Anda di halaman 1dari 50

2. A.

PERAN VIRUS

Peran virus secara umum adalah penyebab kerugian karena

dia secara alami bersifat parasit obligat pada mahkluk hidup.

berikut ini penyakit yang disebabkan oleh virus.

Dalam dunia pertanian:

Mosaik (bercak kuning) pada daun tembakau .

disebabkan oleh Tobacco Mozaik Virus/TMV

Daun menggulung pada tanaman kapas dan

lobak yang disebabkan oleh virus bernama

Turnip Yellow Mozaic Virus ( TYMV ).

Tungro pada tanaman padi yang disebabkan

oleh virus tungro

kanker pada tanaman jeruk yang disebabkan

oleh Citrus PVD (CPVD)

Dalam dunia peternakan, ada beberapa penyakit yang

juga disebabkan oleh virus, antara lain :

penyakit tetelo atau New Castle Disease

( NCD ) yang menyerang sistem saraf unggas

( ayam, itik )

penyakit kuku dan mulut atau Foot and Mouth

Disease yang menyerang organ kuku dan mulut

hewan ternak seperti sapi, kambing, kerbau

dan kuda

penyakit flu burung yang menyerang sistem

pernapasan ternak unggas


Penyakit pada manusia. Beberapa di antara nya yang

saat ini baru terkenal adalah :

AIDS yang disebabkan oleh HIV ( Human

Imunodeficiency Virus ) menyerang sistem

kekebalan tubuh manusia

Campak : myxovirus

Cacar air: varicella zoster virus

Demam berdarah yang disebabkan oleh Virus

Fluburung :- H1N1 yang menyebabkan flu Spanyol

tahun 1918, dan flu babi tahun 2009

- H2N2 yang menyebabkan Flu Asia di

tahun 1957

- H3N2 yang menyebabkan Flu di Hong

Kong 1968

- H5N1, (Flu Burung) sebuah ancaman

pandemi merupakan flu musiman

2007-2008

Influenza: Orthomyxovirus

Hepatitis

Polio: virus polio

Rabies

Pes

SARS – penyakit pada saluran pernafasan

2. PERAN ARKAEOBAKTERIA

Arkaeobakteria ada tiga kelompok yaitu kelompok


Metahonogen , thermofilik dan halofil. Yang paling mungkin

dijadikan soal adalah kelompok methanogen karena

menghasilkan metana. Metana berupa gas dalam kehidupan

sehari-hari dapat digunakan dalam pembuatan biogas dengan

memanfaatkan materi organik seperti samapah atau feses

hewan.

Ciri-ciri Protista :

· Bersifat eukariotik

· Uniseluler atau multiseluler

· Belum memiliki jaringan yang sebenarnya

· Protista dikelompokkan menjadi : protista mirip jamur,

protista mirip tumbuhan (Alga) dan protista mirip hewan

(protozoa)

Ciri-Ciri Fungi :

· Eukariotik

· Tidak berklorofil

· Memiliki dinding sel dari kitin

· Tubuh tersusun dari hifa yang membentuk anyaman atau

miselium

· Habitat tempat lembab

· Reproduksi vegetative dengan membentuk tunas, dan

reproduksi generative dengan spora seksual

· Klasifikasi fungi berdasarkan spora seksualnya

(zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan

Deuteromycotina)
Ciri protozoa :

memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu,

bulu getar, atau bulu cambuk, mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering

maupun basah, tidak mempunyai dinding sel

3. Plantae

1. Eukariotik (memiliki membran inti)

2. Dinding selnya terdiri atas selulosa

3. Autotrof

4. Memiliki KLoroplas

5. Ada yang sudah mmiliki pmbuluh angkut dan ada juga

yang blum mmiliki pmbuluh angkut

6. tidak bergerak aktif

7. Selnya udh membentuk jaringan

8. Ada yang berupa talus dan ada yang tidak berupa talus

9. Ada yang udah pnya akar, batang dan daun yang sejati

dan ada yang tidak

10. Zygotnya udah menghasilkan embrio

11. Bereproduksi secara aseksual

12. Memiliki daur hidup berupa pergiliran keturunan

(metagenesis)

13. Struktur tubuhnya multiseluler

8. CIRI-CIRI VERTEBRATA

Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai

bagian ekor.

Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.


Tubuh berbentuk simetris bilateral.

mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan

leher tidak mutlak ada

14. A. Sel Prokariotik ( Tidak Memiliki Membran Inti)

berturut-turut mulai dari luar ke dalam adalah

dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma,

ribosom dan materi inti (DNA dan RNA).

dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan

atau mukopepetida yang dapat dipergunakan

sebagaidasar penggolongan bakteri menjadi dua

golongan , yaitu bakteri gram positif dan bakteri

gram negativ

Pada bakteri gram positif, hamper 90% komponen

dinding selnya tersusun atas

peptidoglikan,sedangkan pada bakteri gram

negative berkisar antara 5 – 20%.

membran sel tersusun atas lipid dan protein atau

lipoprotein

mesosom berperan dalam pembelahan sel.

Sedangkan pada sianobakteri, mesosom berfungsi

sebagaikompleks fotosintetik yang mengadung

pigmen fotosintesis.

B. Sel Eukariotik (Memiliki Membran Inti)

Sel eukariotik tersusun atas membrane sel,

sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum


endoplasma, ribosom, komplek golgi, lisosom,

badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus dan

mikro filamen

14. Jaringan tumbuhan

1. Jaringan Muda (Meristem)

Ciri-ciri jaringan meristem pada tumbuhan adalah :

Tersusun oleh sel-sel embrional

Membran selnya tipis, ruang sel penuh dengan

protoplasma, dan vakuolanya kecil.

Selnya selalu mengadakan pembelahan

Fungsi jaringan meristem adalah untuk melakukan

pembelahan

Letak jaringan meristem adalah pada titik tumbuh

akar (sel apikal) dan titik tumbuh batang

2. Jaringan Dasar (Parenkim)

Ciri-ciri jaringan parenkim pada tumbuhan adalah :

Paling banyak & umum dijumpai

Dinding selnya tipis, jika terjadi penebalan,

penebalannya tipis

Merupakan sel-sel yang masih memiliki kegiatan

Fungsi jaringan parenkim adalah :

• Untuk menyimpan cadangan makanan

• Sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis

• Sebagai jaringan penyokong

Letak jaringan parenkim pada tumbuhan ada di :


• Korteks

• Empulur batang

• Pada daging buah, berupa cadangan makanan

3. Jaringan Pelindung

Fungsi jaringan pelindung pada tumbuhan adalah untuk

melindungi tumbuhan dari pengaruh dari luar.

