MZI
Fakultas Informatika
Telkom University
FIF Tel-U
November 2015
Slide ini disusun berdasarkan materi yang terdapat pada sumber-sumber berikut:
Aplikasi Matriks dan Ruang Vektor, Edisi 1 2014,olehAdiwijaya.
Elementary Linear Algebra, 10th Edition, 2010,olehH. Anton dan C. Rorres.
Slide kuliah Aljabar Linier di Telkom UniversityolehJondri.
Slide kuliah Aljabar Linier di Fasilkom UIolehKasiyah M. Junus dan Siti
Aminah.
Slide kuliah Aljabar Linier di Fasilkom UIolehL. Y. Stefanus.
Beberapa gambar dapat diambil dari sumber-sumber di atas. Slide ini ditujukan
untuk keperluan akademis di lingkungan FIF Telkom University. Jika Anda
memiliki saran/ pendapat/ pertanyaan terkait materi dalam slide ini, silakan kirim
email ke ‹p1easedoncspam›@ce1Łomuniversicy.ac.id.
4 Proses Gram-Schmidt
5 Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
Bahasan
4 Proses Gram-Schmidt
5 Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
Definisi
Misalkan V adalah sebuah RHKD. Himpunan vektor S dikatakan himpunan
ortogonal apabilasetiap sepasang vektor berbeda di S saling ortogonal, yaitu
Latihan
Periksa apakah himpunan-himpunan berikut merupakan himpunan ortogonal, jika
ya, periksa juga apakah himpunan-himpunan berikut merupakan himpunan
ortonormal.
1 S = (0, 0) , (fi, fi) , (fi, fi) di R2 dengan HKD Euclid standar
(.. Σ . — } ΣΣ
2 S= , , —,
fi fi
, ,fi , ,fi di R2 dengan HKD Euclid standar
. 2 2
. 2
Σ .
2
ΣΣ
3 S = (fi, 0, 0) , 0, ,fi , ,fi , 0, ,fi , — ,fi di R2 dengan HKD Euclid
2 2 2 2
standar
.Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σ ΣΣ
4S =
fi 0 0 fi 00 00
, , , di M22 dengan HKD
00 0 0 fi 0 0 fi
Frobenius
Solusi:
Solusi:
S merupakan himpunan ortogonal karena (0, 0) · (fi, fi) = 0,
(0, 0) · (fi, —fi) = 0, dan (fi, fi) · (fi, —fi) = 0.
Solusi:
S merupakan himpunan ortogonal karena (0, 0) · (fi, fi) = 0,
(0, 0) · (fi, —fi) = 0, dan (fi, fi) · (fi, —fi) = 0. Namun S bukan
himpunan ortogonal karena "(0, 0)" = 0 ƒ= fi.
Solusi:
S merupakan himpunan ortogonal karena (0, ·0) (fi, fi) = 0,
— = 0, dan (fi, fi) (fi,
(0, 0)·(fi, fi) · fi) —= 0. Namun S bukan himpunan
ortogonal karena " = 0 ƒ= fi.
" (0, 0) . Σ . Σ
S merupakan himpunan ortogonal karena ,fi , — ,fi · ,fi , ,fi =0
. Σ . Σ 2 2 2 2
serta ,fi , — ,fi = fi dan ,fi , ,fi = fi.
2 2 2 2
Solusi:
S merupakan himpunan ortogonal karena (0, ·0) (fi, fi) = 0,
— = 0, dan (fi, fi) (fi,
(0, 0)·(fi, fi) · fi) —= 0. Namun S bukan himpunan
ortogonal karena " = 0 ƒ= fi.
" (0, 0) . Σ . Σ
S merupakan himpunan ortogonal karena ,fi , — ,fi · ,fi , ,fi =0
. Σ . Σ 2 2 2 2
serta ,fi , — ,fi = fi dan ,fi , ,fi = fi.
2 2 2 2
. Σ . Σ . Σ
(fi, 0, 0) · 0, ,fi , — ,fi = 0, dan 0, ,fi , ,fi · 0,.,fi , — ,fi Σ= 0.
2 2 2 2 2 2
S merupakan himpunan ortogonal karena (fi, 0, 0) · 0, ,fi , ,fi = 0,
2 2 22 22
S juga himpunan ortonormal.
. Σ . Σ
Kemudian karena "(fi, 0, 0)" = 0, ,fi , ,fi = 0, ,fi , — ,fi = fi, maka
S juga himpunan ortonormal.
Solusi:
S merupakan himpunan ortogonal karena (0, ·0) (fi, fi) = 0,
— = 0, dan (fi, fi) (fi,
(0, 0)·(fi, fi) · fi) —= 0. Namun S bukan himpunan
ortogonal karena " = 0 ƒ= fi.
" (0, 0) . Σ . Σ
S merupakan himpunan ortogonal karena ,fi , — ,fi · ,fi , ,fi =0
. Σ . Σ 2 2 2 2
serta ,fi , — ,fi = fi dan ,fi , ,fi = fi.
2 2 2 2
. Σ . Σ . Σ
(fi, 0, 0) · 0, ,fi , — ,fi = 0, dan 0, ,fi , ,fi · 0, ,fi , — ,fi = 0.
2 2 2 2 2 2
Σ .
2 2
S merupakan himpunan ortogonal karena (fi, 0, 0) · 0, ,fi2 , ,fi 2 = 0,
S juga himpunan ortonormal. 2 2
. Σ . Σ
Kemudian karena "(fi, 0, 0)" = 0, ,fi , ,fi = 0, ,fi , — ,fi = fi, maka
S juga himpunan ortonormal.
S merupakan himpunan dan himpunan ortonormal (tunjukkan!).
MZI (FIF Tel-U) Proses Gram-Schmidt dan Dekomposisi ØÆ November 2015 7 / 52
Himpunan Ortogonal dan Himpunan Ortonormal
Permasalahan
Misalkan V adalah sebuah RHKD dan S ≤ V adalah sebuah himpunan ortogonal,
apakah kita selalu dapat mengkonstruksi himpunan St dari S yang bersifat
ortonormal?
Latihan
Permasalahan
Misalkan V adalah sebuah RHKD dan S ≤ V adalah sebuah himpunan ortogonal,
apakah kita selalu dapat mengkonstruksi himpunan St dari S yang bersifat
ortonormal?
Latihan
Pandang R3 yang dilengkapi dengan HKD Euclid standar. Periksa apakah
S = (u̇fi , u̇2 , u̇3 } dengan u̇fi = (0, fi, 0), u̇2 = (fi, 0, fi), dan u̇3 = (fi, 0, —fi)
merupakan himpunan ortogonal? Jika ya, apakah S himpunan ortonormal? Jika
tidak, dapatkah kita mengkonstruksi suatu himpunan ortonormal dari S?
Permasalahan
Misalkan V adalah sebuah RHKD dan S ≤ V adalah sebuah himpunan ortogonal,
apakah kita selalu dapat mengkonstruksi himpunan St dari S yang bersifat
ortonormal?
