Anda di halaman 1dari 10

Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Uma Rafidah Azis/17401163444/PS6J

1. PLATO : “CINTA KEPADA SANG BAIK”

Dasar Teori : Menurut Plato, orang baik itu apabila ia DIKUASAI oleh AKAL BUDI, buruk
apabila ia dikuasai oleh keinginan dan hawa nafsu. Bagi plato orang yang mengikuti akal budi
adalah orang yang berorientasi kepada realitas yang sebenarnya. Idea Yang Baik adalah Sang
Baik sendiri, realitas yang tertinggi. Sang baik itu adalah tujuan dari segala yang ada. Sang
Baik itu oleh Plato disebut Yang Ilahi. Karena itu, manusia menurut Plato akan mencapai
puncak eksistensinya apabila ia terarah kepada Yang Ilahi.

Konsep Etika : Etika adalah hal kebijaksanaan. Merupakan sarana ampuh untuk mengantar
orang hidup etis. Bagaimana seseorang hidup tergantung pada pengertian tentang dirinya
dalam kesatuan dengan seluruh kosmos (alam raya) dan realitas.
Kelemahan : Kebaikan dari yang baik tidak lagi dihayati manusia modern, paham kewajiban,
yang pada plato tidak penting, menjadi sangat dominan dan sekaligus menimbulkan pertanyaan
apa yang sebenarnya merupakan kewajiban manusia dan mengapa ia harus memenuhinya.

Kelebihan : Menurut plato, orang yang mengejar yang baiklah yang bahagia. Orang yang mau
bahagia mengarahkan diri kepada yang baik dan melakukan kewajibannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut plato dapat saya simpulkan bahwa
etika dimana orang yang ingin hidup bahagia harus mengarahkan dirinya pada hal yang baik.

2. ARISTOTELES : “MENUJU KEBAHAGIAAN”

Dasar Teori : Aristoteles menjelaskan dengan kemampuan akal budi manusia untuk membuat
abstraksi, untuk mengangkat bentuk-bentuk universal dari realitas empiris individual.
Pendekatan Aristoteles adalah empiris. Ia bertolak dari realitas nyata indrawi. Itulah sebabnya
ia begitu mementingkan penelitian di alam dan mendukung pengembangan ilmu-ilmu khusus.
Menurut Aristoteles tujuan terakhir manusia adalah kebahagiaan. Kebahagiaan bernilai bukan
demi suatu nilai lebih tinggi lainnya, melainkan demi dirinya sendiri.
Konsep Etika : Menurut Aristoteles, orang yang hanya dapat di ajari etika apabila ia sudah
memahami sikap etis. Lingkaran hermeneutis : “kita hanya dapat diajari kehidupan yang etis
apabila kita sebenarnya sudah tahu apa itu kehidupan yang etis. Yang khas bagi etika
Aristoteles adalah kaitan yang erat antara ETIKA, PRAXIS, dan POLITIK.
Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Kelemahan : Aristoteles menolak pandangan pragmatis. Secara empiris, bahwa kekayaan tidak
menjamin kebahagiaan. Bahwa ia bukan hanya menyangkal kebenaran anggapan bahwa
PENCARIAN NIKMAT merupakan tujuan hidup manusia, melainkan juga merumuskan
argumentasi yang pada hakikatnya sekarang pun masih meyakinkan.

Kelebihan : Aristoteles membahas sekurang-kurangnya sebelas keutamaan, yaitu keberanian,


penguasaan diri, kemurahan hati, kebesaran hati, budi luhur, harga diri, sikap lemah lembut,
kejujuran, keberdaban, keadilan dan persahabatan.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Aristoteles dapat saya simpulkan
bahwa orang bisa diajari etika baik jika dia sendiri sudah tau apa yang dimaksud dengan sikap
etika. Jadi mereka sendiri tau apa yang harus mereka lakukan kedepannya.

3. EPIKUROS : “ETIKA SEBAGAI SENI HIDUP”


Dasar Teori : Zaman Epikuros adalah permulaan HELENISME. Bukan filsafat melainkan cita-
cita si bijaksana, ho sophos, yang menentukan pemikiran Helenis. Aliran Epikuros lebih
menekankan sekolah kebijaksanaan hidup daripada kebijaksanaan dunia. Ciri khas fisafat
Epikuros adalah penarikan diri dari hidup ramai. Semboyannya adalah “hidup dalam
kesembunyian.”