Macam-macam jaringan pelindung tumbuhan yaitu :

a. Epidermis

Ciri-ciri jaringan epidermis pada tumbuhan adalah :

• Terdapat pada lapisan paling luar dari tumbuhan

• Tersusun dari selapis sel yang sangat rapat

• Kadang-kadang berbentuk trichomata, sel buliform &

stoma.

b. Gabus

• Terdapat dibagian tepi alat tumbuhan, terutama pada

tumbuhan berumur panjang

• Terjadi karena epidermis yang telah mati, dan jaringan

gabus ini menggantikan fungsi epidermis.

• Letak jaringan gabus terdapat pada lenti sel

4. Jaringan Penguat

Ciri-ciri jaringan penguat pada tumbuhan adalah :

• Sel-selnya berdinding tebal dan mengandung lignin

• Lignin ini memberikan sifat keras pada dinding selnya

Fungsi jaringan penguat pada tumbuhan adalah untuk :

• Memberi kekuatan pada alat tumbuhan yang berada di atas


tanah

• Memberi kekuatan atau keseimbangan pada pertumbuhan

tanaman, sehingga dapat tumbuh & berkembang dengan baik

Adapun macam macam jaringan penguat pada tumbuhan / dua

jenis jaringan penguat pada tumbuhan yaitu :

a. Kolenkim

Ciri-ciri jaringan kolenkim pada tumbuhan adalah :

• Jaringan ini melaksanakan fungsinya pada organ tumbuhan

yang masih aktif

• Terdapat penebalan pada sudut-sudutnya

• Dinding selnya terdiri dari selulosa dan pektin

• Letak jaringan kolenkim pada tumbuhan terdapat pada

tangkai daun, tulang daun dan ranting

b. Sklerenkim

Jaringan sklerenkim memiliki ciri-ciri :

• Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai alat untuk

bertahan terhadap tekanan dari luar.

• Terdapat penebalan yg merata

• Dinding selnya terdapat lignin

• Terdapat pada korteks

5. Jaringan Pengangkut

Fungsi jaringan pengangkut tumbuhan adalah untuk

mengambil zat mineral dari dalam tanah untuk fotosintesis dan

mengedarkan hasil fotosintesis itu ke seluruh tubuh tumbuhan.

Tipe jaringan pengangkut tumbuhan adalah sebagai berikut :


a. Xilem

• Disebut juga pembuluh kayu

• Fungsi jaringan xilem pada tumbuhan adalah untuk

mengambil zat-zat mineral dari dalam tanah untuk keperluan

fotosintesis

b. Floem

• Disebut juga pembuluh tapis

• Fungsi jaringan floem adalah untuk mengedarkan hasil

fotosintesa ke seluruh bagian tumbuhan / tanaman

6. Idioblas

Jaringan idioblas adalah sekumpulan sel dalam suatu jaringan

yang bentuk berbeda dengan fungsi tertentu. Idioblas pada

umumnya merupakan alat ekskresi dan kelenjar. Jaringan

idioblas sering pula disebut jaringan sekresi.

Jaringan hewan

A. STRUKTUR DAN FUNSI JARINGAN HEWAN

Jaringan penyusun tubuh hewan ada empat macam, yaitu :

1. Jaringan epitelium

Merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan

membatasi rongga tubuh. Berfungsi untu melindungi permukaan

luar dan dalam organ. Berdasarkan susunan sel terdapat epitelium

sederhana dan epitelium kompleks :

1. Epitelium pipih

2. Epitelium silindris

3. Epitelium kubus
4. Epitelium transisional

5. Epitelium Kelenjar

2. Jaringan ikat

Merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian tubuh.

Berfungsi untuk melindungi jaringan & organ dan untuk mengikat

sel-sel untuk membentuk jaringan & untuk membentuk organ.

Sel-sel jaringan ikat :

Fibroblas

Berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein untuk

membentuk matriks

Makrophag

Tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi menjadi

fagositosis

Sel lemak

Menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun lemak

Sel plasma

Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk meghasilkan

antibody.

Sel tiang (mast cell)

Berfungsi untuk heparin dan histamine.

Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya :

a. Jaringan ikat longgar

Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen,

retikuler dan elastin. Berfungsi sebagai pembungkus organ-organ

tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya.


b. Jaringan ikat padat

Bersifat tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen

yang berwarna putih dan padat sehingga cairannya

berkurang.Berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh

seperti pada katub jantung, kapsul persendian, fasia, tendon dan

ligamen.

3. Jaringan otot

Merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh.

4. Kartilago (Tulang Rawan)

Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka

baik pada embrio maupun pada saat dewasa.

5. Jaringan saraf

Merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan

rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuih yang lain.

15. a. Otot Antagonis

Pada saat lengan bawah lurus, otot trisep kontraksi dan otot

bisep relaksasi. Pada saat lengan bawah terangkat, otot bisep

kontraksi dan otot trisep relaksasi

Dua otot yang bekerja saling berlawanan seperti otot bisep dan

trisep pada lengan atas disebut otot antagonis.

b. Otot sinergis

Gerak otot sinergis terjadi jika sekelompok otot berkontraksi atau

berelaksasi dalam waktu bersamaan.Contoh otot yang kerjanya

sinergis adalah otot pronator teres dan pronator kuadratus pada

lengan bawah yang dapat menggerakan telapak tangan sehingga


menengadah dan menelungkup. Untuk melihat kedua otot tersebut

perhatikan gambar berikut!

Dua otot yang bekerja bersamaan seperti otot-otot pronator pada

lengan bawah disebut otot sinergis.

Persendian

Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan

menjadi tiga (3 macam) yaitu :

a. Sendi Mati,yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi

sehingga tidak memungkinkan terjadinya pergerak kan, misalnya

persendian antar tulang tengkorak.

b. Sendi Kaku ,yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung

tulang rawan, sehingga masih memungkinkan terjadinya gerak

yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara ruas- ruas tulang

sendi kaku

c. Sendi Gerak,yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu

dengan tulang yang lain tidak dihubungkan dengan jaringan

sehingga terjadi gerakan yang bebas.

Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi 6 macam, tetapi

pada saat ini hanya akan dibahas 4 macam sendi, diantaranya :

1) Sendi Engsel yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu

arah.

