Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PROFESI KEPENDIDIKAN

Tentang

Konsep dasar profesi kependidikan

: “Hakikat Profesi, pengertian profesi, ciri-ciri profesi, dan jenis profesi kependidikan”

Oleh :

Kelompok 1

Yonia Faldina (1204949)

Riska Yeni (1204908)

Pendidikan guru sekolah dasar

Fakultas ilmu pendidikan

Universitas negeri padang

2014

1
KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Pendahuluan
Di era globalisasi dan informasi menuntut usaha pengembangan sumber daya
manusia dengan segala dimensinya baik dibidang pengetahuan, nilai dan sikap, maupun
keterampilan. Pengembangan dimensi manusia tersebut dilandasi oleh kemampuan
intelektual, kecerdasan emosional dan kreativitas yang tinggi hanya dapat dilakukan
melalui pendidikan. Artinya pendidikan mempunyai peran yang amat strategis unuk
mempersiapkan generasi muda yang memiliki keberdayaan, kecerdasan emosional yang
tinggi dan menguasai mega skill yang mantap.
Michael J. Marquard, 1996 (dalam Mohd. Surya 1997) mengemukakan bahwa
menjelang abad 21, telah dirasakan adanya berbagai perubahan dalam; 1) lingkungan
ekonomi, social, 2) lingkungan dunia kerja, 3) harapan konsumen dan pelanggan, dan 4)
harapan pekerja. Pada gilirannya,keadaan ini membawa pengaruh terhadap dunia
pendidikan baik langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya Makagiansar (1996)
memasuki abad ke 21 pendidikan akan mengalami pergeseran perubahan paradigm; 1)
belajar terminal ke belajar sepanjang hayat, 2) dari belajar yang berfokus penguasaan
pengetahuan ke belajarholistic, 3) dari citra hubungan guru murid yang bersifat
konfrontatif ke citra hubungan kemitraan, 4) dari pengajaran yang menekan pengetahuan
skolastik (akademi) ke penekanan kesimpangan focus pendidikan nilai, 5)dari kampanye
melawan buta aksara kekampanye melawan buta teknologi,budaya dan computer, 6) dari
penampilanguru yang terisolasi ke penampilan tim kerja, 7) dari konsentrasi ekslusif pada
ke orientasi kerjasama. Dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi berbagai
tantangan yang bersifat kompetitif. Dalam hal ini guru memegang peranan peting.
Guru sebagai tenaga kependidikan berperan dalam mengembangkan sumber daya
insani. Sepanjang masa tenaga kependidikan tetap merupakan orang yang punya ciri khas
dalam dunia pendidikan. Ia mempunyai profil yang khusus. Oleh karena itu, tulisan ini
ingin mengungkapkan profil tenaga kependidikan, khususnya profesi guru. Guru menurut
Piet A. Sahertian (1994) umumnya dianggap sebagai “penceramah zaman”, ia punya
kesan tersendiri bagi generasi masa depan. Jabatan guru ini penuh keunikan,mulia bahkan
diberi label “pahlawan tanpa tanda jasa”, tetapi kurang dipedulikan banyak orang.

