Frekensi dasar : ……… dpm, Variabilitas : tidak ada / minimal (1-5 dpm) / moderat (5-25
dpm) / meningkat (> 25 dpm), Akselerasi : ada / tidak ada, Deselerasi : tidak ada / ada,
Jenisnya : dini / lambat / variabell prolonged, Beratnya : ringan / sedang / berat. Pola
disfungsi SSP : tidak ada / ada, yaitu: Flat FHR / blunted patterns / unstable baseline /
overshoot / sinusoidal patterns / checkmark patterns.
Tidak ada / ada , Ada : Frekuensi : ………/ 10 menit, Kekuatan : ……… mmHg, Lamanya : ………
menit, Relaksasi : ……………………………, Konfigurasi : ………………………………, Tonus dasar : ………
mmHg.
Saran : ……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
(……………………………………..) (……………………………………………………)
Catatan : Laporan ini harus segera dibuat setelah pemeriksaan selesai dan disimpan dalam
status pasien. PPDS dan Bidan jaga harus MENANDATANGANI dan mendiskusikan hasil
pemeriksaan KTG tersebut dengan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
KOLEGIUM OBGIN-KELOMPOK KERJA ULTRASONOGRAFI
PERKUMPULAN OBSTETRI GINEKOLOGI INDONESIA
1. Nama Pasien
Berisi nama pasien dan nomor rekam medik (minimal dua identitas).
2. Nomor RM
Nomor rekam medis sesuai dengan institusi pelayanan kesehatan atau praktik pribadi
dimana pemeriksaan KTG tersebut dilakukan.
3. Tanggal
Adalah waktu saat dilakukan pemeriksaan KTG, ditulis secara berurutan tanggal, bulan, dan
tahun.
4. Jam
Adalah waktu dimulainya pemeriksaan KTG, ditulis dalam jam dan menit, misal: jam 07.30.
5. Posisi Pasien
Adalah posisi saat pemeriksaan KTG dilakukan, tidak boleh dalam posisi terlentang, boleh
setengah duduk, duduk, atau miring ke kiri.
6. Usia Gestasi
Adalah usia kehamilan berdasarkan CRL. Bila tidak ada CRL, maka penentuan usia gestasi
dapat berdasarkan diamter interserebelar, DBP atau lingkar kepala.
7. TD awal
Adalah tekanan darah awal sebelum pemeriksaan KTG dimulai.
8. TD menit ke 15
Adalah tekanan darah pada menit ke 15 setelah pemeriksaan KTG berlangsung.
9. Cara Pantau
Cara pantau yang umum dilakukan di Indonesia adalah cara eksternal.
14. Obat-obatan
Dicatat semua obat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan ini atau sudah dimulai sejak
sebelum kehamilan ini. Misalnya roboransia atau anti agregasi trombosit.
22. His
Adalah kontraksi uterus berulang dan teratur yang terjadi pada pasien inpartu.
23. Frekuensi
Adalah jumlah kontraksi uterus atau his dalam waktu setiap 10 menit pemeriksaan.
24. Kekuatan
Adalah kekuatan kontraksi uterus/his dalam mmHg.
25. Lamanya
Adalah lama berlangsungnya kontraksi uterus/his dalam satuan waktu menit.
26. Relaksasi
Adalah bentuk hilangnya kontraksi uterus secara berangsur-angsur (normal) atau patologi.
(lihat buku acuan)
27. Konfigurasi
Adalah bentuk atau konfigurasi kontraksi uterus/his, normalnya berbentuk seperti bel yang
simetris (bell shaped).
31. Saran
Saran yang diberikan berdasarkan diagnosis KTG.
1. Frekuensi dasar : Bradikardia (< 110 dpm) yang tidak disertai hilangnya variabilitas (absent
variabily)
2. Takikardi (>160 dpm)
3. Variabilitas minimal (1 – 5 dpm)
4. Tidak ada variabilitas tanpa disertai deselerasi berulang
5. Variabilitas > 25 dpm (marked variability)
Perubahan Periodik
2 Jelaskan apa yang akan dilakukan, apa yang akan dirasakan oleh klien, dan
kemungkinan hasil yang akan diperoleh, berkaitan dengan keadaan ibu
dan janin.
KOLEGIUM OBGIN-KELOMPOK KERJA ULTRASONOGRAFI
PERKUMPULAN OBSTETRI GINEKOLOGI INDONESIA
D PEMERIKSAAN PASIEN
7 Anamnesis : Riwayat penyakit dan kehamilan yang lalu (bila ada), usia
gestasi, keadaan kehamilan saat ini, dan faktor resiko, terutama resiko
hipoksia, kompresi tali pusat, insufisiensi uteroplasentar dan anomali
kongenital (lihat USG klien)
9 Pasien tidur dengan posisi setengah duduk, miring ke kiri, atau duduk.
13 Pengawasan berkala kondisi ibu dan janin oleh petugas kesehatan, temani
pasien selama pemeriksaan KTG.
Perubahan Periodik
18 Data pasien dan hasil KTG diisikan pada formulir laporan KTG (pelajari
panduan pengisian formulir KTG, Departemen OBGIN RSPAD)
22 Bila ada keluhan pada ibu, lapor kepada DPJP dan lakukan penanganan
yang sesuai dengan etiologi (resusitasi intrauterin, periksa USG, dll)
I SELESAI
KOLEGIUM OBGIN-KELOMPOK KERJA ULTRASONOGRAFI
PERKUMPULAN OBSTETRI GINEKOLOGI INDONESIA