Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS PUNTI KAYU


NOMOR :440/001/UKP/SK/VII/2017

TENTANG

PELAYANAN KLINIS
PADA PUSKESMAS PUNTI KAYU
DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS PUNTI KAYU,

Menimbang : a bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat diperlukan pelayanan klinis yang dilaksanakan
berdasarkan kebutuhan pasien;
b bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan
mutu keselamatan pasien;
c bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam butir a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Puskesmas Punti Kayu;

Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang praktik kedokteran;
2 Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan
Publik;
3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
4 Undang-undang Nomor 44 tahun 2014 tentang pelayanan
Publik;
5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;

6 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS;
7 Peraturan Walikota Nomor 72 tahun 2013 tentang Standar
Pelayanan Minimal Dinas Kesehatan Kota Palembang;
8 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Puskesmas;
9 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015 tentang Akreditasi Pratama, tempat praktik mandiri
dokter dan dokter gigi puskesmas, klinik;
10 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
11 Keputusan Menteri Kesehatan 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PUNTI KAYU TENTANG
PELAYANAN KLINIS DIPUSKEMAS PUNTI KAYU.
Keputusan Pelayanan Klinis di Puskesmas Punti Kayu,
Kesatu : Sebagaimana tercantum dalam lampiran tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.

Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan. Apabila


Kedua : terdapat kekeliruan dalam penetapan surat keputusan ini akan
ditinjau dan diadakan perubahan seperlunya.

Ditetapkan di : PALEMBANG,
pada tanggal : 06 Maret 2017
Plt. Kepala Puskesmas Punti Kayu,

Makmur S Perangin-angin

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PUNTI KAYU
NOMOR : 440/001/UKP/SK/VII/2017
TANGGAL : 06 MARET 2017
TENTANG : PELAYANAN KLINIS

1. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
3. Identitas pasien meliputi : nama pasien, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir
pasien, alamat, pekerjaan, status, pendidikan, agama, suku bangsa, kebangsaan
dan nomor rekam medis
4. Tersedia Informasi tentang jenis pelayanan klinis dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat meliputi: tarif, jenis pelayanan, dan informasi tentang
kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat
pendaftaran
5. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari tempat pendaftaran
6. Hak-hak pasien :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang
berlaku di Puskesmas Punti Kayu
b. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
c. Memperoleh layanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar operasional Prosedur.
d. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
e. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
(second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di
luar Puskesmas.
f. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya
g. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan medis yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
h. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan (Pasien umum).
i. Penolakan tindakan medis dapat dilakukan oleh pasien/ keluarga terdekatnya
setelah menerima penjelasan tentang tindakan medis yang akan dilakukan.
j. Mengajukan kritik dan saran untuk perbaikan Puskesmas Punti Kayu dalam
pemberian pelayanan.
7. Kewajiban pasien :
a. Memberikan informasi yang jujur dan lengkap tentang masalah
kesehatannya.
b. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi dan petugas
Puskesmas Punti Kayu.
c. Membayar jasa pelayanan dan atau tindakan sesuai perda yang berlaku.
d. Mentaati tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas Punti Kayu.

2. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

3. Proses kajian yang dilakukan mengacu pada standar profesi dan standar
asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan
yang tidak perlu
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain
wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
7. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten
8. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antarprofesi harus tersedia
9. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang
10. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan
11. Proses kajian, perencanaan dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai
12. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas
13. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan
14. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan
dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang
terpadu
15. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien
16. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien
17. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya
18. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
19. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien
20. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
21. Rencana layanan harus memuat pendidikan/ penyuluhan pasien

3. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis
5. Jika terdapat perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
6. Tindakan medis/ pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan
7. Apabila diperlukan pemeriksaan penunjang, seperti EKG, maka pembacaan hasil
interprestasi dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
8. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan
9. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat
11. Daftar kasus gawat darurat/ risiko tinggi yang biasa ditangani di Puskesmas
Punti Kayu adalah

1. Benda asing pada telinga


2. Luka tusuk Paku
3. Luka bakar
4. Luka robek
5. TB Paru
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal)
13. Pemberian obat/ cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/ cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas
15. Keluhan pasien/ keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak
lanjuti
16. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
17. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/ tindakan, sampai
dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya
18. Pasien berhak untuk menolak pengobatan atau tidak melanjutkan pengobatan
19. Pasien berhak untuk menolak dirujuk ke sarana kesehatan lain
20. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku.
21. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut
22. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten
24. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed
consent
25. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi infiltrasi, blok pada
pencabutan gigi dan anestesi lokal pada kasus bedah minor.
26. Pendidikan/ penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan

4. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan
2. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani
3. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif
pelayanan
4. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
5. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/ tindakan yang
telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
6. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
7. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten
8. Pasien yang akan dirujuk harus diperiksa dan layak dirujuk. Adapun kriteria
Pasien dirujuk adalah apabila memenuhi salah satu :

a. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.


b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis teryata tidak
mampu diatasi sehingga membutuhkan pemeriksaan penunjang yang lebih
lengkap.
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap,
tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan.
d. Apabila telah diobati dan ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan
dan perawatan di faskes lanjutan
e. Tidak termasuk dalam 155 penyakit yang mampu diatasi di fasilitas
kesehatan tingkat pertama sesuai Permenkes No. 5 tahun 2014.
9. Pasien yang mendapat pelayanan gawat darurat maka pasien/ keluarga pasien
harus diberi informasi tentang tindak lanjut layanan
10. Jenis penyakit yang termasuk dalam program rujuk balik berdasarkan surat edaran
Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan No. 047 tahun 2014 tanggal 24 Februari
2014, yaitu:
a. Diabetes Melitus
b. Hipertensi
c. Jantung
d. Asma
e. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
f. Epilepsi
g. Schizoprenia
h. Stroke
i. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Plt Kepala Puskesmas Punti Kayu

Makmur S Perangin-angin

Anda mungkin juga menyukai