Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENTINGNYA PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA

OLEH:
SHERTIONA DWI KEMALA
(151000488201004)

DOSEN PEMBINA:

MEGA PUTRI, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTERA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia nya kepada kita semua.Shalawat dan salam kita hadiahkan
pahalanya kepada nabi muhammad SAW, yang telah berhasil menegakan kalimat
tauhid lailahaillah di muka bumi ini. Berkat partisipasi dan kerja sama rekan-rekan
semua, penulis dapat menyelesaikan makalah Keterampilan Menyimak. Penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penulisan, tata bahasa, juga
dalam pembahasan materi dalam makalah ini. Sebab kami dari penulis masih dalam
pembelajaran. Sebelumnya penuis mohon maaf bila terdapat kesalahan nantinya,
harapan kami makalah ini dapat membantu dalam proses perkuliahan dan tentunya
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari bagi kita semua.

Solok, Maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... I

DAFTAR ISI ................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pentingnya Keterampilan Berbicara ..................................................... 3


B. Hakikat Berbicara dan Pentingnya Pengajaran Keterampilan
Berbicara ............................................................................................... 4
C. Catur Tunggal ...................................................................................... 6
D. Berbicara Sebagai Ilmu dan Seni .......................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9

i
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa sangat berperan penting dalam hidup bermasyarakat. Peranannya
adalah sebagai alat komunikasi antara sesama manusia, agar maksud atau pesan
yang disampaikan oleh seseorang dapat dipahami oleh orang lain dengan baik.
Keterampilan bahasa mempunyai empat komponen yaitu (1) keterampilan
menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4)
keterampilan menulis. Berbicara merupakan keterampilan dalam menyampaikan
pesan yang dilakukan secara lisan.
Pada hakikatnya, berbicara merupakan suatu proses berkomunikasi sebab
di dalamnya terdapat pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain.
Bahkan, telah disebutkan bahwa dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
bahwa hakikat pembelajaran berbicara pada dasarnya adalah menggunakan
wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman,
pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi,
protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita
pendek, novel remaja, puisi, dan drama.
Pada dasarnya, setiap guru bahasa dan sastra Indonesia mengharapkan
bahwa semua siswa mampu menggunakan keterampilan berbicara sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasinya secara lisan.

B. Rumusan Masalah
1. Pentingnya Keterampilan Berbicara
2. Hakikat Berbicara dan Pentingnya Pengajaran Keterampilan Berbicara
3. Catur Tunggal
4. Berbicara Sebagai Ilmu dan Berbicara Sebagai Seni
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pentingnya Keterampilan Berbicara
2. Untuk Mengetahui Hakikat Berbicara dan Pentingnya Pengajaran
Keterampilan Berbicara
3. Untuk Mengetahui Catur Tunggal
4. Untuk Mengetahui Berbicara Sebagai Ilmu dan Berbicara Sebagai Seni
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Keterampilan Berbicara