Latihan
Pandang R3 yang dilengkapi dengan HKD Euclid standar. Periksa apakah
S = (u̇fi , u̇2 , u̇3 } dengan u̇fi = (0, fi, 0), u̇2 = (fi, 0, fi), dan u̇3 = (fi, 0, —fi)
merupakan himpunan ortogonal? Jika ya, apakah S himpunan ortonormal? Jika
tidak, dapatkah kita mengkonstruksi suatu himpunan ortonormal dari S?
Selanjutnya periksa apakah T = (v̇fi , v̇2 , v̇3 } dengan v̇fi = (0, 0, 0), v̇2 = (0, £, 0),
dan v̇3 = (0, 0, £) merupakan himpunan ortogonal? Jika ya, apakah T himpunan
ortonormal? Jika tidak, dapatkah kita mengkonstruksi suatu himpunan ortonormal
dari T ?
Solusi:
Solusi: Perhatikan bahwa pada S kita memiliki u̇fi · u̇2 = 0, u̇fi · u̇3 = 0, dan
u̇2 · u̇3 = 0. Jadi S himpunan ortog,onal. Akan tetapi S bukan himpunan
ortonormal karena "u̇2 " = "u̇3 " = £.
Solusi: Perhatikan bahwa pada S kita memiliki u̇fi · u̇2 = 0, u̇fi · u̇3 = 0, dan
u̇2 · u̇3 = 0. Jadi S himpunan ortog,onal. Akan tetapi S bukan himpunan
ortonormal karena "u̇2 " = "u̇3 " = £. Kita dapat mengkonstruksi himpunan
ortonormal St dari S dengan cara membagi setiap vektor pada S dengan normnya
masing-masing sehingga diperoleh himpunan ortonormal
St =
Solusi: Perhatikan bahwa pada S kita memiliki u̇fi · u̇2 = 0, u̇fi · u̇3 = 0, dan
u̇2 · u̇3 = 0. Jadi S himpunan ortog,onal. Akan tetapi S bukan himpunan
ortonormal karena "u̇2 " = "u̇3 " = £. Kita dapat mengkonstruksi himpunan
ortonormal St dari S dengan cara membagi setiap vektor pada S dengan normnya
masing-masing
. .sehinggaΣdiperoleh
. himpunan
ΣΣ ortonormal
t
S = (0, fi, 0) , ,fi
2
fi
,0 2 ,
, ,fi
2
, 0, — 2 .
,fi
Solusi: Perhatikan bahwa pada S kita memiliki u̇fi · u̇2 = 0, u̇fi · u̇3 = 0, dan
u̇2 · u̇3 = 0. Jadi S himpunan ortog,onal. Akan tetapi S bukan himpunan
ortonormal karena "u̇2 " = "u̇3 " = £. Kita dapat mengkonstruksi himpunan
ortonormal St dari S dengan cara membagi setiap vektor pada S dengan normnya
masing-masing
. .sehinggaΣdiperoleh
. himpunan
ΣΣ ortonormal
t
S = (0, fi, 0) , ,fi
2
fi
,0 2 ,
, ,fi
2
, 0, — 2 .
,fi
Selanjutnya perhatikan bahwa pada T kita memiliki v̇fi · v̇2 = 0, v̇fi · v̇3 = 0, dan
v̇2 · v̇3 = 0. Jadi T himpunan ortogonal. Akan tetapi T bukan himpunan
ortonormal karena "v̇fi " = 0.
Solusi: Perhatikan bahwa pada S kita memiliki u̇fi · u̇2 = 0, u̇fi · u̇3 = 0, dan
u̇2 · u̇3 = 0. Jadi S himpunan ortog,onal. Akan tetapi S bukan himpunan
ortonormal karena "u̇2 " = "u̇3 " = £. Kita dapat mengkonstruksi himpunan
ortonormal St dari S dengan cara membagi setiap vektor pada S dengan normnya
masing-masing
. .sehinggaΣdiperoleh
. himpunan
ΣΣ ortonormal
t
S = (0, fi, 0) , ,fi
2
fi
,0 2 ,
, ,fi
2
, 0, — 2 .
,fi
Selanjutnya perhatikan bahwa pada T kita memiliki v̇fi · v̇2 = 0, v̇fi · v̇3 = 0, dan
v̇2 · v̇3 = 0. Jadi T himpunan ortogonal. Akan tetapi T bukan himpunan
ortonormal karena "v̇fi " = 0. Kita dapat mengkonstruksi himpunan ortonormal T t
dari T dengan cara membuang vektor nol v̇fi dan membagi setiap vektor pada T
yang tak nol dengan normnya masing-masing sehingga diperoleh himpunan
ortonormal T t =
Solusi: Perhatikan bahwa pada S kita memiliki u̇fi · u̇2 = 0, u̇fi · u̇3 = 0, dan
u̇2 · u̇3 = 0. Jadi S himpunan ortog,onal. Akan tetapi S bukan himpunan
ortonormal karena "u̇2 " = "u̇3 " = £. Kita dapat mengkonstruksi himpunan
ortonormal St dari S dengan cara membagi setiap vektor pada S dengan normnya
masing-masing
. .sehinggaΣdiperoleh
. himpunan
ΣΣ ortonormal
t
S = (0, fi, 0) , ,fi
2
fi
,0 2 ,
, ,fi
2
, 0, — 2 .
,fi
Selanjutnya perhatikan bahwa pada T kita memiliki v̇fi · v̇2 = 0, v̇fi · v̇3 = 0, dan
v̇2 · v̇3 = 0. Jadi T himpunan ortogonal. Akan tetapi T bukan himpunan
ortonormal karena "v̇fi " = 0. Kita dapat mengkonstruksi himpunan ortonormal T t
dari T dengan cara membuang vektor nol v̇fi dan membagi setiap vektor pada T
yang tak nol dengan normnya masing-masing sehingga diperoleh himpunan
ortonormal T t = ((0, fi, 0) , (0, 0, fi)}.
Bahasan
4 Proses Gram-Schmidt
5 Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
(αfi v̇fi , v̇j ) ‡ (α2 v̇2 , v̇j ) ‡ · · · ‡ (αj v̇j , v̇j ) ‡ · · · ‡ (αh v̇h , v̇j ) = 0
(αfi v̇fi , v̇j ) ‡ (α2 v̇2 , v̇j ) ‡ · · · ‡ (αj v̇j , v̇j ) ‡ · · · ‡ (αh v̇h , v̇j ) = 0
αfi (v̇fi , v̇fi ) ‡ α2 (v̇2 , v̇2 ) ‡ · · · ‡ αj (v̇j , v̇j ) ‡ · · · ‡ αh (v̇h , v̇h ) = 0 (2)
MZI (FIF Tel-U) Proses Gram-Schmidt dan Dekomposisi ØÆ November 2015 11 / 52
Basis Ortogonal dan Basis Ortonormal
αj (v̇j , v̇j ) = 0 e αj = 0
αj (v̇j , v̇j ) = 0 e αj = 0
Contoh
. Σ
Pada R 3 yang dilengkapi HKD Euclid standar, B = ^s, |^, h^ adalah basis
ortonormal. Lebih jauh pada Rn yang dilengkapi HKD Euclid standar,
B = (ėfi , ė2 , . . . , ėn } adalah basis ortonormal.
Latihan
. . Σ. ΣΣ
Periksa apakah B = (0, fi, 0) , —45 , 0, 35 , 35 , 0, 45 merupakan basis ortonormal
untuk R3.