Contohnya : persendian antara tulang paha dengan tulang

betis,persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta

2) Sendi Putar ,yaitu persendian yang dapat digerakan secara

berputar
Contohnya :persendian antara tulang leher dengan tulang

atlas,persendian antara hasta dengan tulang pengumpil

3) Sendi Peluru,yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala

arah

Contohnya :persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan

atas,persendian antara gelang panggul dengan tulang paha

4) Sendi Pelana yaitu persendian yang dapat digerakan kedua

arah

Macam kelainan pada sistem gerak

v Fraktura /patah tulang

Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik

kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu

fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai

merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang

yang merobek/menembus kulit/otot).

v Osteoporosis

Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya

pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak

mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara

normal.

v Fisura/retak tulang

Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada

tulang, akibat kecelakaaan.

v Lordosis

Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang


belakang melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan

mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.

v Skolisosis

Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang

belakang melekung ke araah lateral. Hal ini akan

menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.

v Kifosis

Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang

belakang yanag terlalu membengkok ke belakang.

v Hipertrofi

Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat

karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus

menerus secara berlebihan.

v Atrofi

Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang

menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis

yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.

v Stiff/kaku leher

Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius

leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/

salah gerak.

v Tetanus

Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi

bakteri Clostridium tetani . Sehingga menyebabkan otot

menjadi kejang-kejang.
17. 1. Mulut

Didalam mulut makanan dicerna dengan bantuan gigi, lidah dan air

liur (ludah). Dengan demikian di dalam mulut terjadi pencernaan

mekanisme dan kimia.

a). Gigi

Gigi berfungsi untuk memotong, mengoyak, dan mengunyak

makanan. Gigi yang baru tumbuh disebut gigi susu (dens lacteus)

kemudian tumbuh menjadi gigi sulung (dens desidui) yang

berjumlah 20 buah.

Sejak umur 6 sampai 14 tahun , berturut-turut gigi tersebut tanggal

dan diganti dengan gigi tetap / permanen Gigi tetap jumlahnya 32

buah.

b) Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan, membantu mendorong

makanan masuk menuju kerongkongan dan sebaga alat kecap.

c) Ludah

Air ludah berfungsi untuk memudahkan menelan, dan membantu

mencernakan makanan juga sebagai pelindung selapung mulut

terhadap panas, dingin, asam, dan basa.

Air ludah mengandung ezim ptialin yang befungsi memecah

amilium menjad gula disakarida. Enzim ptialin disebut juga

amilase yang bekerja dalam suasana netral dengan pH = 7.

Air ludah dihasilkan pada kelenjar ludah, ada 3 pasang kelenjar

ludah, yaitu :

Glandula parotis (kelenjar dekat telinga) menghasilkan ludah


berbentuk cair (serosa).

Glandula submaksilaris (kelenjar di rahang bawah),dan

Glandula sublingualis (kelenjar di bawah lidah) keduanya

menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.

2. Kerongkongan (esofagus)

Makanan yang terlah diproses di mulut selanjutnya diteruskan ke

kerongkongan. Kerongkongan merupakan otot sepanjang kurang

lebih 25 cm yang dindingnya tersusun atas otot memanjang dan

otot melingkar, secara bergantian otot-otot tersebut mengerut

sehingga mengakibatkan gerak peristaltik untuk mendorong

makanan bergerak ke arah lambung.

3. Lambung (ventrikulus)

Lambung merupakan kantung besar yang terdapat di sebelah kiri

rongga perut di bawah diafragma (sekat rongga dada).

Lambung terdiri dari:

- Kardiak, daerah lambung yang paling dekat dengan esofagus.

- Fundus, daerah lambung yang berbentuk membuat.

- Pylorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus

halus.

Dinding lambung terdiri atas lapisan-lapisan otot yang tersusun

memanjang, melingkar dan menyerong. Karena konraksi otot

tersebut makanan teraduk dan bercampur dengan getah lambung,

hingga makanan dalam lambung berbentuk bubur (hime).

4. Usus Halus (Intestinum Tenue)

Usus Halus atau Intestinum Tenue terdiri dari 3 bagian yaitu :


- Duodenum (usus duabelajar jari) 25 Cm

- Yeyenum (usus kosong) 7 cm

- Ileum (usus penyerapan) 1 m

Pencernaan yang terjadi dalam usus halus berlangsung secara

kimiawi atau secara enzimatis, jika makanan dari lambung (yang

bersifat asam) masuk ke usus 12 jari (deudenum), dinding

duodenum akan mensekresikan hormon sekretin dan kolesiskinin.

Sikretin akan merangsang pankreas mengeluarkan getah

pankreas, kolesosotokinin merangsang dinding usus

mengeluarkan hormon enterokinin yang mempengaruhi

pengeluaran getah usus, getah pankreas diproduksi di dalam organ

pankreas yang disalurkan duodenum.

5. Usus Besar (kolon)

Bahan makanan yang tidak dapat dicernakan masuk ke dalam

kolon, di dalam kolon sisa makanan dibusukan oleh bakteri

(aschericia coli) menjadi fases. Di samping itu di dalam kolon juga

terjadi penyerapan air yag masih tersisa pada makanan, sehingga

fases menjadi padat.Gerak peristalic kolon mendorong fases

sedikit demi sedikit mendekati poros usus (rektum), yang

mengakibatkan timbul rangsangan untuk buang air besar

(defekasi). Rangsanganny disebut gastrikolik.Antara usus halus

dan usus besar terdapat saluran usus buntu, pada usus buntu

terdapat umbai cacing (apendik). Pada apendiks ini sering terjadi

peradangan yang disebut apendiksis atau radang usus buntu.

6. Anus
Anus adalah lubung pada bagian bawah tubuh manusia yang

merupakan muara akhir dari saluran pencernaan, disebut lubang

pelepasan (anus). Dinding anus terdiri dari dua lapis otot yang

konsentrasinya sesuai kehendak manusia.

Gangguan-gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia

ada beberapa gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi

pada manusia yang juga terkait dengan masalah kesehatan yaitu :

a. Gangguan pada mulut

Gangguan pada mulut yang umum terjadi pada manusia meliputi :

1. Paratis, yaitu infeksi pada kelenjar parotis. Penyakit ini biasa

disebut gondong.

2. Xerostomia, adalah produksi air liur yang sangat sedikit.

b. Gangguan pada Lambung

Gangguan pada Lambung yang sering terjadi adalah :

1. Gastrifis, timbulnya radang yang akut pada dinding lembung. Hal

ini terjadi karena kita mengkonsumsi makanan yang kotor

2. Ulkus. Timbulnya radang pada lambung, sementara makanan

yang masuk sedikit

3. Kolik, terjadi karena salah cerna akibat makanan yang masuk

terlalu banyak

4. Rusaknya sel-sel kelenjar getah lambung yang menyebabkan

produksi getah lambung sedikit.

c. Gangguan pada usus

1) Diare, infeksi kuman pada kolon yang mengakibatkan

pengaturan air pada fases terganggu, sehingga kerja kolon terpacu


pada fases terlalu cepat keluar

2) Sembelit atau kontipasi, sulit buang air besar penyerapan air

feses berlebihan

3) Apendisitis, yaitu apendeks yang meradan

4) Peritonitis, infeksi selaput rongga perut (pariostium).

17. 1. Mulut

Didalam mulut makanan dicerna dengan bantuan gigi, lidah dan air

liur (ludah). Dengan demikian di dalam mulut terjadi pencernaan

mekanisme dan kimia.

a). Gigi

Gigi berfungsi untuk memotong, mengoyak, dan mengunyak

makanan. Gigi yang baru tumbuh disebut gigi susu (dens lacteus)

kemudian tumbuh menjadi gigi sulung (dens desidui) yang

berjumlah 20 buah.