Konsep Etika : Kebahagiaan dan inti ajaran moral Epikuros, terdiri dalam nikmat. Epikuros
sangat menegaskan kebijaksanaan (phronesis). Hedonisme Epikuros menganjurkan agar
manusia menguasai diri.

Kelemahan : tidak melibatkan unsur Tuhan dalam mencapai kebahagiaan.

Kelebihan : Orang bijak akan hidup sedemikian rupa hingga ia sehat dan tenang jiwanya,
karena pada dasarnya manusia hanya memerlukan dua hal untuk hidup bahagia: kebebasan
dari perasaan sakit badani dan perasaan takut dan resah (di mana, kelihatan bahwa Epikuros
menganut pandangan hedonisme psikologis).

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Epikuros dapat saya simpulkan
bahwa manusia harus mampu menguasai dirinya sendiri namun sayang pada teori ini tidak
melibatkan unsur Tuhan dalam mencapai sebuah kebahagian, karena menurut Epikorus
sumber bahagia itu hanya bersumber dari dalam diri sendiri yaitu manusia dikatakan bahagia
apabila mereka bebas dari perasaan sakit badan, rasa takut dan resah.

4. STOA : “KETENANGAN ORANG BIJAKSANA”


Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Dasar Teori : Pandangan dunia Stoa adalah monistik : dunia itu sekaligus materiil, ilahi dan
rasional. Menurut Stoa, seluruh realitas pada hakikatnya bersifat materiil. Segala yang ada
bersifat bendawi. Kosmos, alam semesta itu diresapi seluruhnya oleh logos, akal budi ilahi.

Konsep Etika : Etika Stoa dapat dipahami sebagai seni hidup yang menunjukan jalan ke
kebahagiaan. Stoa mengharapkan kebahagiaan dari keberhasilan hidup manusia. Prinsip dasar
etika Stoa adalah penyesuaian diri dengan hukum alam (OIKEIOSIS) yang berarti “mengambil
sebagai milik”. Artinya, dalam proses penyesuaian itu manusia, langkah demi langkah
menjadikan alam semesta sebagai miliknya, yang pertama tubuhnya sendiri, lalu lingkungan
dekat, akhirnya seluruh realitas.

Kelemahan : Stoa gagal menggapai sikap-sikap moral yang paling luhur, ia juga gagal
menawarkan kebahagian sebenarnya. Kebahagiaan itu lebih dari sekadar autarkia dan
kebebasan dari keresahan.

Kelebihan : Stoa-lah yang mampu berfikir dalam wawasan umat manusia dan menganggap
segenap orang menganggap segenap orang sebagai anggota persaudaraan umat manusia.
(Humanisme etika). Tanda kebijaksanaan yang sejati adalah bahwa manusia menerima dengan
tenang dan positif keterkaitannya dengan hukum kodrat.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Stoa dapat saya simpulkan bahwa
etika adalah sebuah seni hidup yang menunjukkan jalan kebahgaian dimana manusia
menerima dengan tenang dan positif keterkaitannya dengan hukum kodrat.

5. AUGUSTINUS : “CINTAILAH DAN LAKUKANLAH APA YANG KAU KEHENDAKI”

Dasar Teori : Aliran MANIKEISME, suatu aliran berasal dari persia yang ajarannya duralistik.
Aliran ini menyatakan bahwa realitas terdiri atas dua prinsip dasar: yang baik, yaitu cahaya,
Allah, atau roh dan yang jahat, kegelapan atau materi.
Konsep Etika : Bagi Augustinus hidup yang baik dalam arti moral adalah hidup menuju
kebahagiaan. Etika dalam pengertian Augustinus adalah ajaran tentang hidup bahagia. Menurut
Augustinus, kita dengan sendirinya tertarik kepada yang baik. Bahwa manusia mempunyai
kehendak yang bebas berarti bahwa manusia dapat memilih antara yang baik dan yang buruk.
Menurut Augustinus, Allah melihat hati orang, dan hati orang itulah yang menentukan. Yang
menentukan itulah sikap dan maksud batin. Dalam etika Augustinus, tiga unsur kunci yaitu :
KEWAJIBAN MORAL, IDENTITAS DIRI, KEBAHAGIAAN.
Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Kelemahan : Kehendak manusia dari dalam diperlemah oleh daya tarik NAFSU-NAFSU
RENDAH (Concupiscentia). Manusia sendiri menurut Augustinus tidak dapat menyelamatkan
diri dari nafsu-nafsu rendah itu. Kehendaknya sudah terlalu lemah.