MZI (FIF Tel-U) Proses Gram-Schmidt dan Dekomposisi ØÆ November 2015 13 / 52
Basis Ortogonal dan Basis Ortonormal
.. Σ . ΣΣ
Solusi: Perhatikan bahwa — 4 , 0, 3 , 3 , 0, 4 bebas linier pada bidang sx.
5 5 5 5
Selanjutnya karena (0, fi, 0) tidak berada di bidang sx, kita dapat menyimpulkan
. Σ
bahwa B bebas linier. Karena |B| = 3 = dim R3 , maka B adalah basis bagi R3.
.. Σ . ΣΣ
Solusi: Perhatikan bahwa — 45, 0, 35 , 35, 0, 45 bebas linier pada bidang sx.
Selanjutnya karena (0, fi, 0) tidak berada di bidang sx, kita dapat menyimpulkan
. Σ
bahwa B bebas linier. Karena B = | 3| = dim R3 , maka B adalah basis bagi R3.
Selanjutnya tinjau bahwa
. Σ
4 3
(0, fi, 0) · — , 0, = 0
† †
. Σ
3 4
(0, fi, 0) · , 0, = 0
† †
. Σ . Σ
4 3 3 4
— , 0, · , 0, = 0
† † † †
.. Σ . ΣΣ
Solusi: Perhatikan bahwa — 45, 0, 35 , 35, 0, 45 bebas linier pada bidang sx.
Selanjutnya karena (0, fi, 0) tidak berada di bidang sx, kita dapat menyimpulkan
. Σ
bahwa B bebas linier. Karena B = | 3| = dim R3 , maka B adalah basis bagi R3.
Selanjutnya tinjau bahwa
. Σ
4 3
(0, fi, 0) · — , 0, = 0
† †
. Σ
3 4
(0, fi, 0) · , 0, = 0
† †
. Σ . Σ
4 3 3 4
— , 0, · , 0, = 0
† † † †
Permasalahan
Himpunan B = ((0, fi, 0) , (fi, 0, fi) , (fi, 0, —fi)} merupakan basis ortogonal bagi
R3. Tentukan (fi, £, 3)B .
Kita dapat menjawab permasalahan di atas dengan menyatakan (fi, £, 3) dalam
kombinasi linier dari vektor-vektor pada B. Namun, kita dapat melakukannya
dengan cara lain dengan meninjau teorema berikut.
Teorema
Misalkan V adalah RHKD berdimensi n dan B = (v̇fi , v̇2 , . . . , v̇n } adalah basis
ortogonal bagi V . Untuk sembarang u̇ c V kita memiliki
. Σ
(u̇, v̇ fi ) (u̇, v̇ 2 ) (u̇, v̇ n)
(u̇) B = 2 , 2 ,..., 2 .
"v̇fi " "v̇2 " "v̇n "
Bukti
Misalkan (u̇)B = (αfi , α2 , . . . , αn ), ini berarti
u̇ =
Bukti
Misalkan (u̇)B = (αfi , α2 , . . . , αn ), ini berarti
Bukti
Misalkan (u̇)B = (αfi , α2 , . . . , αn ), ini berarti
Karena u̇ = αfi v̇fi ‡ α2 v̇2 ‡ · · · ‡ αn v̇n , maka untuk sembarang v̇j c B dengan
fi ≤ j ≤ n kita memiliki
(v̇j , u̇) =
Karena u̇ = αfi v̇fi ‡ α2 v̇2 ‡ · · · ‡ αn v̇n , maka untuk sembarang v̇j c B dengan
fi ≤ j ≤ n kita memiliki
Karena u̇ = αfi v̇fi ‡ α2 v̇2 ‡ · · · ‡ αn v̇n , maka untuk sembarang v̇j c B dengan
fi ≤ j ≤ n kita memiliki
Karena u̇ = αfi v̇fi ‡ α2 v̇2 ‡ · · · ‡ αn v̇n , maka untuk sembarang v̇j c B dengan
fi ≤ j ≤ n kita memiliki
Karena u̇ = αfi v̇fi ‡ α2 v̇2 ‡ · · · ‡ αn v̇n , maka untuk sembarang v̇j c B dengan
fi ≤ j ≤ n kita memiliki
Dengan demikian
Dengan demikian
Latihan
Diberikan himpunan B = ((0, fi, 0) , (fi, 0, fi) , (fi, 0, —fi)} yang merupakan basis
bagi R3. Tentukan (fi, £, 3)B .
Latihan
Diberikan himpunan B = ((0, fi, 0) , (fi, 0, fi) , (fi, 0, —fi)} yang merupakan basis
bagi R3. Tentukan (fi, £, 3)B .
Misalkan (fi, £, 3)B = (a, b, c), maka
a=
Latihan
Diberikan himpunan B = ((0, fi, 0) , (fi, 0, fi) , (fi, 0, —fi)} yang merupakan basis
bagi R3. Tentukan (fi, £, 3)B .
Misalkan (fi, £, 3)B = (a, b, c), maka
b=
Latihan
Diberikan himpunan B = ((0, fi, 0) , (fi, 0, fi) , (fi, 0, —fi)} yang merupakan basis
bagi R3. Tentukan (fi, £, 3)B .
Misalkan (fi, £, 3)B = (a, b, c), maka
c=
Latihan
Diberikan himpunan B = ((0, fi, 0) , (fi, 0, fi) , (fi, 0, —fi)} yang merupakan basis
bagi R3. Tentukan (fi, £, 3)B .
Misalkan (fi, £, 3)B = (a, b, c), maka
Latihan
Diberikan himpunan B = ((0, fi, 0) , (fi, 0, fi) , (fi, 0, —fi)} yang merupakan basis
bagi R3. Tentukan (fi, £, 3)B .
Misalkan (fi, £, 3)B = (a, b, c), maka
Permasalahan
. . Σ. ΣΣ
Himpunan B = (0, fi, 0) , —45 , 0, 35 , 35 , 0, 45 merupakan basis ortonormal bagi
R3. Tentukan (fi, £, 3)B .
Dari teorema sebelumnya kita memiliki akibat berikut.
Akibat
Misalkan V adalah RHKD berdimensi n dan B = (v̇fi , v̇2 , . . . , v̇n } adalah basis
ortonormal bagi V . Untuk sembarang u̇ c V kita memiliki
Bukti
Basis ortonormal merupakan basis ortogonal yang setiap vektor basisnya memiliki
norm fi.
