Anda di halaman 1dari 6

88 Vol. 12, No.

2 September 2017 Jurnal Informatika Mulawarman


e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853

PEMILIHAN KARYAWAN BARU DENGAN METODE AHP


(ANALYTIC HIERARCHY PROCESS)

Aji Sasongko 1), Indah Fitri Astuti 2), Septya Maharani 3)


1, 2, 3)
Program Studi Ilmu Komputer,Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Mulawarman
Alamat Jl. Panajam Kampus Gunung Kelua Universitas Mulawarman Samarinda
Email : aegis.dreion@gmail.com1), indahfitriastuti@yahoo.com2), septyamaharani@gmail.com3)

ABSTRAK

Pemilihan karyawan baru dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena
menentukan kualitas perusahaan tersebut di masa yang akan datang, dalam memilih karyawan baru diperlukan
ketelitian yang tinggi dalam menseleksi satu per satu pelamar yang telah mendaftar. Salah satu cara yang efektif
dalam menseleksi karyawan adalah dengan cara menerapkan sistem penunjang keputusan sehingga dapat
memutuskan dengan hasil yang tepat dalam menseleksi karyawan baru. Aplikasi ini menerapkan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP), yaitu dengan melakukan pembobotan terhadap kriteria dan pelamar. Hasil
penelitian berupa aplikasi sistem pemilihan karyawan baru berbasis web yang memberikan rekomendasi sebagai
bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan secara tepat dan diharapkan dapat mempermudah proses
seleksi karyawan baru.

Kata Kunci : Pemilihan Karyawan Baru, AHP, Perusahaan

1. PENDAHULUAN digunakan untuk membantu pengambilan keputusan


Penentuan karyawan baru oleh Departemen dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak
Sumber Daya Manusia di PT. NOREEN SURYA terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti
PERDANA melibatkan beberapa faktor yang bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban,
menjadi penilaian. Penilaian ini berdasarkan 2001). Proses sistem pendukung keputusan
penilaian dari ijazah sekolah dengan jumlah pemilihan karyawan baru nantinya akan dilakukan
nilainya, surat keterangan pengalaman kerja, refrensi dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy
atau rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya, Process.
wawancara langsung dengan yang bersangkutan, Berdasarkan penelitian terdahulu yang berjudul
penampilan fisik pelamar, dan tulisan tangan Penerapan Metode Analytic Hierarchy Process
pelamar (AHP) Pada Sistem Pendukung Keputusan
Demi efisiensi dan efektifitas kerja maka Pemilihan Laptop oleh Saragih pada tahun 2013
pengambilan keputusan yang tepat sangat dimana komponen utamanya adalah sebuah hirarki
diperlukan. Penulisan ini bertujuan untuk fungsional dengan input utamanya persepsi manusia,
membangun sebuah sistem pendukung keputusan yakni dalam hal ini adalah orang yang mengerti
yang mempunyai kemampuan analisa pemilihan permasalahan laptop. Dalam karyawan baru
karyawan baru dengan menggunakan metode dibutuhkan juga proses struktur hierarki dengan
Analytic Hierarchy Process (AHP), dimana masing- melakukan pembobotan terhadap kriteria dan
masing kriteria dalam hal ini faktor- faktor penilaian pelamar. Maka penulis ingin membangun
dan alternatif dalam hal ini para pelamar kerja “pemilihan karyawan baru dengan metode AHP
dibandingkan satu dengan yang lainnya sehingga (Analytic Hierarchy Process) (Study Kasus PT.
memberikan output nilai intensitas prioritas yang NOREEN SURYA PERDANA)” yang dapat
menghasilkan suatu sistem yang memberikan memberikan rekomendasi sebagai bahan
penilaian terhadap setiap pelamar kerja. pertimbangan untuk pengambilan keputusan secara
Sistem pendukung keputusan ini membantu tepat dan diharapkan dapat mempermudah proses
melakukan penilaian setiap karyawan, melakukan keputusan yang terbaik.
perubahan kriteria, dan perubahan nilai bobot. Hal
ini berguna untuk memudahkan pengambil 2. TINJAUAN PUSAKA
keputusan yang terkait dengan masalah pemilihan Sistem penunjang keputusan adalah sistem
karyawan baru, sehingga akan di dapatkan karyawan interaktif berbantuan komputer yang mendukung
yang paling layak diterima diperusahaan atau tidak. pemakai dalam kemudahan akses terhadap data dan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah model keputusan dalam upaya membantu proses
sistem yang mampu memberikan kemampuan pengambilan keputusan yang efektif dalam
pemecahan masalah maupun kemampuan memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur
pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi dan tidak terstruktur, karena itu harus mampu:
semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini (Daihani, 2001)
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 2 September 2017 89
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853