Sejak umur 6 sampai 14 tahun , berturut-turut gigi tersebut tanggal

dan diganti dengan gigi tetap / permanen Gigi tetap jumlahnya 32

buah.

b) Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan, membantu mendorong

makanan masuk menuju kerongkongan dan sebaga alat kecap.

c) Ludah

Air ludah berfungsi untuk memudahkan menelan, dan membantu

mencernakan makanan juga sebagai pelindung selapung mulut

terhadap panas, dingin, asam, dan basa.


Air ludah mengandung ezim ptialin yang befungsi memecah

amilium menjad gula disakarida. Enzim ptialin disebut juga

amilase yang bekerja dalam suasana netral dengan pH = 7.

Air ludah dihasilkan pada kelenjar ludah, ada 3 pasang kelenjar

ludah, yaitu :

Glandula parotis (kelenjar dekat telinga) menghasilkan ludah

berbentuk cair (serosa).

Glandula submaksilaris (kelenjar di rahang bawah),dan

Glandula sublingualis (kelenjar di bawah lidah) keduanya

menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.

2. Kerongkongan (esofagus)

Makanan yang terlah diproses di mulut selanjutnya diteruskan ke

kerongkongan. Kerongkongan merupakan otot sepanjang kurang

lebih 25 cm yang dindingnya tersusun atas otot memanjang dan

otot melingkar, secara bergantian otot-otot tersebut mengerut

sehingga mengakibatkan gerak peristaltik untuk mendorong

makanan bergerak ke arah lambung.

3. Lambung (ventrikulus)

Lambung merupakan kantung besar yang terdapat di sebelah kiri

rongga perut di bawah diafragma (sekat rongga dada).

Lambung terdiri dari:

- Kardiak, daerah lambung yang paling dekat dengan esofagus.

- Fundus, daerah lambung yang berbentuk membuat.

- Pylorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus

halus.
Dinding lambung terdiri atas lapisan-lapisan otot yang tersusun

memanjang, melingkar dan menyerong. Karena konraksi otot

tersebut makanan teraduk dan bercampur dengan getah lambung,

hingga makanan dalam lambung berbentuk bubur (hime).

4. Usus Halus (Intestinum Tenue)

Usus Halus atau Intestinum Tenue terdiri dari 3 bagian yaitu :

- Duodenum (usus duabelajar jari) 25 Cm

- Yeyenum (usus kosong) 7 cm

- Ileum (usus penyerapan) 1 m

Pencernaan yang terjadi dalam usus halus berlangsung secara

kimiawi atau secara enzimatis, jika makanan dari lambung (yang

bersifat asam) masuk ke usus 12 jari (deudenum), dinding

duodenum akan mensekresikan hormon sekretin dan kolesiskinin.

Sikretin akan merangsang pankreas mengeluarkan getah

pankreas, kolesosotokinin merangsang dinding usus

mengeluarkan hormon enterokinin yang mempengaruhi

pengeluaran getah usus, getah pankreas diproduksi di dalam organ

pankreas yang disalurkan duodenum.

5. Usus Besar (kolon)

Bahan makanan yang tidak dapat dicernakan masuk ke dalam

kolon, di dalam kolon sisa makanan dibusukan oleh bakteri

(aschericia coli) menjadi fases. Di samping itu di dalam kolon juga

terjadi penyerapan air yag masih tersisa pada makanan, sehingga

fases menjadi padat.Gerak peristalic kolon mendorong fases

sedikit demi sedikit mendekati poros usus (rektum), yang


mengakibatkan timbul rangsangan untuk buang air besar

(defekasi). Rangsanganny disebut gastrikolik.Antara usus halus

dan usus besar terdapat saluran usus buntu, pada usus buntu

terdapat umbai cacing (apendik). Pada apendiks ini sering terjadi

peradangan yang disebut apendiksis atau radang usus buntu.

6. Anus

Anus adalah lubung pada bagian bawah tubuh manusia yang

merupakan muara akhir dari saluran pencernaan, disebut lubang

pelepasan (anus). Dinding anus terdiri dari dua lapis otot yang

konsentrasinya sesuai kehendak manusia.

Gangguan-gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia

ada beberapa gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi

pada manusia yang juga terkait dengan masalah kesehatan yaitu :

a. Gangguan pada mulut

Gangguan pada mulut yang umum terjadi pada manusia meliputi :

1. Paratis, yaitu infeksi pada kelenjar parotis. Penyakit ini biasa

disebut gondong.

2. Xerostomia, adalah produksi air liur yang sangat sedikit.

b. Gangguan pada Lambung

Gangguan pada Lambung yang sering terjadi adalah :

1. Gastrifis, timbulnya radang yang akut pada dinding lembung. Hal

ini terjadi karena kita mengkonsumsi makanan yang kotor

2. Ulkus. Timbulnya radang pada lambung, sementara makanan

yang masuk sedikit

3. Kolik, terjadi karena salah cerna akibat makanan yang masuk


terlalu banyak

4. Rusaknya sel-sel kelenjar getah lambung yang menyebabkan

produksi getah lambung sedikit.

c. Gangguan pada usus

1) Diare, infeksi kuman pada kolon yang mengakibatkan

pengaturan air pada fases terganggu, sehingga kerja kolon terpacu

pada fases terlalu cepat keluar

2) Sembelit atau kontipasi, sulit buang air besar penyerapan air

feses berlebihan

3) Apendisitis, yaitu apendeks yang meradan

4) Peritonitis, infeksi selaput rongga perut (pariostium).

16. Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:

1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)

Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung

ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi

difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak

mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari

paru-paru.

Mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena

pulmonalis –>

atrium kiri jantung

2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)

merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang

membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar


dari jantung banyak mengandung oksigen.

mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan

tubuh –> vena cava inferior dan superior –> atrium kanan jantung

Gangguan pada sistem peredaran darah

1. Anemia

• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati

• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan

kurang vit B12

2. Talasemia , Sel darah merah abnormal,umur lebih

pendek,diasesi dengan transfusi darah

3. Hemofili , Darah sulit/tidak bisa membeku

4. varises , Pelebaran pembuluh vena

5. Atherosklerosis , Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak

6. Arteriosklerosis , Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur

7. leukopeni, jumlah sel darah putih kurang dari normal

18. Gangguan sistem pernafasan

1. Emfisema

Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah

penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena kantung udara

di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami

kerusakan.

2.Asma

Asma merupakan kelainan berupa penyumbatan saluran

pernapasan yang disebabkan oleh alergi, seperti debu, bulu,


ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini

juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau

keadaan dingin.

3.Kanker paru-paru

Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya.

Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali.

Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh.

Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan

merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru

dan kerusakan paru-paru.

4.Tuberkulosis (TBC)

TBC merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosi s. Bakteri tersebut menimbulkan

bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang

dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-

paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil.

Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya

sering terengah-engah.

5.Bronkhitis

Merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan

akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam

dan menghasilkan lendir yang menyumbat batang

tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas.

6.Influenza (flu)

Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza.


Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan

pilek.

7.Pneumonia(batuk rejan, atau batuk seratus hari)

Radang paru-paru (bahasa Inggris: pneumonia) adalah sebuah

penyakit pada paru-paru di mana alveolus (alveoli) yang

bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer

meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat

disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh

bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-

paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau

cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari

penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan

minum alkohol.

Gejala yang berhubungan dengan radang paru-paru termasuk

batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernapas.

19. SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DAN

GANGGUANNYA

I. HATI ( HEPAR )

Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat

dalam tubuh manusia.

Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan.

Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2

kilogram pada orang dewasa.

Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.

Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan


disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke

seluruh tubuh.

Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan

alkohol dari sistem peredaran darah. Hati

mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan

getah empedu.

FUNGSI HATI

Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:

1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah

merah

2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh

bibit penyakit

3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai

cadangan gula

4. Membentuk protein tertentu dan merombaknya

5. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin

6. Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam

pembekuan darah

KELAINAN-KELAINAN PADA HATI

Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat

ini adalah HEPATITIS atau PENYAKIT KUNING.

Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit

hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah

ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus

hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.


Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:

1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)

2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)

3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)

II. GINJAL ( RENAL / KIDNEY) )

Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah

sepasang dan terletak di daerah pinggang.

Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara

120-170 gram.

Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks),

sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal

(pelvis).

Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron

yang berfungsi sebagai penyaring darah.

Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan

saluran panjang (Tubula) yang bergelung.

Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman

(Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat

Glomerolus.

FUNGSI GINJAL

1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa

metabolisme tubuh

2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan

3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang

dilakukan oleh bagian tubulus ginjal


4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia

5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan

mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

PROSES PEMBENTUKAN URINE

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi

melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan

kembali dan augmentasi. ( FIRUS = FITRASI DI GLOMELURUS,

RAMAL = REABSOBSI DI TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL,

MENTAL - AUGMENTASI DI KONTORTUS DISTAL )

1. Penyaringan (filtrasi)

Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang

terjadi di kapiler glomerulus.

Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali

sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.

Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti

glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan

urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau

urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium,

dan garam-garam lainnya

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)

Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan

diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di

tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam
amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui

peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal

dan tubulus distal.

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino

dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin,

kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama

urin.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin

sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan

lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang

bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang

mulai terjadi di tubulus kontortus distal.

Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal,

selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika

kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan

tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan

keluar melalui uretra.

Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam,

urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang

berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

KELAINAN PADA GINJAL

Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan

batu ginjal.
1. Gagal Ginjal

Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah

tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan

membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.

Penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:

1. Makan makanan berlemak

2. Kolesterol dalam darah yang tinggi

3. Kurang berolahraga

4. Merokok, dan

5. Minum minuman beralkohol.

2. Batu Ginjal

Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi.

Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang

minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut

dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.

Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang

terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan

saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu

tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung

kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang

kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu

menimbulkan rasa sakit yang hebat.

III. KULIT

Kulit terdiri dari tiga lapisan utama:

Epidermis, yang tahan air dan berfungsi sebagai


penghalang terhadap infeksi

Dermis, yang berfungsi sebagai lokasi untuk

pelengkap kulit

Hipodermis (subkutan lapisan adiposa)

Fungsi kulit :

mengeluarkan keringat

- pelindung tubuh

- menyimpan kelebihan lemak

- mengatur suhu tubuh, dan

- tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D

dengan bantuan sinar matahari yang mengandung

ultraviolet

20. A. SISTEM SARAF

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi/sistem kontrol yang

bertugas menerima rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus

memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut (jaringan

komunikasi dalam tubuh). Sel-selnya dibedakan menjadi dua, yaitu

sel-sel saraf (neuron) dan neuroglia (memberi nutrisi dan bahan

untuk hidupnya neuron).

1. Sel Saraf (neuron)

Merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.

Tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan neurit (akson).

1. Badan sel , mengandung nucleus dan nucleolus yang dikelilingi

oleh sitoplasma.

2. Dendrit , merupakan serabut saraf pendek yang bercabang-


cabang keluar dari badan sel. Berfungsi menerima impuls

(rangsangan) yang datang dari neuron lain untuk dibawa

menujun badan sel saraf.

3. Neurit (akson) , merupakan serabut saraf panjang dan

umumnya impuls dari badan sel saraf ke kelenjar-kelenjar dan

serabut-serabut ke otot. Kebanyakan diselubungi selubung

myelin yang berfungsi melindungi, memberi nutrisi, dan

mempercepat jalannya impuls.

Bersadarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi empat

1. Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari

reseptor ke pusat susunan saraf. Dendritnya berhubungan

dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan neuron

lain.

2. Neuron motorik , berfungsi menghantarkan impuls motorik dari

susunan saraf pusat ke efektor. Dendritnya menerima impuls

dari akson neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan

efektor.

3. Neuron konektor , berfungsi menghubungkan neuron satu

dengan neuron yang lain.

4. Neuron adjustor , berfungsi menghubungkan neuron sensorik

dengan neuron motorik pada pusat saraf (otak dan sumsum

tulang belakang).

2. Sistem saraf

a. Sistem saraf pusat

1. Otak
Otak besar (cerebrum) terdiri atas lobus ocifitalis (bagian

belakang) sebagai pusat penglihatan, lobus parietalis (bagian

tengah) sebagai pusat pengendalian kerja kulit, lobus temporalis

(bagian sampaing) sebagai pusat pendengaran, dan lobus frontalis

(bagian depan) sebagai pusat pengendalian kerja otot.

Sebagai pengendali dan pengatur kerja organ tubuh, cerebrum

dibedakan atas:

1. Area sensorik , sebagai penerima rangsang dari reseptor.

2. Area motorik , merespon rangsang yang sampai di otak dan

efektor.

1. Area asosiasi , sebagai penghubung area sensorik dengan

area motorik, sebagai pusat berfikir, membuat keputusan,

serta menyimpan ingatan dan kesimpulan..

Otak kecil (cerebellum) sebagai pusat keseimbangan, koordinasi

gerakan otot secara sadar dan posisi tubuh. Kerusakan cerebellum

akan menyebabkan gerak otot tidak terkoordinasi.

Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan

otak belakang.

A. Otak depan meliputi:

1. 1. Hipotalamus , merupakan pusat pengatur suhu, selera

makan, keseimbangan cairan tubuh, haus, tingkah laku,

kegiatan reproduksi, meregulasi pituitari.

