PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Klien
Umur : 73 tahun
Alamat : Binjai
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Nama : Ny.R
Umur : 48 tahun
Alamat : Binjai
Agama : Islam
3. Riwayat Kesehatan
Saat ini klien tidak bekerja, sebelum tinggal di panti sosial klien bekerja
sebagai petani dan kadang - kadang klien pun berjualan tape untuk memenuhi
kebutuhannya sehari - hari. Dan setelah tinggal di panti, klien tidak lagi
Klien tinggal bersama anak dan menantunya, yang mana rumah terbuat dari
bambu dan atap dari genting. Rumah Klien tidak bertingkat, dan didalam
rumah terdapat dua kamar. Adapun jumlah orang yang ada di rumah klien
tersebut adalah 11 orang, yang mana 8 orang adalah cucu dari klien dan 2 lagi
adalah anak dan menantu dari An.S sendiri. Tetangga terdekat klien adalah
d. Riwayat Rekreasi
Klien mempunyai hobi berjualan, klien hidup dengan rukun bersama anak-
Bila Klien sakit, Klien berobat ke klinik yang tidak jauh dari tempat tinggal
jauh.
waktu tidur. Setelah tinggal dipanti Klien tidur malam ± 7 - 8 jam dan siangnya Klien
menghabiskan waktunya untuk tidur dikamar dan akan bangun kalau waktu makan saja.
Sejak satu tahun lalu Klien mengeluh nyeri di daerah kepala dan
dada.Klienmengalami sakit ini sudah satu tahun ini, dulunya Klien tidak tahu kenapa
dia terus mengalami pusing dan dadanya terasa sesak, tapi setelah Klien berobat di
captopril 12, 5 mg 2x1 dan kalau sakit dadanya kumat Klien mengkonsumsi neo
Klien tidak pernah di imunisasi, danKlien tidak ada riwayat alergi, baik alergi
mempunyai berat badan : 50 kg, Klien tidak punya masalah dalam mengkonsumsi
makanan.
Klien tidak mempunyai penyakit pada masa anak - anak, dan tidak pernah di
rawat di rumah sakit. Tetapi Klien mengatakan kalau Klien pernah mengalami trauma
yang mana waktu usia 18 tahun mata Klien terkena batang padi, sehingga menyebabkan
Klien tidak bisa melihat sampai sekarang. Dan Klien juga mengatakan sewaktu
terjadinya kejadian itu, Klien tidak langsung berobat, karena pada waktu itu menurut
keteranganKlien belum ada layanan kesehatan, jadi mata Klien hanya di obati dengan
Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara, tetapi adik Klientelah
meninggal dunia pada umur 70 tahun dikarenakan penyakit darah tinggi. Dan ayah dari
Klien sendiri telah meninggal dunia sewaktu usia Klien 13 tahun. Sedangkan ibunya
a. Vital sign
TD :190/100 Mmhg
RR : 28 x/i
Pols : 84 x/i
Temp: 36 c
b. Pemeriksaan lain
Kepala
Bentuk kepala Klien bulat, kulit kepala tidak terlalu bersih, rambut acak - acakan
dengan warna rambut putih, dikepala terdapat ketombe dan bau yang khas.Dan
Klien juga mengaku sering mengalami sakit dan gatal pada kulit kepala.
Mata
hanya satu yang bisa melihat.Hal itu dikarenakan adanya trauma yang terjadi pada
dengan baik.
Fungsi penglihatan : terganggu karena adanya kekeruhan lensa pada mata sebelah
kanan dan mata sebelah kirinya tidak bisa melihat dengan baik dikarenakan usia
lanjut.
Telinga
Pendengaran Klientidak lagi berfungsi dengan baik, Klien tidak bisa mendengar
detak jarum jam, serumen ada dalam batas normal.Di dalam telinga Klien tidak ada
keluar cairan maupun peradangan. Dan Klien juga tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
Fungsi pendengaran : tidak terlalu baik, karna Klien tidak lagi bisa mendengar
Hidung
Klien dapat mencium dengan baik.Didalam hidung tidak terdapat polip dan tidak
ada obstruksi didalam hidung.Dan didalam hidung Klien juga tidak ditemukan
Fungsi Penciuman : baik, karna Klien masih bisa mencium dengan baik.