. . Σ . ΣΣ
Dengan demikian untuk B = (0, fi, 0) , — 45, 0, 35 , 35, 0, 45 , kita dapat
menghitung (fi, £, 3)B = (a, b, c) dengan cara berikut
a =
. . Σ . ΣΣ
Dengan demikian untuk B = (0, fi, 0) , — 45, 0, 35 , 35, 0, 45 , kita dapat
menghitung (fi, £, 3)B = (a, b, c) dengan cara berikut
b=
. . Σ . ΣΣ
Dengan demikian untuk B = (0, fi, 0) , — 45, 0, 35 , 35, 0, 45 , kita dapat
menghitung (fi, £, 3)B = (a, b, c) dengan cara berikut
a = (fi, £, 3)· (0, fi, 0) = £
. Σ
4 3
b = (fi, £, 3) · — , 0, = fi
† †
c=
. . Σ . ΣΣ
Dengan demikian untuk B = (0, fi, 0) , — 45, 0, 35 , 35, 0, 45 , kita dapat
menghitung (fi, £, 3)B = (a, b, c) dengan cara berikut
a = (fi, £, 3)· (0, fi, 0) = £
. Σ
4 3
b = (fi, £, 3) · — , 0, = fi
. † †Σ
3 4
c = (fi, £, 3) · , 0, =3
† †
. . Σ . ΣΣ
Dengan demikian untuk B = (0, fi, 0) , — 45, 0, 35 , 35, 0, 45 , kita dapat
menghitung (fi, £, 3)B = (a, b, c) dengan cara berikut
a = (fi, £, 3)· (0, fi, 0) = £
. Σ
4 3
b = (fi, £, 3) · — , 0, = fi
. † †Σ
3 4
c = (fi, £, 3) · , 0, =3
† †
Teorema
Misalkan V adalah sebuah RHKD berdimensi n dan B = (q̇fi , q̇2 , . . . , q̇n } adalah
basis ortonormal bagi V . Misalkan u̇, v̇ c V dengan
(u̇)B = (ufi , u2 , . . . , un )
(v̇)B = (vfi , v2 , . . . , vn ) ,
maka
√
1 "u̇" = ufi2 ‡ u22 ‡ · · · ‡ n
.
u22 d (u̇, v̇) = (ufi — vfi )2 ‡ (u2 — v2 )2 ‡ · · · ‡ (un — vn )2
3 (u̇, v̇) = ufi vfi ‡ u2 v2 ‡ · · · ‡ un vn .
Bahasan
4 Proses Gram-Schmidt
5 Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
Ingat kembali pada R2 maupun R3 , jika u̇fi adalah proyeksi ortogonal dari u̇ pada
˙b kita memiliki
u̇fi =
Ingat kembali pada R2 maupun R3 , jika u̇fi adalah proyeksi ortogonal dari u̇ pada
˙b kita memiliki
u̇ · ḃ
u̇fi = 2
ḃ.
˙b
Pada ruang Euclid R2 atau R3, jika W adalah sebuah garis atau bidang yang
melalui titik asal, maka setiap vektor u̇ pada ruang vektor tersebut dapat ditulis
dalam bentuk
u̇ = v̇fi ‡ v̇2 ,
dengan v̇fi c W dan v̇2 c W T .
Pada ruang Euclid R2 atau R3, jika W adalah sebuah garis atau bidang yang
melalui titik asal, maka setiap vektor u̇ pada ruang vektor tersebut dapat ditulis
dalam bentuk
u̇ = v̇fi ‡ v̇2 ,
dengan v̇fi c W dan v̇2 c W T .
Teorema Proyeksi
Teorema
Jika W adalah sebuah subruang berdimensi hingga dari sebuah RHKD V , maka
setiap vektor u̇ c V dapat ditulis secara tunggal dalam bentuk
u̇ = v̇ ‡ v̇ t ,
Teorema Proyeksi
Teorema
Jika W adalah sebuah subruang berdimensi hingga dari sebuah RHKD V , maka
setiap vektor u̇ c V dapat ditulis secara tunggal dalam bentuk
u̇ = v̇ ‡ v̇ t ,
Dengan mengadaptasi teorema yang telah dijelaskan untuk basis ortogonal dan
basis ortonormal untuk suatu RHKD, kita mempunyai teorema berikut.
Teorema
Misalkan W adalah subruang berdimensi h dari suatu RHKD V dan u̇ c W , maka
1 Jika B = (ṗfi , ṗ2 , . . . , ṗh } adalah basis ortogonal bagi W , maka
(u̇, ṗh )
proj u̇ = (u̇, ṗfi ) ṗ ‡ (u̇, ṗ2 ) ṗ ‡ · · · ‡ ṗ .
2 2 2
V fi 2 h
"ṗfi " "ṗ2 " "ṗh "
2 Jika B = (q̇fi , q̇2 , . . . , q̇h } adalah basis ortonormal bagi W , maka
projV u̇ = (u̇, q̇fi ) q̇fi ‡ (u̇, q̇2 ) q̇2 ‡ · · · ‡ (u̇, q̇h ) q̇h .
Bukti
Latihan.
Latihan
Pandang R.3 yang dilengkapi
. dengan
ΣΣ HKD Euclid standar. Jika
W = span (0, fi, 0) , — 45 , 0, 35 , carilah proyeksi ortogonal dari u̇ = (fi, fi, fi)
pada W .
Solusi:
Latihan
Pandang R.3 yang dilengkapi
. dengan
ΣΣ HKD Euclid standar. Jika
W = span (0, fi, 0) , — 45 , 0, 35 , carilah proyeksi ortogonal dari u̇ = (fi, fi, fi)
pada W .
Solusi: Perhatikan
. Σbahwa W adalah basis.ortonormal Σ karena
(0, fi, 0) · —54 , 0,5 3 = 0 dan "(0, fi, 0)" = — 4 , 50, 3 =
5
fi. Jadi
projV u̇ =
Latihan
Pandang R.3 yang dilengkapi
. dengan
ΣΣ HKD Euclid standar. Jika
W = span (0, fi, 0) , — 45 , 0, 35 , carilah proyeksi ortogonal dari u̇ = (fi, fi, fi)
pada W .
Solusi: Perhatikan
. Σbahwa W adalah basis.ortonormal Σ karena
(0, fi, 0) · —54 , 0,5 3 = 0 dan "(0, fi, 0)" = — 4 , 50, 3 =
5
fi. Jadi
Σ. Σ Σ. Σ
4 3 4 3
proj V u̇ = [(0, fi, 0) · (fi, fi, fi)] (0, fi, 0) ‡ — , 0, (fi, fi, fi) — , 0,
† † † †
Latihan
Pandang R.3 yang dilengkapi
. dengan
ΣΣ HKD Euclid standar. Jika
W = span (0, fi, 0) , — 45 , 0, 35 , carilah proyeksi ortogonal dari u̇ = (fi, fi, fi)
pada W .
Solusi: Perhatikan
. Σbahwa W adalah basis.ortonormal Σ karena
(0, fi, 0) · —54 , 0,5 3 = 0 dan "(0, fi, 0)" = — 4 , 50, 3 = fi. Jadi
Σ. 5
Σ Σ. Σ
4 3 4 3
proj V u̇ = [(0, fi, 0) · (fi, fi, fi)] (0, fi, 0) ‡ — , 0, (fi, fi, fi) — , 0,
† † † †
. Σ
fi 4 3
= (0, fi, 0) — — , 0,
† † †
Latihan
Pandang R.3 yang dilengkapi
. dengan
ΣΣ HKD Euclid standar. Jika
W = span (0, fi, 0) , — 45 , 0, 35 , carilah proyeksi ortogonal dari u̇ = (fi, fi, fi)
pada W .