1. Ditambah atau dikembangkan struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam


2. Mendukung analisis data dan model desisi komponen saling berinteraksi dan kemudian
3. Berorientasi pada masa yang akan datang menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur
4. Digunakan dalam waktu yang tidak terjadwal dampak dari komponen kesalahan sistem (Saaty,
2001)
Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan Keuntungan yang diperoleh bila seseorang
sistem informasi interaktif yang menyediakan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. menggunakan AHP antara lain (Saaty, 1993) :
Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan 1. AHP memberi satu model tunggal yang mudah
keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan dimengerti, luwes untuk keanekaragam
situasi yang tidak terstruktur (Kusrini, 2007). persoalan tak terstruktur.
Dari pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan 2. AHP memadukan ancangan deduktif dan
bahwa Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah ancangan berdasarkan sistem dalam
suatu sistem informasi berbasis komputer yang memecahkan persoalan kompleks.
melakukan pendekatan untuk menghasilkan berbagai 3. AHP dapat menangani saling ketergantungan
alternatif keputusan untuk membantu pihak tertentu elemen-elemen dalam suatu sistem dan tak
dalam menangani permasalahan dengan memaksakan pemikirang linear.
menggunakan data dan model. Suatu SPK hanya 4. AHP mencerminkan kecenderungan alami
memberikan alternatif keputusan dan selanjutnya pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen
diserahkan kepada user untuk mengambil keputusan. suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan
Pengambilan keputusan merupakan hasil suatu dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam
proses pemilihan dari berbagai alternatif tindakan setiap tingkat.
yang mungkin dipilih dengan mekanisme tertentu, 5. AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-
dengan tujuan untuk menghasilkan keputusan yang hal dan mewujudkan metode penetapan
terbaik. Dimana proses keputusan secara bertahap, prioritas.
sistematik, konsisten dan dalam setiap langkah sejak 6. AHP melacak konsistensi logis dan
awal telah mengikutsertakan semua pihak, akan pertimbangan-pertimbangan yang digunakan
memberikan hasil yang baik dalam menggunakan berbagai prioritas.
A. Analytical Hierarchy Process (AHP) 7. AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) tentang kebaikan sistem alternatif.
dikembangkan awal tahun 1970-an oleh Dr. Thomas 8. AHP mempertimbangkan prioritas relatif dari
L. Saaty, seorang ahli matematika dari Universitas berbagai faktor sistem dan memungkinkan
Pittsburg. AHP pada dasarnya didesain untuk organisasi memilih alternatif terbaik
menangkap secara rasional persepsi orang yang berdasarkan tujuan-tujuan mereka.
berhubungan sangat erat dengan permasalahan 9. AHP tidak memaksakan konsensus tetapi
tertentu melalui prosedur yang didesain untuk mensintesiskan suatu hasil yang representatif
sampai pada suatu skala preferensi di antara dari berbagai penilaian.
berbagai set alternatif. Analisis ini ditunjukan untuk 10. AHP memungkinkan organisasi memperhalus
membuat suatu model permasalahan yang tidak definisi mereka pada suatu persoalan dan
mempunyai struktur, biasanya ditetapkan untuk memperbaiki pertimbangan serta pengertian
memecahkan masalah yang terukur (kuantitatif), mereka melalui pengulangan.
masalah yang memerlukan pendapat (judgement)
maupun pada situasi yang kompleks atau tidak Prinsip kerja AHP adala penyederhanaan suatu
terkerangka, pada situasi dimana data statistik sangat persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik,
minim atau tidak ada sama sekali dan hanya bersifat dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata
kualitatif yang didasari oleh persepsi, pengalaman dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan
ataupun intuisi, Sistem penunjang keputusan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif
bertujuan untuk menyediakan informasi, tentang arti penting variabel tersebut secara relatif
membimbing, memberikan prediksi serta dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai
mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa
melakukan pengambilan keputusan dengan lebih untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas
baik. tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada
sistem tersebut. Menurut Saaty (1993), terdapat tiga
Beberapa teknik pengambilan keputusan/
prinsip dalam memecahkan persoalan dengan AHP,
optimasi Multivariate yang di gunakan dalam
yaitu prinsip menyusun hirarki (Decomposition),
analisis kebijaksanaan. Pada hakekatnya AHP prinsip menentukan prioritas (Comparative
merupakan suatu model pengambil keputusan yang Judgement), dan prinsip konsistensi logis (Logical
komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal Consistency).
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model
pengambilan keputusan dengan AHP pada dasarnya
berusaha menutupi semua kekurangan dari model-
model sebelumnya. AHP juga memungkinkan ke
90 Vol. 12, No. 2 September 2017 Jurnal Informatika Mulawarman
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853