Kelebihan : kemantapan kehendak manusia dalam sikap-sikap baik, jadi kebebasan kehendak
dari keterikatan pada Concupiscentia.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Augustinus etika adalah ajaran
tentang hidup bahagia dan manusia mempunyai kehendak bebas yang artinya bahwa manusia
mempunyai kehendak yang bebas berarti bahwa manusia dapat memilih antara yang baik dan
yang buruk.

6. THOMAS AQUINAS : “KEBAHAGIAAN DAN HUKUM KODRAT”

Dasar Teori : Thomas Aquinas berhasil mempersatukan ajaran-ajaran Augustinus. Thomas


Aquinaslah yang menjadikan Aristoteles dasar pemikiran nya, tetapi dengan tidak
menyingkirkan gagasan dasar Augustinus. Ia memperlihatkan bahwa atas dasar kerangka
pikiran Aristoteles teologi Augustinus dapat diberi pendasaran yang lebih mantap.

Konsep Etika : Etika Thomas Aquinas bersifat EUDEMONISTIK dan TEONOM. Eudemonistik
karena dengan hidup menurut hukum kodrat kita dapat semakin bahagia; dan teonom karena
kita sekaligus taat kepada hukum abadi, hukum Allah).
Etika Thomas adalah etika yang berkaitan erat dengan iman kepercayaan kepada Allah
pencipta, bahwa etika itu memungkinkan orang menemukan garis hidup yang masuk akal tanpa
mengandalkan kepercayaan atau keyakinan agama tertentu.

Kelemahan : Tidak terletak dalam polanya, melainkan dalam paham-pahamnya. Kodrat


manusia terdiri atas apa? Pertanyaan ini pertanyaan kunci karena daripadanya tergantung
bagaimana manusia harus hidup.

Kelebihan : Adalah bahwa dia tidak sekedar merupakan etika peraturan. Artinya moralitas
dianggap sebagai sederetan peraturan yang diberikan Tuhan dan karena itu harus di taati oleh
manusia.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Thomas aquinas etika adalah
bahwa etika itu berkaitan dengan kepercayaan terhadap Allah akan mengantarkan kita pada ke
kehidupan yang baik kedepannya.

7. BARUCH SPINOZA : “TUHAN atau ALAM”


Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Dasar Teori : Segala apa yang ada adalah satu dan sama. Oleh karena itu, filsafat Spinoza
merupakan FILSAFAT IDENTITAS. Oleh karena itu, mengapa Spizoa disebut ateis: ia tidak
mengakui adanya Allah dalam arti biasa, sebagai “pencipta alam”, yang bisa juga tanpa alam.
Lebih tepat ia disebut penganut PANTEISME yang MONISTIK, yaitu pengertian bahwa Allah
adalah segala-galanya, tak terpisah, sedemikian rupa hingga antara Allah dan alam tidak
mungkin diadakan pemisah sedikitpun. Ajaran itu memutlakkan imanensi dan menyangkal
trasendensi.

Konsep Etika : Manusia adalah bagian alam, apa yang dialaminya merupakan kejadian niscaya,
dengan kepastian hukum-hukum ilmu ukur. Jiwa dan badan, roh dan tubuh adalah sama. Disini
etika Spinoza mencapai puncaknya. Etika Spinoza adalah etika orang dalam kesendirian.
Semua sikap akhirnya hanya mengacu kepada ketenangan yang dicapai, segi orang lain yang
menantang kita, merangsang kita untuk membuka hati, membebaskan diri dari kesempitan diri
kita sendiri, itu semua tidak mendapat tempat.

