Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK PEMESINAN

SMK PGRI 1 NGAWI


TERAKREDITASI: A
Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi.
Homepage: www.grisamesin.wordpress.com
Facebook: Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi

MENGEFRAIS KOMPLEKS 2
PENGEFRAISAN RODA GIGI LURUS DAN RACK
A. FUNGSI RODA GIGI • roda gigi helik dapat dioperasikan pada
Roda gigi merupakan batang bulat yang kecepatan tinggi daripadapada roda gigi lurus
mempunyai gigi-gigi hasil dari pemotongan. Roda • roda gigi helik lebih mudah pengoperasiannya
gigi dipasangkan pada sebuah poros yang akan daripada roda gigi lurus
mentransmisikan gerak tersebut kepada poros kedua • perbedaan senter dapat diatur sesuai dengan
dan selanjutnya. Roda gigi dapat pula digunakan sudut gigi
untuk merubah arah putaran/gerakan, meningkatkan • roda gigi helik lebih kuat daripada rodagigi lurus
kecepatan artau menurunkan kecepatan. Namun demikian kelemahannya adalah
Berbagai macam bentuk roda gigi dapat pembuatan roda gigi helik lebih mahal daripada
dibedakan: pembuatan roda gigi lurus.
1. poros sejajar (roda gigi lurus, roda gigi helik ,
roda gigi helik ganda, roda gigi dalam, roda gigi
rack dan pinion)
2. poros yang berpotongan (cacing dan roda cacing,
roda gigi helik)
3. untuk poros yang bersinggungan (roda gigi
payung/konis)

B. BERBAGAI MACAM RODA GIGI Gambar Roda Gigi Helik

1. Roda gigi lurus 3. Roda gigi helik ganda (Herringbone Gears)


Roda gigi lurus pada umunya digunakan untuk Roda gigi helik ganda merupakan roda gigi
memindahkan putaran antara dua poros yang sejajar. helik yang memiliki dua buah alur gigi dengan sudut
Apabila dua buah roda gigi dengan ukuran yang yang berlawanan. Roda gigi ini digunakan
berbeda dipasangkan, roda gigi yang mempunyai bilakedudukan poros sejajar, diperlukan kecepatan
ukuran lebih besar disebut gear dan roda gigi yang sangat tinggi, dan padapemakanan yang kasar(berat).
mempunyai ukuran lebih kecil disebut pinion. Roda
gigi lurus biasanya digunakan untuk kecepatan-
kecepatan rendah hingga sedang
Beberapa contoh penggunaan roda gigi lurus
antara lain untuk: roda gigi pemindah pada mesin
bubut, mesin frais, roda gigi untuk pemindah cepat
pada gearbox, starter pinion pada motor, hand
winches untuk menggerakkan benda yang berat.
Keuntungan penggunaan roda gigi ini adalah:
Gambar Roda Gigi Helik Ganda
pembuatannya mudah, perbedaan kesenteran antar Roda gigi dalam merupakan roda gigi yang
poros masih bisa ditoleransi. gigi-giginya dipotong pada bagian dalam silinder
dan memerlukan pasangannya berupa roda gigi lurus
kecil yang diletakkan di dalam sebagai pasangannya.
Roda gigi ini digunakan pada posisi sumbu sejajar
namun jarak antar senter terlalu kecil untuk
mengakomodasi pemasangan roda gigi.

Gambar Roda Gigi Lurus


2. Roda gigi helik
Roda gigi helik dapat digunakan untuk
menghubungkan poros yang sejajar atau untuk poros
yang menyudut. Gigi-gigi penyusunnya dibuat
menyudut dengan poros roda gigi. Roda gigi ini Gambar Roda Gigi Dalam
dipakai untuk menguhubungkan poros yang sejajar, 4. Roda Gigi Rack dan Pinion
atau pada kecepatan yang tinggi. Roda gigi rack merupakan roda gigi dengan
Contoh penggunaannya seperti pada gearbox gigi-gigi yang dipotong lurus. Sedangkan roda gigi
(synchromesh), valve timing gears. Beberapa penggeraknya dinamakan pinion. Roda gigi ini
keuntungan menggunakan roda gigi helik antara lain: bertujuan untuk merubah gerak puitar roda gigi
Pengefraisan Roda Gigi Lurus dan Rack 1
menjadi gerak lurus. Pinion pada umumya tertentu dapat dibuat pasangan roda gigi payung
mempunyai jumlah gigi dan ukuran yang lebih kecil dengan sudut lebih besar dan lebih kecil dari 90O .
dengan gigi lurus ataupun helik. Beberapa contoh
penggunaan rack dan pinion ini adalah: pada
penggerak eretan di mesin bubut, mekanisme
kecepatan pada mesin planning, dan pengatur
ketinggian pada mesin bor.

