Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

D DENGAN
KETIDAKBERDAYAAN DI RESPATI

(Tinjauan Kasus)
Ny. D usia 30 tahun datang ke RS RESPATI pada tanggal 20 April 2018, dengan wajah
klien tampak pucat, saat ditanya klien hanya diam acuh tak acuh dengan tatapan kosong,
klien tampak menghindari kontak mata dengan perawat, dan klien tampak sering menghela
napas dalam. Keluarga klien mengatakan bahwa klien telah didiagnosa menderita penyakit
Diabetes Melitus 1 tahun yang lalu. Hal tersebut sempat membuat klien merasa sedih dan
malu sehingga klien tidak dapat menerima penyakitnya membuat klien frustasi karena
pengobatan yang rumit dan karena ketidakmampuan klien untuk melakukan aktivitas
sebelumnya secara mandiri dan kini harus dibantu oleh keluarga. Namun klien tampak
semakin menderita dan putus asa selama 1 bulan terakhir ini, klien juga sudah tidak
bersemangat dan acuh tak acuh akan pengobatan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.

A. Pengkajian
I. Identitas Klien
Nama : Ny. D
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/ Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Nologaten No. 23 A, Jember
Tanggal Masuk RS : 20 April 2018 Jam 10.30 WIB
No CM : 098765

II. Keluhan Utama


Keluarga klien mengatakan klien selalu diam, acuh tak acuh dan frustasi akan
penyakitnya.
III. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 21 April 2018 jam 08.00
WIB, wajah klien tampak pucat, saat ditanya klien hanya diam acuh tak acuh
dengan tatapan kosong, klien tampak menghindari kontak mata dengan
perawat, dan klien tampak sering menghela napas dalam.

b. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga pasien mengatakan bahwa klien telah didiagnosa menderita
penyakit Diabetes Melitus 1 tahun yang lalu. Hal tersebut sempat membuat
pasien merasa sedih dan malu sehingga pasien tidak dapat menerima
penyakitnya membuat pasien frustasi karena pengobatan yang rumit dan karena
ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas sebelumnya secara mandiri
dan kini harus dibantu oleh keluarga. Namun klien tampak semakin menderita
dan putus asa selama 1 bulan terakhir ini, pasien juga sudah tidak bersemangat
dan acuh tak acuh akan pengobatan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga klien mengatakan dalam keluarga klien tidak terdapat anggota
keluarga yang mempunyai riwayat penyakit yang sama, tidak ada riwayat
penyakit keturunan seperti asma, diabetes mellitus, dan tidak ada riwayat
penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan HIV/ AIDS.

IV. Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan Umum
1. Kesadaran : Compos mentis
2. BB dan TB : - Sebelum sakit : 48 kg/ 153 cm
- Sesudah sakit : 48 kg/ 153 cm

3. Pemeriksaan tanda-tanda vital


Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/ menit
Respirasi : 21 x/ menit
Suhu : 36˚C
4. Pengkajian Head to Toe
a. Kepala
Bentuk kepala oval, kulit kepala tampak bersih, tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada bekas luka dikepala.

b. Rambut
Warna rambut hitam, tekstur rambut bergelombang, penyebaran rambut
merata, rambut klien tampak bersih tapi sedikit berminyak.

c. Mata
Bentuk mata bulat, sklera putih, konjungtiva anemis, reflek pupil
normal terbukti saat dikaji menggunakan cahaya, pupil mengecil saat
cahaya dijauhkan dan membesar saat cahaya didekatkan.

d. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada
peradangan.

e. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, tidak ada
pendarahan.

f. Mulut
Bentuk simetris, warna bibir normal tampak kecoklatan, mukosa bibir
agak kering, tidak ada lesi, gusi merah muda.

g. Leher
Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada
nyeri tekan, pergerakan leher baik, reflek menelan baik.

h. Dada
Bentuk dada simetris, bunyi jantung normal, tidak ada suara tambahan
pada paru-paru (wheezing) dan jantung (murmur), ekspansi dada
seimbang, payudara normal, tidak ada nyeri tekan.
i. Abdomen
Warna kulit normal, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada
jaringan parut, peristaltik usus tidak normal (7 x/ menit).

j. Genetalia
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, pada saat BAB
dan BAK sebelumnya tidak ada keluhan.

k. Ekstremitas
- Atas : Bentuk kedua tangan simetris, tangan kanan terpasang infus,
kuat menahan tahanan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan.
- Bawah : Bentuk kedua kaki simetris, kuat menahan tahanan, tidak
ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.

V. Psikososial
Saat dirumah klien banyak tinggal di rumah, jarang melakukan aktivitas di luar
rumah, bahkan klien tidak bekerja.