2. 2. Talamus , merupakan pusat pengatur sensori, menerima

semua rangsan yang berasal dari sensorik cerebrum.

3. 3. Kelenjar pituitary , sebagai sekresi hormon.


1. B. Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus

yang merupakan pusat refleks mata.

2. C. Otak Belakang , terdiri atas dua bagian yaitu otak kecil dan

medulla oblongata. Medula oblongata berfungsi mengatur

denyut jantung, tekanan darah, mengatur pernafasan, sekresi

ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan bersin.

3. 1. Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medulla

oblongata ke bawah sampai ruas kedua tulang pinggang. Sumsum

tulang belakang berfungsi untuk menghubungkan impuls dari dank

e otak, memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.

Bagian-bagian sumsum tulang belakang:

a) Lapisan luar berwarna putih dan mengandung akson.

b) Lapisan dalam berwarna kelabu dan mengandung badan sel

saraf.

c) Bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu

yang disebut akar dorsal (mengandung sensorik, dendritnya

berhubungan dengan reseptor), dan akar ventral (mengandung

neuron motorik, aksonnya menuju efektor).

Pelindung pusat susunan saraf otak dan sumsum tulang belakang)

disebut meninges, yang meliputi piameter,

arakhnoid, dan durameter.

a) Piameter , merupakan selaput paling dalam yang

menyelubungi permukaan otak dan sumsum tulang belakang,

banyak mengandung pembuluh darah, berperan memberi oksigen


dan zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolisme.

b) Arakhnoid , berupa jaringan yang lembut, terletak diantara

piameter dan durameter.

c) Durameter , merupakan lapisan terluar yang padat dank eras

serta menyatu dengan tengkorak.

Pada sistem saraf pusat terdapat cairan yang cerebrospinal,

terletak pada ventrikel otak dan sentralis berfungsi untuk suplai

nutrisi sel-sel otak dan medulla spinalis.

b. Sistem saraf tepi

1).12 pasang serabut otak 12 pasang saraf cranial) yang keluar

dari beberapa bagian otak menuju alat indera, kelenjar, dan otot.

Berdasarkan karakteristiknya, saraf cranial dikelompokkan

menjadi tiga.

a) Saraf cranial sensorik, terdiri atas saraf nomor I, II,

dan IV.

b) Saraf cranial motorik, terdiri atas saraf nomor III, IV, VI,

XI, dan XII

c) Saraf cranial sensorik dan motorik, terdiri atas saraf

nomor V, VII, IX, dan X.

2). 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang (31 pasang

saraf spinal) merupakan gabungan dari saraf sensorik dan motorik

yang keluar melalui akar ventral. Berdasarkan asalnya, dibedakan

menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang

saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.

c. Sistem saraf tak sadar (otonom)


1. Saraf simpatik

Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis daerah leher dan

pinggang, disebut saraf torakolumbar, berfungsi untuk

mengaktifkan organ agar bekerja secara otomatis. Serabut ini

menuju ke otot polos, alat peredaran darah, pencernaan makanan,

dan pernafasan.

2. Saraf parasimpatik

Saraf para simpatik berpangkal pada kedua oblongata dan daerah

sacrum, bekerja berlawanan dengan saraf simpatik.

3.Mekanisme Kerja Saraf

Neuron mampu menerima dan merespon terhadap rangsang.

Rangsang dari dendrit ke badan sel saraf oleh akson akan

diteruskan ke dendrite akson yang lain. Bila sampai di ujung

akson, maka ujung akson akan mengeluarkan neurohumor yang

memacu dendrit yang berhubungan dengan akson tadi.

Berikut ini neurohumor yang dikenal:

1. i. Asetilkolin, merupakan zat pemacu hubungan antara

neuron dengan neuron, neuron dengan otot lurik, dan neuron

dengan otot polos.

2. ii. Adrenalin (epinefrin), memacu hubungan antara neuron

dengan otot jantung, neuron dengan otot polos bronkus.

Epinefrin bersifat inhibitor, namun zat ini dapat dihilangkan

oleh enzim kolinesterase pada sinspsis.

Penghantaran Inpuls

Rangsangan yang diterima oleh neuron sensorik akan dihantarkan


melalui sel saraf dan sinapsis.

a. Penghantaran lewat sel saraf

Sel saraf bila dalam keadaan istirahat, muatan listrik di luar sel

saraf positif (+), sedangkan muatan listrik di dalam membran (-).

Keadaan ini disebut polarisasi.

b. Penghantaran lewat Sinapsis

1). Bila impuls sampai di tombol sinapsis, akan mengakibatkan

peningkatan permiabelitas membran prasinapsis terhadap ion

Ca.

2). Gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis

sambil mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinapsis.

3). Neurotransmiter membawa impuls ke membran postsinapsis.

Setelah itu neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim asetil

kolinesterase menjadi setil dan asam stanont. Zat ini disimpan

dalam gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.

4. Gerak Tubuh

a. Gerak Biasa

Yaitu gerak yang disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan.

Gerak biasa impulsnya melalui otak.

Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → otak → neuron

motorik → efektor.

b. Gerak Refleks

Pada gerak refleks, rangsangan tidak diolah di otak. Jalan

terpendek yang dilalui gerak ini disebut lengkung refleks.

Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → sumsum


tulang belakang → neuron motorik → efektor.

5. Bahaya obat-obatan dan narkoba terhadap sistem saraf

a. Alkohol , menyebabkan kecanduan fisiologik, pandangan kabur,

kendali otot garak hilang, denyut jantung melemah, dan frekuensi

respirasi lambat.

b. Narkotika, menyebabkan adiksi fisiologik.

c. Valium, menimbulkan rasa tenang, santai dan tidak ada beban.

d. Amfetamin, obat perangsang yang menyebabkan orang tetap

terjaga, bisa menimbulkan kelelahan yang berlebihan sehingga

kesehatannya mengalami kemunduran, dan menimbulkan adiksi

fisiologik.

e. bahan penikmat juga menyebabkan adiksi fisiologik.

6. Gangguan pada sistem saraf

a. Epilepsi, disebabkan kerusakkan otak pada saat lahir, infeksi,

racun, luka pada kepala, atau tumor pada otak.

b. Neuritis, iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi,

kekurangan vitamin, keracunan, maupun karena obat-obatan.

c. Alzheimer, berkurangnya kemampuan dalam mengingat.

B. SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin (sistem hormon) merupakan bagian dari sistem

hormon yang mempunyai hubungan erat dengan sistem saraf.

Perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf dapat dilihat pada

tabel.

Tabel Perbadaan sistem saraf dengan sistem endokrin

No. Sistem saraf Sistem endokrin


1.2.

3.

