Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

ANGGARAN PERUSAHAAN

ANGGANRAN PIUTANG DAN ASET TETAP

Oleh

Kelompok 10

Muhammad Jendy 1710536042

Rahma Tri Lestari 1710536048

Suci Mawaddah 1710536066

PROGRAM STUDI INTAKE AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2018
BAB 10. Budget Biaya Fleksibel

Konsep-konsep Budget Fleksibel

Konsep dasar tentang budget biaya fleksibel adalah bahwa semua biaya terjadi karena
waktu, output atau kegiatan produksi, atau kombinasi antara waktu dan output atau kegiatan.
Aplikasi konsep ini berarti bahwa:

1. Biaya-biaya dapat diidentifikasi sebagai komponen-komponen tetap dan variabel


dalam kaitannya dengan output atau kegiatan produksi..
2. Biaya-biaya harus dikaitkan dengan output atau kegiatan produksi.
3. Output atau kegiatan-kegiatan harus dapat diukur.
4. Formula budget biaya fleksibel harus dikaitkan dengan waktu dan relevant range
(jangkauan) output atau kegiatan produksi tertentu.
5. Untuk tujuan perencanaan dan pengendalian setiap budget biaya fleksibel harus
disusun menurut pusat pertanggung jawaban masing-masing.

Hubungan Biaya-biaya dengan output atau kegiatan produksi

Formula budget fleksibel disusun untuk menentukan jumlah biaya tetap dan tingkat
variabel perunit kegiatan. Tingkat variabel menentukan hubungan antara biaya dengan
output atau kegiatan. Berikut ini merupakan contoh budget fleksibel.

Budget fleksibel, perusahaan jayakarta, departemen 25,19x1

Biaya diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi
variabel.

Rumusan Biaya Tetap


Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan berubahnya output atau kegiatan
produksi. Ada dua jenis utama dari biaya tetap, yaitu (1) biaya tetap karena keputusan
manajemen sebelumnya dan (2) biaya tetap karena keputusan manajemen jangka pendek.

Hubungan dengan output kegiatan. Biaya tetap muncul karena adanya kapasitas produski
atau untuk melaksanakan kegiatan.

Jangkauan relevan. Biaya tetap harus dihubungkan dengan jangkauan relevan kegiatan-
kegiatan perusahaan.

Biaya waktu( time cost ). Biaya tetap harus dikaitkan dengan periode tahun akutansi dan
dinyatakan dalam satu jumlah tetap per bulan.

Kebijakan manajemen. Biaya-biaya tetap mungkin berubah jika keputusan-keputusan


manajemen berubah. Contoh budget gaji, kebijakan-kebijakan tingkat gaji harus diketahui
dan diantisipasi untuk menetapkan jumlah tetap.

Penerapan praktis. Pertimbangan praktis tidak menuntut biaya tetap. Dalam penerapan,
biaya tetap adalah tetap untuk tujuan-tujuan praktis.

Rumusan Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang cenderung berubah secara proporsional dengan
perubahan output atau kegiatan. Biaya variabel merupakan biaya kegiatan (activity cost).
Biaya variabel meningkat atau menurun secara langsung dengan perubahan output.

Hubungan Dengan Kegiatan

Biaya variabel berubah secara proporsional dengan output atau kegiatan produksi dan
tidak berubah karena lewatnya waktu. Karena biaya variabel berubah secara langsung dan
proporsional dengan perubahan output atau kegiatan produksi, maka biaya ini konstan atas
dasar unit jika dikaitkan dengan ukuran kegiatan.
Jangkauan relevan. Biaya variabel harus dihubungkan dengan kegiatan dalam jangkauan
relevan operasi. Diluar jangkauan normal, pola biaya variabel biasanya akan berubah.

Biaya kegiatan ( activity cost ). Karena biaya variabel berfluktuasi secara proposional
dengan perubahan output atau kegiatan, maka penting sekali untuk memilih alat ukur
kegiatan. Contoh di jam kerja langsung, dan jam kerja mesin. Ukuran output atau kegiatan
yang dipilih pada umumnya disebut sebagai activity base.

Rumusan Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel meningkat atau menurun jika output atau kegiatan produksi
meningkat atau menurun, tetapi tidak secara proporsional dengan perubahan output atau
kegiatan. Variabel biaya semi variabel disebabkan oleh pengaruh kombinasi (a) waktu, (b)
output atau kegiatan, dan (c) kebijakan manajemen.

Pemilihan Activity Base

Ada beberapa kriteria yang berkaitan dengan pemilihan activity base yang perlu
diperhatikan yaitu:

1. Activity base harus mampu mengukur fluktuasi output yang menyebabkan


berubahnya biaya.
2. Activity base harus sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain output.
3. Activity base harus mudah dimengerti
4. Activity base harus dapat menjadi ukuran yang dapat dipercaya.

METODE-METODE PENENTUAN VARIABILITAS BIAYA

Penentuan variabilitas biaya menghasilkan dua komponen dari setiap biaya, yaitu
jumlah tetap atau konstan per periode dan tarif variabel per unit activity base. Biaya tetap
murni memiliki jumlah komponen tetap dan nilai nol untuk komponen variabel. Biaya
variabel murni memiliki nilai nol untuk komponen tetap dan tarif konstan per unit kegiatan.