Solusi: Perhatikan
. Σbahwa W adalah basis.ortonormal Σ karena
(0, fi, 0) · —54 , 0,5 3 = 0 dan "(0, fi, 0)" = — 4 , 50, 3 = fi. Jadi
Σ. 5
Σ Σ. Σ
4 3 4 3
proj V u̇ = [(0, fi, 0) · (fi, fi, fi)] (0, fi, 0) ‡ — , 0, (fi, fi, fi) — , 0,
† † † †
. Σ
fi 4 3
= (0, fi, 0) — — , 0,
† † †
. Σ . Σ
4 3 4 3
= (0, fi, 0) ‡ , 0, — = , fi, —
£† £† £† £†
Bahasan
4 Proses Gram-Schmidt
5 Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
Permasalahan
Misalkan V adalah sebuah RHKD berdimensi n. Apakah V pasti memiliki basis
ortogonal? Bagaimana dengan basis ortonormal?
Permasalahan
Permasalahan
Misalkan V adalah sebuah RHKD berdimensi n. Apakah V pasti memiliki basis
ortogonal? Bagaimana dengan basis ortonormal?
Permasalahan
Diberikan suatu RHKD V berdimensi n dan B = (v̇fi , v̇2 , . . . , v̇n } adalah basis
bagi V . Apakah kita dapat mengkonstruksi suatu basis Bt yang ortogonal dan
basis Btt yang ortonormal dari B?
Proses Gram-Schmidt
Proses Gram-Schmidt
Misalkan V adalah sebuah RHKD berdimensi n dan B = v̇(fi , v̇2 , . . . , v̇n }adalah
sebuah basis bagi V . Proses Gram-Schmidt (atau algoritma Gram-Schmidt)
adalah suatu prosedur mengkonstruksi basis ortogonal Bt dari B. Dengan
demikian proses Gram-Schmidt adalah sebuah algoritma dengan input dan output
berikut:
Input:
Proses Gram-Schmidt
Misalkan V adalah sebuah RHKD berdimensi n dan B = v̇(fi , v̇2 , . . . , v̇n }adalah
sebuah basis bagi V . Proses Gram-Schmidt (atau algoritma Gram-Schmidt)
adalah suatu prosedur mengkonstruksi basis ortogonal Bt dari B. Dengan
demikian proses Gram-Schmidt adalah sebuah algoritma dengan input dan output
berikut:
Input: sembarang basis B pada sebuah RHKD V .
Output:
Proses Gram-Schmidt
Misalkan V adalah sebuah RHKD berdimensi n dan B = v̇(fi , v̇2 , . . . , v̇n }adalah
sebuah basis bagi V . Proses Gram-Schmidt (atau algoritma Gram-Schmidt)
adalah suatu prosedur mengkonstruksi basis ortogonal Bt dari B. Dengan
demikian proses Gram-Schmidt adalah sebuah algoritma dengan input dan output
berikut:
Input: sembarang basis B pada sebuah RHKD V .
Output: suatu basis ortogonal B t yang dikonstruksi menggunakan
vektor-vektor pada B.
Proses Gram-Schmidt
Misalkan V adalah sebuah RHKD berdimensi n dan B = v̇(fi , v̇2 , . . . , v̇n }adalah
sebuah basis bagi V . Proses Gram-Schmidt (atau algoritma Gram-Schmidt)
adalah suatu prosedur mengkonstruksi basis ortogonal Bt dari B. Dengan
demikian proses Gram-Schmidt adalah sebuah algoritma dengan input dan output
berikut:
Input: sembarang basis B pada sebuah RHKD V .
Output: suatu basis ortogonal B t yang dikonstruksi menggunakan
vektor-vektor pada B.
Jika kita menginkan basis Btt yang ortonormal dari B t , kita dapat melakukannya
dengan membagi setiap vektor pada Bt dengan normnya masing-masing.
Misalkan B = (v̇fi , v̇2 , . . . , v̇n } adalah suatu basis bagi RHKD V yang berdimensi
n. Pertama kita akan mengkonstruksi basis ortogonal B t = (ṗfi , ṗ2 , . . . , ṗn }dari
B.
Langkah 1:
Misalkan B = (v̇fi , v̇2 , . . . , v̇n } adalah suatu basis bagi RHKD V yang berdimensi
n. Pertama kita akan mengkonstruksi basis ortogonal B t = (ṗfi , ṗ2 , . . . , ṗn }dari
B.
Langkah 1: pilih ṗfi = v̇fi .
Langkah 2:
Misalkan B = (v̇fi , v̇2 , . . . , v̇n } adalah suatu basis bagi RHKD V yang berdimensi
n. Pertama kita akan mengkonstruksi basis ortogonal B t = (ṗfi , ṗ2 , . . . , ṗn }dari
B.
Langkah 1: pilih ṗfi = v̇fi .
Langkah 2: kita akan mengkonstruksi ṗ2 agar ṗ2 Tṗfi . Tinjau ilustrasi berikut
Misalkan B = (v̇fi , v̇2 , . . . , v̇n } adalah suatu basis bagi RHKD V yang berdimensi
n. Pertama kita akan mengkonstruksi basis ortogonal B t = (ṗfi , ṗ2 , . . . , ṗn }dari
B.
Langkah 1: pilih ṗfi = v̇fi .
Langkah 2: kita akan mengkonstruksi ṗ2 agar ṗ2 Tṗfi . Tinjau ilustrasi berikut
Misalkan Wfi = span (ṗfi }, kita dapat mendefinisikan ṗ2 = v̇2 — projVfi v̇2 ,
sehingga diperoleh
ṗ2 =
Misalkan Wfi = span (ṗfi }, kita dapat mendefinisikan ṗ2 = v̇2 — projVfi v̇2 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇2 , ṗfi ) ṗ .
2 2 2 fi
"ṗfi "
Langkah 3:
Misalkan Wfi = span (ṗfi }, kita dapat mendefinisikan ṗ2 = v̇2 — projVfi v̇2 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇2 , ṗfi ) ṗ .
2 2 2 fi
"ṗfi "
Langkah 3: kita akan mengkonstruksi ṗ3 agar ṗ3 T
ṗ2 dan ṗ3 T
ṗfi . Tinjau ilustrasi
berikut
Misalkan Wfi = span (ṗfi }, kita dapat mendefinisikan ṗ2 = v̇2 — projVfi v̇2 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇2 , ṗfi ) ṗ .
2 2 2 fi
"ṗfi "
Langkah 3: kita akan mengkonstruksi ṗ3 agar ṗ3 T
ṗ2 dan ṗ3 T
ṗfi . Tinjau ilustrasi
berikut
Misalkan W2 = span (ṗfi , ṗ2 }, kita dapat mendefinisikan ṗ3 = v̇3 — projV2 v̇3 ,
sehingga diperoleh
ṗ3 =
Misalkan W2 = span (ṗfi , ṗ2 }, kita dapat mendefinisikan ṗ3 = v̇3 — projV2 v̇3 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇3 , ṗfi ) ṗ — (v̇3 , ṗ2 ) ṗ .
2
3 3 2 fi 2
"ṗfi " "ṗ2 "
Langkah 4:
Misalkan W2 = span (ṗfi , ṗ2 }, kita dapat mendefinisikan ṗ3 = v̇3 — projV2 v̇3 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇3 , ṗfi ) ṗ — (v̇3 , ṗ2 ) ṗ .