2
B. Penyajian
1. Hakikat profesi kependidikan
Pada hakikatnya profesi merupakan suatu pernyataan atau suatu janji terbuka (to
profess artinya menyatakan), yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan
dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil
untuk menjabat pekerjaan itu.
Profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu : profesi, profesionalitas,
profesional, profesionalisasi, dan profesionalisme (Abin Syamsuddin Makmun,
1999). Profesi menunjuk pada suatu pelayanan atau jabatan yang menuntut keahlian,
tanggung jawab, dan kesetiaan terhadapnya (Dedi Supriadi, 1998 : 95).
Profesionalitas menunjuk pada kualitas atau sikap pribadi individu terhadap suatu
pekerjaan. Profesional menunjuk pada penampilan seseorang yang sesuai dengan
tuntutan yang seharusnya dan menunjuk pada orangnya itu sendiri. Profesionalisasi
menunjuk pada proses menjadikan seseorang sebagai profesional. Profesionalisme
menunjuk pada (a) derajat penampilan seseorang sebagai profesional; tinggi, rendah
sedang, dan (b) sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan
standar yang paling ideal dari kode etik profesinya.
Oemar Hamalik (1984 : 2) sampai pada suatu kesimpulan bahwa hakikat profesi
adalah suatu pernyataan atau suatu janji yang terbuka. Suatu profesi mengandung
unsur pengabdian (Oemar Hamalik, 1984 : 3) menurutnya, suatu profesi bukanlah
dimaksudkan untuk mencari keuntungan materi belaka, melainkan untuk pengabdian
kepada masyarakat. Pengabdian seorang profesional menunjuk pada pengutamaan
kepentingan orang banyak daripada kepentingan diri sendiri.
Secara umum yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah orang-orang
yang berkecimpung dengan peserta didik dan peduli masalah-masalah kependidikan
serta memiliki tugas dan wewenang tertentu dibidang kependidikan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Peraturan pemerintah No. 38/1992 tentang tenaga kependidikan di atur tentang
jenis, jenjang, wewenang, pengadaan, penugasan, dan pemberhentian, pembinaan,
dan pengembangan, kesejahteraan, kedudukan dan penghargaan, dan ikatan profesi

3
tenaga kependidikan. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 38/1992, sebagai
berikut:
Pasal 1 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah:
Ayat 1 : tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
secara langsung dalam penyelenggara pendidikan.
Ayat 2 : Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas
membimbing, mengajar, dan/atau melatih peserta didik.
Ayat 3 : terjelaskan bahwa tenaga pembimbing adalah tenaga pendidik yang
bertugas utama membimbing peserta didik.
Ayat 4 : tenaga pengajar adalah pendidik yang bertugas utama mengajar peserta
didik.
Pasal 3 : peraturan pemerintah No. 38/1992 menjelaskan tentang jenis tenaga
kependidikan, terdiri atas:
Ayat 1 : tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan
pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang,dibidang
pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar dan penguji.
Ayat 2 :tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan pelatih.
Ayat 3 : pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, rector.

Berdasarka peraturan pemerintah pasal 1 dan pasal 3 No. 38/1992 tersebut jelas
bahwa yang dmaksud dengan tenaga kependidikan adalah orang-orang yang memiliki
tugas dan wewenang tertentu dibidang kependidikan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Artinya seseorang yang disebut berprofesi sebagai tenaga kependidikan
adalah mereka yang bertugas sebagai guru, pembimbing, pelatih, pengelola satuan
pendidikan, pemilik, pengawas, peneliti, dan pengembangan di bidang pendidikan
pustakawan, laboran, teknisi, sumber belajar, dan penguji,yang tugas,wewenang,
tanggung jawab dan keberadaan mereka diakui sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pengertian profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas

4
menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang
dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti
kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan
yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang
rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan
dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan
dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan
lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan
oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah
profesi. Seorang petugas staf administrasi bisa berasal dari berbagai latar ilmu, namun
tidak demikian halnya dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang membutuhkan
pendidikan khusus.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan
keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
Istilah profesi menurut Everest Hughes (dalam PietA. Sahertian,1994) merupakan
symbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri.

3. Ciri-Ciri Profesi
Hoyle, 1980 (dalam Dedi Supriadi, 1977) merumuskan salah satu versi ciri-ciri
pokok suatu profesi walaupun tidak sepenuhnya dapat sesuai dengan kebutuhan, dan
kondisi kita yaitu:
a. Fungsi signifikansi social: suatu profesi merupakan suatu pekerjaan yang
memiliki fugsi dan signifikansi social yang besar.
b. Keterampilan: untuk mewujudkan fungsi inidituntut derajat keterampilan tertentu.
c. Proses pemerolehan keterampilan, itu bukan hanya dilakukan secara rutin,
melainkan sifat pemecahan masalah atau penanganan situasi krisis yang menuntut
pemecahan.

