Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UANG, SUKU BUNGA DAN PENDAPATAN

Dosen Pengampu : DR. Ali Akbar

MATA KULIAH : TEORI EKONOMI MAKRO

KELOMPOK 10

Asri Puspanderi
Ismail
Windi Novi Monita
Cema Wahyuni

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


MUHAMMADIYAH JAMBI
T.A. 2 0 1 9
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
A. Uang ................................................................................................................... 3
B. Suku Bunga ........................................................................................................ 8
C. Pendapatan ........................................................................................................ 9
BAB III
KESIMPULAN ............................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan ekonomi dan penciptaan pertumbuhan ekonomi suatu negara pendorong
terciptanya stabilitas mata uang. Pertukaran mata uang antar negara dalam bentuk kurs
mata uang dapat terjadi akibat adanya perdagangan antar negara. Pentingnya peranan kurs
baik bagi negara maju maupun Negara berkembang pendorong untuk menjaga posisi kurs
mata uang dalam keadaan yang relatif stabil. Stabilitas kurs mata uang dipengaruhi oleh
system kurs tetap (fixed exchanged rate system) dansistem kurs pengambang.
Nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi makro, diantaranya
berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran uang. Kebijakan penawaran uang
menggambarkan kebijakan jumlah uang beredar untuk mempengaruhi nilai tukar. Jumlah
uang yang beredar mengakibatkan atau menimbulkan meningkatnya inflasi domestic dan
selanjutnya nilai tukar rupiah menurun, jika kebijakan moneter bersifat ekspansif. Tetapi
jika kebijakan moneter bersifat kontraktif, jumlah uang beredar di masyarakat dikurangim
akan menekan tingkat inflasi di dalam negeri sehingga nilai tukar terapresiasi. Permintaan
uang domestik faktor yang mempengaruhi nilai tukar adalah pendapatan dan suku bunga.
Miller, RL dan Vanhoose mengatakan bahwa suku bunga adalah sejumlah dana,
dinilai dalam uang yang diterima si pemberi pinjaman (kreditor), sedangkan suku bunga
adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman. Salah satu faktor pengaruh yang
memilikikorelasi yang sangat kuat mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa
efek dan paling sering terjadi yang dapat diamati adalah pengaruh fluktuasi tingkat suku
bunga perbankan atau suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.Faktor
kedua yang memungkinkan pengaruh naik turunnya tingkat suku bunga perbankan
terhadap harga-harga saham, dikarenakan setiap perusahaan pasti memiliki utang dan
senantiasa mencari sumber-sumber pembiayaan melalui utang. Dimana utang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan, sehingga
naiknya tingkat suku bunga dipastikan akan menambah beban biaya terhadap perusahaan
dan akibatnya dapat mengurangi keuntungan perusahaan serta mendorong meningkatkan
risiko terhadap perusahaan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Uang?
2. Apa yang dimaksud dengan Suku Bungan?
3. Apa yang dimaksud dengan Pendapatan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Uang
1. Pengertian uang
Uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum
sebagai alat tukar menukar dalam lalu lintas perekonomian. Yang dapat dipakai untuk
melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang baik sekarang maupun di
kemudian hari. Uang logam dan emas juga disebut sebagai uan penuh (full bodied
money) Artinya, nilai intrinsiknya (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya.
2. Fungsi Uang :
a. Satuan hitung (unit of accounting): uang dapat memberikan harga suatu komoditas
maka nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan.
b. Alat transaksi (medium of exchange): sebagai alat tukar yang harus diterima
karena jaminan kepercayaan.
c. Penyimpan nilai (store of value): dikaitkan dengan kemampuan uang menyimpan
hasil transaksi untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang-mendatang.
3. Sifat Sifat Uang :
a. Portability, mudah dibawa
b. Durability, tidak mudah rusak
c. Standartlizability, mempunyai bentuk warna dan ukuran baku
d. Mudah dikenali
4. Depository institution (lembaga keuangan)
Adalah lembaga yang bergerak dan menyediakan jasa penyimpanan dibidang
keuangan. Contohnya adalah bank.
a. Bank komersial
Bank komersial adalah jenis bank yang menyediakan jasa seperti
menerima deposito dan memberikan pinjaman usaha & produk-produk investasi
dasar. Bank komersial juga bisa mengacu pada bank atau divisi bank yang
menangani deposito dan pinjaman dari perusahaan atau badan usaha besar, bukan
anggota masyarakat.