Kelemahan : Secara konsekuen Spinoza menyangkal adanya teleology dalam alam: tak ada
yang terjadi demi pencapaian tujuan tertentu. Segala yang terjadi berdasarka causalitas
efficiens, sebab-sebab kausal yang mutlak. Dampak pemikiran Spinoza pada filsafat Barat
selanjutnya hamper tidak dapat dilebih-lebihkan meskipun membutuhkan lebih dari seratus
tahun sebelum menyatakan diri.

Kelebihan : Spinoza mengembangkan filsafatnya secara apriori, dengan “cara ilmu ukur” (more
geometric). Karena itu, jiwa filsafat Spinoza terletak dalam ajarannya tentang KENISCAYAAN
MUTLAK. Karena segala yang ada merupakan uraian mutlak Allah yang mutlak pada diri
sendiri dan tidak ada unsur kebetulan sedikitpun.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Spinoza etika adalah sebuah etika
dimana allah adalah segalanya sedemikian rupa hingga antara Allah dan alam tidak mungkin
diadakan pemisah sedikitpun.

8. JOSEPH BUTLER : “CINTA DIRI TENANG”

Dasar Teori : Distingsi antara dorongan-dorongan spontan di satu pihak baik yang merusak
maupun yang positif dan mendukung sikap baik terhadap orang lain serta pertimbangan
rasional dan “cinta diri tenang” di lain pihak, serta relevansi distingsi itu dibagi penilaian
terhadap moralitas merupakan salah satu penemuan besar dalam teori etika. Yang
merendahkan dan sering sampai menghancurkan manusia bukanlah perhatian terhadap
kepentingannya, melainkan kalau ia membiarkan diri dikuasai oleh nafsu-nafsu. Karena itu,
Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Butler mengatasi moralisme yang selalu hanya menekankan kebaikan terhadap orang lain dan
tidak memberikan tempat bagi perhatian wajar terhadap dirinya sendiri.

Konsep Etika : Butler disebut karena ia berhasil menyingkap beberapa pandangan filsafati serta
menjelaskan beberapa struktur dalam manusia yang relevan bagi etika. Butler memperhatikan
bahwa setiap dorongan batin mempunyai objeknya sendiri, yang sering kaitanya dengan
kepentingan kita, misalnya nafsu dendam untuk membalas tidak memperhatikan apakah hal itu
bijaksana atau tidak.

Kelemahan : Kelemahan tentang teori perasaan moral adalah bahwa suatu perasaan hanyalah
sebuah kesan, sebuah kenyataan factual belaka.

Kelebihan : Salah satu jasa Butler adalah ia mengatasi anggapan bahwa moralitas pada
hakekatnya merupakan perasaan. Moralitas pada hakikatnya bukan perasaan, melainkan
kemampuan untuk merefleksi.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Spinoza etika adalah sikap dan
dorongan batin yang berkaitan dengan kepentingan diri sendiri misal nafsu balas dendam yang
tidak memperhatikan apakah hal itu baik atau tidak.

9. DAVID HUME : “PERASAAN MORAL”

Dasar teori : Menurut Hume, segala isi kesadaran berasal dari pengalaman indrawi. Hanya ada
dua macam pengertian, yaitu pengalaman indrawi, baik dari luar maupun perasaan-perasaan
batin, yang disebutnya impressions dan isi-isi hasil asosiasi impresi-impresi itu, yang
disebutnya ideas atau gagasan.

Konsep Etika : Sesuai dengan sikapnya yang empiristik, Hume menolak segala sistem etika
yang tidak berdasarkan fakta-fakta dan pengamatan-pengamatan empiris. Pendekatan
empiristik Hume itu membawa implikasi langsung bahwa tidak ada dasar untuk bicara tentang
“keharusan moral”.

Kelemahan : Ketidakmampuan Hume untuk menangani pertanyaan etika normatif secara


memadai berdasarkan apriori teoretisnya, yaitu bahwa pengetahuan sah terbatas pada
pengalaman empiris.

Kelebihan : Hume tampaknya menunjukan bahwa satu-satunya nilai positif adalah perasan
nikmat, sedangkan semua nilai lain dapat dikembalikan kepada nikmat, seperti nilai kegunaan,
atau dibuang sebagai nilai semu saja.
Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Hume bisa dikatakan itu etika baik
maupun buruk itu harus berdasarkan fakta-fakta yang ada.

