (LPPDK) dengan Rekening Khusus Dana Kampanye

(RKDK).

2. Untuk saldo akhir dana kampanye dalam bentuk bukan kas, lakukanprosedur di

bawah ini :

a. Untuk barang modal, telusuri bukti kepemilikannya dan lakukan inspeksi

atas keberadaan fisiknya.

b. Untuk saldo akhir dalam bentuk bukan kas selain barang modal, lakukan

inspeksi atas keberadaan fisiknya (jika dipandang perlu).


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 38

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Hasil temuan tidak ada saldo akhir dana kampanye dalam bentuk bukan kas.

Karena jumlah logistic yang diterima telah di bagikan habis sampai dengan

tanggal 18 Juli 2009.

F. Surat Representasi Pasangan dan Tim Kampanye Terkait

1. Dapatkan Surat representasi dari Pasangan Calon dan tim kampanye terkait

sehubungan dengan LPPDK beserta laporan pendukungterkait. Surat

representasi tersebut berbeda dengan Surat Pernyataan Tanggung Jwab atas

Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dan Kampanye. Contoh surat

representasi tersebut disajikan sebagai Lampiran B dari Pedoman ini .

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Surat representasi dari Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung atas pasangan calon Dr. H. Susilo Bambang

Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono yang di tanda tangani oleh Ketua dan

Bendahara telah kami dapati.

2. Sesuai dengan standar profesi yang berlaku, penolakan penyerahan surat

representasi oleh Pasangan Calon dan tim kampanye terkait kepada KAP

dipandang merupakan pembatasan terhadap pelaksanaan perikatan prosedur

yang disepakati, dan oleh karena itu, KAP dapat melakukan salah datu dari

tindakan-tindakan sebagai berikut: (i) mengungkapkan hal tersebut dalam

laporannya, atau (ii) mengundurkan diri dari perikatan.


Bab III Hasil Pelaksaan Kerja Praktek 39

Temuan/Hasil dari Prosedur:

Surat representasi dari Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung atas pasangan calon Dr. H. Susilo Bambang

Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono yang di tanda tangani oleh Ketua dan

Bendahara telah kami dapati.

Anda mungkin juga menyukai