“ISOMER”
Nama kelompok :
Dosen Pengampu :
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat ALLAH SWT yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar 2.
Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang
Isomer.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,menambah
wawasan serta pengalaman,sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk
ataupun isi makalah ini menjadi yang lebih baik lagi.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................1
2
BAB 1 PENDAHULUAN
Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon.
Karena atom karbon yang memiliki sifat-sifat khusus. Sifat senyawa-senyawa
hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.
Oleh karena itu untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang
begitu banyak, para ahli melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan
strukturnya, dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon dalam molekulnya. Kita
sering menjumpai suatu senyawa kimia yang memiliki rumus kimia atau molekul
sama tetapi memiliki rumus struktur molekul berbeda.
Hal ini disebabkan karena pada suatu senyawa tertentu terjadi proses
isomerisasi. Isomerisasi merupakan peristiwa terjadinya dua senyawa atau lebih
memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki struktur ikatan berbeda. Senyawa-
senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki struktur ikatan beda
disebut isomer. Adapun jenis-jenis isomer yang terjadi pada senyawa-senyawa
kimia meliputi isomer struktur dan isomer ruang.
3
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan yang dilakukan penulis dapat dirumuskan beberapa
permasalahan diantaranya:
4
BAB 2 PEMBAHASAN
5
Pembagian isomer Struktural:
1. isomer Rangka atau Rantai
Contoh: butana memiliki dua isomer yaitu, normal butana (n-butana) dan
isobutana (2-metilpropana).
6
Isomer rantai memiliki sifat kimia yang hampir sama tetapi sifat fisik yang
berbeda. Sebagai contoh, isomer rantai bercabang memiliki titik didih lebih
rendah daripada rekan-rekan linear mereka. Hal ini karena yang linier
memiliki luas permukaan lebih banyak kontak dan karenanya kekuatan tarik
antar molekul yang maksimum.
2. Isomer Posisi
Isomer posisi adalah isomeri yang terjadi karena perbedaan posisi ikatan
rangkap. Isomeri ini hanya terjadi pada senyawa hidrokarbon tak jenuh (
alkena dan alkuna). Pada ismor posisi, kerangka utama karbon tetap tidak
berubah. Namun atom-atom yang penting bertukar posisi pada kerangka
tersebut. Sebagai contoh, butena memiliki dua isomer posisi yaitu 1-butena
dan 2-butena.
GAMBAR NYA:
3. Isomeri fungsional
Isomer fungsi adalah isomer zat-zat yang berbeda golongan. Pada variasi dari
struktur isomer ini, isomer mengandung grup fungsional yang berbeda-beda
yaitu isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda. Contoh sebuah
formula molekul C3H6O dapat berarti propanal ( aldehid) or propanon (keton).
GAMBAR NYA
7
1. Isomer cis atau geometri.
Segmen apa saja dari suatu rantai karbon yang dihubungkan oleh
ikatan tunggal, pada hakekatnya bisa berputar bebas dengan ikatan itu
sebagai sumbu putar. Putaran (rotasi) mengelilingi ikatan rangkap tidak
dimungkinkan. Gugus alkil (dan atom serta gugus lainnya) yang terikat
pada kedua atom karbon dari suatu ikatan rangkap, terbatas pada ruang-
ruang tertentu dalam molekul itu. Pembatasan ini menimbulkan isomeri
cis-trans atau geometrik.
8
padanya terletak dalam suatu bidang datar dan menempati posisi yang
tetap. Rotasi pada sumbu ikatan C=C tidak bisa terjadi lagi karena dapat
memutuskan ikatan 𝜋.
2. Isomer optik
Isomer optik yaitu isomer yang disebabkan oleh perbedaan arah memutar
bidang polarisasi cahaya. Sifat optis aktif suatu senyawa disebabkan adanya atom
C asimetris ( yaitu atom C yang mengikat 4 atom atau gugus yang berbeda)
Pada isomer geometri cis-trans terdapat perbedaan sifat fisik maupun sifat kimia.
Namun pada isomer optik, kedua sifat tersebut sama dan perbedaannya terletak
pada kemampuan untuk mempolarisasikan cahaya, apakah akan dipolariksasikan
searah putaran jarum jam (+) atau berlawanan arah jarum jam (-).
9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isomer adalah dua atau lebih spesies yang mempunyai komposisi ( rumus
molekul) sama tetapi mempunyai struktur dan sifat yang berbeda. Isomer terbagi
menjadi dua yaitu isomer struktur dan isomer ruang.
Isomer ruang terbagi menjadi dua bagian yaitu isomer geometri ( memiliki
penataan atom yang berbeda). Isomer geometri memiliki sub bagian yakni isomer
cis-trans yang terdapat ikatan rangkap dua dan tiap-tiap karbon C dalam ikatan
rangkap tersebut mengikat atom atau gugus atom yang berbeda. Isomer optik
(dapat memutar bidang polarisasi cahaya dan memilki atom C asimetris/kiral).
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Riswiyanto.2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
11