Berbicara merupakan keterampilan dalam menyampaikan pesan yang
dilakukan secara lisan, dan berbicara juga merupakan keterampilan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan secara
lisan.Pada hakikatnya, berbicara merupakan suatu proses berkomunikasi sebab
di dalamnya terdapat pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain.
Bahkan, telah disebutkan bahwa dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
bahwa hakikat pembelajaran berbicara pada dasarnya adalah menggunakan
wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman,
pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi,
protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita
pendek, novel remaja, puisi, dan drama.
Berbicara merupakan bagian dari keterampilan berbahasa. Sangatlah
penting keterampilan berbicara dalam kehidupan sehari-hari sebab kita dituntut
harus dapat berbicara dengan baik serta dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap masyarakat atau lawan bicara. Pentingnya keterampilan berbicara juga
dikarenakan berbicara adalah salah satu cabang dalam keterampilan berbahasa
sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan sesuatu maksud atau pesan
kepada orang lain (lawan bicara).
Selain itu keterampilan berbicara atau bercerita dalam komunikasi
sangatlah perlu karena apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang
baik, dia akan memperoleh keuntungan sosial ataupun profesional. Keuntungan
sosial berkaitan dengan kegiatan interaksi sosial antar individu. Sedangkan
keuntungan profesional diperoleh sewaktu menggunakan bahasa untuk membuat
pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan,
menjelaskan dan mendeskripsikan. Keterampilan berbahasa tersebut
memudahkan peserta didik berkomunikasi dan mengungkapkan ide atau gagasan
kepada orang lain.
B. Hakikat Berbicara dan Pentingnya Pengajaran Keterampilan Berbicara
Berbicara merupakan bentuk bahasa ekspresif yang utama. Anak-anak
maupun orang dewasa lebih sering menggunakan bahasa lisan dibandingkan
bahasa tulis. Anak-anak belajar berbicara sebelum belajar membaca dan
menulis. Dari segi komunikasi, menyimak dan berbicara saling terkait antara
satu dengan yang lain.
Menurut Nursyaid (2001: 23) jika diurutkan secara alamiah,
keterampilan berbahasa dikuasai oleh manusia secara bertahap, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan itu bersifat gradual atau
bertingkat hingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara seeseorang
sangat dipengaruhi oleh keterampilan menyimaknya, dan keterampilan menulis
seseorang ditentukan oleh keterampilan membacanya.
Guru bertanggung jawab untuk menguatkan kemampuan siswa yang
beragam tersebut. Namun untuk memperbaiki hal itu perlu waktu, karena sikap
berubah secara perlahan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam
maupun luar sekolah. Pembelajaran sekolah dasar perlu direncanakan dan
dikembangkan oleh guru. Masa usia sekolah dasar merupakan masa yang paling
baik untuk mengembangkan kemampuan berbicara siswa.
Salah satu keterampilan berbicara adalah keterampilan mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sebagai bentuk atau wujudnya
berbicara disebut sebagai suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan
yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang
pendengar atau penyimak.
Berbicara sebagai salah satu unsur keterampilan berbahasa sering
dianggap sebagai suatu kegiatan yang berdiri sendiri. Hal ini dibuktikan dari
kegiatan pengajaran berbicara yang selama ini dilakukan. Dalam praktiknya,
pengajaran berbicara dilakukan dengan menyuruh siswa berdiri di depan kelas
untuk berbicara, misalnya bercerita atau berpidato. Siswa yang lain diminta
mendengarkan dan tidak mengganggu. Akibatnya, pengajaran berbicara di
sekolah-sekolah itu kurang menarik. Siswa yang mendapat giliran merasa
tertekan sebab di samping siswa itu harus mempersiapkan bahan seringkali guru
melontarkan kritik yang berlebih-lebihan. Sementara itu, siswa yang lain merasa
kurang terikat pada kegiatan itu kecuali ketika mendapatkan giliran.
Agar seluruh anggota kelas dapat terlibat dalam kegiatan pembelajaran
berbicara, hendaklah selalu diingat bahwa hakikatnya berbicara itu berhubungan
dengan kegiatan berbicara yang lain seperti menyimak, membaca, dan menulis
dan pokok pembicaraan. Dengan demikian, sebaiknya pengajaran berbicara
memperhatikan komunikasi dua arah dan fungsional. Tugas pengajar adalah
mengembangkan pengajaran berbicara agar aktivitas kelas dinamis, hidup dan
diminati oleh anak sehingga benar-benar dirasakan sebagai sesuatu kebutuhan
untuk memepersiapkan diri terjun ke masyarakat. Dibawah ini beberapa prinsip
pembelajaran berbicara sebagai berikut:
a. Berbicara bercirikan oleh pertemuan antara dua orang atau lebih yang
melangsungkan komunikasi secara lisan, ada pembicara dan ada
penyimak;
b. Ada banyak tipe dalam komunikasi lisan antara pembicara dan
penyimak, mulai dari orang berbincang-bincang sampai ke pertemuan
umum di lapangan.

Agar prinsip pembelajaran berbicara dapat terlaksana dengan baik,


hendaknya seorang guru juga memperhatikan kriteria pemilihan bahan ajar
berbicara, sebagai berikut:
a. Bahan yang dipilih harus memiliki nilai tambah, (1) memperkenalkan
gagasan baru, (2) mengandung informasi yang belum diketahui siswa, (3)
membantu siswa memahami cara berpikir orang lain, dan (4) mendorong
siswa untuk membaca tanpa disuruh.
b. Meningkatkan kecerdasan siswa.
c. Memperluas kosakata yang dapat dikuasai siswa dalam jumlah yang
memadai.
Selain itu, pengajaran keterampilan berbicara bermanfaat unntuk:
a. Berlatih dan mampu berdialog
b. Mampu mengemukakan gagasan
c. Berlatih dan mampu berdiskusi
d. Berlatih dan mampu berpidato atau berceramah
e. Mampu bertelepon serta berwawancara
f. Membuat anak menjadi lebih berani berbicara dimuka umum

