Aktiva Pasiva PDF
Aktiva Pasiva PDF
Di susun oleh:
Bekasi
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis
2015-2017”.
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis
sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya makalah ini.
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
krisis berat dan mengeluarkan himbauan kepada bank-bank yang mengalami krisis
nasabah setiap simpanan mereka yang ada di bank, di tarik pada sisi aktiva bank
terjadi kelebihan atau kekurangan dana bank perlu mengatur dananya secara
dapat diketahui pada kemampuan memprediksi kebutuhan dana di waktu yang akan
harta lancarnya, kemampuan memperoleh cash secara mudah dengan biaya yang
sedikit., kemampuan pendapatan pergerakan cash in dan cash out dana, dan
1
Berdasarkan surat edaran kepada semua bank umum di Indonesia oleh Bank
kondisi krisis.
Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT.
Bank Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress pada tahun 2002. Di tahun 2004,
Kombinasi unik dari kedua pemegang saham strategis merupakan salah satu
pasar domestik. Standard Chartered Bank dengan keahlian dan pengalaman global
unik.
2
Visi dan Misi dari PermataBank adalah “Menjadi pilihan dengan terus
serta salah satu misinya adalah berperan aktif sebagai mitra di bidang keuangan dan
Saat ini PermataBank telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama
(Mobile Branch), dua Payment Point, 1.006 ATM dengan akses di lebih dari
100.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan
ATM Prima) dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan
adalah Apresiasi CSR dalam bidang pendidikan dari Sindo Media (Jan 2018);
"Exceptional Grade" dari the Carre Center for Customer Satisfaction and Loyalty
(Carre - CCSL) Award 2018 untuk antara lain Regular Banking, Credit Card
Regular, Platinum Card, Priority Banking dan Sharia Banking (Apr 2018);
13 awards dari Banking Service Excellence Award 2018 (Jun 2018), antara lain
peringkat 3 untuk Best Overall Performance dan peringkat 1 untuk Best Opening
3
Serta 1 Golden Trophy untuk the Best Sharia Banking karena berhasil
mempertahankan gelas Best Overall Performance sejak tahun 2011, “Best Business
Model Execution” oleh The Asian Banker Indonesia Country Awards 2016, "The
Asian Banker - Indonesia Country Award 2018 (Ags 2018), 5 piala emas dan 1
piala silver (Gold Awarduntuk kategory Best Event Press / Media, Best Event
Consumer, Best Event Digital Integration, Best Event Ambience, Best Event
Product Launch / Relaunch serta Silver Award untuk kategory Best Event Multi
Melayani lebih dari 2 juta nasabah di 62 kota di Indonesia, per Desember 2016
Bergerak (Mobile Branch), enam Payment Point, 1.008 ATM dengan akses di lebih
dari 100.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan
ATM Prima) dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan
Visa, Mastercard, Cirrus. PT. Bank Permata Tbk memperoleh izin sebagai bank
19 Februari 1957.
Komposisi pemegang saham PermataBank, Tbk yaitu terdiri dari PT. Astra
memiliki persentase sebesar 44,56%, begitu juga Standard Chartered Bank dengan
44,56%.
4
Dan masyarakat memiliki jumlah kepemilikan saham sebesar 3.051.309.873
dengan persentase 10,88%. Dibawah ini adalah struktur pemegang saham pada
Gambar I
Struktur pemegam saham PermataBank, Tbk
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kasmir (2014:14) dalam bukunya Bank adalah badan usaha yang
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UU No. 10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank sebagai lembaga keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam
bank yang beroperasi memiliki kinerja yang baik Kondisi kinerja suatu bank
6
2.2. Metode CAMEL
CAMEL merupakan tolok ukur yang menjadi objek pemeriksaan bank yang
dilakukan oleh pengawas bank. CAMEL terdiri atas lima faktor, yakni factor
Adapun rasio yang dipilih untuk mewakili kelima faktor tersebut adalah
rasio CAR untuk mewakili aspek Capital, rasio kecukupan NPL untuk mewakili
aspek Assets, rasio NPM untuk mewakili aspek Management, rasio ROA, ROE,
BOPO dan NIM untuk mewakili aspek Earning dan rasio LDR dan LCR untuk
ditunjukkan oleh neraca bank, seperti rasio kredit tak lancar terhadap total aktiva
yang meningkat. Apabila hal tersebut tidak diatasi, masalah itu dapat mengganggu
kelangsungan usaha bank. Bank yang terdaftar pada daftar pengawasan dianggap
sebagai bank bermasalah dan diperiksa lebih sering oleh pengawas bank jika
dibandingkan dengan bank yang tidak bermasalah. Bank dengan peringkat CAMEL
di atas 81 adalah bank dengan pendapatan yang kuat dan aktiva tidak lancar yang
sedikit.
