Anggaran Fleksibel
Anggaran Fleksibel
ANGGARAN PERUSAHAAN
Oleh
Kelompok 10
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
BAB 10. Budget Biaya Fleksibel
Konsep dasar tentang budget biaya fleksibel adalah bahwa semua biaya terjadi karena
waktu, output atau kegiatan produksi, atau kombinasi antara waktu dan output atau kegiatan.
Aplikasi konsep ini berarti bahwa:
Formula budget fleksibel disusun untuk menentukan jumlah biaya tetap dan tingkat
variabel perunit kegiatan. Tingkat variabel menentukan hubungan antara biaya dengan
output atau kegiatan. Berikut ini merupakan contoh budget fleksibel.
Biaya diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi
variabel.
Hubungan dengan output kegiatan. Biaya tetap muncul karena adanya kapasitas produski
atau untuk melaksanakan kegiatan.
Jangkauan relevan. Biaya tetap harus dihubungkan dengan jangkauan relevan kegiatan-
kegiatan perusahaan.
Biaya waktu( time cost ). Biaya tetap harus dikaitkan dengan periode tahun akutansi dan
dinyatakan dalam satu jumlah tetap per bulan.
Penerapan praktis. Pertimbangan praktis tidak menuntut biaya tetap. Dalam penerapan,
biaya tetap adalah tetap untuk tujuan-tujuan praktis.
Biaya variabel adalah biaya yang cenderung berubah secara proporsional dengan
perubahan output atau kegiatan. Biaya variabel merupakan biaya kegiatan (activity cost).
Biaya variabel meningkat atau menurun secara langsung dengan perubahan output.
Biaya variabel berubah secara proporsional dengan output atau kegiatan produksi dan
tidak berubah karena lewatnya waktu. Karena biaya variabel berubah secara langsung dan
proporsional dengan perubahan output atau kegiatan produksi, maka biaya ini konstan atas
dasar unit jika dikaitkan dengan ukuran kegiatan.
Jangkauan relevan. Biaya variabel harus dihubungkan dengan kegiatan dalam jangkauan
relevan operasi. Diluar jangkauan normal, pola biaya variabel biasanya akan berubah.
Biaya kegiatan ( activity cost ). Karena biaya variabel berfluktuasi secara proposional
dengan perubahan output atau kegiatan, maka penting sekali untuk memilih alat ukur
kegiatan. Contoh di jam kerja langsung, dan jam kerja mesin. Ukuran output atau kegiatan
yang dipilih pada umumnya disebut sebagai activity base.
Biaya semi variabel meningkat atau menurun jika output atau kegiatan produksi
meningkat atau menurun, tetapi tidak secara proporsional dengan perubahan output atau
kegiatan. Variabel biaya semi variabel disebabkan oleh pengaruh kombinasi (a) waktu, (b)
output atau kegiatan, dan (c) kebijakan manajemen.
Ada beberapa kriteria yang berkaitan dengan pemilihan activity base yang perlu
diperhatikan yaitu:
Penentuan variabilitas biaya menghasilkan dua komponen dari setiap biaya, yaitu
jumlah tetap atau konstan per periode dan tarif variabel per unit activity base. Biaya tetap
murni memiliki jumlah komponen tetap dan nilai nol untuk komponen variabel. Biaya
variabel murni memiliki nilai nol untuk komponen tetap dan tarif konstan per unit kegiatan.
Metoda ini meliputi teknik-teknik analisi biaya yang hanya digunakan pada kasus-kasus
khusus. Ada dua variasi nya, yaitu :
Pengamatan teknik industri : didasarkan pada analisis dan pengamatan lansung pada proses
dan operasi sehingga cara ini sering kali dapat memberikan estimasi variabilitas biaya-biaya
tertentu secara tepat. Pengamatan teknis ini terutama digunakan terutama jika biaya historis
tidak tersedia.
Analisis lansung data historis dan kebijakan manajemen : biasanya jika pendekatan analisis
lansung digunakan, estimasi variabilitas biaya dibuat melalui pemeriksaan perubahan biaya
pada masa lalu, interpretasi kebijakan manajemen yang relevan, dan evaluasi sifat dan
penyebab biaya. Prosedur statistik tidak digunakan.
Metode ini didasrkan pada konsep penentuan dua cadangan budget biaya pada dua tingkat
kegiatan yang berbeda dalam suatu pusat pertanggungjawaban. Komponen-komponen biaya
tetap dan variabel dihitung dengan interpolasi aritmatik antara dua budget, dengan asumsi
hubungan linear.
Metode Korelasi
Metoda ini secara luas digunakan dalam analisi biaya. Metode ini menganalisis data biaya
historis dalam hubungan dengan output atau kegiatan historis untuk menentukan bagaimana
biaya bervariasi dengan output waktu yang lalu, selanjutnya dapat dijadikan dasar estimasi
bagaimana biaya bervariasi dengan output dimasa yang akan datang.
Metoda korelasi ini menggunakan asumsi hubungan linear. Ada dua metoda korelasi :
Metoda grafis
Metoda ini menggunakan diagram scatter untuk menentukan garis kecendrungan visual.
Sumbu horizontal menunjukkan volume output (DLH, DMH, DRH, unit, dll) dan sumbu
vertikal menunjukkan biaya. Ilustrasi diberikan sebagai berikut:
Data biaya dan kegiatan historis departemen Z.
Dari data tersebut , dapat dibuat diagram scatter dan ditarik garis trend visual yang
dapat mewakili titik-titik yang ada pada diagram tersebut.
Komponen biaya tetap dan variabel seperti yang ditunjukkan pada gambar tsb dapat
ditentukan dengan cara :
Komponen tetap bulanan Rp. 200
Biaya pada 40.000 DMH Rp 800
Biaya pada nol DMH 200
Dalam analisis data biaya dan output historis, metoda statistik least square dapat digunakan
untuk menentukan garis trend. Pada metode ini ada dua variabel, yaitu variabel independen
(variabel X) dan variabel dependen (variabel Y). Persamaan dapat dinyatakan dengan.
Ada beberapa format budget biaya fleksibel, yaitu format tabel, format formula, dan format
grafik. Contoh-contoh format budget fleksibel sebagai berikut :
1. Format Tabel
Format Tabel sering digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan. Format Tabel
tampaknya lebih banyak digunakan dalam praktik perusahaan.
2. Format Formula
Format ini memberikan formula setiap biaya pada setiap pusat pertanggung jawaban.
Format formula menunjukkan jumlah tetap dan tarif variabel dan menggunakan
asumsi hubungan linear.
3. Format Grafik
Format ini sering digunakan untuk biaya-biaya non linear , budget biaya dapat dibaca
secara lansung pada grafik. Metoda ini bermanfaat jika biaya-biaya non linear tidak
berdasarkan pada hubungan garis lurus.