5
d. Batang tubuh ilmu: suatu profesi didasarkan pada suatu disiplin ilmu yang jelas,
sistematis dan eksplisit (a aystematic body knowledge) dan bukan hanya common
sence.
e. Masa pendidikan: upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu dan
keterampilan-keterampila tersebut membutuhkan masa latihan yang lama,
bertahun-tahun, dan tidak cukup hanya beberapa minggu atau bulan. Hal inni
dilakukan sampai tingkat perguruan tinggi.
f. Sosialisai nilai-nilai profesional: proses pendidikan tersebut juga merupakan
wahana untuk sosialisasi nilai-nilai professional dikalangan para
siswa/mahasiswa.
g. Kode etik: dalam memberikan pelayanan kepada klien,seseorang professional
berpegang teguh kepada kode etikyang pelaksanaanya dikontrol olehorganisasi
profesi. Setiap pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi.
h. Kebebasan untuk memberikan judgment-nya: anggota suau profesi mempunyai
kebebasan untuk menetapkan judgment-nya sendiri dalam menghadapi atau
memecahkan sesuatu dalam lingkup kerjanya.
i. Tanggung jawab professional dan otonomi: komitmen suatu profesi adalah klien
dan masyarakat.tanggung jawab professional harus diabdikan kepada mereka.
Oleh karena itu, praktek professional itu otonom dan terhindar dari campur tangan
pihak luar.
j. Sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan yang lama, komitmennya dan
seluruh jasa yang diberikan kepada klien, maka seorang professional mempunyai
prestise, yang tinggi di mata masyarakat dan mendapat imbalan yang layak.

Menurut Sutan Zanti dan Syahmiar Syahrun (1992 : 133) suatu jabatan
profesional harus mempunyai beberapa ciri pokok yaitu :
a. Pekerjaan itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal.
b. Pekerjaan itu mendapat pengakuan dari masyarakat.
c. Adanya pengawasan dari suatu organisasi profesi seperti IDI, PGRI dan IPBI.
d. Mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab profesi tersebut.

6
menurut Robert W. Richey sebagaimana dikutip oleh Suharsimi Arikunto, memberi
batasan ciri-ciri yang terdapat pada profesi.

a. lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan dengan


kepentingan pribadi.
b. seorang pekerja profesional, secara relatif memerlukan waktu yang panjang untuk
mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung
keahliannya.
c. memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti
perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
d. memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara kerja.
e. membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
f. adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar palayanan, disiplin diri dalam
profesi, serta kesejahteraan anggotanya.
g. memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian, dan kedelapan,
memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a live career) dan menjadi seorang
anggota yang permanen.

4. Jenis profesi kependidikan

Profesi kependidikan adalah segala profesi yang berhubungan dengan pekerjaan


yang sifatnya mendidik.
jenis-jenis profesi kependidikan diantaranya adalah : guru, dosen,kepala
sekolah,konselor,instruktur,pembimbing,pengelola,administrator sekolah. Jenis-jenis
pekerjaan yang terlibat dalam dunia pendidikan itu sudah di golongkan ke dalam
pekejaan profesional, walaupun status profesional tenaga kependidikan tersebut
belum setua profesi dokter atau pengacara.
Tukang becak termasuk pekerjaan bukan profesi. profesi membutuhkan keahlian
khusus, sedangkan menjadi tukang becak tidak dituntut keahlian atau kemahiran
dalam bidangnya,dengan kata lain semua orang bisa menjadi tukang becak.
Sedangkan profesi membutuhkan keahlian khusus pada bidangnya.

7
Tenaga-tenaga kependidikan yang profesional adalah tenaga kependidikan yang
sesuai dengan pendidikan khusus yang telah dilaluinya untuk mencapai kinerja yang
bermutu. Jadi guru tidak hanya dianggap sebagai angkatan jenis pekerjaan yang biasa
tetapi statusnya sudah mencapai tingkat profesional yang telah mengangkatnya ke
peringkat yang paling atas diantara strata sosial dimasyarakat maju seperti di USA,
AUSTRALIA, RUSIA. Untuk mencapai tingkat profesinal maka tenaga-tenaga
pendidik tersebut harus dipersiapkan dengan pendidikan dan latihan khusus.

Anda mungkin juga menyukai