3
b. Pasar uang
Pasar uang (money market) merupakan pertemuan demand dan supply
dana jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar
kegiatan ekspor impor, hutang luar negeri.
Tujuan Pasar Uang antara lain :
 Dari pihak yang membutuhkan dana
 Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
 Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
 Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
 Dari pihak yang menanamkan dana
 Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga
tertentu.
 Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan.
 Spekulasi.
5. Menciptakan deposito dengan cara melakukan pinjaman
Bank dapat menciptakan uang dengan menciptakan deposito bagi nasabahnya.
Jadi uang tabungan nasabah bank tersebut diputar oleh bank menjadi kredit yang
kemudian dipinjamkan kepada debitur. Tabungan tersebut harus dikurangi dengan
reserve requirement, kemudian sisanya menjadi aset bank yang kemudian dijadikan
kredit oleh bank. Proses transaksi untuk penciptaan uang oleh bank umum
perekonomian dengan menggunakan asumsi di atas dimulai dengan simpanan nasabah
Z dalam bentuk Giro pada Bank A sebesar Rp. 1 juta. Untuk memenuhi ketentuan
Bank Umum A menahan sebesar Rp. 50 ribu (10 % x Rp. 1 juta) sebagai cadangan.
Sisanya sebesar Rp. 900 ribu yang dalam hal ini adalah loanable funds dipinjamkan
kepada nasabahnya (kredit 1). Ketika 900 ribu tersebut dipinjamkan kepada
nasabahnya, kemudian nasabah yang meminjam uang tadi menabungkan 900 ribu tadi
ke bank, denganadanya regulasi maka bank menahan 10% dari 900 ribu tersebut
sebagai cadangan di bank. Sisanya adalah 810 ribu(kredit 2) menjadi aset bank untuk
dijadikan kredit dan begitu seterusnya sampai uang nasabah yang dijadikan kredit
menjadi 0 rupiah.
Jika dihitung uang yang menjadi aset bank sebesar 1.710.000 dari hasil
penjumlahan kredit 1 dan kredit 2. Ketika nasabah yang z hendak mengambil
depositonya sebesar 1000.000, maka 1.710.000 – 1000.000 = 710.000.

4
1000.0 kembalikan kepada nasabah z, 710.000 menjadi aset milik bank.
6. Hal yang mempengaruhi untuk memegang uang
a. The price level
pada saat harga barang naik maka peredaran uang akan semakin cepat
karena dibutuhkan makin banyak uang untuk membeli barang tersebut.
b. The nominal interest rate
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang biasa kita lihat bank atau
media cetak. Jadi jika suku bunga bank naik maka orang cenderung menyimpan
uang, sebaliknya jika suku bunga turun orang akan cenderung untuk memegang
uang.
c. Real GDP
Jika ekspor suatu negara lebih besar dari pada impor maka akan
menyebabkan meningkatnya GDP riil, dengan begitu nilai tukar mata uang
domestika akan menguat dan suku bunga akan turun, sehingga orang akan banyak
memegang uang, begitu juga sebaliknya jika impor lebih besar dari pada ekspor
maka GDP riil akan turun sehingga nilai tukar mata uang domestik akan melemah,
oleh karena itu bank akan menaikan suku bunga.
7. Permintaan uang
Permintaan uang adalah hubungan antara jumlah uang yang diminta dan
tingkat suku bunga nominal. Jadi ketika suku bunga naik maka orang lebih memilih
untuk tidak memegang uang, begitu juga sebaliknya ketika suku bunga turun maka
orang akan lebih memilih untuk memegang uang.
a. Quantity Theory of Money
Theory of exchange yang dikemukakan Fisher menghubungkan
pendapatan nominal dengan kuantitas uang dan kecepatan. Persamaan ini
kemudian menegaskan bahwa kuantitas uang dikalikan jumlah waktu uang yang
digunakan di tahun tertentu sama dengan pendapatan nominal (jumlah nominal
total yang digunakan untuk membeli barang dan jasa). Dirumuskan dengan :
MxV=PxY
Dimana :
M = kuantitas uang (quantity of money)
P = tingkat harga (price level)
Y = output agregat/pendapatan (agregat output/income)
V = tingkat perputaran uang
5
b. Keyne’s Liquidity Preference Theory
John Maynard Keynes memberikan postulat bahwa ada tiga motif dibalik
permintaan uang, yaitu :
1) Motif transaksi (transactions motive)
Individu diasumsikan memegang uang karena uang merupakan media
pertukaran yang dapat digunakan untuk mewujudkan transaksi sehari-hari.
Maka komponen transaksi dari permintaan uang proporsional terhadap
permintaan uang tersebut.
2) Motif berjaga-jaga (precautionary motive)
Individu memegang uang karena sebagai alat untuk menghadapi
ketidakpastian di masa datang, terutama berkaitan dengan transaksi di masa
dating. Maka permintaan uang untuk berjaga-jaga proporsional terhadap
pendapatan.
3) Motif spekulatif (speculative motive)
Keynes membagi aset yang dapat digunakan menyimpan kekayaan
menjadi dua kategori: uang dan obligasi. Individu ingin memegang uang
dibanding obligasi apabila uang mempunyai ekspektasi pengembalian yang
lebih besar. Maka ketika tingkat bunga meningkat di atas nilai normal
permintaan uang akan turun, maka permintaan uang berbanding terbalik
dengan tingkat suku bunga.
Berdasarkan ketiga motif di atas Keynes beralasan individu ingin
memegang uang dalam bentuk uang riil (riil money balances)-kuantitas uang
dalam bentuk riil-yang berhubungan dengan pendapatan riil (Y) dan tingkat
bunga ( i ).
Berdasarkan liquidity preference theory, permintaan untuk uang riil
berbanding terbalik dengan tingkat bunga dan berbanding lurus dengan
pendapatan riil.
8. Penawaran uang
Penawaran Uang lebih populer dinyatakan dengan istilah jumlah uang yang
beredar. Dalam laporan data statistik, jumlah uang beredar biasanya dilambangkan
dengan huruf M. Disini ada beberapa definisi yang berbeda mengenai jumlah uang
yang beredar tergantung dari tingkat likuiditasnya. Pada umumnya uang beredar
didefinisikan sebagai berikut. M1 adalah uang kertas dan logam (kartal) ditambah
simpanan dalam bentuk rekening koran (uang giral/ demand deposit) M2 adalah M1 +
6
tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum. M3 adalah M2
+ tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga keuangan bukan bank. Kurva
penawaran uang Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope positif.
Seperti halnya kurva permintaan uang, jumlah uang yang beredar juga dipengaruhi
oleh tingkat bunga. Faktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran
uang, adalah:
a. Tingkat Bunga Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian.Semakin tinggi tingkat bungasemakin sedikit jumlah
uang yang beredar. Semakin rendah tingkat bunga, semakin banyak jumlah uang
yang beredar. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu.
b. Tingkat Inflasi, Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli
masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa
yang ditawarkannya.
c. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional Bila tingkat produksi dan pendapatan
nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang
beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha
(melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
d. Nilai Tukar Rupiah Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan
jumlah rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan
dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.
9. Keseimbangan pasar uang
Kondisis perekonomian suatu Negara juga dipengaruhi oleh pasar uang. Pasar
uang merupakan suatu tempat dimana terjadi transaksi keuangan. Sama halnya
dengan pasar lainnya, keseimbangan akan tercapai pada saat jumlah permintaan uang
di pasar sama dengan jumlah penawarannya. Dalam sistem ekonomi di luar ekonomi
Islam permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat bunga sedangkan penawaranya
merupakan otoritas dari bank sentral, sehingga bentuk kurva penawarannya menjadi
inelastis sempurna.
Keseimbangan pasar uang, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam
ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di
pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual(produsen)
di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama
7
dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya
langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan
bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang
dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas
barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga
keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu
proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.