Gambar Roda Gigi Payung/konis


C. Sistem Standar Roda Gigi

1. Sistem Modul
Sistem modul digunakan di berbagai negara
Gambar Roda Gigi Rack dan Pinion yang cenderung menggunakan satuan metris seperti
5. Roda gigi cacing Belanda, Jerman dan Jepang. Demikian juga ISO
Roda gigi cacing mempunyai gigi yang yang mengacu pada standar metris. Modul
dipotong menyudut seperti pada roda gigi helik dan merupakan kependekan dari kata modulus yaitu suatu
dipasangkan dengan ulir yang dinamakan ulir cacing. perbandingan antara diameter jarak bagi dari suatu
Penggunaan roda gigi ini biasanya untuk mereduksi roda gigi dengan jumlah giginya. Jika roda gigi
kecepatan. Roda gigi ini dalam operasionalnya akan mempunyai ukuran diameter jarak bagi D dalam
mengunci sendiri sehingga tidak dapat diputar pada satuan mm dengan jumlah giginya z buah gigi, maka
arah yang berlawanan. modulusnya adalah:D
Keuntungan dari roda gigi ini adalah dengan D Keterangan:
meberikan input minimal dapat dihasilkan output m= D = diameter jarak bagi
dengan kekuatan maksimal. Roda gigi ini biasanya z m = modul
digunakan untuk kecepatan-kecepatan tinggi dengan Z = jumlah gigi
kemampuan mereduksi kecepatan yang maksimal. Dari suatu roda gigi yang mempunyai jumlah
gigi z buah, dengan jarak busur antara giginya t
(mm), maka satu keliling roda gigi tersebut adalah (t
x z). sedangkan kita ketahui bahwa satu keliling
lingkaran roda gigi yang berdiameter D mm
mempunyai keliling ( x D). dengan demikian dapat
ditulis:

Gambar Roda Gigi Cacing


6. Roda gigi helik

Modul ini selanjutnya digunakan sebagain


standar untuk menentukan ukuran-ukuran pisau frais
pada pembuatan roda gigi standar.
Tabel Modul standar JIS B 1701-1973

Gambar Roda gigi helik


Selain digunakan pada posisi poros sejajar roda
gigi helik dapat pula digunakan pada sisi yang
berpotongan. Dalam hal ini gigi-gigi dibuat
menyudut terhadap poros roda gigi.
7. Roda gigi payung/konis Tabel Modul standar NEN 1630
Apabila diinginkan memindah daya pada posisi
poros yang bersinggungan (intersection) dapat
digunakan roda gigi payung. Contoh penggunaan
roda gigi ini misalnya pada: drill chuck, jalur vertical
pada mesin planning, mekanisme pengatur langkah
pada mesin skrap dan pengatur arah pada mesin bor
pekerjaan berat. Pada umunya pasangan roda gigi
payung membentuk sudut 90 namun dalam hal
Pengefraisan Roda Gigi Lurus dan Rack 2
Tabel Hubungan antara sistem modul dengan
Tabel Modul standar DIN 780
diametral ptch dan circular pitch Circular Pitch

D. Bentuk Gigi Involut


Roda gigi merupakan komponen yang
digunakan untuk meneruskan/menerima gerakan
2. Sistem Diametral Pitch dan Circular Pitch kepada/dari komponen bergigi lain dengan cara
Sistem diametral pitch dan circular pitch menempelkan pasangan gigi dari kedua belah pihak
digunakan di sebagian negara Amerika dan Eropa secara berurutan. Supaya perpindahan gerak ini
yang menggunakan sistem satuan inchi. Diametral berlangsung dengan halus tanpa gesekan yang
pitch adalah perbandingan dari jumlah gigi dengan merugikan, maka profil gigi dibuat mengikuti bentuk
ukuran diameter jarak bagi yang mempunyai satuan garis lengkung (kurva) yang disebut dengan involute.
inchi. Jika jumlah gigi dari roda gigi adalah z buah
dengan ukuran diameter jarak bagi D dalam satuan
inchi, maka diametral pichnya adalah:

Circular pitch (Cp) yaitu jarak antara gigi


dalam satuan inchi. Jika diameter lingkaran jarak
bagi mempunyai ukuran D dalam satuan inchi
dengan jumlah gigi z buah gigi, maka circular
pitchnya adalah:

Gambar Bentuk Gigi Involut

Keterangan: E. Bagian-bagian utama Roda gigi Lurus


Dp = diametral puitch Beberapa bagian utama dari roda gigi lurus
D = diametr jarak bagi dalam satuan inchi adalah:
Cp = circular pitch dalam satuan inchi 1. Lingkaran dasar (base circle) merupakan
Z = jumlah gigi lingkaran semu dengan diameter dasar
3. Hubungan antara sistem modul dengan pembentukan involute
system diametral pitch dan circular pitch 2. Lingkaran referensi (reference circle) merupakan
lingkaran semu dengan diameter d dimana
D Z
Dari persamaan m = , D" = (inchi) dan kelilingnya merupakan hasil kali dari pitch
Z Dp dengan jumlah gigi
1 inchi = 25,4 mm maka: 3. Pitch merupakan panjang busur pada lingkaran
referensi diantara dua involut yang berurutan. P
= m
4. Modul merupakan parameter yang menentukan
jumlah gighi bagi suatu lingkaran referensi yang
tertentu.
5. Sudut tekan (pressure angle) merupakan sudut
terkecil antara garis normal pada involut dengan
garis singgung pada linmgkaran referensi di titik
potong antara involut dengan lingkaran referensi.
Menurut standar ISO sudut tekan berharga 20
6. Tebal gigi (tooth thickness) merupakan panjang
busur pada lingkaran referensi diantara dua buah
sisi pada satu gigi
7. Jarak gigi merupakan panjang busur pada
lingkaran referensi diantara dua sisi gigi yang
bersebrangan
8. Adendum merupakan jarak radial antara
lingkaran puncak dengan lingkaran referensi
Pengefraisan Roda Gigi Lurus dan Rack 3
9. Dedendum merupakan jarak radial antara Ditanya
lingkaran referensi dengan lingkaran kaki
a. Diameter sementara jarak bagi (d1 dan d2)
10. Tinggi gigi merupakan jarak radial antara
lingkaran puncak dengan lingkaran kaki b. Jumlah gigi Z1 dan Z2
11. Lebar gigi merupakan jarak antara kedua tepi
c. Diameter jarak bagi (D1 dan D2)
roda gigi yang diukur pada permukaan referensi.
Bagian-bagian utama tersebut dapat d. Diameter kepala ( Dk1 dan Dk2)
digambarkan dalam sebagai berikut:
e. Diameter kaki gigi (Df1 dan Df2)
f. Tinggi kapala gigi (Hk)
g. Tinggi kaki gigi (Hf)
h. Tinggi gigi (H)
Penyelesaian
a. Diameter sementara jarak bagi d1 dan d2
2× a 2 × 60 120
d1 = = = = 48 mm
(1 + i ) (1 + 1.5) 2.5
2 × a × i 2 × 60 × 1.5 180
d2 = = = = 72 mm
(1 + i ) (1 + 1.5) 2.5
b. Jumlah gigi Z1 dan Z2
d1 48
Z1 = = = 27 buah
m 1.75
d2 72
Z2 = = = 41 buah
m 1.75
c. Diameter jarak bagi (D1 dan D2)
D1 = m × z1 = 1.75 × 27 = 47.25 mm
D2 = m × z 2 = 1.75 × 41 = 71.75 mm
Gambar Bagian-bagian Utama Roda Gigi
d. Diameter kepala (Dk1 dan Dk2)
Keterangan:
D = diameter jarak bagi Dk1 = D1 + ( z1 × m) = 47.25 + (2 × 1.75)
Dk = diameter kepala gigi
Df = diameter kaki gigi Dk1 = 47.25 + 3.5 = 50.75 mm
Hk = tinggi kepala gigi
Hf = tinggi kaki gigi Dk 2 = D2 + ( z 2 × m) = 71.75 + (2 × 1.75)
H = tinggi gigi
m = modul gigi Dk 2 = 71.75 + 3.5 = 75.25 mm
a = jarak antara poros
e. Diameter kaki gigi (Df1 dan Df2)
t = jarak busur antara gigi
b = lebar gigi Df1 = D1 − (2.5 × m) = 47.25 − (2 × 1.75)
K = tebal gigi
Z = jumlah gigi Df1 = 47.25 − 3.5 = 44.1 mm
n = putaran roda gigi
Df 2 = D2 − (2.5 × m) = 71.25 − (2 × 1.75)
F. Perhitungan Roda Gigi Lurus
Df 2 = 71.25 − 3.5 = 67.75 mm
Perhitungan roda gigi lurus akan meliputi
f. Tinggi kepala gigi (Hk)
ukuran-ukuran yang tercantum dalam bagian-bagian
utama roda gigi. Hk = 1 × m = 1 × 1.75 = 2.75 mm
Contoh perhitungan tersebut secara rinci dapat g. Tinggi kaki gigi (Hf)