2
3 3 2 fi 2
"ṗfi " "ṗ2 "
Langkah 4: kita akan mengkonstruksi ṗ4 agar ṗ4 Tṗj untuk setiap fi ≤ j ≤ 3.
Misalkan W3 = span (ṗfi , ṗ2 , ṗ3 }, kita dapat mendefinisikan ṗ4 =
Misalkan W2 = span (ṗfi , ṗ2 }, kita dapat mendefinisikan ṗ3 = v̇3 — projV2 v̇3 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇3 , ṗfi ) ṗ — (v̇3 , ṗ2 ) ṗ .
2
3 3 2 fi 2
"ṗfi " "ṗ2 "
Langkah 4: kita akan mengkonstruksi ṗ4 agar ṗ4 Tṗj untuk setiap fi ≤ j ≤ 3.
Misalkan W3 = span (ṗfi , ṗ2 , ṗ3 }, kita dapat mendefinisikan ṗ4 = v̇4 — projV3 v̇4 ,
sehingga diperoleh
ṗ4 =
Misalkan W2 = span (ṗfi , ṗ2 }, kita dapat mendefinisikan ṗ3 = v̇3 — projV2 v̇3 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇3 , ṗfi ) ṗ — (v̇3 , ṗ2 ) ṗ .
2
3 3 2 fi 2
"ṗfi " "ṗ2 "
Langkah 4: kita akan mengkonstruksi ṗ4 agar ṗ4 Tṗj untuk setiap fi ≤ j ≤ 3.
Misalkan W3 = span (ṗfi , ṗ2 , ṗ3 }, kita dapat mendefinisikan ṗ4 = v̇4 — projV3 v̇4 ,
sehingga diperoleh
.
Langkah ke−s:
Misalkan W2 = span (ṗfi , ṗ2 }, kita dapat mendefinisikan ṗ3 = v̇3 — projV2 v̇3 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇3 , ṗfi ) ṗ — (v̇3 , ṗ2 ) ṗ .
2
3 3 2 fi 2
"ṗfi " "ṗ2 "
Langkah 4: kita akan mengkonstruksi ṗ4 agar ṗ4 Tṗj untuk setiap fi ≤ j ≤ 3.
Misalkan W3 = span (ṗfi , ṗ2 , ṗ3 }, kita dapat mendefinisikan ṗ4 = v̇4 — projV3 v̇4 ,
sehingga diperoleh
.
Langkah ke−s: kita dapat mengkonstruksi ṗs agar ṗs Tṗj untuk setiap
fi ≤ j ≤ s — fi. Misalkan Ws—fi = span (ṗfi , ṗ2 , . . . ṗs—fi }, kita dapat mendefinisikan
ṗs =
Misalkan W2 = span (ṗfi , ṗ2 }, kita dapat mendefinisikan ṗ3 = v̇3 — projV2 v̇3 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇3 , ṗfi ) ṗ — (v̇3 , ṗ2 ) ṗ .
2
3 3 2 fi 2
"ṗfi " "ṗ2 "
Langkah 4: kita akan mengkonstruksi ṗ4 agar ṗ4 Tṗj untuk setiap fi ≤ j ≤ 3.
Misalkan W3 = span (ṗfi , ṗ2 , ṗ3 }, kita dapat mendefinisikan ṗ4 = v̇4 — projV3 v̇4 ,
sehingga diperoleh
.
Langkah ke−s: kita dapat mengkonstruksi ṗs agar ṗs Tṗj untuk setiap
fi ≤ j ≤ s — fi. Misalkan Ws—fi = span (ṗfi , ṗ2 , . . . ṗs—fi }, kita dapat mendefinisikan
ṗs = v̇s — projVs—fi v̇s , sehingga diperoleh
ṗs =
Misalkan W2 = span (ṗfi , ṗ2 }, kita dapat mendefinisikan ṗ3 = v̇3 — projV2 v̇3 ,
sehingga diperoleh
ṗ = v̇ — (v̇3 , ṗfi ) ṗ — (v̇3 , ṗ2 ) ṗ .
2
3 3 2 fi 2
"ṗfi " "ṗ2 "
Langkah 4: kita akan mengkonstruksi ṗ4 agar ṗ4 Tṗj untuk setiap fi ≤ j ≤ 3.
Misalkan W3 = span (ṗfi , ṗ2 , ṗ3 }, kita dapat mendefinisikan ṗ4 = v̇4 — projV3 v̇4 ,
sehingga diperoleh
.
Langkah ke−s: kita dapat mengkonstruksi ṗs agar ṗs Tṗj untuk setiap
fi ≤ j ≤ s — fi. Misalkan Ws—fi = span (ṗfi , ṗ2 , . . . ṗs—fi }, kita dapat mendefinisikan
ṗs = v̇s — projVs—fi v̇s , sehingga diperoleh
(v̇s , ṗs—fi )
ṗ = v̇ — (v̇s , ṗfi ) ṗ — (v̇s , ṗ2 ) ṗ — · · · — ṗ .
2 2 2
s s fi 2 s—fi
MZI (FIF Tel-U)
"ṗfi " Proses Gram-Schmidt
"ṗ2 "dan Dekomposisi ØÆ "ṗs—fi " November 2015 34 / 52
MZI (FIF Tel-U) Proses Gram-Schmidt dan Dekomposisi ØÆ November 2015 34 / 52
Proses Gram-Schmidt
..
Langkah ke−n:
..
Langkah ke−n: kita dapat mengkonstruksi ṗn agar ṗn Tṗj untuk setiap
fi ≤ j ≤ n — fi. Misalkan Wn—fi = span (ṗfi , ṗ2 , . . . , ṗn—fi }, kita dapat
mendefinisikan ṗn =
.
Langkah ke−n: kita dapat mengkonstruksi ṗn agar ṗn Tṗj untuk setiap
fi ≤ j ≤ n — fi. Misalkan Wn—fi = span (ṗfi , ṗ2 , . . . , ṗn—fi }, kita dapat
mendefinisikan ṗn = v̇n — projVı—fi v̇n , sehingga diperoleh
ṗn =
.
Langkah ke−n: kita dapat mengkonstruksi ṗn agar ṗn Tṗj untuk setiap
fi ≤ j ≤ n — fi. Misalkan Wn—fi = span (ṗfi , ṗ2 , . . . , ṗn—fi }, kita dapat
mendefinisikan ṗn = v̇n — projVı—fi v̇n , sehingga diperoleh
Latihan
Diberikan basis B = (u̇fi , u̇2 , u̇3 } bagi R 3 dengan u̇fi = (fi, fi, fi), u̇2 = (0, fi, fi),
dan u̇3 = (0, 0, fi). Terapkan proses Gram-Schmidt pada B untuk memperoleh
suatu basis Bt yang ortogonal dan basis Btt yang ortonormal dengan HKD Euclid
standar.
Solusi: dengan proses Gram-Schmidt
Latihan
Diberikan basis B = (u̇fi , u̇2 , u̇3 } bagi R 3 dengan u̇fi = (fi, fi, fi), u̇2 = (0, fi, fi),
dan u̇3 = (0, 0, fi). Terapkan proses Gram-Schmidt pada B untuk memperoleh
suatu basis Bt yang ortogonal dan basis Btt yang ortonormal dengan HKD Euclid
standar.