B. Suku Bunga
Menurut Karl dan Fair (2001:635) suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan
dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga
yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.
Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman. Suku
bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu
ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada
kreditur. Tingkat bunga akan berfluktuasi sehingga berpengaruh pada keinginan
masyarakat untuk meminjam uang di bank. Makin rendah suku bunga maka semakin
tinggi keinginan masyarakat untuk meminjam uang di bank. Artinya, pada tingkat suku
bunga rendah maka masyarakat akan lebih terdorong untuk meminjam uang di bank demi
memenuhi kebutuhannya. Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81)
adalah :
a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk
diinvestasikan.
b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan
penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.
c. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar.
Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu: penawaran tabungan
dan permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Bunga berbunga atau
disebut juga bunga majemuk dimana nilai pokok utang akan berubah terus setiap akhir
suatu periode dengan penambahan perhitungan bunga. Dalam hal ini masyarakat yang
kekurangan dana mempunyai alternatif untuk meminjam dana dari bank. Begitupun
sebaliknya masyarakat yang kelebihan dana akan menyimpan dana ke bank atau lembaga
8
keuangan lainnya. Masyarakat yang meminjam dana dibebankan bunga sebagai harga
dana yang dipinjam. Jadi, tingkat bunga adalah harga dari pinjaman.

C. Pendapatan Nasional
Adalah Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam suatu
periode tertentu (satu tahun).
1. Konsep Pendapatan Nasional
a. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama
satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang
bersangkutan
b. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya
barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di
luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
c. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam
periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti
modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
d. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
e. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi,
9
iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan
social + Pajak perseorangan )
f. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan
oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
2. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn)
b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent,
wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu
negara selama satu periode.
Y=r+w+i+p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang
dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi
(RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)

10
BAB III
KESIMPULAN

1. Uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat tukar
menukar dalam lalu lintas perekonomian. Yang dapat dipakai untuk melakukan
pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang baik sekarang maupun di kemudian hari.
2. suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk
persentase pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi
dengan jumlah pinjaman.
3. Pendapatan Nasional adalah Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
dalam suatu periode tertentu (satu tahun).

11

Anda mungkin juga menyukai