Mulut
Rongga mulut terlihat kotor kering dan pucat.Gigi Klien hanya tinggal 3 batang itu
pun tinggal separuh karena habis keropos, lidah terlihat agak kotor dan pucat.Klien
gigi yang semakin lama semakin habis keropos dan adanya karies pada gigi Klien
Leher
Payudara
Ukuran dan bentuk payudara Klien normal. Dan tidak ditemukan adanya kelainan
pada payudara Klien Dan pada payudara Klien juga tidak ditemukan adanya
benjolan dan pembengkakan serta tidak ada keluar cairan dari putting susu.
Pernapasan
Kardiovaskuler
Klien sering mengalami nyeri dan ketidaknyaman pada dada, Klien sering
mengalami sesak nafas, dan jika sesak nafasnya kumat Klien meminum neo napacin
1x dalam sehari. Sedangkan didaerah kaki, Klien tidak lagi dapat berjalan dengan
baik, Klien berjalan bungkuk dan terdapat perubahan warna kaki pada Klien
Gastrointestinal
mengatakan kalau dia sering mengalami nyeri pada ulu hati. Tetapi walaupun
Klienmengalami disfagia tetapi Klien masih dapat mencerna makanan dengan baik,
Musculoskeletal
masalah dengan cara berjalan. Klien masih bisa berjalan sendiri tanpa menggunakan
Klien mengaku sering mengalami sakit kepala, tetapi Klien mengatakan kalau
dirinya belum pernah mengalami kejang dan serangan jantung. Karena semakin
Sistem endokrin
Klien mengalami perubahan pada tekstur kulit, turgor kulit lambat kembali jika
diberi respon, dan Klien juga menagalami perubahan pada rambut, rambut
Integument
Klien mengaku sering mengalami gatal - gatal pada kulitnya, itu dikarenakan karena
Klien tidak sepenuhnya bisa menjaga kebersihan dirinya, sehingga kulitnya sering
Klien mengatakan cemas akan setiap hari - hari yang dilaluinya, Klien juga
mengaku kalau dia sering menangis jika mengingat akan jalan hidupnya. Dan Klien
lensa mata
2. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang proses penyakit d/d Nadi meningkat,
tekanan darah meningkat, wajah tampak gelisah, wajah murung dan sering
melamun.
3. Gangguan perawatan diri b/d Penurunan fungsi penglihatan d/d Klien tidak dapat
banyak bergerak, kondisi tubuh tidak rapi dan tampak acak - acakan.
4. Nyeri b/d luka dimata d/d Wajah meringis menahan sakit, klien berusaha
I:
- Kaji ketajaman penglihatan
klien
- Identifikasikan alternatif untuk
optimalisasi sumber
rangsangan
- Sesuaikan lingkungan untuk
optimalisasi penglihatan :
- Orientasikan klien terhadap
ruangan
- Letakkan alat yang sering
digunakan di dekat klien atau
pada sisi mata yang lebih sehat
- Berikan pencahayaan cukup
- Letakkan alat ditempat yang
tetap
- Hindari cahaya yang
menyilaukan
- Anjurkan penggunaan
alternatif rangsang lingkungan
yang dapat diterima : auditorik,
taktil.
E : masalah belum teratasi
R : R/T dilanjutkan
Ansietas b/d kurang
pengetahuan tentang proses S:pasien mengatakan sedikit
penyakit d/d nadi tenang
meningkat, tekanan darah O : pasien sudah tenang
meningkat, wajah tampak A : masalah sedikit teratasi
gelisah, wajah murung dan P : intervensi dilanjutkan
sering melamun. I:
- Kaji adanya tanda dan gejala
ansietas.
- Gunakan suatu sistem
pendekatan yang tenang dan
meyakinkan klien.
- Jelaskan mengenai penyakit
yang dialami oleh klien, dan
berikan klien dukungan untuk
membangkitkan semangat
hidupnya.
- Jawab pertanyaan yang
diajukan klien secara jujur dan
berikan waktu untuk klien
mengekspresikan perasaannya.
- Ingatkan pasien untuk minum
obat tepat waktu.
E : masalah sedikit teratasi
R : R/T dilanjutkan.
Gangguan perawatan diri
b/d Penurunan fungsi S : klien mengatakan pandangan
penglihatan d/d Klien tidak masih kabur
dapat banyak bergerak, O : klien tidak bisa bergerak
kondisi tubuh tidak rapi banyak
dan tampak acak - acakan. A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan.
I:
- Terangkan pentingnya
perawatan dan kebersihan diri
pada klien
- Bantu klien untuk memenuhi
kebutuhan perawatan dirinya,
mis : ganti baju, dan berhias
setelah mandi.
- Secara bertahap libatkan klien
dalam memenuhi kebutuhan
diri.
