DENGAN KONDILOMA
DI POLIKLINIK ANNISA BANJARMASIN
DISUSUN OLEH :
NAMA :NOVALIANA
NIM : ( 113063C116026 )
DOSEN PENGAMPU :
Anatomi organ reproduksi wanita secara garis besar dibagi dalam dua golongan
yaitu: genetalia eksterna dan genetalia interna.
1. Genetalia Eksterna (bagian luar)
Meliputi semua organ-organ yang terletak antara os pubis, ramus inferior dan
perineum. Antara lain:
a. Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)
Merupakan bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan
sedikit jaringan ikat yang terletak di atas shympisis pubis. Setelah pubertas
kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris
berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu
untuk estetika.
b. Labia Mayora (bibir besar)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong dan menonjol,
berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Kedua bibir
ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum (pemisah anus dengan
vulva). Permukaan ini terdiri dari :
1) Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut
pada mons veneris.
2) Bagian dalam : tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung
kelenjar sebasea (lemak)
Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya dan
mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan.
c. Labia Minora atau Nimfae (bibir kecil)
Merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian atas
klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoridis dan di bagian
bawahnya bertemu membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini
mengelilingi orifisium vagina.
d. Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-
laki. Mengandung banyak urat-urat syaraf sensoris dan pembuluh-
pembuluh darah sehingga sangat peka. Letaknya anterior dalam vestibula.
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta
merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
e. Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil,
bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil.
Pada vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar
Bartholini, dua lubang saluran Skene. Berfungsi untuk mengeluarkan cairan
yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
1.2 Etiologi
1. Virus papilloma humanus ( VPH ) , virus DNA yang tergolong dalam
family papova . Tipe yang ditemui adalah tipe 6 , 11 , 16 , 18 , 30 , 31 ,
33 , 35 , 39 , 41 , 42 , 44 , 51 , 52 , dan 56 . Tipe 6 dan 11 sering
dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepithelial
serviks ringan . Tipe 16 dan 18 mempunyai potensi keganasan yang
tinggi dan sering dijumpai pada kanker serviks . Sampai saat ini sudah
dapat diidentifikasikan 80 tipe virus papilloma humanus .
2 VPH adalah virus DNA yang merupakan virus epiteliotropik (
menginfeksi epitel ) dan tergolong dalam family Papovaviridae.
Dengan menguunakan cara hibridasi DNA , sampai saat ini telah dapat
diisolasi lebih dari 100 tipe VPH , namun yang dapat menimbulkan
KA sekitar 23 tipe . VPH belum dapat dibiak dalam kultur sel ( in
vitro ) sehingga penelitian terhadap virus tersebut telah diketahui
bahwa ada hubungan antara infeksi VPH tipe tertentu pada genital
dengan terjadinya karsinoma serviks. Berdasarkan kemungkinan
terjadinya displasisa epitel dan kegansan maka VPH dibagi menjadi
VPH yang mempunyai risiko rendah ( Low Risk ) dan VPH yang
mempunyai resiko tinggi ( High Risk ) VPH tipe 6 dan tipe 11 paling
sering ditemukan pada KA yang eksofitik dan pada dysplasia derajat
rendah ( Low Risk ) . Sedangkan VPH tipe 16 dan 18 sering
ditemukan pada dysplasia derajat tinggi dan keganasan ( High Risk ) .
genetalia
Kondiloma akuminata
Gangguan
Gangguan rasa rasa nyaman
nyaman (nyeri) (nyeri)
1.5 Komplikasi
Mengingat penyakit kondiloma bukanlah penyakit ringan dan
mempunyai resiko pada penderitanya .Komplikasi Penyakit Kondiloma
Akuminata biasanya akan terlihat setelah penderita membiarkan kondisi
tersebut tidak diobati. Oleh sebab itu penderita yang terinfeksi virus
HPV sebaiknya memeriksakan kondisinya agar tidak terjadi komplikasi.
6. Bedah scalpel
7. Laser karbondioksida.
9. Pada pria yang tidak dikhitan (disunat) dapat dilakukan eksisi dan
sirkumsisi (khitan).
III. Rencana Asuhan Keperawatan dengan
2.1.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Riwayat keluarga
c. Status kesehatan
a) Status kesehatan saat ini
b) Status kesehatan masa lalu
c) Riwayat penyakit keluarga
d) Pola fungsi kesehatan Gordon
1. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan.
Kanker vulva dapat diakibatkan oleh penyakit menular seksual
atau dapat disebabkan oleh berganti-ganti pasangan serta
melakukan hubungan seksual terlalu dini.
2. Pola istirahat dan tidur.
Pola istirahat dan tidur pasien dapat terganggu akibat dari nyeri
akibat progresivitas dari kanker vulva ataupun karena gangguan
pada pola tidur juga dapat terjadi akibat dari depresi yang
dialami oleh wanita.
3. Pola eliminasi
Dapat terjadi disuria serta hematuria.
4. Pola nutrisi dan metabolik
Asupan nutrisi pada wanita dengan kanker vulva harus lebih
banyak karena dapat terjadi mual dan muntah. Kaji jenis
makanan yang biasa dimakan oleh wanita serta pantau berat
badan karena wanita dengan kanker vulva juga biasanya
mengalami penurunan nafsu makan.
5. Pola kognitif – perseptual
Pada wanita dengan kanker vulva biasanya tidak terjadi
gangguan pada pada panca indra meliputi penglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan, pengecap.
6. Pola persepsi dan konsep diri
Pasien kadang merasa malu terhadap orang sekitar karena
mempunyai penyakit kanker vulva, akibat dari persepsi yang
salah dari masyarakat.Dimana salah satu etiologi dari kanker
vulva adalah akibat dari sering berganti – ganti pasangan seksual.
Inspeksi
Keadaan Umum:
Bentuk Abdomen:
Rambut suprapubis:
Kelainan kulit:
a) Perubahan warna.
b) Benjolan: hemangioma.
c) Striae: ungu – merah muda adalah tanda klasik kelebihan
adrenokortikal.
d) Jaringan parut post operasi.
Auskultasi
Gangguan integritas
kulit
3. DS : HPV masuk lapisan basal Gangguan citra diri
DO : ↓
Pada alat kelamin Mengambil alih DNA
terdapat nodul-nodul ↓
kemerahan seperti HPV naik ke epidermis
bunga kol, konsistensi ↓
lunak, tampak lesi, Bereplikasi
keputihan, berbau (+), ↓
bewarna kehijauan. Tidak terkendali
↓
Nodul kemerahan di
sekitar genitalia
↓
Penumpukan nodul
merah membentuk
seperti bunga kol
↓
Merasa malu atas
perubahan pada alat
Kelaminnya
↓
Gangguan citra diri
2.2 Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
3. Daerah yang
bersih dan
kering
mengurangi
resiko
Diagnosa 2 : Gangguan citra diri
2.2.4 Definisi : Konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik
individu
2.2.5 Batasan Karakteristik :
a) Perilaku mengenali tubuh individu
b) Perilaku menghindari tubuh individu
c) Perilaku memantau tubub individu
d) Respon nonverbal terhadap perubahan aktual pada tubuh (mis;
penampilan, struktur, fungsi)
e) Respon nonverbal terhadap persepsi perubahan pada tubuh
(mis; penampilan, struktur, fungsi)
f) Mengungkapkan perasaan yang mencerminkan perubahan
pandangan tentang tubuh individu ( mis; penampilan, struktur,
fungsi)
Mengungkapkan persepsi yang mencerminkan perubahan
individu dalam penampilan