C. Catur Tunggal
Dalam keterampilan berbahasa, ada empat jenis keterampilan yaitu,
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini tidak
bisa dipisahkan. Pada dasarnya keempat keterampilan ini merupakan satu
kesatuan catur tunggal.
Keterampilan berbicara erat kaitannya dengan keterampilan menyimak,
dan juga keterampilan membaca erat kaitannya dengan menulis. Jadi sebenarnya
keempat keterampilan ini saling berkaitan. Keterampilan menyimak dan
berbicara didapat dan dipelajari sebelum memasuki sekolah. Jika dilihat dari
urutan pemerolehan keterampilan berbahasa ini, berbicara menempati urutan
kedua setelah menyimak dan kemudian diikuti oleh keterampilan membaca dan
menulis. Seorang anak sebelum mampu untuk berbicara, dia akan menguasai
dulu kemampuan menyimak. Setelah kemampuan menyimak didapat dengan
baik maka anak akan mulai untuk memperoleh mempelajari kemampuan
berbicara.

D. Berbicara Sebagai Ilmu dan Berbicara Sebagai Seni


1. Berbicara Sebagai Ilmu
Menurut Arief (2003 : 18) Banyak hal dasar sebagai teori atau ilmu
untuk menunjang seseorang terampil berbicara. Tidak mungkin seseorang
terampil berbicara tanpa tahu atau tanpa memiliki teori dasar tentang
berbicara. Maka dari itu ada pandangan bahwa berbicara itu sebagai ilmu.
Dan kalau berbicara sebagai ilmu, ada hal-hal yang perlu ditelaah antara lain:
1. Mekanisme berbicara dan mendengar, 2. Latihan dasar bagi ujaran dan
suara, 3. bunyi-bunyi bahasa, 4. Bunyi-bunyi dalam rangkaian ujaran 5.
Vowel-vovel 6. Diftong-diftong 7. Konsonan- konsonan

2. Berbicara Sebagai Seni


Kalau kita memandang berbicara sebagai seni, maka penekanan
diletakkan pada penerapannya sebagai alat komunikasi dalam masyarakat
dan butir-butir yang mendapat perhatian antara lain: 1. Berbicara di muka
umum 2. Pemahaman makna kata 3. Diskusi kelompok 4. Argumentasi 5.
Debat 6. Seni drama dan lain-lain.
Dari urian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk keterampilan berbicara
tentunya harus mengenal hal-hal yang perlu misalnya mengenal terlebih
dahulu lafal lalu dilatih dengan tepat dan jelas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berbicara merupakan keterampilan dalam menyampaikan pesan yang
dilakukan secara lisan, dan berbicara juga merupakan keterampilan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan secara lisan.
Berbicara merupakan bentuk bahasa ekspresif yang utama. Anak-anak
maupun orang dewasa lebih sering menggunakan bahasa lisan dibandingkan
bahasa tulis. Anak-anak belajar berbicara sebelum belajar membaca dan
menulis. Dari segi komunikasi, menyimak dan berbicara saling terkait antara
satu dengan yang lain. Guru bertanggung jawab untuk menguatkan kemampuan
siswa yang beragam tersebut. Namun untuk memperbaiki hal itu perlu waktu,
karena sikap berubah secara perlahan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
dari dalam maupun luar sekolah. Pembelajaran sekolah dasar perlu direncanakan
dan dikembangkan oleh guru. Masa usia sekolah dasar merupakan masa yang
paling baik untuk mengembangkan kemampuan berbicara siswa.

B. Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat
sederhana. Serta dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan. Diharapkan kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini. Supaya makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Ermawati dan Yarni Munaf. 2003. Pengajaran Keterampilan Berbicara. Padang.
UNP.
Nursaid. 2001. Pengajaran Keterampilan Menyimak. Padang. UNP.
http://harapanjunioreinsten.blogspot.co.id/2013/10/fungsi-berbicara.html.
Keterampilan Berbicara. Selasa, 01 Oktober 2013.Diakses tanggal 4 maret 2017
pukul 14.45 WIB.
http://asmisiangka.blogspot.co.id/2012/12/pembelajaran-keterampilan-berbicara.html.
Di Terbitkan oleh asmi. 21 December 2012 pukul 05:51 WIB. Diakses tanggal 4
Maret 2017 pukul 15.00 WIB.
https://nimiextraordinary.wordpress.com/2013/05/23/makalah-berbicara-i-pengajaran-
keterampilan-berbahasa/. Posted on May 23, 2013by wewengumay. Diakses
tanggal 4 februari 2017 pukul 19.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai