Bab Iii
Bab Iii
BAB III
METODE PENELITIAN
pertama mendapat kupon pertanyaan, dan yang lain mendapat kupon jawaban. Setelah guru
memberikan aba-aba mulai, maka siswa kelompok satu yang memegang kupon pertanyaan
mencari siswa kelompok kedua yang memegang kupon jawaban yang sesuai dengan
pertanyaan yang dimiliki atau sebaliknya. Dengan aba-aba selesai maka siswa mengakhiri
pencarian. Siswa yang berhasil menemukan pasangannya dengan tepat dicatat. Kegiatan
pencarian pasangan kupon diulangi lagi dengan terlebih dahulu kupon dikocok, dengan
harapan siswa tidak mendapatkan kupon yang sama dengan yang pertama. Model ini
mengajak seluruh siswa untuk aktif berperan serta selama pembelajaran berlangsung. Selain
itu untuk menemukan pasangan dengan cepat dan tepat siswa harus menguasai materi.
Apabila kegiatan pencarian pasanngan kupon dilakukan berulang-ulang dan siswa
memperoleh kupon yang berbeda-beda diharapkan siswa semakin banyak menguasai materi
yang diajarkan. Penguasaan materi pelajaran dapat diartikan bahwa siswa semakin
memahami tentang materi yang diajarkan.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas 6 SD Negeri
Grujugan Petanahan Kebumen Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013
Rencana tindakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis
and Tagart melalui dua siklus yang terdiri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan
dan observasi, analisis dan refleksi. Pada siklus I akan dilakukan 3 tahapan yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan observasi, analisis dan refleksi.
a. Tahap perencanaan
Dalam tahap ini peneliti akan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran IPS tentan
materi gejala alam. Adapun perangkat untuk observasi siswa berbentuk LKS dan lembar
pengamatan. RPP pada siklus ini dibuat untuk tiga pertemuan tiap pertemuan 2 jam
pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan dan observasi
Pada tahap ini mengimplementasikan RPP dan kemudian mengobservasi tindakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan RPP dengan tindakan yang diberikan yaitu Make A-
Match. Observasi pelaksanaan dilakukan oleh observer dari rekan sejawat.
20
c. Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat adanya kekurangan dan kelebihan pada tindakan yang
telah dilakukan pada siklus pertama.
Pada siklus 2 akan dilakukan 3 tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan
observasi, analisis dan refleksi.
a. Tahap perencanaan
Dalam tahap ini sama dengan pada siklus satu peneliti akan menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran IPS tentang Materi gejala alam. Adapun perangkat untuk
observasi siswa berbentuk LKS dan lembar pengamatan. RPP pada siklus ini dibuat untuk
tiga pertemuan tiap pertemuan 2 jam pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan dan observasi
Pada tahap ini mengimplementasikan RPP dengan memperhatikan hasil refleksi pada
siklus 1 dan kemudian mengobservasi tindakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
RPP dengan tindakan yang diberikan yaitu make a-match. Observasi pelaksanaan
dilakukan oleh observer dari rekan sejawat.
c. Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat adanya kekurangan dan kelebihan pada tindakan yang
telah dilakukan dan juga membuat laporan hasil dari tindakan dan observasi.
Data tentang hasil belajar siswa dengan teknik tes tertulis Pemberian tes
dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan
pemberian tindakan. Tes awal diberikan pada awal kegiatan penelitian untuk mengidentifikasi
pengetahuan siswa tentang gejala alam dan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan
mutu hasil belajar siswa. Dengan perkataan lain, tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui
tingkat perkembangan hasil belajar siswa sesuai dengan siklus yang ada.
3.4.2. Alat Pengumpulan Data
Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan terhadap 3 hal. Yaitu
pengamatan terhadap kelas, guru dan peserta didik. Pengamatan terhadap kelas dilakukan
untuk mengamati segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan tersebut bisa juga
ditunjukkan pada strategi guru dalam menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang
terjadi di kelas, deskripsi tentang lingkungan fisik kelas dan tata letaknya atau manajemen
kelas.
Pengamatan terhadap guru dilakukan untuk mengamati kinerja guru dalam mengajar.
Sedangkan pengamatan terhadap peserta didik dilakukan 2 hal. Yaitu pengamatan terhadap
hasil belajar peserta didik dan keaktifan peserta didik.
Tabel 3
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Kinerja Guru dalam Pembelajaran IPS menggunakan make
a-match pada siswa Kelas 6 SD Negeri Grujugan
Tabel 4
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan
Penerapan Make A-Match Berbantuan Kartu Kata pada siswa Kelas 6 SD Negeri Grujugan
3.4.2.1. Tes
Selain menggunakan lembar observasi, dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan
tes dalam mengumpulkan data penelitiannya. Tes menurut Suharsimi Arikunto (2009: 127)
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok. Dalam hal ini menggunakan tes prestasi (achievement test) yaitu test yang
digunakan untuk mengukur pecapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes ini
deberikan setelah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang akan
diteskan (Suharsimi Arikunto, 2009: 128).
Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 163-165) bentuk tes ada dua yaitu tes Subjektif dan
tes obyektif. Tes Subjektif pada umumnya berbentuk essay (uraian). Soal-soal bentuk essay
ini biasanya tidak banyak hanya sekitar 5-10 buah soal. Soal ini menuntut kemampuan
peserta didik untuk dapat berpikir tingkat tinggi seperti mengorganisir, menginterpretasi dan
menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Sedangkan tes obyektif umumnya
berbentuk pilihan ganda, salah-benar, dan menjodohkan
Pada penelitian ini kisi-kisi instrumen soal tes disajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6.
27
Tabel 5
Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I
Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa kisi-kisi penyusunan soal evaluasi pada siklus I untuk
indikator 1 yaitu menyebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan Negara tetangga
terdiri dari 5 item soal yaitu 1,2,3,4,dan 5. Indikator 2 yaitu mengidentifikasi peristiwa alam
yang tidak merugikan manusia terdiri dari 3 item soal yaitu nomor 6, 7, dan 11. Indikator 3
yaitu mengidentifikasi peristiwa alam yang merugikan manusia terdiri dari 2 item soal yaitu
nomor 8 dan 9. Indikator 4 yaitu mengidentifikasi faktor/penyebab terjadinya bencana alam
terdiri dari 9 item soal yaitu nomor 10,12,13,14, 15, 16, 17, 18, 19. Jumlah seluruh item soal
untuk penyususnan soal evaluasi yang dirancang berjumlah 19 item soal. Soal tersebut lebih
dulu akan diujikan pada siswa lain yang setingkat sampai terbukti bahwa soal yang digunakan
adalah soal yang sahih atau valid.
Sementara kisi-kisi penyusunan soal evaluasi untuk siklus II dapat dilihat pada tabel 6.
28
Tabel 6
Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
Pada Tabel 6 kisi-kisi penyususnan soal untuk evaluasi siklus II terdiri dari 21 item soal.
Pada indikator 1 yaitu menyebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan Negara
tetangga terdapat 12 item soal, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12. Indikator 2 yaitu
Menemutunjukkan pada peta lokasi bencana alam yang terjadi dengan 9 item soal yaitu
nomor 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21.
Validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen test. Pada penelitian ini akan dilakukan uji soal dan menganalisis
setiap butir soal. Sehingga soal yang digunakan adalah soal yang telah terbukti valid. Uji soal
dilakukan dengan menguji soal pada siswa kelas 2 di sekolah Dasar yang lain.
Relibilitas suatu tes pada hakekatnya menguji keajegan pertanyaan tes yang di
dalamnya berupa seperangkat butir soal apabila diberikan berulang kali pada objek yang
sama. Suatu instrument mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang
relative konstan pada penggunaan ulang subjek yang berbeda Tabel 7
29
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I
Indikator penelitian ini adalah apabila minimal 80% dari siswa dapat mencapai KKM
sebesar 70 pada pelajaran IPS.
30
Setelah data-data yang diperlukan terkumpul dan dirasa cukup, kemudian dilakukan
seleksi data. Data yang valid dianalisis dan kemudian baru disajikan dalam bentuk laporan
hasil penelitian.
Bentuk analisis data kuantitatif dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif
komparatif yang meliputi: reduksi data (pengumpulan data), penyajian data (tabel, diagram,
ringkasan), dan penarikan kesimpulan. Analisa data dilakukan semenjak awal sampai akhir
yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan antara tahap pengumpulan dan analisa data
dengan model deskriptif persentase.
Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh melalui hasil observasi terhadap aktifitas siswa
dan keterampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan Make A-
Match berbantuan kartu kata. Data ini disajikan dalam bentuk kalimat menurut kategorinya.