Anda di halaman 1dari 5

2.

Diet Energi Rendah

Diet energy rendah adalah diet yang kandungan energinya dibawah kebutuhan normal,
cukup vitamin dan mineral, serta banyak mengandung serat yang bermanfaat dalam proses
penurunan berat badan. Diet ini membatasi makanan padat energi, seperti kue – kue yang banyak
mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, serta gorengan – gorengan.

a. Tujuan diet

Tujuan diet energy rendah adalah untuk :

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan kebutuhan
fisik.
2. Mencapai IMT normal yaitu 18,5 – 25 kg
3. Mengurangi asupan energi, sehingga tercapai penurunan berat badan sebanyak 1
kg/minggu. Pastikan bahwa yang berkurang adalah sel lemak dengan mengukur tebal
lemak lipatan kulit dan lingkaran pinggang.

b. Syarat diet

Syarat – syarat diet energy rendah adalah :


1. Energi rendah, ditunjukan untuk menurunkan berat badan. Pengurangan dilakukan
secara bertahap dengan mempertimbangkan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk
menurunkan berat badan sebanyak 1kg/minggu, asupan energi di kurangi sebanyak
500-1000 kkal/hari kebutuhan normal. Perhitungan kebutuhan energi normal
dilakukan berdasarkan berat badan ideal.
2. Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg/BB/hari atau 15-20% dari kebutuhan
energi total.
3. Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total. Usahakan sumber lemak
berasal dari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya
tinggi.
4. Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65% dari kebutuhan energi total. Gunakan
lebih banyak sumber karbohidrat kompleks untuk member rasa kenyang dan
mencegah konstipasi. Sebagai alternative, bisa digunakan gula buatan sebagai
pengganti gula sederhana.
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan .
6. Diajukan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.
7. Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari.
3.Diet Garam Rendah

Yang dimaksud dengan garam dalam diet garam rendah adalah garam natrium seperti
yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaCH), baking powder, natrium
benzoate, dan vetsin (mono sodium glutamat). Natrium adalah kation utama dalam cairan
ekstraseluler tubuh yang mempunyai fungsi menjaga kontraksi otot. Asupan makanan sehari –
hari umumnya mengandung lebih banyak natrium pada yang dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan
normal, jumlah natrium yang di keluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang di
konsumsi, sehingga terdapat keseimbangan.

Makanan sehari – hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan, sehingga
tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO (1990) menganjurkan pembatasan
konsumsi garam dapat hingga 6 garam sehari (ekivalen dengan 2400 mg natrium).

Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan edema atau asites
dan hipertensi. Penyakit – penyakit tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu,
dekompensasio kordis, toksemia pad kehamilan dan hipertensi asensial dapat menyebabkan
gejala edema atau asites atau hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan garam natrium perlu
dibatasi.

a. Tujuan diet
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam
jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

b. Syarat diet
Syarat – syarat diet garam rendah adalah :
1. Cukup energi, protein mineral dan vitamin
2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air atau
hipertensi

4.Diet Serat Tinggi

Serat makanan adalah poli sakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati,
serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tetapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri
atas dua golongan, yaitu serat larut air dan tidak larut air. Serat tidak larut air adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin yang banyak terdapat dalam bedak beras, gandum, sayuran, dan buah –
buahan. Serat golongan ini dapat melancarkan defekasi sehingga mencegah obstipasi, hemoroid
dan devertikolois. Serat larut air yaitu paktin, gum, dan mukilase yang banyak terdapat dalam
hevermout, kacang – kacangan, sayur, dan buah – buahan. Serat golongan ini dapat meningkat
asam empedu sehingga dapat menurunkan absorbs lemak dan kolestrol darah, sehingga
menurunkan resiko, mencegah, atau meringankan penyakit jantung koroner dan deslipidemia,
serat dapat mencegah kanker kolon dengan meningkat dan mengeluarkan bahan – bahan
karsinogen dalam usus.

Pada umumnya, makanan serat tinggi mengandung energi rendah, dengan demikian dapat
membantu menurunkan berat badan diet serat tinggi menimbulkan rasa kenyang sehingga
menunda rasa lapar. Saat ini di pasaran dapat produk serat dalam bentuk minuman, tetapi
penggunaannya tidak di anjurkan. Asupan serat berlebihan dapat menimbulkan gas yang
berlebihan dan diare, serta mengganggu penyerapan mineral seperti magnesium, zat besi, dan
kalsium. Makanan tinggi serat alami lebih aman dan mengandung zat tinggi serta lebih murah
WHO menganjurkan asupan serta 25-30g/hari.

a. Tujuan diet
Tujuan diet serat tinggi adalah untuk member makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi
serat sehingga dapat merangsang peristaltic usus agar defekasi berjalan normal.

b. Syarat – syarat diet


Syarat – syarat diet serat tinggi adalah
1. Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas
2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
5. Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan otot
saluran cerna
6. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian
minum sebelum makan akan membantu meransang peristaltik usus
7. Serat tinggi, yaitu 30-50g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari beras
tumbuk, beras merah, roti wbolewbeat, sayuran, dan buah.

5.Diet sisa rendah

Diet sisa rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dari banyak
sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan sisa adalah bagian – bagian makanan yang
tidak diserap seperti yang terdapat didalam susu dan produk susu serta serat daging yang berserat
kasar (liat). Disamping itu, makanan lain yang merangsang saluran cerna harus dibatasi.

a. Tujuan diet
Tujuan diet sisa rendah adalah untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang
sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume veses, dan tidak
merangsang saluran cerna.
b. Syarat diet
Syarat – syarat diet sisa rendah adalah :
1. Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas.
2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5. Menghindari energi makanan berserat tinggi dan seang sehingga asupan serat
maksimal 8g/hari. Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi perorangan.
6. Menghindari susu, produk susu, dan daging yang berserat kasar (liat) sesuai dengan
toleransi perorangan.
7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan
berbumbu tajam.
8. Makanan dimasak sehingga lunak dan dihindarkan pada suhu tidak terlalu panas dan
dingin.
9. Makanan sering diberikan porsi kecil.
10. Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perlu
disertai suplai vitamin dan mineral, mkanan formula, atau makanan perenteral.

6.Diet pada tindakan bedah

Pengaruh pembedahan terhadap metabolisme pasca bedah tergantung berat ringannya


pembedahan. Keadaan gizi pasien prabedah, dan pengaruh pembedahan terhadap kemampuan
pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat – zat gizi.

Setelah pembedahan sering terjadi peningkatan ekskresi notrogen dan natrium yang dapat
berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca bedah. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah
operasi besar. Trauma kerangka tubuh atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam
meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan pendarahan meningkatkan kebutuhan
protein, zat besi, dan vitamin C, cairan yang hilang perlu diganti.

1. Diet prabedah
Diet prabedah adalah pengaturan makanan yang diberikan kepada pasien yang akan
menjalani pembedahan.

Pemberian diet pembedahan tergantung pada :


1. Keadaan umum pasien, apakah normal atau tidak dalam hal status gizi, gula darah,
tekanan darah, ritme jantung, denyut nadi, fungsi ginjal, dan suhu tubuh.
2. Macam pembedahan :
a) Bedah minor atau bedah kecil, seperti tindakan insisi, ekstirpasi, dan
sirkumsisi atau khitan.
b) Bedah manyor atau bedah besar, yang dibedakan dalam bedah saluran cerna
(lambung, usus halus dan usus besar) di bedah diluar saluran cerna (jantung,
ginjal, paru, saluran kemih,tulang dan sebagainya).

Anda mungkin juga menyukai