E : masalah belum teratasi
R : intervensi dilakukan
Nyeri b/d luka dimata d/d
Wajah meringis menahan S : pasien mengatakan pedih
sakit, klien berusaha daerah mata
memegang daerah mata. O : pasien meringis menahan sakit
A : masalah sedikit teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I:
- Kaji skala nyeri setiap hari
- Anjurkan untuk melaporkan
perkembangan nyeri setiap hari
atau segera saat terjadi
peningkatan nyeri mendadak
- Anjurkan klien untuk tidak
melakukan gerakan tiba - tiba
yang dapat memprovokasi
nyeri
- Ajarkan teknik distraksi dan
relaksasi kepada klien
- Lakukan tindakan kolaboratif
untuk pemberian analgesic
topical/sistemik.
E : masalah sedikit teratasi
R : intervensi dilanjutkan
Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan – kesenangan yang penulis
jumpai antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus pada Asuhan Keperawatan Pada Klien
Lanjut Usia dan Balita Wilayah Binjai - Medan. Selanjutnya penulis akan memaparkan
4.1 Pengkajian
mengumpulkan data atau informasi, mengenai status kesehatan pasien ataupun data lain
tentang penulisan, di perlukan dalam penyusunan studi kasus ini penulis mendapat
bantuan penuh dari pasien, perawat, dan dokter yang merawat pasien atau tim terkait.
kepustakaan yang ada penulis menemukan 4 diagnosa keperawatan pada kasus dengan
kehilangan vitreous.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d prosedur invasif (bedah pengangkatan katarak).
3. Gangguan sensori–perseptual : penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori/status
kognitif.
lensa mata
2. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang proses penyakit d/d Nadi meningkat,
tekanan darah meningkat, wajah tampak gelisah, wajah murung dan sering
melamun.
3. Gangguan perawatan diri b/d Penurunan fungsi penglihatan d/d Klien tidak dapat
banyak bergerak, kondisi tubuh tidak rapi dan tampak acak - acakan.
4.3 Perencanaan
yang teritik tolak pada perrmasalahan yang terjadi setelah msalah keperawatan di
merumuskan tinjauan berdasarkan hasil yang ingin dicapai agar tindakan yang di yang
Pada tahap ini penulis secara umum tidak menemukan hambatan dan kesulitan
di karenakan adanya kerja sama yang baik antara anggota tim kesehatan dan orang -
perawat untuk dikerjakan dalam rangka menolong pasien. Faktor yang mendukung
adalah pasien mau bekerja sama dalam menerapkan asuhan keperawatan yang dibuat
oleh perawat.
Dalam hal ini penulis bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan
selanjutnya.
4.5 Evaluasi
memenuhi kebutuhan pasien. Tahap evaluasi ini merupakan tahap keberhasilan dalam
penulis tidak menemukan hambatan karna hasil yang diharapkan dapat d lihat dengan
jelas semua tindakan keperawatan yang penulis laksanakan dapat berhasil dengan baik.
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
pada Klien dengan Ganguan Sistem Penglihatan Katarak Di Wisma Matahari UPT
Pelayananan sosial Lanjut Usia dan Balita Wilayah Binjai - Medan, maka penulis dapat
1. Pengkajian
Selama dalam tahap pengkajian, penulis tidak mengalami kesulitan dan hambatan
dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan oleh penulis. Hal ini
dikarenakan adanya kerjasama yang baik dari klien, orang terdekat dan tim medis
lainnya.
2. Diagnosa keperawatan
tinjauan kasus dengan tinjauan teoritis.Karena itu tidak dialami sepenuhnya oleh
3. Intervensi
Pada tahap intervensi penulis menetapkan beberapa rencana tindakan yang sesuai
kondisi pasien.
4. Implementasi
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Hal ini dapat terlaksana dengan baik
dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara perawat, orang terdekat klien, dan
tim medis lainnya. Di samping itu juga didukung oleh sarana dan prasarana yang
ada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita Wilayah Binjai - Medan.
5. Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Dalam tahap ini
penulis mendapatkan hasil dari pengamatan masalah pasien dan mendapat respon
5.2. Saran
untuk terus memperhatikan kondisi klien baik itu pola makannya, pola
2. Kepada perawat yang ada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita
Wilayah Binjai - Medan. Disarankan untuk lebih teliti dan lebih memperhatikan
3. Kepada UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita Wilayah Binjai - Medan
Kepada institusi, di harapkan laporan kasus ini dapat bermanfaat dan dapat menambah referensi
buku - buku terbaru tentang askep katarak