Secara Umum Kota Merupakan Tempat Bermukim
Secara Umum Kota Merupakan Tempat Bermukim
Secara umum kota merupakan tempat bermukim, bekerja, dan kegeiatan warga kota baik
dalam bidang ekonomi, pemerintah, dan sosial. Sebagaimana di sebutkan di UU No. 22
th 1999 Tentang Otonomi Daerah, Kota adalah kawasan yang mempunyai kegiatan
utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Penataan ruang perkotaan lebih
diprioritaskan karena pembangunan di perkotaan memang dirancang sebagai pusat
wilayah yang memenuhi kebutuhan kota suatu wilayah di sekitarnya. Perkembangan di
perkotaan yang sangat pesat dapat berdampak kearah yang positif maupun negatif.
Dampak negatif yang dihadapi sebagian besar kota di Indonesia ialah ketersediaan lahan,
pertumbuhan penduduk yang signifikan dan harga lahan yang meningkat dari tahun ke
tahun. Oleh sebab itu, diperlukan suatu perencanaan kawasan perkotaan secara optimal
dan efisian guna menghindari permasalahan – permasalahan yang kerap terjadi.
Adapun dasar hukum yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Detail
Tata Ruang Kota ini adalah :
Maksud dari penyusunan RDTRK ini adalah mewujudkan rencana detail tata ruang yang
mendukung terciptanya kawasan strategis Industri maupun kawasan fungsional secara
terpadu, serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan serta berdaya guna sesuai
dengan fungsi dan manfaatnya. Tujuan penyusunan ini adalah menyusun Rencana Detail
Tata Ruang Bagian - Bagian Wilayah Perkotaan di Kecamatan Kalipuro Kabupaten
Banyuwangi. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah :
a. Jaringan primer dan jaringan sekunder pada BWP yang meliputi jalan
arteri, jalan kolektor, jalan lokal, jalan lingkungan, dan jaringan jalan
lainnya yang belum termuat dalam RTRW
b. Rencana jalur kereta api, jalur pelayaran, dan jalur pejalan kaki/sepeda
2. Rencana Pengembangan Jaringan Energi/Kelistrikan
a. Jalur evakuasi bencana yang meliputi jalur evakuasi dan tempat evakuasi
sementara yang terintegrasi baik untuk skala kabupaten/kota, kawasan,
maupun lingkungan.
IV. PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN
PENANGANANNYA
1. Lokasi : meliputi seluruh wilayah Sub BWP yang ditentukan, atau dapat juga
meliputi sebagian saja dari wilayah Sub BWP tersebut
2. Tema Penanganan : program utama yang diprioritaskan penanganannya
untuk setiap lokasi, terdiri dari :
a. Perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan
b. Pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan
c. Pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan
d. Pelestarian/pelindungan blok/kawasan.
V. KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG
3. Besaran
4. Sumber Pendanaan
5. Instansi Pelaksana
a. KDB Maksimum,
b. KLB Maksimum,
c. Ketinggian Bangunan Maksimum,
d. KDH Minimal.
3. Ketentuan Tata Bangunan (ketentuan yang mengatur bentuk, besaran,
peletakan, dan tampilan bangunan pada suatu zona)
a. GSB minimal,
b. Tinggi Bangunan maksimum atau minimal,
c. Jarak bebas antarbangunan minimal,
d. Tampilan bangunan.
4. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisikan latar belakang, dasar hukum, maksud, tujuan serta
sasaran dari RDTRK, ruang lingkup, dan sistematika laporan.
Pada bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka tentang dokumen Rencana Detai
Tata Ruang Kecamatan (RDTRK) dan juga tinjauan kebijakan yang mendukung
dokumen RDTR Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi.
Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum wilayah studi yang meliputi profil
kawasan, kondisi fisik dan non fisik