Anda di halaman 1dari 1

Seorang laki-laki 50 tahun, datang ke poliklinik diantar keluarga.

Dari anamnesis

didapatkan, keluhan utama sesak, keluhan dirasakan 3 hari ini, Sesak yang dirasakan terus

menerus dan tidak dipengaruhi aktivitas, sesak berkurang jika pasien dalam posisi duduk.

Pasien juga mengeluh sulit tidur sejak 2 hari ini, mual muntah dan lemas 1 bulan ini. Riwayat

penyakit dahulu : hipertensi (tidak rutin berobat), riwayat penyakit keluarga : ibu pasien

menderita hipertensi, riwayat sosial : pasien sering mengkonsumsi obat anti nyeri yang

dibelinya sendiri di apotek, pasien bekerja sehari-hari sebagai sopir angkot. Pada

pemeriksaan fisik ditemukan : keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos

mentis. Berat badan 55 kg, tinggi badan 169 cm. Tekanan darah : 165/100 mmHg. Nadi : 104

x/menit. RR : 26 x/menit. Afebris. Mata : konjunctiva anemis +/+. Sklera ikterik -/-. Jantung

membesar, paru tidak ada kelainan. Hati dan limpa tidak teraba. Odema tungkai tidak ada.

Pemeriksaan laboratorium didapatkan : Hb :8,2 g/dL. GDP : 80 mg/dL. Ureum : 230 mg/dL,

kreatinin : 7 mg/dL, asam urat : 4,2 mg/dL. Kolesterol total 222 mg/dL, kolesterol LDL 146

mg/dL. Kolesterol HDL 35 mg/dL. Trigliserida 167 mg/dL. Natrium 142 mmol/L. Kalium

6,1 mmol/L. Kalsium 8,2 mg%. Fosfor inorganic : 6,8%. Urinalisis: protein ++, leukosit 1-

3/LPB, eritrosit 1-2/LPB.

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dokter

mendiagnosis pasien mengalami gagal ginjal kronik dan menyarankan agar melakukan

hemodialisis. Namun pasien menolak karena kendala biaya. Mediasi advokasi yang harus

dilakukan dokter!

Anda mungkin juga menyukai