7
2.3. Analisis Annual Report PermataBank, Tbk
Salah satu metode yang umum dipakai untuk menilai kinerja dan kesehatan
Dibawah ini merupakan salah satu laporan rasio keuangan dan persentase
Gambar II.1
Laporan posisi keuangan PermataBank, Tbk
8
Gambar II.2
Laporan Persentase pertumbuhan Rasio keuangan PermataBank, Tbk
Berdasarkan data laporan keuangan di atas, berikut ini perhitungan rasio serta
1. Capital
Indikator rasio yang digunakan adalah CAR (Capital Adequacy Ratio) untuk
9
Dapat di rumuskan sebagai berikut:
Tabel II.1
Persentase pertumbuhan Rasio CAR PermataBank, Tbk
Berikut ini tabel kriteria kesehatan Bank Umum untuk rasio CAR menurut Surat
Tabel II.2
Kriteria kesehatan Bank dari rasio CAR
10
a) Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat kinerja keadaan kesehatan keuangan
PermataBank tahun 2015 dari raiso CAR “Sangat Sehat” karena PermataBank
tetap memiliki permodalan yang kuat. Rasio PermataBank tahun 2015 dengan
memiliki kecukupan modal sebesar 15% naik dari 13,6% pada tahun 2014.
Selain itu, Terdapat keuntungan revaluasi aset tetap serta tidak adanya
raiso CAR “Sangat Sehat” karena kembali mengalami kenaikan sebesar 15,6%
dari tahun sebelumnya. Hal ini juga di sebabkan pemegang saham utama
Rp5,5 triliun di bulan Juni 2016 dan Dana Setoran Modal sebesar Rp1,5 triliun
dari raiso CAR “Sangat Sehat” karena mengalami kenaikan yang cukup tinggi
dari dukungan yang kuat dari kedua Pemegang Saham Utama PermataBank
11
2. Assets
Indikator rasio yang digunakan adalah NPL yang berarti singkatan dari Non-
Performing Loan atau kredit bermasalah, yaitu rasio antara jumlah total kredit
dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet terhadap total kredit.
Persentase NPL biasanya terbagi menjadi 2 bagian, yaitu NPL net yang hanya
memperhitungkan kredit yang sudah berstatus macet dan NPL gross ikut
Tabel II.3
Persentase pertumbuhan Rasio NPL PermataBank, Tbk
12
Berikut ini tabel kriteria kesehatan Bank Umum untuk rasio NPL menurut Surat
Edaran Bank Indonesia No/23/DPNP tahun 2004 :
Tabel II.4
Kriteria kesehatan Bank dari rasio NPL
PermataBank tahun 2015 dari raiso NPL “Sangat Sehat” namun mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya dari 1,7% dan 0,6% pada tahun 2014 menjadi
penurunan yang ditunjukan oleh kenaikan pada kredit bermasalah (NPL) bruto
nilai aset keuangan sebesar 212,2% yoy menjadi Rp3,68 triliun. Peningkatan
13
b) Sedangkan kinerja keadaan kesehatan keuangan PermataBank tahun 2016 dari
raiso NPL “Kurang Sehat” karena mengalami kenaikan yang cukup signifikan
dari tahun sebelumnya menjadi 8,8% dan 2,2%. Hal ini disebabkan oleh
keseluruhan turun 24,7% YOY dan kerugian penurunan nilai kredit yang
NPL mulai berubah menjadi “Sehat” karena mulai mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya menjadi 4,6% dan 1,7%. Hal ini di sebabkan kualitas kredit
yang mulai membaik, dan jumlah pencadangan kredit pun menurun sebesar
penjualan dan hapus buku sebagian NPL serta restrukturisasi kredit bermasalah
yang masih berpotensi untuk ditagih kembali, dan terus menumbuhkan kredit
3. Management
14
4. Earning
Indikator rasio yang dipakai adalah ROA, ROE, BOPO, dan NIM dan di jelaskan
sebagai berikut:
a. ROA
ROA berarti singkatan dari Return on Asset, yaitu rasio untuk mengukur
Tabel II.5
Persentase pertumbuhan Rasio ROA PermataBank, Tbk
LABA SEBELUM
TAHUN TOTAL ASSET TOTAL ROA
PAJAK
15
Berikut ini tabel kriteria kesehatan Bank Umum untuk rasio ROA menurut
Tabel II.6
Kriteria kesehatan Bank dari rasio ROA
PermataBank tahun 2015 dari raiso ROA “Kurang Sehat” karena mengalami
penurunan menjadi sebesar 0,2% pada akhir tahun 2015 sejalan dengan
raiso ROA sangat “Tidak Sehat” karena rugi bersih bank yang berakibat pada
penurunan menjadi (4,9%) pada akhir tahun 2016 dan tingginya cadangan
16
b. ROE
ROE berarti singkatan dari Return on Equity, yaitu rasio untuk mengukur
kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari ekuitas yang dimiliki yang
Tabel II.7
Persentase pertumbuhan Rasio ROE PermataBank, Tbk