Responnya cepatSignal-

signal dibawa melalui

neuron

Responnya langsung

terhadap rangsangan dari

luar

Responnya

lambatHormon-hormon

dibawa melelui darah

Responnya tidak langsung

terhadap internal

Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, tetapi

mempunyai pengaruh yang amat besar.

Hormon berfungsi sebagai berikut:

1. Mengatur homoeostatis

2. Memacu pertumbuhan

3. Untuk reproduksi

4. Mengatur metabolisme

5. Mengatur tingkah laku.

Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu

karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran

tetapi langsung masuk ke pembuluh darah.

Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi


tiga:

1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, contoh kelenjar tiroid

2. Kelenjar yang bekerja mulai saat tertentu, contoh kelenjar

kelamin.

3. Kelenjar yang bekerja sampai saat tertentu, contoh kelenjar

timus.

Berdasarkan letak dan macamnya kelenjar endokrin dibedakan

menjadi….

1. 1. Kelenjar Hipofisis

Disebut juga master of gland karena mampu mensekresikan

bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan dalam tubuh.

Terdiri darai

1. a. Hipofisis lobus anterior , menghasilkan hormone:

1). Somatotropin, mempengruhi pertumbuhan.

2). Lactogenic Hormone, mempengaruhi kerja kelenjar susu.

3). Thyroid Stimulating Hormone (TSH), berfungsi sekresi kelenjar

tiroid.

4). Adrenocorticotropic Hormon (ACTH), berfungsi mempengaruhi

kerja kelenjar anak ginjal.

5). Gonadotropin, mempengaruhi kerja gonad (organ kelamin).

a. Follicle stimulating hormone, merangsang perkembangan

folicke

b. LuteinizingHormon, bersama dengan esterogen menstimulasi

ovulasi dan pembentukkan progesterone oleh korpus luteum, pada

pria menstimulasi testis menghasilkan sperma.


1. b. Hipofisis pars intermedia

Menghasilkan hormone Melanocyt Stimulating Hormon (MSH) ,

mengatur perubahan warna kulit.

1. c. Hipofisis lobus posterior, menghasilkan hormone berikut:

2. Oksitosin, membantu proses kelahira.

1. Vasopresin atau ADH, mempengaruhi menurunkan volume

urine dan meningkatkan tekanan darah

2. Pretesin, mempengaruhi tekanan darah

2. Kelenjar Tiroid

Mensekresikan hormone tiroksin yang berfungsi mempengaruhi

metabolisme sel, pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi

jaringan tubuh.

Kelebihan tiroksin menyebabkan morbus basedowi , yaitu

peningkatan metabolisme seperti peningkatan denyut jantung,

gugup, emosional, pelupuk mata terbuka lebar, mata terbelalak.

Pada anak-anak, jika kelebihan akan menyebabkan gigantisme,

dan bila kekurangan menyebabkan kretinisme (kekerdilan),

sedangkan pada dewasa menyebabkan miksedema, dengan gejala

laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan dan rambut

rontok.

3. Kelenjar Paratiroid

Mensekresikan parathormon yang berfungsi mempertahankan

kadar Ca dan P dalam darah. Hipersekresi menyebabkan batu

ginjal dan gejala kekejangan otot. Hiposekresi menyebabkan

kelainan tulang seperti rapuh, bentuk abnormal, dan mudah patah.


1. 4. Kelenjar Suprarenalis (Adrenal)

Bagian korteks mensekresikan hormone kortison/kortikoid .

Kekurangan akan menyebabkan Addison , dengan tanda-tanda

kulit memerah, berat badan turun, badan lemah, dan tekanan

darah rendah.

Bagian Medula mensekresikan hormone Adrenalin/epinefrin, yang

berfungsi memacu jantung, melapangkan pernafasan,

mengendorkan otot bronkioli, memacu glikogenolisis sehingga

kadar gula dalm darah meningkat.

5. Kelenjar Pankreas

Merupakan sekelompok sel yang dikenal dengan

pulau Langerhands yang mensekresikan hormone insulin dan

glukagon yang bekerja berlawanan untuk mengatur kadar gula

dalam darah. Bila kadar gula tinggi, pancreas mensekresikan

hormone insulin untuk mengubah glukosa menjadi glukagon.

Sebaliknya, bila kadar glukosa menurun, maka hormone glukagon

akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan insulin

menyebabkan diabetes militus .

6. Kelenjar Timus

Terletak di daerah dada, berfungsi pada masa pertumbuhan, yaitu

mensekresikan hormone somatotrof.

7. Kelenjar kelamin

Pada laki-laki adalah testis , mensekresikan hormon androgen/

testosteron dan spermatozoa.Testosteron mempengaruhi

spermatogenesis serta untuk pertumbuhan sekunder., pada laki-


laki misalnya suara menjadi besar, dada bertambah bidang,

tumbuhnya rambut pada daerah tertentu (kumis, jenggot,

jambang).

Pada perempuan, ovarium menghasilkan ovum dan mensekresikan

hormone esterogen dan progesterone. Esterogen disekresikan oleh

folikel De Graaf yang berfungsi mempengaruhi sifat kelamin

sekunder perempuan seperti membesarnya payudara, pinggul,

serta mulai menstruasi. Progesterondisekresikan oleh korpus

luteum yang berfungsi mengatur pertumbuhan plasenta,

menghambat sekresi FSH, bersam laktogen memperlancar ASI,

dan mengatur endometrium.

8. Kelenjar Pencernaan

Lambuang mensekresikan hormone gastrin, yang berfungsi untuk

merangsang sekresi hormone gastrin. Kelenjar usus memproduksi

memproduksi hormone sekretin yang berfungsi merangsang

sekresi getah pancreas dan kolesistokinin yang merangsang

vesika felea untuk mensekresikan getah empedu ke dalam usus.

C. SISTEM INDRA

Di dalam tubuh manusia terdapa bermaca-macam reseptor untuk

mengetahui rangsangan dari luar, yang disebut dengan

ektoseseptor, yaitu alat indra. Ada lime macam alat indra sehingga

di sebut pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendenganran,

peraba, pengecap, dan pembau.

1. Indra Penglihatan

Indra penglihatan manusia adalah mata. Sel-sel reseptor


penglihatan (fotoreseptor) terlatak pada retina, yang tersusun

atas sel batang dan sel kerucut.

a. Alat Tambahan Mata

1). Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang

mengalir di dahi.

2). Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva, kelenjar

meibomian, lapisan tarsal, otot orbikularis okuli, jaringan ikat dan

kulit luar.

3). Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yanh

berlebihan.

4). Aparatus lakrimalis yang terdiri atas kelenjar air mata dan

saluran air mata.

b. Otot bola Mata

Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang berfungsi

menggerakkan bola mata ke samping, atas, dan bawah.

c. Bola Mata

1). Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak

tembus cahaya, serta kornea yang tembus cahaya dan berfungsi

membantu memfokuskan bayangan pada retina.

