OLEH:
SHERTIONA DWI KEMALA
(151000488201004)
DOSEN PEMBINA:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia nya kepada kita semua.Shalawat dan salam kita hadiahkan
pahalanya kepada nabi muhammad SAW, yang telah berhasil menegakan kalimat
tauhid lailahaillah di muka bumi ini. Berkat partisipasi dan kerja sama rekan-rekan
semua, penulis dapat menyelesaikan makalah Keterampilan Menyimak. Penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penulisan, tata bahasa, juga
dalam pembahasan materi dalam makalah ini. Sebab kami dari penulis masih dalam
pembelajaran. Sebelumnya penuis mohon maaf bila terdapat kesalahan nantinya,
harapan kami makalah ini dapat membantu dalam proses perkuliahan dan tentunya
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 8
i
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa sangat berperan penting dalam hidup bermasyarakat. Peranannya
adalah sebagai alat komunikasi antara sesama manusia, agar maksud atau pesan
yang disampaikan oleh seseorang dapat dipahami oleh orang lain dengan baik.
Keterampilan bahasa mempunyai empat komponen yaitu (1) keterampilan
menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4)
keterampilan menulis. Berbicara merupakan keterampilan dalam menyampaikan
pesan yang dilakukan secara lisan.
Pada hakikatnya, berbicara merupakan suatu proses berkomunikasi sebab
di dalamnya terdapat pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain.
Bahkan, telah disebutkan bahwa dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
bahwa hakikat pembelajaran berbicara pada dasarnya adalah menggunakan
wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman,
pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi,
protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita
pendek, novel remaja, puisi, dan drama.
Pada dasarnya, setiap guru bahasa dan sastra Indonesia mengharapkan
bahwa semua siswa mampu menggunakan keterampilan berbicara sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasinya secara lisan.
B. Rumusan Masalah
1. Pentingnya Keterampilan Berbicara
2. Hakikat Berbicara dan Pentingnya Pengajaran Keterampilan Berbicara
3. Catur Tunggal
4. Berbicara Sebagai Ilmu dan Berbicara Sebagai Seni
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pentingnya Keterampilan Berbicara
2. Untuk Mengetahui Hakikat Berbicara dan Pentingnya Pengajaran
Keterampilan Berbicara
3. Untuk Mengetahui Catur Tunggal
4. Untuk Mengetahui Berbicara Sebagai Ilmu dan Berbicara Sebagai Seni
BAB II
PEMBAHASAN
C. Catur Tunggal
Dalam keterampilan berbahasa, ada empat jenis keterampilan yaitu,
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini tidak
bisa dipisahkan. Pada dasarnya keempat keterampilan ini merupakan satu
kesatuan catur tunggal.
Keterampilan berbicara erat kaitannya dengan keterampilan menyimak,
dan juga keterampilan membaca erat kaitannya dengan menulis. Jadi sebenarnya
keempat keterampilan ini saling berkaitan. Keterampilan menyimak dan
berbicara didapat dan dipelajari sebelum memasuki sekolah. Jika dilihat dari
urutan pemerolehan keterampilan berbahasa ini, berbicara menempati urutan
kedua setelah menyimak dan kemudian diikuti oleh keterampilan membaca dan
menulis. Seorang anak sebelum mampu untuk berbicara, dia akan menguasai
dulu kemampuan menyimak. Setelah kemampuan menyimak didapat dengan
baik maka anak akan mulai untuk memperoleh mempelajari kemampuan
berbicara.
A. Kesimpulan
Berbicara merupakan keterampilan dalam menyampaikan pesan yang
dilakukan secara lisan, dan berbicara juga merupakan keterampilan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan secara lisan.
Berbicara merupakan bentuk bahasa ekspresif yang utama. Anak-anak
maupun orang dewasa lebih sering menggunakan bahasa lisan dibandingkan
bahasa tulis. Anak-anak belajar berbicara sebelum belajar membaca dan
menulis. Dari segi komunikasi, menyimak dan berbicara saling terkait antara
satu dengan yang lain. Guru bertanggung jawab untuk menguatkan kemampuan
siswa yang beragam tersebut. Namun untuk memperbaiki hal itu perlu waktu,
karena sikap berubah secara perlahan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
dari dalam maupun luar sekolah. Pembelajaran sekolah dasar perlu direncanakan
dan dikembangkan oleh guru. Masa usia sekolah dasar merupakan masa yang
paling baik untuk mengembangkan kemampuan berbicara siswa.
B. Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat
sederhana. Serta dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan. Diharapkan kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini. Supaya makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Ermawati dan Yarni Munaf. 2003. Pengajaran Keterampilan Berbicara. Padang.
UNP.
Nursaid. 2001. Pengajaran Keterampilan Menyimak. Padang. UNP.
http://harapanjunioreinsten.blogspot.co.id/2013/10/fungsi-berbicara.html.
Keterampilan Berbicara. Selasa, 01 Oktober 2013.Diakses tanggal 4 maret 2017
pukul 14.45 WIB.
http://asmisiangka.blogspot.co.id/2012/12/pembelajaran-keterampilan-berbicara.html.
Di Terbitkan oleh asmi. 21 December 2012 pukul 05:51 WIB. Diakses tanggal 4
Maret 2017 pukul 15.00 WIB.
https://nimiextraordinary.wordpress.com/2013/05/23/makalah-berbicara-i-pengajaran-
keterampilan-berbahasa/. Posted on May 23, 2013by wewengumay. Diakses
tanggal 4 februari 2017 pukul 19.00 WIB.