Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Penyakit tuberculosis atau yang sering disebut TB adalah penyakit infeksi

menular yang langsung disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Permenkes,

2016). Bakteri ini paling sering menyerang organ paru dengan sumber penularan

adalah pasien TB BTA positif. Meskipun jumlah kematian akibat tuberkulosis

menurun 22% antara tahun 2000 dan 2015, namun tuberkulosis masih menepati

peringkat ke-10 penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2016

berdasarkan laporan WHO. Oleh sebab itu hingga saat ini TBC masih menjadi

prioritas utama di dunia dan menjadi salah satu tujuan dalam SDGs

(Sustainability Development Goals) (kemenkes RI, 2018).

Tuberkulosis penyakit lama yang masih menjadi pembunuh terbanyak di

antara penyakit menular. Dunia pun masih belum bebas dari TBC. Eliminasi TBC

juga menjadi salah satu dari 3 fokus utama pemerintah di bidang kesehatan selain

penurunan stunting dan peningkatan cakupan dan mutu imunisasi. Visi yang

dibangun terkait penyakit ini yaitu dunia bebas dari tuberkulosis, nol kematian,

penyakit, dan penderitaan yang disebabkan oleh TBC. Walaupun setiap orang

dapat mengidap TBC, penyakit tersebut berkembang pesat pada orang yang hidup

dalam kemiskinan, kelompok terpinggirkan, dan populasi rentan lainnya.

Kepadatan penduduk di Indonesia sebesar 136,9 per 2 km dengan jumlah

penduduk miskin pada September 2017 sebesar 10,12% (Susenas, 2017)

Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC (CI

8,8 juta – 12 juta) yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Lima

1
2

negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina, dan

Pakistan. Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun

2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TBC

tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada perempuan

(kemenkes RI, 2018).

Case Notification Rate (CNR) adalah angka yang menunjukkan

jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk

di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan

menggambarkan kecenderungan (trend) penemuan kasus dari tahun ke tahun di

wilayah tersebut. Angka penderita TB di Aceh tahun 2016 ditemukan jumlah

kasus baru BTA positif (BTA+) sebanyak 3.410 kasus. Jumlah ini menurun

dibandingkan kasus baru BTA+ yang ditemukan tahun 2015 sebanyak 4.023

kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat di Kabupaten Pidie

sebanyak 351 kasus, diikuti Aceh Besar sebanyak 302 kasus. Angka notifikasi

kasus baru BTA+ pada tahun 2016 di Aceh sebesar 67 per 100.000

penduduk. Menurun dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 80 per 100.000

penduduk (Profil kesehatan aceh, 2016).

Anda mungkin juga menyukai