Anda di halaman 1dari 2

Wanita hamil umumnya diliputi berbagai kekhawatiran terkait kesehatan dan keselamatan janin

maupun dirinya sendiri. Begitu pula dengan ibu yang baru memiliki bayi. Apalagi bila terjadi bencana,
seperti gempa. Karenanya, akan lebih baik bila Anda membuat persiapan agar selalu siaga.

kumparanMom (kumparan.com) merangkum beberapa persiapan yang dapat Anda lakukan mulai
sekarang juga:

Identifikasi tempat aman. Kenali tempat aman di rumah maupun tempat kerja Anda. Tentukan juga
titik aman untuk bertemunya anggota keluarga atau tempat evakuasi..

Pelajari prosedur keselamatan. Apabila tempat kerja Anda memiliki panduan tata laksana atau
evakuasi gempa, pelajarilah. Bila ada yang tidak jelas, tanyakan sampai Anda benar-benar mengerti.

Amankan perabotan besar. Tata kembali rumah Anda untuk menyingkirkan atau menyimpan benda-
benda yang sekiranya tidak aman atau bisa jatuh meniban anggota keluarga. Pastikan Anda juga
memiliki akses keluar dari rumah yang cukup mudah -dengan kata lain, singkirkan benda-benda
besar yang mungkin menghalangi jalur keluar.

Kantong perlengkapan bayi. (Foto: Think stock)

Siapkan tas darurat. Meski belum mendekati waktu bersalin, siapkan tas darurat yang berisi
perlengkapan kelahiran yang mungkin Anda perlukan bila Anda harus meninggalkan rumah atau
mengungsi. Bila memiliki bayi, siapkan tas berisi tisu antibakteri, selimut, makanan dan sendok bayi,
baju ganti, popok, obat-obatan.
Catat alamat dan nomor darurat. Pastikan Anda mengetahui tempat pertolongan dan perawatan
terdekat bila bencana terjadi. Rumah bersalin atau klinik dokter 24 jam yang terdekat dari rumah
Anda misalnya.

Dengan beberapa persiapan ini, jika gempa terjadi Anda dapat mengurangi kepanikan dan tahu apa
yang harus Anda lakukan.

Avianto Amri, ST, MRes, kandidat Doktor dari Macquarie University Australia di bidang
Penanggulangan Bencana saat dihubungi kumparanMom (kumparan.com) pada Selasa, 23 Januari
2018, memberi catatan tambahan untuk Anda.

"Wanita hamil yang kehamilannya sudah cukup besar mungkin akan sulit untuk meringkuk dan
bersembunyi di bawah meja. Jadi lebih baik usahakan untuk merunduk, bertahan dan lindungi
kepala semampunya. Bila tidak bisa merunduk, cobalah duduk bersimpuh. Intinya, jangan tetap
berdiri untuk menghindari risiko jatuh."

Lebih lanjut menurut Avianto yang juga Sekretaris Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia,
setelah gempa reda, Anda disarankan keluar dari ruangan atau bangunan dengan hati-hati.
"Usahakan tidak berlari. Ibu hamil juga harus berhati-hati saat melewati tangga darurat karena bisa
saja Anda terdorong orang-orang yang panik dan berdesak-desakan," pesannya.

Bagaimana dengan bayi? Avianto merekomendasikan untuk tetap bertahan dan tidak bergerak
karena kecelakaan justru kerap terjadi di saat orang-orang bergerak menyelamatkan diri.
Bersimpuhlah sambil mendekap bayi Anda di dada. Tapi jangan terlalu erat mendekapnya, Moms.
Yang penting, lindungi bayi dari kemungkinan benda terjatuh.

Bila setelah bencana Anda harus mengungsi atau berada di posko darurat, pastikan petugas
mengetahui kondisi Anda yang sedang hamil atau memiliki bayi. Hal itu berguna untuk membantu
Anda mencukupi kebutuhan nutrisi baik bagi Anda yang hamil atau bayi selama di pengungsian.
Mulai dari sanitasi yang baik, makanan yang seimbang, hingga perlindungan ekstra bagi Anda dan si
kecil.

Semoga Anda, bayi dan seluruh keluarga Anda selalu aman dan selamat, ya.

Anda mungkin juga menyukai