disajikan sebagai berikut: Hf = 1.25 × m = 1.25 × 1.75 = 2.19 mm


Sepasang roda gigi lurus jika diketahui dijarak sumbu h. Tinggi gigi (H)
poros (a) = 60 mm, dan perbandingan reduksi (i) = H = 2.25 × m = 2.25x1.75 = 3.94 mm
1,5 modul gigi = 1,75 sudut tekan (α) = 200 lebar gigi
(b) =12 x m

Pengefraisan Roda Gigi Lurus dan Rack 4


Diameter bahan awal = (z + 2) m
G. Pengefraisan Roda Gigi Lurus
= (25 + 2) 3
Untuk pengefraisan roda gigi lurus diperlukan = 27 x 3 = 81 mm
langkah-langkah tertentu agar pembuatan roda gigi
b. Untuk sistem diametral pitch
yang dikerjakan pada mesin frais sesuai dengan
Penentuan diameter luar(diameter bahan awal)
rencana yang ditentukan.
ditentukan oleh jumlah gigi dan diametral pitchnya.
1. Penyiapan Benda Kerja
Pengefraisan roda gigi lurus dapat dilakukan
pada benda kerja dengan poros menyatu (solid shaft
gear blank) maupun benda kerja tanpa poros ( hollow
gear blank). Proses pembuatan roda gigi merupakan
kelanjutan dari pekerjaan bubut terutama dalam
membuat bahan dasarnya (blank).
2. Penyiapan bahan roda gigi solid
Dalam proses pembubutan ini faktor penting Contoh:
yang harus diperhatikanadalah : 1) telitilah kelurusan Tentukan diameter luar (diameter bahan awal)
senter kepala tetap dan kepala lepas, 2)pastikan untuk roda gigi lurus dengan gigi berjumlah 25 dan
center kepala tetap dan kepala lepas bersih agar diametral pitch 12
didapat hasilbubutan yang silindris. Penyelesaian:
3. Penyiapan bahan roda gigi tanpa poros Diametr luar
(Hollow gear blank)
Pada operasionalnya blank ini memerlukan
mandrel untuik pengefraisannya. Oleh karena itu
pengecekan terhadap konsentrisitas harus dilakukan
dengan cermat.
Selain penentuan diameter luar ukuran lain
yang perlu nditetapkan adalah lebar dan ukuran untu
pelek ditambah tinggi gigi (k + h). Untuk pembuatan
roda gigi lurus dapat digunakan mesin frais
horizontal, vertikal maupun universal.
Mesin tersebut harus dilengkapi dengan
beberapa kelengkapan antara lain:
ƒ pisau frais dengan modul yang sama dengan
modul giginya
ƒ alat-alat penjepit, klem dan alat-alat pembawa
ƒ alat-alat ukur, jangka sorong, jangka bengkok,
penyiku dan lainnya
ƒ blok gores dan semacamnya
c. Pemasangan Benda Kerja
Dalam pengefraisan roda gigi lurus,
pencekaman benda kerja dapat dilakukan dengan
menjepit benda kerja diantara dua senter kepala
pembagi dan kepala lepas yang dilengkapi dengan
Gambar Bahan Awal Roda Gigi
pelat pembawa, dapat pula dilakukan dengan cara
4. Penentuan diameter bahan awal benda kerja dijepit dengan cekam rahang tiga yang
Faktor penting yang tidak boleh dilupakan dipasang pada poros kepala pembagi.
dalam pembuatan bahanawal roda gigi adalah
d. Pemilihan, pemasangan dan pensetingan pisau
penentuan ukuran diameter. Dalam hal inienentuan
frais
diameter bahan awal mengikuti beberapa rumusan
yang telah dikemukakan pada bagian-bagian utama 1) Pemilihan Pisau Frais
roda gigi. Dua faktor harus dipertimbangkan dalam
memilih pisau frais yaitu:
a. Untuk metric ƒ ukuran gigi ditentukan dengan system metric
Jika jumlah gigi dinyatakan dengan z dan atau system diametral pitch
modul dinyatakan dengan m, maka dapat ditentukan ƒ bentuk gigi yang digunakan
beberapa dimensi berikut:
Diameter pitch = z x m
Addendum = 1 x m
Diameter luar = (z x m) + (2 x m)
(diameter bahan awal)
= (z + 2) x m
Contoh:
Tentukan diameter bahan awal roda gigi lurus dengan
jumlah gigi 25 dan modul 3
Penyelesaian:
Pengefraisan Roda Gigi Lurus dan Rack 5
b. Pasang benda kerja diantara dua senetre dan
Tabel Seri Pisau Roda Gigi
kencangkan kepala lepas
c. Kencangkan dan usahakan backlash tidak terjadi
dan mengganggu proses penghefraisan
d. Hitunglah pembagian dengan kepala pembagi
untuk membuat gigi yang ditentukan
e. Kencangkan benda kerja dean siap untuk disayat