10. IMMANUEL KANT : “HUKUM MORAL DI BATINKU”

Dasar teori : Karya kritis pertama Kant adalah kritik terhadap Akal Budi Murni. Dalam bukunya
Kant melakukan “revolusi Kopernikan di bidang filsafat”: sebagaimana kopernikus menjatuhkan
gambaran dunia tradisional dengan mempermaklumkan bahwa bukan matahari yang mengitari
bumi melainkan bumi yang mengitari matahari, begitu pula Kant memutarbalikan paham
tradisional tentang pengertian.

Konsep etika : Kant mengandaikan paham kebaikan moral itu. Ia membuka penyelidikannya
dengan sebuah pernyataan tentang apa yang baik tanpa pembatasan sama sekali. Yang baik
tanpa pembatasan sama sekali hanyalah satu, KEHENDAK BAIK. Kehendak baik itu selalu baik
dan dalam kebaikannya tidak tergantung pada sesuatu di luarnya.

Kelemahan : Etika Kant sejak semula sudah dituduh merupakan RIGORISME, artinya
berlebihan kerasnya. Tuduhan itu mengacu kepada tuntutan Kant agar kewajiban dilakukan
bukan karena hati kita tergerak, melainkan semata-mata demi keajiban.

Kelebihan : Dikatakan bahwa kebebasan –dan itu baru disadari di zaman modern-merupakan
nilai yang berupa syarat bagi kebernilaian semua nilai lain.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Kant adalah jika kita banyak
melakukan kebaikan maka kehidupan kita akan senantiasa akan diiringi sesuatu yang baik
pula.

11. ARTHUR SCHOPENHAUER : “BELAS KASIH dan PENYANGKALAN DIRI”

Dasar Teori : Bagi Schopenhauer, bidang noumenal itu bukan sebuah Ding an sich, melainkan
kehendak dan kehendak merupakan realitas transcendental, artinya realitas noumenal,
dibelakang realitas fenomenal atau empiris yang kita rasakan. Dunia adalah kehendak atau
bayangan. Kehendak adalah realitas noumenal sebagai dasar, bayang-bayangan adalah
penjabaran dialam fenomenal. Schopenhauer membahas tentang Principum individuations,
yaitu prinsip pengindividuasian yang menyabarpecahkan kehendak transendentaldalam ruang
dan waktu dimana segala apa yang terjadi hanya dapat dipahami melalui prinsip sebabyang
mencukupi menurut prinsip kausal.
Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Menurutnya perasaan kita dengan bebas menentukan diri kita sendiri merupakan ilusi dan kita
sendiri tidak memiliki kehendak bebas.

Konsep Etika : Titik tolak etika Schopenhauer adalah situasi dimana manusia menemukan diri.
Menurutnya hidup adalah menderita. Tak ada tujuan yang memuaskan kita. Kita senantiasa
resah, dasar keresahan adalah ketidaksesuaian dinamika kehendak yang semesta dengan
tujuan-tujuan empiris yang terbatas,kepadanya kehendak kita diarahkan. Etika Arthur
Schopenhauer adalah etika penebusan. Untuk penebusan Arthur Schopenhauer menawarkan
dua pilihan 1. Hanya untuk sementara (adalah seni. Orang yang genial,sang jenius, mampu
untuk komntemplasi estetik), 2. Sebgai jalan definitive. Hakikat kehidupan adalah penderitaan
karena kehidupan adalah ketaktersampaian. Sumber segala malapetaka adlah hidup itu sendiri.
Penebusan manusia adalah penyngkalan diri. Kita harus berhenti mau hidup. Etika itu menuntut
agar manusia melakukan matiraga, agar bertapa sehingga dapat membebaskan diri dari
keterikatan pada dirinya sendiri. Arthur Schopenhauer menolak bunuh diri. Menurutnya itu
adalah tindakan yang dimotivasi oleh ketakutan, justru bukan penjelmaan sikap pelepasan diri.
Dia menegaskan bahwa etika harus bersih dari harapan atas ganjaran.

