Proses Batik
Proses Batik
Batik merupakan suatu cara menghias pada kain dengan memakai lilin atau malam yang dilelehkan
dan digambar menggunakan canting. Kain yang sudah digambar, kemudian diwarna dengan cara
mencelupkan kain pada cairan pewarna. Jika kain batik ingin memiliki banyak warna, maka proses
pewarnaannya tidak sebentar, karena pewarnaan dilakukan satu-satu. Misalnya ingin warna merah,
cokelat, dan biru, maka dibatik lalu dicelupkan pada pewarna warna merah, setelah itu dibatik lagi,
lalu celupkan pada warna cokelat, dibatik lagi, lalu celupkan lagi ke dalam warna cokelat (kurang
lebih 3 minggu waktu pewarnaan). Setelah pewarnaan, batik dicek kembali (‘cos’) agar tidak ada yang
salah. Setelah itu kain direbus untuk menghilangkan malamnya lalu dijemur. Proses pembuatan batik
telah selesai, batik juga memiliki motif-motif tertentu yang mempunyai makna tertentu. Makin rumit
motif batiknya, maka makin lama pula proses pembuatannya.
Pengertian batik:
Seni melukis yang dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung
untuk mendapatkan suatu ragam hias yang diatas kain tersebut.
3. kompor (anglo): untuk memanaskan malam dengan bara api dari arang
4. wajan kecil: digunakan sebagai tempat untuk memanaskan malam (lilin) supaya cair
5. kipas (tepas) (G): untuk memperoleh angin agar bara api tetap menyala
10. kenceng: untuk mendidihkan air ketika nglorot atau mbabar (pewarnaan kain batik)
12. zat pewarna (alami: kulit kayu tingi, soga, tegeran, dan lain sebagainya)