f. Pemotongan Gigi
Setelah pemasangan benda kerja, pengecekan
kelurusan pahat, penentuan speed dan feed, setting
dalam pemotongan, dan setting kepala pembagi
maka langkah selanjutnya adalah operasional
pemotongan.
2) Pemasangan Pisau Frais
ƒ sayatlah gigi pertama dengan poemakanan
Pisau frais harus dipasang secara mantap
otomatis dan aturlah langkah meja sehingga akan
pada spindle utama mesin frais. Kebersihan,
berhenti apabila pahat telah sampai di ujung
kerusakan pisau harus di teliti terlebih dahulu
benda kerja
sebelum dipasang agar pisau nantinya dapat
ƒ Setelah satu kalim openyeyatan telitilah
berputar tanpa adanya gangguan-gangguan.
ketepatan profil maupun ketepatan nukuran agar
Kesalahan pemasangan pisau dapat berakibat
dapat dilakukan perbaikan bila masih kurang
hasil pengefraisan yang tidak sesuai dengan
ƒ Lakukan pemakana npada gigi ke tiga dan
harapan. Untuk pengefraisan roda gigi lurus,
selanjutnta hingga selesai.
pisau frais dapat di pasangkan pada arbor
panjang.
g. Pengefraisan Roda Gigi Rack
3) Pensetingan Pisau Frais
Dalam pembuatan roda gigi lurus, posisi
pisau memegang peran yang sangat berarti dalam
menentukan keberhasilan proses. Pemasangan
pisau frais harus tegaklurus terhadap sumbu
poros dan sumbunya satu garis dengan sumbu
benda kerja.
e. Penentuan pembagian dengan kepala pembagi Gambar Roda Gigi Rack
Penggunaan kepala pembagi ditentukan oleh
jumlah gigi nyang akan di frais. Penentuan Untuk pengefraisan roda gigi rack diperlukan
pembagian dengan kepala pembagi dapat dilakukan langkah-langkah tertentu agar pembuatan roda gigi
dengan cara pembagian langsung maupun tidak yang dikerjakan pada mesin frais sesuai dengan
langsung. Untuk pembagian langsung dapat dihitung rencana yang ditentukan.
dengan rumus 1. Penyiapan Benda kerja
Pengefraisan roda gigi lurus dilakukan pada
benda kerja dengan bentuk persegi. Proses
pembuatan roda gigi merupakan kelanjutan dari
Sedangkan untuk pembagian tidak langsung pekerjaan frais terutama daklam menbuat bahan
dihitung dengan : dasarnya (blank). Oleh karena itu diperlukan langkah
cermat dalam menyiapkan bahasn dasar melalui
proses frais
Dalam proses pembuatan bahan awal rack,
factor penting yang haris diperhatikan adalah
kelrataan, kelurusan dan ketegaklurusan masing-
masing bidang . Ukuran bahan awal dari roda gigi
rack sangat tergantung dari fungsi dan kegunaannya,
sehingga dimungkinkan vareasi yang amat banyak.
Untuk pembuatan roda gigi rack dapat digunakan
mesin frais horizontal, maupun universal. Mesin
tersebut harus dilengkapi dengan beberapa
kelengkapan antara lain:
ƒ pisau frais dengan modul yang sama dengan
modul giginya
ƒ alat-alat penjepit, klem dan alat-alat pembawa
ƒ alat-alat ukur, jangka sorong, jangka bengkok,
Selain penentuan putaran tersebut langkah- penyiku dan lainnya
langkah penggunaan kepala pembagi paling tidak ƒ blok gores dan semacamnya
meliputi hal-hal di bawah ini:
a. telitilah kelurusan kesenteran kepala pembagi
dan kepala lepas dengan dial indikator dan
bantuan mandrel
Pengefraisan Roda Gigi Lurus dan Rack 6