VI. Konsep Diri


a. Gambaran diri : klien memandang dirinya adalah seorang wanita yang
kurang beruntung
b. Identitas diri : klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang wanita.
c. Peran diri : klien mengatakan bahwa dirinya dulunya adalah
seseorang yang sehat
d. Ideal diri : klien mengatakan bahwa lebih baik dia tidak perlu
berobat lagi karena pemyakitnya juga tidak kunjung sembuh.
e. Harga diri : klien mengatakan dirinya tidak berguna lagi dan putus
asa
VII. Hubungan Sosial
Sebelum sakit dan dibawa ke rumah sakit klien adalah sosok yang tidak
mudah putus asa. Hubungan sosial klien dengan lingkungannya baik, tetapi
setelah sakit klien tampak menarik diri.

VIII. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien menganut agama Islam
b. Kegiatan ibadah : dulu klien merupakan sosok yang rajin beribadah tetapi
saat sakitpun klien masih rajin beribadah

IX. Status Mental


a. Penampilan : penampilan klien tampak lelah dan putus asa
b. Pembicaraan : klien acuh tak acuh dan diam dengan tatapan kosong

X. Alam Perasaan
Klien sering menghela napas dalam, sedih dan frustasi memikikan penyakit yang
di alaminya.

XI. Interaksi Selama


Wawancara Selama dilakukan wawancara klien sulit merespon, acuh tak acuh,
terlihat banyak melamun dan menghindari kontak mata. Klien sering diam dengan
tatapan kosong. Persepsi Klien merasa bahwa kejadian yang menimpa dirinya
merupakan kesalahan dirinya.

XII. Proses Pikir


a. Obsesi : tidak tampak adanya keinginan yang diulang-ulang oleh klien.
b. Phobia : klien merasa takut tidak bisa sembuh sehingga klien merasa putus
asa

XIII. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, jangka pendek dan
saat ini.
XIV. Eliminasi pasien
1. BAB
 Frekuensi : 1-2 x/sehari
 Keluhan : Tidak ada keluhan saat BAB
 Diare : Tidak diare
2. BAK
 Frekuensi : tidak menentu
 Warna urin : Kuning
 Keluhan : Tidak ada keluhan saat BAK

B. Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1. DS : Ketidakberdayaan
 Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
telah didiagnosa Diabetes Melitus 1 tahun
yang lalu
 Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
mampu beraktivitas seperti sebelum sakit
secara mandiri
 Keluarga pasien mengatakan aktivitas pasien
dibantu oleh keluarga
 Keluarga pasien mengatakan pasien frustasi
karena pengobatan yang rumit

DO :
 Pasien tampak tidak bersemangat dan acuh
tak acuh akan pengobatan penyakitnya
 Pasien tampak menderita karena penyakitnya
yang tidak kunjung sembuh

C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Ketidakberda Tujuan Umum: Setelah dilakukan 1. Bina hubungan 1. Untuk
yaan Pasien mampu tindakan saling percaya membuat klien
berpikir positif keperawatan merasa aman
dan mencapai pasien mampu: dan nyaman
tujuan realitis. 1. Pasien mampu 2. Dengarkan 2. Agar pasien
mengenali dan klien dengan terus
Tujuan Khusus: mengekspresik penuh mengungkapk
1. Pasien dapat an emosinya perhatian an isi
membina 2. Pasien mampu perasaannya
hubungan memodifikasi 3. Bantu pasien 3. Membantu
saling pola kognitif mengidentifika pasien
percaya yang negatif si faktor-faktor mengenali
2. Pasien 3. Pasien mampu yang dapat faktor yang
mampu berpartisipasi menimbulkan menyebabkan
mengembang dalam ketidakberday ketidakberday
kan harapan mengambil aan aan
positif, dan keputusan 4. Identifikasi 4. Mengenalkan
mengontrol 4. Pasien mampu kemampuan kemampuan
perasaan termotivasi dan aspek dan hal positif
ketidakberda untuk aktif positif yang yang dimiliki
yaan mencapai dimiliki pasien pasien
3. Keluarga tujuan realistis serta
mampu 5. Pasien mampu memperluas
mengenal mengembangk kesadaran diri
kondisi an harapan 5. Bantu menilai 5. Membantu
ketidakberda positif kemampuan pasien menilai
yaan pasien 6. Pasien mampu pasien yang kemampuan
4. Klien mampu mengontrol dapat yang dimiliki
mempraktek perasaan dilakukan saat saat ini
kan teknik ini
yang sudah ketidakberday 6. Bantu pasien 6. Membantu
diajarkan aan memilih pasien
kegiatan yang memilih
akan dilatih kegiatan
sesuai dengan
kemampuan
pasien
7. Membantu
7. Melatih
melatih
kegiatan yang
kegiatan ke
dipilih
pasien
8. Bantu klien
8. Untuk
mengidentifika
membantu
si dan
pasien
mengurangi
mengontrol
perasaannya
perasaannya
supaya bisa
melakukan
tindakan
selanjutnya
9. Untuk
9. Bantu pasien
membantu
mengembangk
pasien
an manfaat
membuat
harapan positif
harapan yang
positif
10. Untuk
10. Bantu pasien
membantu
mengontrol
pasien
perasaan
mengontrol
ketidakberday
perasaan
aan
ketidakberday
aan

Anda mungkin juga menyukai