Terdapat 4 aksioma-aksioma yang terkandung B. Use Case Diagram


dalam model AHP (Saaty, 2001) : Perancangan use case diagram merupakan
1. Reciprocal Comparison artinya pengambilan tahap awal dan utama dalam proses pengembangan
keputusan harus dapat memuat perbandingan sistem, dimana dalam tahapan ini dijelaskan dan
dan menyatakan preferensinya. Prefesensi didefinisikan fungsi-fungsi serta fitur-fitur apa saja
tersebut harus memenuhi syarat resiprokal yang dapat disediakan oleh sistem. Pada Use case
diagram mempunyai aktor, yaitu admin, yang
yaitu apabila A lebih disukai daripada B
memiliki beberapa cabang aktivitas yang dilakukan
dengan skala x, maka B lebih disukai daripada
setelah melakukan aktivitas login seperti olah jenis
A dengan skala 1/x. pekerjaan, olah data pelamar, mengolah kriteria,
2. Homogenity artinya prefernsi seseorang harus penilaian pelamar, hasil pelamar serta pelaporan bisa
dapat dinyatakan dalam skala terbatas atau dilihat melalui use case diagram berikut. Lihat
dengan kata lain elemen-elemennya dapat gambar 1.
dibandingkan satu sama lainnya. Kalau
aksioma ini tidak dipenuhi maka elemen-
elemen yang dibandingkan tersebut tidak
homogen dan harus dibentuk cluster (kelompok
elemen) yang baru.
3. Independence artinya prefernsi dinyatakan
dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak
dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada
melainkan oleh objektif keseluruhan. Ini
menunjukan bahwa pola ketergantungan dalam
AHP adalah searah, maksudnya perbandingan
antara elemen-elemen dalam satu tingkat
dopengaruhi atau tergantung oleh elemen-
elemen pada tingkat diatasnya.
4. Expectation artinya untuk tujuan pengambil
keputusan. Struktur hirarki diasumsikan
lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi
maka pengambil keputusan tidak memakai
seluruh kriteria atau objectif yang tersedia atau
diperlukan sehingga keputusan yang diambil
Gambar 1. Use Case diagram sistem
dianggap tidak lengkap.
Pada gambar 1 terlihat bahwa terdapat masing-
3. HASIL DAN PEMBAHASAN masing use case dimana ditunjukan untuk admin.
Sistem Pemilihan Pemilihan Karyawan Baru Disini admin berfungsi untuk me-manage data
dengan Metode Analytical Hierarchy Process seperti menambah, menghapus, dan mengubah data,
memiliki beberapa tahapan proses untuk mengisi bobot dari setiap kriteria, melihat data dari
mendapatkan hasil rekomendasi alternatif terbaik sistem sesuai dengan kriteria yang dimasukkan,
karyawan baru. Tahapan pertama admin menentukan mengolah jenis pekerjaan, olah data pelamar, olah
jenis pekerjaan apa yang akan diperhitungkan dan kriteria pelamar, penilaian, hasil dan laporan hasil
nantinya nama pelamar akan ditampilkan sesuai pelamar.
dengan jenis pekerjaan yang dipilih, selanjutnya
admin dapat mengisikan penilaian dari masing-
masing kriteria yaitu ijazah, pengalaman kerja, C. Implementasi Sistem
rekomendasi, wawancara, penampilan, keadaan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan
fisik, tulisan tangan. Kemudian dilanjutkan dengan sistem yang telah dilakukan, maka dilakukan
proses sistem perhitungan menggunakan metode implementasi sistem penerapan metode analytic
Analytical Hierarchy Process agar memberikan hierarchy process dalam pemilihan karyawan baru
output berupa perangkingan karyawan baru terbaik. dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Saat admin mengakses halaman admin, maka secara
Sistem ini akan memberikan rekomendasi untuk
otomatis admin akan diarahkan ke halaman login,
memilih karyawan baru yang nantinya akan menjadi
yang berarti admin harus melakukan login terlebih
pertimbangan admin serta menjadi salah satu dahulu untuk dapat masuk ke halaman admin.
alternatif dalam memilih karyawan baru yang akan
membantu admin untuk memutuskan pelamar mana
yang tepat untuk dijadikan karyawan baru.
Perancangan sistem pendukung keputusan (SPK) ini
menggunakan UML (Unified Modelling Language).
Komponen-komponen yang digunakan untuk
merancang sistem ini menggunakan use case
diagram.
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 2 September 2017 91
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853