17
Berikut ini tabel kriteria kesehatan Bank Umum untuk rasio ROE menurut
Tabel II.8
Kriteria kesehatan Bank dari rasio ROE
PermataBank tahun 2015 dari raiso ROE “Kurang Sehat” karena juga
mengalami penurunan menjadi sebesar 1,8% dari 12,2% pada tahun 2014
dari raiso ROE sangat “Tidak Sehat” karena rugi bersih bank yang berakibat
pada penurunan menjadi (38,3%) pada akhir tahun 2016 dan tingginya
18
c. BOPO
Indonesia. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional
Tabel II.9
Persentase pertumbuhan Rasio BOPO PermataBank, Tbk
19
Berikut ini tabel kriteria kesehatan Bank Umum untuk rasio BOPO menurut
Tabel II.10
Kriteria kesehatan Bank dari rasio BOPO
PermataBank tahun 2015 dari raiso BOPO “Tidak Sehat” karena rasio BOPO
meningkat dari 89,8% di 2014 menjadi 98,9% di 2015 seiring kenaikan pada
nilai aset keuangan dan kenaikan pada beban pencadangan penurunan nilai
kredit.
20
3) Selajutnya, keadaan kesehatan keuangan PermataBank tahun 2017 dari raiso
d. NIM
NIM berarti singkatan dari Net Interest Margin, yaitu rasio yang digunakan
bunga bersih dengan pertumbuhan Aktiva atau Aset Produktif yang dikelola
oleh Perseroan dalam periode yang sama. Dapat di rumuskan sebagai berikut:
Tabel II.11
Persentase pertumbuhan Rasio NIM PermataBank, Tbk
PENDAPATAN AKTIVA
TAHUN TOTAL NIM
BUNGA PRODUKTIF
21
Berikut ini tabel kriteria kesehatan Bank Umum untuk rasio NIM menurut
Tabel II.12
Kriteria kesehatan Bank dari rasio NIM
keuangan PermataBank tahun 2015 dari raiso NIM “Sangat Sehat” karena
dana dengan meningkatkan rasio CASA menjadi 37,9% dari 34,5% di tahun
dibanding Rp3,23 triliun pada tahun 2014. Peningkatan ini terutama didorong
oleh pertumbuhan Net Interest Margin (NIM), dari 3,6% menjadi 4,0%,
walaupun terjadi penurunan pada dana pihak ketiga sebesar 1,7% menjadi
22
2) Kinerja dan keadaan kesehatan keuangan PermataBank tahun 2016 dari raiso
NIM masih “Sangat Sehat” sebesar 3,9% namun sedikit lebih rendah bila
diprakirakan turun sebesar 7,87% dari 10,44% di tahun 2015. Kualitas kredit
belum langsung berdampak pada kualitas kredit pelaku usaha di sektor ini.
ketiga (DPK) meningkat sebesar 9,60% di tahun 2016, lebih tinggi dari tahun
2015 lalu, yang hanya tumbuh 7,26%. Lebih tingginya pertumbuhan DPK
penurunan suku bunga simpanan, lebih besar dari pada penurunan suku bunga
23
3) Pada tahun 2017, kinerja dan keadaan kesehatan keuangan PermataBank dari
raiso NIM tetap dalam kategori “Sangat Sehat” karena kembali naik menjadi
4% dari tahun sebelumnya. Secara umum, stabilitas makro ekonomi dan sistem
keuangan perbankan tetap terjaga pada tahun 2017. Kondisi ini tercermin dari
kondisi permodalan perbankan yang masih kuat dan risiko kredit yang masih
positif kepada dunia usaha dan daya beli masyarakat. Pada tahun 2017,
triliun. Hal ini terutama disebabkan karena pendapatan bunga bersih turun
47,9% menjadi sebesar Rp3,36 triliun dibandingkan dengan periode yang sama
buku. Selain itu, PermataBank membukukan laba besih berkat efisiensi beban
24
Hal ini terutama dikontribusikan oleh penurunan beban kerugian penurunan
nilai aset keuangan menjadi sebesar Rp3,13 triliun dibandingkan tahun 2016
5. Liquidity
Rasio likuiditas dapat diukur dengan menggunakan rasio salah satunya adalah
LDR (Loan to Deposit Ratio), yaitu digunakan untuk menilai likuiditas suatu
bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank
terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya
bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Dapat di rumuskan sebagai
berikut:
LDR = Kredit yang diberikan
X 100%
Dana Pihak Ketiga
Tabel II.13
Persentase pertumbuhan Rasio LDR PermataBank, Tbk
25
Berikut ini tabel kriteria kesehatan Bank Umum untuk rasio LDR menurut Surat
Tabel II.14
Kriteria kesehatan Bank dari rasio LDR
keuangan PermataBank tahun 2015 dari raiso LDR “Cukup Sehat”, karena
dari penurunan kredit yang sebesar 4,2%, sehingga rasio LDR PermataBank
di akhir tahun 2015 menjadi 87,8% turun dari 89,1% di akhir tahun 2014.
