Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PKP 100+
+ Pendahuluan 2
PKP 100+
+ Pendahuluan 3
PKP 100+
+ Ruang Lingkup 4
PKP 100+
+ Definisi 5
PKP 100+
+ Definisi 6
PKP 100+
+ Definisi 7
PKP 100+
+ Definisi 9
PKP 100+
+ Definisi 10
3.6 Nilai Pasar untuk Penggunaan yang Ada (Market Value for
the Existing Use)
PKP 100+
+ Definisi 12
PKP 100+
+ Definisi 13
PKP 100+
+ Definisi 14
PKP 100+
+ Definisi 15
PKP 100+
+ Definisi 16
PKP 100+
+ Definisi 17
PKP 100+
+ Definisi 18
PKP 100+
+ Definisi 19
PKP 100+
+ Definisi 20
PKP 100+
+ Definisi 21
PKP 100+
+ Definisi 22
PKP 100+
+ Definisi 23
PKP 100+
+ Definisi 24
PKP 100+
+ Definisi 25
Nilai Sisa adalah nilai suatu properti, tanpa nilai tanah, seperti
jika dijual secara terpisah untuk setiap bagiannya dan tidak lagi
dimanfaatkan untuk penggunaannya saat ini serta tanpa
memperhatikan penyesuaian dan perbaikan khusus.
PKP 100+
+ Definisi 26
PKP 100+
+ Definisi 27
PKP 100+
+ Definisi 28
Selain itu SPI mengakui dasar nilai lain yang berasal dari
Standar Penilaian Internasional (IVS 2017) yaitu:
PKP 100+
+ Hubungan dengan Standar Akuntansi 29
PKP 100+
+ Pernyataan Standar 32
PKP 100+
+ Pernyataan Standar 33
5.2 Dalam mengembangkan suatu estimasi nilai selain dari Nilai Pasar,
seorang Penilai harus berhati-hati, memahami dan menerapkan secara
tepat metode dan teknik yang diperlukan untuk menghasilkan penilaian
yang layak dipercaya.
5.3 Untuk menjamin bahwa tidak ada kerancuan antara Nilai Pasar dan
Selain Nilai Pasar, Penilai harus menjelaskan bahwa penilaian yang
dilaporkan bukan merupakan estimasi Nilai Pasar jika penugasan
dilaksanakan atas dasar selain dari Nilai Pasar.
5.4 Meskipun konsep dan penerapan konsep nilai selain Nilai Pasar
mungkin tepat dalam keadaan tertentu, Penilai harus menjamin bahwa
jika nilai ini hendak digunakan dan dilaporkan, maka nilai ini tidak
dapat ditafsirkan sebagai gambaran Nilai Pasar.
PKP 100+
+ Pembahasan
6.2 Merupakan suatu kebetulan jika Nilai dalam Penggunaan suatu aset
sama dengan Nilai Pasar-nya. Nilai dalam Penggunaan suatu aset
cenderung lebih tinggi dari Nilai Pasar jika perusahaan mampu
beroperasi secara lebih efektif dan efisien dan menguntungkan
dibandingkan dengan tipikal perusahaan sejenis. Sebaliknya, Nilai
dalam Penggunaan dapat lebih rendah dari Nilai Pasar apabila
perusahaan tidak menggunakan suatu aset sesuai dengan kapasitas
dan efisiensi maksimumnya.
6.3 Nilai dalam Penggunaan dapat juga menjadi lebih tinggi dari Nilai
Pasar apabila perusahaan memiliki hak hak produksi, kontrak kontrak,
hak hak paten dan lisensi lisensi, keahlian tertentu, goodwill khusus
serta aset tak berwujud lainnya yang tidak dapat dialihkan kepada
pihak lain.
+ Pembahasan
6.17 Nilai Sisa tidak selalu berarti bahwa suatu aset tidak memiliki lagi
masa manfaat atau kegunaan lebih lanjut. Properti yang telah
dinyatakan usang pada akhir sisa masa manfaat dapat dibangun
kembali, diubah untuk suatu penggunaan yang sama atau berbeda,
atau dapat digunakan sebagai suku cadang bagi properti properti
lain yang masih berjalan. Secara ekstrim nilai sisa dapat mewakili
gambaran mengenai nilai rongsokan, atau nilai untuk daur ulang.
+ Pembahasan
6.18 Nilai Wajar adalah istilah yang digunakan di dalam akuntansi, yang
penting untuk dibedakan dengan Nilai Pasar. Meskipun Nilai Wajar
dan Nilai Pasar dapat memiliki besaran yang sama di dalam kondisi
tertentu, kedua nilai ini memiliki definisi yang berbeda. Sebagai
contoh, estimasi Nilai Wajar mungkin tidak memenuhi persyaratan
Nilai Pasar mengenai adanya pasar bagi properti maupun kondisi
transaksi.
+ Pembahasan
6.19 Nilai Wajar merupakan konsep yang lebih luas dari Nilai Pasar.
Meskipun dalam banyak kasus harga yang wajar antara dua pihak
akan sama dengan yang diperoleh di pasar, akan tetapi terdapat
kasus di mana penilaian dengan Nilai Wajar akan
mempertimbangkan berbagai hal yang diabaikan dalam penilaian
dengan Nilai Pasar, seperti pada Nilai Khusus yang timbul karena
adanya kombinasi kepentingan.
6.20 Nilai Ekuitabel membutuhkan kajian dari harga yang wajar di antara
dua pihak tertentu dan teridentifikasi dengan mempertimbangkan
keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh masing-masing pihak
dari transaksi. Sebaliknya, Nilai Pasar umumnya mensyaratkan
diabaikannya keuntungan dan kerugian yang tidak akan tersedia
atau dinikmati oleh pelaku pasar.
+ Pembahasan
Nilai Wajar Khusus berlaku secara khusus untuk situasi adanya pihak
yang berbeda pendapat (dissenting party) serta diperlakukan tidak
adil atau dalam konteks yudisial, dimana dibutuhkan opini nilai yang
wajar bagi pihak yang berbeda pendapat dengan
mempertimbangkan kelebihan atau kerugian yang akan diperoleh
dari transaksi.
6.23 Properti dapat dinilai atas dasar selain dari Nilai Pasar, atau dapat
berpindah tangan dengan harga yang tidak mencerminkan Nilai
Pasar sebagaimana dijelaskan. Dasar alternatif tersebut bisa
mencerminkan perspektif non pasar dari pemanfaatan atau fungsinya,
atau dari kondisi non pasar dan tidak lazim. Sebagai contoh adalah
Nilai dalam Penggunaan, Nilai Investasi, Nilai Khusus, dan Nilai
Sinergis (Lihat butir 3).
+ Pembahasan
d) Jual Paksa
+ Pembahasan
Adalah cara saat ini dimana aset, kewajiban atau sekelompok aset
dan/atau kewajiban digunakan. Penggunaan saat ini mungkin, tapi
tidak selalu, merupakan Penggunaan Tertinggi dan Terbaik.
+ Pembahasan
6.30 Sinergi
8.1 Jika seorang Penilai diminta untuk melaksanakan suatu tugas di luar
dari SPI ini, Penilai dapat menerima dan melaksanakan jasa penilaian
tersebut dengan syarat:
9.1 Standar ini dapat dikutip sebagai SPI 102 - Dasar Nilai
Selain Nilai Pasar.
9.2 SPI 102 ini ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 2018 dan
mulai berlaku secara efektif pada tanggal 1 Februari
2019.
TERIMA KASIH