Gambar 2. Halaman Login Admin


Gambar 2 merupakan tampilan dari halaman
Setelah login dan berhasil, maka admin akan Gambar 5. Tampilan Form Perbandingan
diarahkan menuju halaman utama admin. Dalam Berpasangan
menu utama terdiri dari berbagai menu, yaitu menu
pilih jenis pekerjaan, data pelamar, kriteria penilaian, Pada tampilan matriks kriteria penilaian ini,
matriks penilaian,penilaian pelamar,hasil penilaian admin melakukan perbandingan berpasangan
dan menu laporan. kriteria, dimana matriks segitiga atas merupakan
inputan nilai perbandingan kriteria dan matriks
segitiga bawah adalah hasil perbandingan matriks
segitiga atas. Nilai masukan yang dapat digunakan
hanya dari 1-5. Tombol hitung nilai berfungsi untuk
menampilkan hasil matriks nilai kriteria yaitu nilai
prioritas dan sekaligus menampilkan nilai
penjumlahan tiap baris.

Gambar 3. Menu Pada Halaman Admin


Halaman ini berisikan data kriteria yang akan
di bandingkan dan menjadi tolak ukur penilaian.
Tampilan halaman kriteria penilaian dapat dilihat
pada gambar 4. Gambar 6. Tampilan Form Prioritas Kriteria
Setelah didapatkan nilai prioritas maka
berikutnya dibagian bawah tampilan prioritas
kriteria terdapat tampilan untuk nilai penjumlahan
tiap baris, dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 4. Tampilan Halaman Kriteria Penilaian


Halaman matriks penilaian berisikan Gambar 7. Tampilan Form Matriks Penjumlahan
perhitungan matriks kriteria, berdasarkan hasil dari Tiap Baris
wawancara kepada narasumber, perhitungan matriks Setelah didapatkan nilai prioritas kriteria dan
kriteria ini untuk membandingkan dengan data-data nilai penjumlahan tiap baris maka berikutnya
kriteria lainnya berdasarkan skala penilaian dibagian bawah tampilan matriks penjumlahan tiap
perbandingan berpasangan. Tampilan halaman baris akan memberikan hasil pengukuran konsistensi
matriks kriteria penilaian dapat dilihat pada gambar nilai, jika nilai CR < 0,1 maka nilai tersebut dapat
5 sebagai berikut. diterima, tapi jika nilai CR > 0,1 maka nilai input
perbandingan berpasangan kriteria ditinjau kembali.
Dapat dilihan pada gambar 8.
92 Vol. 12, No. 2 September 2017 Jurnal Informatika Mulawarman
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853

dengan mengklik tombol hitung nilai maka secara


otomatis data-data yang telah diinputkan seperti
berikut.