Selain itu, PermataBank mengelola dana pihak ketiga sejalan dengan aset
26
2) Di tahun 2016, kinerja dan keadaan kesehatan keuangan PermataBank dari
raiso LDR dalam kondisi “ Sehat”, tetapi tahun 2016 mengalami sedikit
triliun. Kontribusi fee based income naik 5,4% menjadi Rp2,27 triliun dari
Rp2,15 triliun pada tahun sebelumnya, dan Net Interest Margin (NIM)
46,6%. Posisi CASA naik sebesar 10,3% YOY. Pertumbuhan CASA tersebut
PermataBank dari raiso LDR dalam kondisi “Cukup Sehat”, artinya kembali
80,5%. Hal ini di sebabkan karenga pertumbuhan kredit yang lebih rendah
perbankan kembali menurun. Rasio LDR yang sempat menembus level 92,1%
pada tahun 2015, secara gradual turun dalam dua tahun terakhir menjadi
27
Selisih yang lebih tinggi antara DPK dengan kredit yang disalurkan membuat
mencermati dinamika ekonomi dan bisnis yang terjadi dan terus melanjutkan
upaya perbaikan kualitas aset dan langkah-langkah efektif dan efisiensi, serta
28
2.4. Harga Saham PermataBank, Tbk
pemegang saham.
apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun”. Berikut ini
adalah ikhtisar kinerja saham periode hingga 31 Desember 2015 dan pergerakan
Gambar II.3
Pergerakan harga dan volume saham PermataBank, Tbk
Tahun 2014-2015
29
Gambar II.4
Kinerja harga saham perbulan PermataBank, Tbk
Tahun 2014-2015
Berikut ini adalah informasi saham triwulanan yang diterbitkan dalam 2 tahun buku
Gambar II.5
Saham Triwulan yang di terbitkan PermataBank, Tbk
Tahun 2014-2015
30
Berikut ini adalah ikhtisar kinerja saham periode hingga 31 Desember 2016 dan
Gambar II.6
Pergerakan harga dan volume saham PermataBank, Tbk
Tahun 2015-2016
Gambar II.7
Kinerja harga saham perbulan PermataBank, Tbk
Tahun 2015-2016
31
Berikut ini adalah informasi saham triwulanan yang diterbitkan dalam 2 tahun buku
Gambar II.8
Saham Triwulan yang di terbitkan PermataBank, Tbk
Tahun 2015-2016
Berikut ini adalah ikhtisar kinerja saham periode hingga 31 Desember 2017 dan
Gambar II.9
Pergerakan harga dan volume saham PermataBank, Tbk
Tahun 2016-2017
32
Gambar II.10
Kinerja harga saham perbulan PermataBank, Tbk
Tahun 2016-2017
Berikut ini adalah informasi saham triwulanan yang diterbitkan dalam 2 tahun buku
Gambar II.11
Informarsi saham yang telah di perbitkan PermataBank, Tbk
Tahun 2016-2017
33
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
usaha yang terukur karena di dukung dengan penghimpunan dana dan struktur
modal yang kuat. Namun ketika di hadapkan dengan tantangan pada penyaluran
kredit yang semakin selektif dan perolehan dana yang semakin kompetitif di dunia
perbankan, kondisi eksternal tersebut sangat berdampak tidak sehat pada kinerja
meningkatkan jumlah nasabah dan terus melalukan investasi pada program maupun
layanan baru, PermataBank mulai bangkit kembali dan berada di jalur yang tepat
mulai kembali memperkuat basis permodalan dengan neraca yang jauh lebih kuat,
masa mendatang.
34
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, Cetakan
keempatbelas, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Bank Indonesia. 2004. PBI No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum. Jakarta.
https://www.permatabank.com/uploadedFiles/PermataBank/Content_Corp
orate/Corporate_Profiles/Prospektus%20PUT%20VIII%20PT%20Bank%2
35