2). Lapisan tengah (koroid) terdapat iris (selaput pelangi) yang

menentukan warna mata. Di tengahnya terdapat lubang (pupil),

berfungsi jumlah cahaya yang masuk ke mata.

3). Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucut

Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa

antara vitamin A dan protein. Ketika terang rodopsin terurai dan


ketika gelap rodopsin terbentuk kembali. Sel kerucut banyak

mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin; peka

terhadap warna biru, hijau, dan merah. Bagian retina yang paling

peka cahaya adalah bintik kuning. Daerah ini banyak mengandung

saraf penerima rangsang cahaya. Daerah tempat masuk dan

membeloknya sarf penglihatan, tidak mengandung ujung saraf

penglihatan, disebut bintik buta.

d. Lensa Mata

Terletak di belakang selaput pelangi, berbentuk bi konveks. Agar

benda yang diamati tampak jelas, maka bayangan benda harus

jatuh pada bintik kuning. Untuk itu lensa mata memiliki

kemampuan untuk memipih dan mencembung, disebut daya

akomodasi.

Bagaimana mata bisa melihat suatu benda?

Cahaya ditangkap mata → retina (bintik kuning) → kornea →

aqueous humor → pupil → lensa → vitreous humor → fotoreseptor

di retina → serabut saraf optic → pusat penglihatan di otak →

sensasi penglihatan.

Manusia dapat mengalami kelainan-kelainan sebagai berikut:

1. 1. Mata Miopi (rabun jauh)

Lensa terlalu cembung, sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh

di depan retina, akibatnya benda tampak tidak jelas. Kelainan ini

dikoreksi dengan lensa cekung (negatif).

2. Mata Hipertropi (rabun dekat)

Lensa terlalu pipih sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di


belakang retina. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cembung

(positif).

3. Mata Prebiopsi (mata tua).

Lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasinya sangat kurang

karena usia tua. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa rangkap

(cembung-cekung).

4. Astigmatisma

Bidang refraksi tidak rata sehingga sinar masuk ke dalam mata

tidak difokuskan ke satu titik. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa

silindris.

5. Kekurangan Vitamin A , menyebabkan:

a. Bintik bitot , yaitu bintik putih pada kornea.

b. Xeroftalmia , keadaan kornea mongering.

c. Keratomalasi , kornea rusak

d. Kebutaan kornea

6. Kataraks

Karena kekurangan vitamin B2 (riboflavin) sehingga penglihatan

terganggu karena lensa mata keruh.

7. Buta Warna

Kebutaan terhadap warna di dalam retina terhadap tiga macam sel

kerucut yang masing-masing peka terhadap warna dasar merah,

hijau, dan biru. Berdasarkan reseptor warna tersebut dikenal:

1. a. Mata Trikromat, yaitu mata normal, memiliki tiga macam

reseptor warna.

1. b. Mata Dikromat , yaitu hanya memiliki dua reseptor warna,


dibedakan menjadi protanopia (buta warna), deutaranopia

(buta warna hijau), dan ritanopia (buta warna biru).

2. c. Mata Monokromat , yaitu hanya memiliki satu macam

reseptor warna, sehingga hanya dapat melihat warna hitam

dan putih, serta bayangan abu-abu.

8. Glaukoma

Adalah meningkatnya volume aqueous humor, menyebabkan

peningkatan tekanan intraokuler sehingga kapiler darah tertekan,

kelangsungan hidup sel-sel penyususn retina terancam dan dapat

berakibat kebutaan.

9. Strabismus (juling)

Merupakan gangguan otot penggerak mata, dapat diperbaiki

dengan cara operasi.

2. Indra Pendengaran (telinga)

a. Struktur Telinga

Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

1). Telinga luar: daun telinga, liang telinga yang membantu

mengkonsentrs=asikan gelombang suara.

2). Telinga Tengah:

a. Membran Timfani (selaput gendang), menerima gelombang

bunyi.

b. Tulang-tulang pendengaran: tl. Martil (os maleus), tl. Landasan

(os inkus) dan tl. Sanggurdi (os stapes), meneruskan vibrasi ke

jendela oval.

c. saluran eustachius, menyeimbangkan tekanan udara antara


telinga tengah dengan lingkungan.

3). Telinga dalam

a. Jendela oval, penghubung telinga tengah dan telinga dalam.

b. Jendela melingkar, sebagai reseptor suara

c. Koklea (rumah siput), reseptor untuk gerakan kepala.

d. Saluran semisirkuler dan utrikulus, reseptor gravitasi

e. Membran basiler, meneruskan vibrasi

f. Organ Korti, tempat terdapatnya reseptor suara berbentuk

rambut.

g. Membran tektorial, meneruskan vibrasi ke organ korti.

b. Mekanisme Pendengaran

Getaran suara → daun telinga → saluran pendengaran →

membrane timfani → tulang martil → tl. Landasan → tl. Sanggurdi

→ jendela oval → cairan koklea → ujung saraf auditori → otak

(lobus temporalis) → persepsi suara.

c. Alat Keseimbangan

Telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan, yaitu alat deteksi

posisi tubuhyang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh.

3. Indra peraba dan perasa (kulit)

Kulit merupakan indra peraba dan perasa karena memiliki

reseptor-reseptor sebagai berikut.

1. Korpuskula Paccini , ujung saraf perasa tekanan kuat

2. Ujung saraf sekeliling rambut, ujung saraf peraba.

3. Korpuskula Ruffini , ujung saraf perasa panas.

4. Ujung saraf Krause , ujung saraf perasa dingin.


5. Korpuskula Meisneir , ujung saraf peraba.

6. Lempeng Merkel , ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan

ringan.

7. Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit.

4. Indra Pengecap (lidah)

Lidah merupakan indra pengecap yang disebut kemoreseptor.

Indra ini berupa kuncup/tunas pengecap yang mampu mengecap

empat cita rasa yaitu manis (ujung lidah), asin (samping depan

lidah), asam (samping belakang lidah), dan pahit (pangkal lidah) .

Bila zat masuk ke mulut, akan terlarut dan mengenai tunas

pengecap, impuls akan diteruskan ke saraf VII dan IX menuju otak,

oleh otak diolah, dan timbul kesan rasa.

5. Indra Pembau (hidung)

Reseptor pembau terdapat dalam lapisan muka rongga hidung,

berupa sel-sel olfaktori, yang berbentuk memanjang dengan ujung

yang bersilia. Impuls sensoris akan ditransmisikan oleh serabut

saraf cranial (saraf olfaktori) ke pusat pembau di otak.

Salah satu kelainan pada indra pembau sehingga kehilangan

sensitifitas terhadap rasa bau adalah anosmia , disebabkan oleh:

1. Penyumbatan rongga hidung akibat pilek

2. Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.

3. Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.

4. Gangguan pada saraf otak I, bulbus olfaktorius, dan traktus

olfaktorius.

Anda mungkin juga menyukai