Metode-metode analitis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan komponen tetap


dan variabel suatu biaya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori besar:

1. Metode estimasi langsung (direct estimate method)


2. Metode titik tertinggi dan terendah (budget high and low point method)
3. Metode korelasi (correlation method.

Metoda Estimasi Lansung

Metoda ini meliputi teknik-teknik analisi biaya yang hanya digunakan pada kasus-kasus
khusus. Ada dua variasi nya, yaitu :

Pengamatan teknik industri : didasarkan pada analisis dan pengamatan lansung pada proses
dan operasi sehingga cara ini sering kali dapat memberikan estimasi variabilitas biaya-biaya
tertentu secara tepat. Pengamatan teknis ini terutama digunakan terutama jika biaya historis
tidak tersedia.

Analisis lansung data historis dan kebijakan manajemen : biasanya jika pendekatan analisis
lansung digunakan, estimasi variabilitas biaya dibuat melalui pemeriksaan perubahan biaya
pada masa lalu, interpretasi kebijakan manajemen yang relevan, dan evaluasi sifat dan
penyebab biaya. Prosedur statistik tidak digunakan.

Metoda Titik Tertinggi dan Terendah

Metode ini didasrkan pada konsep penentuan dua cadangan budget biaya pada dua tingkat
kegiatan yang berbeda dalam suatu pusat pertanggungjawaban. Komponen-komponen biaya
tetap dan variabel dihitung dengan interpolasi aritmatik antara dua budget, dengan asumsi
hubungan linear.

Garis besar penggunaan metode ini sebagai berikut:

1. Pilih activity base untuk pusat pertanggung jawaban


2. Identifikasi jangkauan relevan untuk pusat pertanggung jawaban yaitu tingkat output
maksimum dan minimum yang akan berfluktuasi selama priode.
3. Tentukan budget biaya pada tingkat output maksimum dan minimum.
4. Interpolasi antara dua budget biaya tersebut untuk menentukan komponen-komponen
biaya dan variabel sebagai berikut:
a. Kurangkan volume minimum dari volume maksimum
b. Kurangkan biaya minimum dari biaya maksimum
c. Bagilah perbedaan biaya dengan volume untuk memperoleh tarif variabel
d. Kurangkan porsi komponen variabel dari estimasi biaya minimum atau
maksimum untuk memperoleh komponen tetap

Metode Korelasi

Metoda ini secara luas digunakan dalam analisi biaya. Metode ini menganalisis data biaya
historis dalam hubungan dengan output atau kegiatan historis untuk menentukan bagaimana
biaya bervariasi dengan output waktu yang lalu, selanjutnya dapat dijadikan dasar estimasi
bagaimana biaya bervariasi dengan output dimasa yang akan datang.

Metoda korelasi ini menggunakan asumsi hubungan linear. Ada dua metoda korelasi :

Metoda grafis

Metoda ini menggunakan diagram scatter untuk menentukan garis kecendrungan visual.
Sumbu horizontal menunjukkan volume output (DLH, DMH, DRH, unit, dll) dan sumbu
vertikal menunjukkan biaya. Ilustrasi diberikan sebagai berikut:
Data biaya dan kegiatan historis departemen Z.

Dari data tersebut , dapat dibuat diagram scatter dan ditarik garis trend visual yang
dapat mewakili titik-titik yang ada pada diagram tersebut.

Komponen biaya tetap dan variabel seperti yang ditunjukkan pada gambar tsb dapat
ditentukan dengan cara :
Komponen tetap bulanan Rp. 200
Biaya pada 40.000 DMH Rp 800
Biaya pada nol DMH 200

Peningkatan biaya untuk 40.000 DMH Rp 600


Tarif variabel atau slope garis trend :
(Rp 600:40.000)= Rp 0,015 per DMH

Analisis degresi dengan metode Least Square

Dalam analisis data biaya dan output historis, metoda statistik least square dapat digunakan
untuk menentukan garis trend. Pada metode ini ada dua variabel, yaitu variabel independen
(variabel X) dan variabel dependen (variabel Y). Persamaan dapat dinyatakan dengan.

Format-format budget fleksibel

Ada beberapa format budget biaya fleksibel, yaitu format tabel, format formula, dan format
grafik. Contoh-contoh format budget fleksibel sebagai berikut :

1. Format Tabel
Format Tabel sering digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan. Format Tabel
tampaknya lebih banyak digunakan dalam praktik perusahaan.

2. Format Formula
Format ini memberikan formula setiap biaya pada setiap pusat pertanggung jawaban.
Format formula menunjukkan jumlah tetap dan tarif variabel dan menggunakan
asumsi hubungan linear.

3. Format Grafik
Format ini sering digunakan untuk biaya-biaya non linear , budget biaya dapat dibaca
secara lansung pada grafik. Metoda ini bermanfaat jika biaya-biaya non linear tidak
berdasarkan pada hubungan garis lurus.

Anda mungkin juga menyukai