BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intraksi obat adalah suatu kejadian aksi obat dalam tubuh diubah
akibat adanya 2 obat atau lebih yang berikan secara bersamaan baik itu
obat herbal, makanan, minuman, dan zat kimia laian yang dapat
perhatian. Sering ditemukan di rumah sakit dan pasien yang rawat jalan
obat, termasuk interaksi obat. Ini sangat penting karena jika seorang
farmasis atau apoteker tidak memperhatikan hal ini dan langsung saja
diberikan kepada pasien tanpa melihat efek, dosis obat dan interaksi obat
, ini akan berakibat fatal karena interaksi obat ini jika terjadi di dalam tubuh
pembuluh darah maka darah tidak akan mengalir ke seluruh tubuh dengan
AYU MELINDA ANDRI
15020140081
INTERAKSI OBAT
baik sehingga darah tiidak ke otak, lama-kelamaan bisa mmati. Dan
contoh lainnya. Oleh karena itu pembelajaran mengenai interaksi obat ini
obat ini.
bahkan seharusnya memiliki akses paling tidak ke salah satu pusat data
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip Percobaan
dengan selang waktu pada menit ke 10, 20, 30, 40, dan 50. Kemudian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan
senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan dapat terjadi jika dua
bersamaan dapat menimbulkan suatu interaksi. Selain itu, obat juga dapat
(Ganiswarna,2012)
2. Interaksi Farmakokinetik
minimal 2 jam.
absorpsinya.
terikat pada protein plasma, obat yang bersifat asam terutama pada
sama.
c. Interaksi metabolisme
d. Interaksi Ekskresi
3. Interaksi Farmakodinamik
bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang
terapi, meningkatnya aktivitas obat, dan dapat terjadi reaksi toksik obat.
Distribusi obat adalah distribusi obat dari dan ke darah dan beberapa
jaringan tubuh ( misalnya lemak, otot, dan aringan otak) dan proporsi
aliran darah maka obat akan bersirkulasi dengan cepat ke seluruh tubuh,
waktu sirkulasi darah rata – rata adalah 1 menit. Saat darah bersirkulasi
obat bergerak dari aliran darah dan masuk ke jaringan – jaringan tubuh.
diangkut dalam bentuk molekul terlarut dan dalam bentuk terikat protein
30%.
b. Obat berupa basa lemah dengan pKa 7,5 – 10 atau asam lemah
diet anda, atau bahkan cara makanan tersebut disiapkan. Salah satu cara
banyak obat. Pada sebagian besar obat, metabolisme adalah proses yang
terjadi di dalam tubuh terhadap obat dimana obat yang semula aktif/
terapinya, dimetabolisme lagi menjadi bentuk lain yang tidak aktif untuk
mempercepat enzim, obat akan lebih singkat berada di dalam tubuh dan
B. Uraian Obat
pahit.
Kingdom : Animalia
Phylum : Cordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus :Rattus
sehat dan cocok untuk berbagai macam penelitian. Tikus yang sudah
yang berasal dari asia tengah dan tidak ada hubungannya dengan
B. Cara Kerja
5. Darah disentrifuge
A. Hasil
C (ppm) Abs
4 0,219
6 0,342
8 0,425
10 0,524
12 0,635
Intraksi obat adalah suatu kejadian aksi obat dalam tubuh diubah
akibat adanya 2 obat atau lebih yang berikan secara bersamaan baik itu
obat herbal, makanan, minuman, dan zat kimia laian yang dapat
perhatian. Sering ditemukan di rumah sakit dan pasien yang rawat jalan
nilai AUC apakah data yang diperoleh valid atau tidak yang dipengaruhi
oleh adanya interaksi obat dengan minuman yaitu, obat paracetamol dan
buavita.
Setelah itu pada menit ke 10’, 20’, 30’, 40’, dan 50’ diambil darah tikus
Setelah itu diperolehlah data kurva baku dan data sampel, selanjutnya
farmakokinetiknya.
parameter perhitungan dari data obat yang diberikan secara oral, yaitu :
AUC (Area Under Curve) atau area dibawah kurva, yaitu ≤ 20% (valid) dan
A. Kesimpulan
Dari data yang telah diperoleh maka didapatkan AUC (Area Under
Curve) atau area dibawah kurva, yaitu ≤ 20% (valid) dan hasil yang
B. Saran
Neal, Michael .J. 2006. At Glance Farmakologi Medis edisi Lima Penerbit
Erlangga:Jakarta.
Scanlon, Valerie C. dan Tina Sanders. 2000. Buku Ajar Anatomi dan
Fisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Skema kerja
Darah disentrifuge
6 3,8 0,579
7 2,14 0,330
8 1,56 0,193
b : - 1,12 b : - 0,193
r : - 0,963 r : - 0,986
Ke = - b x 2,3
T vs Log Cp diff
Nilai a : 1,911
b : - 0,398
r : - 0,984
AYU MELINDA ANDRI
15020140081
INTERAKSI OBAT
Ka = - b x 2,3
2,3 log(𝑘𝑎⁄𝑘𝑒 )
Tmaks = 𝑘𝑎−𝑘𝑒
𝐹 ∙ 𝐷𝑜 ∙ 𝑘𝑎
Vd = 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑙𝑜𝑔 𝑎 (𝑘𝑎−𝑘𝑒)
7522,764
= = 305,108 mL
24,656
5,78+3,84
[𝐴𝑈𝐶]12 = (2 − 1) = 4,81𝜇𝑔 𝑗𝑎𝑚/𝑚𝐿
2
9,04+5,78
[𝐴𝑈𝐶]32 = (3 − 2) = 7,41 𝜇𝑔 𝑗𝑎𝑚/𝑚𝐿
2
9,84+9,04
[𝐴𝑈𝐶]43 = (4 − 3) = 9,44 𝜇𝑔 𝑗𝑎𝑚/𝑚𝐿
2
7,32+9,84
[𝐴𝑈𝐶]54 = (5 − 4) = 8,58 𝜇𝑔 𝑗𝑎𝑚/𝑚𝐿
2
3,8+7,32
[𝐴𝑈𝐶]65 = (6 − 5) = 5,56 𝜇𝑔 𝑗𝑎𝑚/𝑚𝐿
2
2,14+3,8
[𝐴𝑈𝐶]76 = (7 − 6) = 2,97 𝜇𝑔 𝑗𝑎𝑚/𝑚𝐿
2
1,56+2,14
[𝐴𝑈𝐶]87 = (8 − 7) = 1,85 𝜇𝑔 𝑗𝑎𝑚/𝑚𝐿
2
= 40,62 µg jam/mL
𝐶𝑝𝑛 1,56
[𝐴𝑈𝐶]𝑡∞
𝑡𝑛 = = = 3,521 𝜇𝑔 𝑗𝑎𝑚/𝑚𝐿
𝑘𝑒 0,443
8221,6
= 135,162 = 60,827 𝜇𝑔 𝑗𝑎𝑚/𝑚𝐿
[𝐴𝑈𝐶]𝑡∞
𝑡𝑛
%AUCekstrapolasi = × 100%
∑𝐴𝑈𝐶
3,521
= 40,62 × 100%
= 8,6 %