Kelemahan : Secara eksplisit memusuhi hidup. Titik tolaknya pengandaian pesimistikbahwa


sumber segala penderitaan manusia adalah kehendak. Anggapan bahwa hidup sendiri adalah
dosa asal. Etikanya berpusat pada penyangkalan diri.

Kelebihan : Adanya ajaran belas kasih sebagai sikap dasar moral terhadap orang lain. Berhasil
merumuskan arah pemikiran filosofis yang menunjuk kemasa depan.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Schoupenhauer itu adalah etika
menuntut kita untuk belajar banyak hal dari semua kejadian yang ada agar manusia paham
bagaimana kedepannya akan menjalani hidup lebih baik.

12. JOHN STUART MILL : “PRINSIP KEGUNAAN”

Dasar Teori : Utilitarisme bertolak dari situasi dimana berhadapan dengan pelbagai
kemungkinan untuk bertindak dan kita tidak tahu akternatif mana yang akan kita pilih. Tolak
ukur tindakan bermoral terdiri dari empat yaitu : Deontologist yaitu moralitas suatu tindakan
melekat pada tindakan itu sendiri. Apa yang baik bagi dirinya sendiri.
Prinsip utilitarisme adalah pencarian nikmat yang merupakan tolak ukur moralitas dan sebagai
penolakan terhadap anggapan bahwa tujuan manusia adalah nikmat jasmani.lebih
menguntungkan dilihat dari kepentingan.
Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Kelemahan : Masalah yang terbesar adalah bahwa ia tidak memuat prinsip tentang pembagian
manfaat yang mau dicapai.

Kelebihan : Utilitarisme dapat mengatasi tentang dua prinsip moral yang saling bertentangan,
menurut perasaan moral, prinsip-prinsip moral kadang-kadang ada kecualinya yaitu dengan
membuat anggapan tentang perbuatan mana yang lebih menguntungan dilihat dari kepentingan
semua yang bersangkutan.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Stuart Mill etika adalah tentang
perbuatan mana yang lebih menguntungan dilihat dari kepentingan yang ada.

13. FRIEDRICH NIETZSCHE : “MORALITAS TUAN LAWAN MORALITAS BUDAK”

Dasar teori : Nietzsche secara fanatik menyangkal adanya Allah bukan berdasarkan
pertimbangan filosofis-rasional, malinkan karena dengan adanya Allah ia tidak melihat ruang
bagi pengembangan diri manusia (gagasan ini kemudian menjadi inti ateisme Sartre). Moralitas
kristiani oleh Nietzsche dianggap MORALITAS khas BUDAK. MORALITAS BUDAK adalah
moralitas orang kecil, masal, lemah, moralitas orang yang tidak mampu untuk bangkit dan
menentukan hidupnya sendiri dan oleh karena itu lalu merasa sentimen atau iri terhadap
mereka yang mampu, yang kuat. Untuk melawan moralitas budak itu, Nietzsche menempatkan
MORALITAS TUAN. Dalam moralitas manusia tuan, ‟baik‟ adalah sama dengan „luhur‟ dan
„buruk‟ sama dengan „hina‟. Kritik Nietzsche terhadap pelbagai kebohongan dan kepalsuan
dalam budaya masyarakat borjuis, termasuk budaya berpikir dan berfilsafat.

Kelebihan : Analisis Nietzsche dapat membuat kita menjadi lebih kritis terhadap mutu kualitas
kita sendiri.
Kelemahan : Sulit untuk menghindari kecurigaan bawa contoh terbaik kemungkinan distorsi
moralitas oleh sentimen adalah Nietzscge itu sendiri.

Kesimpulan : Menurut saya berdasarkan teori etika menurut Nietzche etika adalah apabila
dilakukan dengan tata cara baik itu berarti luhur dan jika dilakukan buruk itu sama dengan hina.

Teori yang saya pilih adalah teori Plato karena menurutnya Etika adalah hal kebijaksanaan.
Merupakan sarana ampuh untuk mengantar orang hidup etis. Bagaimana seseorang hidup
tergantung pada pengertian tentang dirinya dalam kesatuan dengan seluruh kosmos (alam
raya) dan realitas. Dimana orang yang ingin hidup bahagia harus mengarahkan dirinya pada hal
yang baik.
Uma RafidAH Azis/17401163444/PS6J

Anda mungkin juga menyukai