2. Pemasangan Benda Kerja ƒ Dekatkan benda kerja menuju pisau frais hingga
menyentuh kertas tipis.
Dalam pengefraisan gigi rack, pencekaman
ƒ Bila pisau telah menyentuh kertas tipis, hentikan
benda kerja dapat dilakukan dengan menjepit benda
mesin dan setinglah ukuran pada angka nol
kerja pada ragum, menggunakan fixture dan dapat
ƒ Bebaskan benda kerja dengan menggerakkan
pula diklem langsung di meja mesin.
lurus dan naikkan sesuai jedalaman yang
Pada pencekaman dengan ragum, benda kerja
disyaratkan
dicekam melintang sebessar 90 terhadap meja.
ƒ Lakukan pemakanan hingga tercapai kedalaman
Sedangkan untuk pengefraisan dalam jumlah banyak
yang ditentukan.
dapat dilakukan dengan menggunakan fixture guna
mengurangi waktu setting. Pencekaman dengan klem
5. Pemotongan Gigi
dapat dilakukan dnegan dua klem yang didikatkan
a. sayatlah gigi pertama dengan poemakanan
pada alur T meja mesin frais.
otomatis dan aturlah langkah meja sehingga akan
berhenti apabila pahat telah sdsmapi di ujung
benda kerja
b. Setelah satu kalim openyeyatan telitilah
ketepatan profil maupun ketepatan nukuran agar
dapat dilakukan perbaikan bila masih kurang
c. Lakukan pemakana npada gigi ke tiga dan
selanjutnya hingga selesai.
Pitch pada pengefraisan rack pada dasarnya
sama dengan pitch pada penegfraisan roda gigi lurus.
Pitch dapat dihitung dengan rumusan berikut:
Pitch = m x π mm
Contoh:
Tentukan pergeseran meja frais pada pengefraisan
rack (pitch) pada rack modul 2
Penyelesaian:
Pitch = m x π
= 2 x 3,14
= 6,28 mm
Gambar Pemasangan Benda Kerja dalam sedangkan untuk system diametral pitch, pitch dapat
Pengefraisan Rack dihitung dengan rumus:
3. Pemilihan, pemasangan dan pensetingan pisau π
Pitch =
frais DP
Dalam pemilihan, pemasangan dan pensetingan
pisau pada pengefraisan rack pada dasarnya sama Contoh
dengan pemilihan, pemasangan maupun pensetingan Tentukan pergeseran meja frais pada pengefraisan
pisau pada pengefraisan roda gigi lurus. rack (pitch) pada rack 12 DP
Penyelesaian:
4. Penentuan kedalaman pemotongan π
Kedalaman pemotongan harus ditentukan dan Pitch =
merupakan bahan pertimbangan dalam menseting DP
pisau frais. Pada umunya kedalaman pemotongan
untuk system modul dan Diametral pitch dapat
dihitung sebagi berikut:
system Diametral TES FORMATIF
modul pitch 1. Jelaskan kegunaan roda gigi dan klasifikasinya
Kedalaman 2,25 x 2. Langkah-langkah apasaja yang harus dilakukan
pemotongan modul dalam pembuatan roda gigi lurus dan rack?
Jelaskan
Cara menseting kedalaman pemotongan: 3. Akan dibuat roda gigi lurus dengan modul 4 dan
ƒ Gerakkan meja hingga benda kerja yang telah jumlah gigi 25. Tentukan ukuran utama roda gigi
dicekam pada tempat yang akan disayat berada tersebut.
pada posisis tengah di bawah pisau. 4. Bila salah satu roda gigi dipasangkan dengan
ƒ Tempelkan kertas tipis yang telah dibasahi pada rack berapa pitch (pergeseran meja pada saat
permukaan benda kerja pengefraisan)
ƒ Hidupkan mesin hingga pisau frais berputar dan
siap menyayat

Pengefraisan Roda Gigi Lurus dan Rack 7

Anda mungkin juga menyukai