Dosen Pembimbing:
Riam Faradigma, ST..MSI
Disusun Oleh:
Aulia Azizah
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Tujuan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Membuat Tujuan ............................................................. 3
2.2 Kondisi Daerah dan Permasalahan Yang Dihadapi......... 3
2.3 Analisi SWOT .................................................................. 4
2.4 Mengembangkan Rencana Kegiatan ............................... 5
2.5 Alternatif ......................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penulis juga akan mempertimbangkan kelebihan, kekurangan, tantangan serta
kesempatan yang ada di kota Banjarbaru untuk melaksanakan perencanaan.
Setelah melihat berbagai hal tadi, penulis akan merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan serta menyiapkan beberapa alternative yang dapat diambil
sewaktu-waktu apabila perencanaan tersebut tidak dapat diterapkan di lokasi
bersangkutan, dalam hal ini kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Tidak berhenti
disitu, dalam rancangan perencanaan ini, penulis juga menyertakan dinas-dinas
terkait yang sekiranya dapat menjalankan perencanaan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang ada berkaitan dengan transportasi. Diharapakan dengan
adanya rancangan perencanaan ini, dapat memberi sedikit gambaran serta solusi
menenai masalah transportasi umum di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di
kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Dengan biberlakukannya perencanaan ini, masyarakat semakin
dimudahakan dalam mobilisasi dengan menggunakan transpotrasi umum
dan mengurangi intensitas kendaraan pribadi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Perencanaan ini dapat mengurai kemacetan yang terjadi di kota Banjarbaru.
2
BAB II
ISI
3
kalimantan. Kota dengan slogan kota idaman ini sedang melakukan banyak
perbaikan, terutama di bidang ekologi dan transportasi. Sungai-sungai yang
mengalir di seluruh kota sedang di bugar dan dilebarkan. Hal ini untuk mencegah
banjir (walaupun banjir sendiri sangat jarang terjadi) dan memperbaiki kondisi
sungai yang telah tercemar kembali seperti dulu. Dalam bidang transportasi,
sedang dilakukan pelebaran jalan di jalan kapiler. Serta penutupan lubang aspal
akibat truk yang dulunya boleh melewati jalan raya kota. Namun disamping
semua perkembangan tersebut, ada satu hal yang masih kurang. Sarana
transportasi umum.
3 tahun yang lalu, jalanan di kota banjarbaru sangat jarang macet. Kalaupun
macet, itu karena ada kecelakaan, hari besar keagamaan ataupun ketika kunjungan
presiden atau menteri. Namun tak lama ini, macet sering terjadi, terutama dipusat
kota. Hal ini terjadi karena minimnya transportasi umum di kota banjarbaru.
Transportasi umum yang selama ini ada di kota banjarbaru hanya angkot. Itupun
mobilnya sudah tua dan hanya beroperasi di jalan besar. Tidak ada jalur khusus
untuk transportasi umum, tidak ada halte yang memadai, tidak ada bis kota, trans,
maupun sarana transportasi umum lainnya. Hal ini cukup menghambat
perkembangan ekonomi dan mobilisasi warga. Jika hal terbesut terus dibiarkan,
akan terjadi peningkatan frekuensi kendaraan pribadi dengan kuantitas yang
sangat tinggi. Selanjutnya, akan terjadi macet dan keadaan macet itu akan
menghambat mobilisasi.
Pemerintah kota sendiri selama ini tak acuh dengan kondisi transportasi
umum tersebut. Tidak ada terlihat tindakan nyata dari pemerintah untuk mengatasi
permasalahan krusial tersebut. Pemerintah terkesan lambat dalam bertindak
karena beberapa faktor, seperti: birokrasi dan perizinan yang berbeli-belit, adanya
kepentingan pribadi atau pereusahaan (mengingat di Kalimantan banyak tambang
dan tak sedikit pejabat memiliki, paling tidak, keluarga yang bekerja di tambang),
kurangnya SDM dalam pemerintah yang mampu mengatasi permasalahan tersebut
dengan efisien.
4
- Masayarakat lebih mementingkan kapentingan pribadi.
- Masyarakat lebih cenderunng konsumtif tana memikir kepentingan
umum.
- Fasilitas kendaraan umum masih kurang memadai,
- Trayek angkot tidak sampai ke daerah pemukiman warga.
c. Opportunity
- Kondisi kota yang sedang berkembang,
- Banyak warga yang belum mampu memberi kendaraan pribadi
- Pesatnya perkembangan teknologi dan transportasi,
d. Threats
- Adanya oknum dan atau perusahaan swasta yang berusaha
memanipulasi dana,
- Masyarakat yang tidak menyetujui perubahan.
- Adanya tindakan vandalisme masyarakat terhadap infrastuktur.
5
- Jika penambahan transportasi umum berhasil mengurangi intensitas
kendaraan pribadi, maka akan dilanjutkan dengan pengawasan dan
sosialisasi yang berkelanjutan.
2.5 Alternatif
Adapun jika mengalami masalah atau hambatan dalam pelaksanaannya, maka
alternatif sementara yang dibuat adalah sebagai berikut:
No Masalah Alternatif
Dana untuk pengadaan bus kota dialihkan untuk
1 Jika dana tidak mencukupi memperbanyak angkot dan meremajakan fasilitas angkot
sehingga lebih nyaman digunakan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang
peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah
satu dengan daerah yang lain. Kebanyakan dari negara maju menganggap
pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari pembangunan
perekonomian. Ada baiknya pemerintah memperhatikan hal tersebut. Kebutuhan
transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas
ekonomi, sosial,
Pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh dari kata memuaskan.
Karena pemerintah Indonesia masih belum jelas mengenai pembangunan
infrastruktur dan masyarakat negara Indonesia yang sebagian besar masih belum
peduli akan pentingnya pembangunan infrastruktur dan sebagian besar budaya
masyarakat Indonesia tidak mau ada perubahan terhadapa pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Ditambah, pembangunan hanya digiatkan di indonesia
bagiaan barat saja terutama pulau jawa. Pemerintah kurang menaruh perhatian di
wilayah – wilayah lain nya.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disimpulkan antara lain:
a. Untuk memajukan transportasi berbagai modal di Indonesia, pemerintah
harus menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur seperti jalan,
pelabuhan, dan bandar udara. Selain itu yang tak kalah penting adalah terus
berupaya meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan infrastruktur-
infrastruktur tersebut terutama di Banjarbaru Kalimantan Selatan.
b. Selain membangun berbagai infrastruktur trasnportasi, pemerintah kiranya
perlu untuk selalu menyediakan transportasi yang murah dan terjangkau bagi
masyarakat di daerah terpencil/pinffiran, misalnya dengan kebijakan-
kebijakan untuk menurunkan harga BBM, memberikan subsidi, melakukan
pengawasan ketat terhadap tata niaga dan distribusinya dan sebagainya.
c. Menarik para investor untuk menanamnkan modalnya dalam pembangunan
infrastruktur yang total anggaran nya sangat besar, sehingga dapat membantu
kelancaran pembangunan infrastruktur transportasi.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://elsitra.blogspot.com/2016/11/perencanaan-stretegis-transportasi
umum.html