Solusi: dengan proses Gram-Schmidt
Langkah 1: ṗfi = u̇fi = (fi, fi, fi).
Latihan
Diberikan basis B = (u̇fi , u̇2 , u̇3 } bagi R 3 dengan u̇fi = (fi, fi, fi), u̇2 = (0, fi, fi),
dan u̇3 = (0, 0, fi). Terapkan proses Gram-Schmidt pada B untuk memperoleh
suatu basis Bt yang ortogonal dan basis Btt yang ortonormal dengan HKD Euclid
standar.
Solusi: dengan proses Gram-Schmidt
Langkah 1: ṗfi = u̇fi = (fi, fi, fi).
Langkah 2: Wfi = span (ṗfi },
ṗ2 =
Latihan
Diberikan basis B = (u̇fi , u̇2 , u̇3 } bagi R 3 dengan u̇fi = (fi, fi, fi), u̇2 = (0, fi, fi),
dan u̇3 = (0, 0, fi). Terapkan proses Gram-Schmidt pada B untuk memperoleh
suatu basis Bt yang ortogonal dan basis Btt yang ortonormal dengan HKD Euclid
standar.
Solusi: dengan proses Gram-Schmidt
Langkah 1: ṗfi = u̇fi = (fi, fi, fi).
Langkah 2: Wfi = span (ṗfi },
Latihan
Diberikan basis B = (u̇fi , u̇2 , u̇3 } bagi R 3 dengan u̇fi = (fi, fi, fi), u̇2 = (0, fi, fi),
dan u̇3 = (0, 0, fi). Terapkan proses Gram-Schmidt pada B untuk memperoleh
suatu basis Bt yang ortogonal dan basis Btt yang ortonormal dengan HKD Euclid
standar.
Solusi: dengan proses Gram-Schmidt
Langkah 1: ṗfi = u̇fi = (fi, fi, fi).
Langkah 2: Wfi = span (ṗfi },
Latihan
Diberikan basis B = (u̇fi , u̇2 , u̇3 } bagi R 3 dengan u̇fi = (fi, fi, fi), u̇2 = (0, fi, fi),
dan u̇3 = (0, 0, fi). Terapkan proses Gram-Schmidt pada B untuk memperoleh
suatu basis Bt yang ortogonal dan basis Btt yang ortonormal dengan HKD Euclid
standar.
Solusi: dengan proses Gram-Schmidt
Langkah 1: ṗfi = u̇fi = (fi, fi, fi).
Langkah 2: Wfi = span (ṗfi },
ṗ3 =
Jadi d.iperoleh bΣasis ortogon.al B t = (Σṗfi , ṗ2 , ṗ3 } dengan ṗfi = (fi, fi, fi),
ṗ2 = —23,fi,3fi 3 , dan ṗ3 = 0, —2fi , 2fi .
Jadi d.iperoleh bΣasis ortogon.al B t = (Σṗfi , ṗ2 , ṗ3 } dengan ṗfi = (fi, fi, fi),
ṗ2 = —2,fi,fi , dan ṗ3 = 0, — fi , fi .
, . Σ ,
Selanjutnya
3 3tinjau
3 bahwa "ṗfi " = 2"(fi,
2 fi, fi)" = 3, "ṗ2 " = — 2 , fi , fi = 6
,
. Σ , 3 3 3 3
dan "ṗ3 " = 0, — fi , fi = 2.
2 2 2
Jadi d.iperoleh bΣasis ortogon.al B t = (Σṗfi , ṗ2 , ṗ3 } dengan ṗfi = (fi, fi, fi),
ṗ2 = —2,fi,fi , dan ṗ3 = 0, — fi , fi .
, . Σ ,
Selanjutnya
3 3tinjau
3 bahwa "ṗfi " = 2"(fi,
2 fi, fi)" = 3, "ṗ2 " = — 2 , fi , fi = 6
,
. Σ , 3 3 3 3
2 fi fi fi fi
dengan q̇fi = fi fi fi
, q̇2 = , dan q̇3 = .
dan "ṗ3 " = 0, — fi , fi = 2 . Jadi diperoleh basis ortonormal B tt = (q̇ , q̇ , q̇ }
fi 2 3
Bahasan
4 Proses Gram-Schmidt
5 Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
Pada kuliah ini kita akan mengkaji suatu bentuk faktorisasi untukmatriks yang
vektor-vektor kolomnya bebas linier.
Dekomposisi (Faktoriasi) ØÆ
Permasalahan
Misalkan A adalah sebuah matriks berukuran m × n yang vektor-vektor kolomnya
bebas linier dan Ø adalah matriks yang ukurannya sama dengan A dan
vektor-vektor kolomnya adalahvektor ortonormal yang diperoleh dari penerapan
proses Gram-Schmidt terhadap vektor-vektor kolom pada A.Apakah terdapat
keterkaitansecara aljabarantara matriks A dan Ø?
Contoh
Σ fi 0 Σ
Misalkan A = dan Ø adalah matriks £ £ yang vektor-vektor kolomnya
fi fi ×
adalah vektor ortonormal yang diperoleh dengan menerapkan proses Σ
Σ , ,
2 2
— ,2
Gram-Schmidt pada vektor-vektor kolom dari A, yaitu Ø = ,2
2 2
.
2 2
Apakah terdapat keterkaitan antara A dan Ø?