Gambar 8. Tampilan Form Hasil Pengukuran


Konsistensi Kriteria
Setelah dilakukan perbandingan prioritas antara
kriteria dan kriteria, langkah selanjutnya adalah
admin melakukan inputan data kriteria di halaman
penilaian pelamar.
1. Halaman Penilaian Pelamar
Halaman penilaian pelamar bertujuan untuk
melakukan proses perhitungan pendukung keputusan
menggunakan metode Analytic Hierarchy Process.
Halaman ini terhubung dengan halaman data jenis
pekerjaan dan data pelamar secara otomatis masuk
kehalaman penilaian pelamar untuk dilakukan
perhitungan pendukung keputusan menggunakan
metode Analytic Hierarchy Process untuk mencari
alternatif terbaik karyawan baru, dengan mengklik
halaman penilaian pelamar maka akan muncul
tampilan penilaian pelamar dan memilih jenis
pelamar yang akan diperhitungkan.
selanjutnya adalah dengan mengklik tombol
entry nilai, maka akan muncul halaman input data Gambar 10. Tampilan Form Proses - AHP
nilai kriteria. Tampilan halaman input data nilai
kriteria dapat dilihat pada gambar 9. Setelah mendapatkan hasil dari proses
perhitungan AHP, maka langkah selanjutnya yaitu
dengan mengklik tombol simpan, maka data akan
tersimpan pada database dan muncul halaman hasil
penilaian dengan bentuk perankingan dari nilai yang
tertinggi hingga nilai terendah. Tampilan form hasil
penilaian dapat dilihat pada gambar 10 .

Gambar 11. Hasil Penilaian

Gambar 9. Tampilan Form Input Data Nilai Kriteria 4. KESIMPULAN


Pada tampilan form input data nilai kriteria, Berdasarkan hasil penelitian pemilihan karyawan
admin dapat menginputkan data berdasarkan baru, dapat diambil kesimpulan :
masing-masing alternatif sesuai dengan kriteria yang 1. Proses pembuatan Sistem Pemilihan Karyawan
dibutuhkan. Apabila admin sudah menginputkan Baru dapat dilakukan dengan metode Analytic
data berdasarkan masing-masing alternatif sesuai Hierarchy Process (AHP) dengan kriteria dan
dengan kriterianya, langkah selanjutnya adalah bobot yang telah ditentukan oleh PT. Noreen
melakukan proses perhitungan metode AHP, yaitu Surya Perdana yang diperoleh dari hasil
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 2 September 2017 93
e-ISSN 2597-4963 dan p-ISSN 1858-4853

wawancara kemudian diproses oleh sistem [7]. Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman Web
sehingga menghasilkan output perangkingan Dinamis Menggunakan PHP – Edisi Revisi,
karyawan baru. ANDI, Yogyakarta.
2. Berdasarkan hasil pengujian sistem perhitungan [8]. Made Astradanta, I Made Agus Wirawan, I
metode AHP (Analytic Hierarchy Proces) Ketut Resika Arthana. 2016. "Pengembangan
dengan perhitungan manual, maka didapatkan Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan
hasil akhir yang mendekati sama. Tempat Kuliner Dengan Menggunakan Metode
AHP Dan SAW Studi Kasus : Kecamatan
5. DAFTAR PUSTAKA Buleleng". Jurusan Pendidikan Teknik
Informatika, Universitas Pendidikan Ganesha.
[1]. Daihani, D, U. 2001. Komputerisasi [9]. Pustaka, Kajian. 2017. " Sistem Penunjang
Pengambilan Keputusan. Bogor: Ghalia Keputusan (SPK)".
Indonesia.) http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-
[2]. Heliza Rahmania Hatta, Dimas Adi Saputra, pendukung-keputusan-spk.html (diakses
Dyna Marisa Khairina. 2016. "Pemilihan tanggal 1 April 2017).
Supplier Bahan Pokok Dengan Metode [10]. Saaty, T. L, The Analytic Hierarchy Process,
Analytic Hierarchy Process". Jurnal Ilmu New York : McGraw- Hill, 1980.
Komputer. Samarinda.
[3]. Hence Beedwel Lumentut, Sri Hartati. 2015.
"Sistem Pendukung Keputusan untuk Memilih
Budidaya Ikan Air Tawar Menggunakan AF-
TOPSIS". Jurusan Ilmu Komputer dan
Elektronika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengtahuan Alam, Universitas Gadjah Mada.
[4]. Hend. 2006. Object Oriented System Analysis
and Design Using UML. New York.
[5]. Hirin, A.M. 2011. Cepat Mahir Pemrograman
Web Dengan PHP dan MySQL, Jakarta :
Prestasi Pustaka.
[6]. Informatika. 2017. "Arsitektur Sistem
Pendukung Keputusan".
http://informatika.web.id/arsitektur-sistem-
pendukung-keputusan.htm (diakses tanggal 7
Februari 2017).

Anda mungkin juga menyukai