Untuk membandingkan massa atom yang berbeda-beda, para ahli menggunakan skala massa atom relatif dengan
lambang “ Ar “
Pada mulanya dipilih hidrogen sebagai standar karena merupakan atom teringan. Kemudian diganti
dengan oksigen karena dapat bersenyawa hampir dengan semua unsur lain. Jika atom hidrogen ditetapkan
mempunyai massa 1 s.m.a (satuan massa atom) maka oksigen mempunyai massa 16 s.m.a. Dengan
demikian yang disebut massa atom relatif(Ar) adalah :
Atau
Salah satu syarat massa standar adalah stabil dan murni. Tetapi karena oksigen yang terdapat dialam
merupakan campuran dati tiga isotop O-16, O-17, dan O-18 akhirnya pada tahun 1960 ditetapkan karbon
-12 atau C-12 sebagai standar, sehingga
Berdasarkan perjanjian internasional, satu atom dari isotop karbon (disebut karbon-12) yang mempunyai
enam proton dan enam neutron memiliki massa tepat 12 satuan massa atom (sma). Atom karbon-12 ini
dipakai sebagai stanar, sehingga satu satuan massa atom didefinisikan sebagai suatu massa yang besarnya
tepat sama dengan seperduabelas massa dari satu atom karbon-12.
Dan C-12 ditetapkan mempunyai massa 12 s.m.a. setelah diteliti dengan cermat, 1 s.m.a = 1,66 x 10-24 g
dan massa isotop C-12 = 1,99 x 10-23 . Perlu dicatat bahwa massa atom relatif unsur (Ar) merupakan
perbandingan massa, sehingga tak mempunyai satuan.
Contoh :
Jawab :
= 12,0 sma.
Perhitungan massa atom karbon yang lebih akurat memberikan hasil 12,01 sma. Perhatikan bahwa dalam
perhitungan yang melibatkan persen, kita harus mengubah angka persen menjadi angka pecahan atau
desimal. Misalnya, 98,90 persen diubah menjadi 98.90/100 atau 0,9890. Karena jumlah atom karbon-12
di alam jauh lebih banyak daripada atom karbon-13, maka massa atom rata-ratanya lebih mendekati 12
sma dari pada 13 sma.
Untuk senyawa ion digunakan istilah massa rumus relatif untuk menggantikan massa molekul relatif ,
karena senyawa ion tidak terdiri dari molekul melainkan ion. Massa rumus relatif juga dinyatakan dengan
Mr.
Pada dasarnya senyawa yang terdapat disekitar kita terdiri atas lebih dari satu jenis atom. Contohnya saja
glukosa (C6H12O6) yang terdiri dari atom C,H dan O. Masing-masing atom tersebut memiliki komposisi
dan presentase yang sama ataupun berbeda dalam senyawa tersebut. Untuk menentukan presentase unsur
dalam suatu senyawa maka ditentukanlah rumusan persen massa.
Contoh:
Hitung massa molekul relatif senyawa HNO3 , jika diketahui Ar H = 1, N = 14, S dan O = 16.
Jawab :
Mr HNO3 = ( 1 x Ar H ) + (1 x Ar N + ( 3 x Ar O)
= ( 1 x 1 ) + ( 1 x 14 ) + ( 3 x 16 )
= 1 + 14 + 48
= 63
Salah satu kegiatan penting dalam ilmu kimia adalah melakukan percobaan untuk mengidentifikasi zat.
Ada dua kegiatan dalam identifikasi zat, yakni analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif digunakan untuk menentukan jenis komponen penyusun zat. Sedangkan analisis kuantitatif
dilakukan untuk menentukan massa dari setiap komponen penyusun zat. Dengan mengetahui jenis dan
massa dari setiap komponen penyusun zat, kita dapat mengetahui komposisi zat tersebut. Komposisi zat
dinyatakan dalam persen massa (% massa). Perhitungan persen massa untuk setiap komponen dapat
menggunakan persamaan berikut.
Contoh:
Seorang ahli kimia melakukan analisis terhadap sejumlah sampel zat. Ia menemukan bahwa sampel
seberat 45 gram tersebut mengandung 35 gram magnesium dan 10 gram oksigen. Nyatakan komposisi zat
tersebut dalam persen massa!
Jawab:
= 78 %
= 22 %