Tinjau bahwa vektor-vektor kolom dari Ø adalah basis ortonormal untuk R2,
akibatnya kita mempunyai
Σ Σ
fi
=
fi
Tinjau bahwa vektor-vektor kolom dari Ø adalah basis ortonormal untuk R2,
akibatnya kita mempunyai
Σ Σ .Σ Σ Σ , ΣΣ Σ ,2 Σ .Σ Σ Σ ,2 ΣΣ Σ ,2 Σ
2 fi
fi fi — 2 — 2
= · ,2 ,
2 ‡ · , ,
fi fi 22 2 fi 2 2
2 2 2
Tinjau bahwa vektor-vektor kolom dari Ø adalah basis ortonormal untuk R2,
akibatnya kita mempunyai
.Σ Σ .Σ Σ
fi Σ , ΣΣ Σ ,2 Σ fi Σ
,
2 ΣΣ Σ
,
2 Σ
Σ Σ · 22
— —
fi
=
, ,2 ‡ · ,2 ,2
fi fi 2 2 fi 2 2
2 2 2 2
Σ ,2 Σ Σ , Σ
, — ,22
= £ ,2
2
‡ 0 2
2 2
Σ Σ
0
=
fi
Tinjau bahwa vektor-vektor kolom dari Ø adalah basis ortonormal untuk R2,
akibatnya kita mempunyai
.Σ Σ .Σ Σ
fi Σ , ΣΣ Σ ,2 Σ fi Σ
,
2 ΣΣ Σ
,
2 Σ
Σ Σ · 22
— —
fi
=
, ,2 ‡ · ,2 ,2
fi fi 2 2 fi 2 2
2 2 2 2
Σ ,2 Σ Σ , Σ
, — ,22
= £ ,2
2
‡ 0 2
2 2
Σ Σ .Σ Σ Σ ,
ΣΣ Σ ,
2
Σ .Σ Σ Σ ,2 ΣΣ Σ ,2 Σ
· — ,22 — ,2
0 0 2 0
= · ,2 ,2 ‡
fi fi 2 2 fi 2
2
2 2 2 2
Tinjau bahwa vektor-vektor kolom dari Ø adalah basis ortonormal untuk R2,
akibatnya kita mempunyai
.Σ Σ .Σ Σ
fi Σ , ΣΣ Σ ,2 Σ fi Σ
,
2 ΣΣ Σ
,
2 Σ
Σ Σ · 22
— —
fi
=
, ,2 ‡ · ,2 ,2
fi fi 2 2 fi 2 2
2 2 2 2
Σ ,2 Σ Σ , Σ
, — ,22
= £ ,2
2
‡ 0 2
2 2
Σ Σ .Σ Σ Σ , ΣΣ Σ ,2 Σ .Σ Σ Σ ,2 ΣΣ Σ ,2 Σ
· — ,22 — ,2
0 0 2 0
= · ,22 ,2 ‡
fi fi 2 fi 2
2 2 2
, Σ , Σ 2
Σ Σ
£ 2
= ,2 , —,
£ 2
‡ ,2
£ 2 £ 2
2 2
Σ Σ Σ Σ Σ , Σ Σ , Σ
2 2
fi 0 ,2 ,2
Misalkan v̇fi = , v̇2 = , ṗfi = , ṗ2 = , kita memiliki
fi fi 2 2
2 2
[v̇fi ] =
Σ Σ Σ Σ Σ , Σ Σ , Σ
2 2
fi 0 ,2 ,2
Misalkan v̇fi = , v̇2 = , ṗfi = , ṗ2 = , kita memiliki
fi fi 2 2
2 2
Σ , Σ
Σ Σ £
[v̇fi ] = ṗfi ṗ2
0
[v̇2 ] =
Σ Σ Σ Σ Σ , Σ Σ , Σ
2 2
fi 0 ,2 ,2
Misalkan v̇fi = , v̇2 = , ṗfi = , ṗ2 = , kita memiliki
fi fi 2 2
2 2
Σ Σ , Σ
[v̇ ] = ṗ Σ £
ṗ
fi fi 2
0
Σ , Σ
Σ
ṗ2 Σ — ,2
2
[v̇2 ] = ṗfi , sehingga
2
2
Σ Σ
v̇fi v̇2 =
Σ Σ Σ Σ Σ , Σ Σ , Σ
2 2
fi 0 ,2 ,2
Misalkan v̇fi = , v̇2 = , ṗfi = , ṗ2 = , kita memiliki
fi fi 2 2
2 2
Σ Σ , Σ
[v̇ ] = ṗ Σ £
ṗ
fi fi 2
0
Σ , Σ
Σ
ṗ2 Σ — ,2
2
[v̇2 ] = ṗfi , sehingga
2
2
Σ Σ
Σ Σ Σ Σ , ,
v̇fi v̇2 = ṗfi £ 2
ṗ2 ,2
0
2
2
Σ Σ
fi 0
=
fi fi
Σ Σ Σ Σ Σ , Σ Σ , Σ
2 2
fi 0 ,2 ,2
Misalkan v̇fi = , v̇2 = , ṗfi = , ṗ2 = , kita memiliki
fi fi 2 2
2 2
Σ Σ , Σ
[v̇ ] = ṗ Σ £
ṗ
fi fi 2
0
Σ , Σ
Σ
ṗ2 Σ — ,2
2
[v̇2 ] = ṗfi , sehingga
2
2
Σ Σ
Σ Σ Σ Σ , ,
v̇fi v̇2 = ṗfi £ 2
ṗ2 ,2
0
Σ
2
2
ΣΣ , Σ
Σ Σ , ,
,
2
fi 0 2 — ,22 £ ,2
= ,2
0
fi fi 2 2 2
2 2 2
MZI (FIF Tel-U) Proses Gram-Schmidt dan Dekomposisi ØÆ November 2015 43 / 52
Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
Perhatikan bahwa
Σ Σ
fi 0
=
fi fi
Perhatikan bahwa
, Σ Σ Σ ,2 Σ Σ Σ Σ ,2 Σ ,
fi 0
2 2 .
2 2 2 2
Σ Σ Σ ,2 , Σ · ,2 · ,2
fi 0 — ,2 . fi 2
fi 2
,
2 2 ,2 ,2
· 2 · 2
= ·. Σ Σ 2
ΣΣ Σ 2
Σ
fi fi 2 2 , Σ ,
.
, fi — 2 0 — 2
,
Σ fi
fi
fi fi
Perhatikan bahwa
, Σ Σ Σ ,2 Σ Σ Σ Σ ,2 Σ ,
fi 0
2 2
2 2 2 2
Σ Σ Σ ,2 , Σ · ,2 · ,2
fi 0 — ,2 . fi 2
fi 2
,
2 2 ,2 ,2
· 2 · 2
= Σ 2
ΣΣ 2
fi fi 2 2
·. Σ , Σ ΣΣ ,Σ Σ,
.
, fi — 2 0 — 2
,
.
Σ fi
fi
, Σ Σ , Σ Σ Σ ,
fi 2 2
Σ ,2 , Σ ,2 0 · ,2
— ,2 ·. 2 fi 2 .
= , fi 2 2
2 2 · 2
0 · ,2
2 2 2 2
MZI (FIF Tel-U) Proses Gram-Schmidt dan Dekomposisi ØÆ November 2015 44 / 52
Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
.
, Σ Σ Σ , Σ
.
2
0 — ,
fi
fi
Teorema
Misalkan Σ Σ
A= cfi c2 ··· cn
adalah sebuah matriks berukuran m× n yang vektor-vektor kolomnya bebas linier
dan Σ Σ
Ø = qfi q2 · · · qn
adalah matriks yang ukurannya sama dengan A dan vektor-vektor kolomnya
adalahvektor ortonormal yang diperoleh dari penerapan proses Gram-Schmidt
terhadap vektor-vektor kolom pada A.
Maka
A = ØÆ,
dengan Æ adalah matriks persegi segitiga atas berukuran n × n yang invertibel
dan berbentuk
cfi · qfi c2 · qfi · · cn· q fi
. 0 c2 · q2 ·· · cn · q2 .
. .. ·. .
, . . .. . ,
0 ·· 0 cn · q n
·
Bukti
Tinjau bahwa (qfi, q2, . . . , qn} adalah basis ortonormal untuk col (A), sehingga
kita memiliki
, αfifi ,
Σ αfi2
cfi = qfi q2 ·· · qn Σ αfin
. .
, . ,
, ,
Σ α2fi
c2 = qfi q2 ·· · qn Σ α22
. α2n
, . ,
.
. , ,
Σ αnfi
Σ αn2
cn = qfi q2 ·· · qn . . .,
,
αnn
MZI (FIF Tel-U) Proses Gram-Schmidt dan Dekomposisi ØÆ November 2015 49 / 52
Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
sehingga didapat
Σ Σ
cfi c2 · · · cn =
sehingga didapat
Σ Σ Σ Σ
cfi c2 · · · cn = qfi q2 ··· qn (4)
, ,
cfi · qfi c2 · qfi · · · cn · qfi
. cfi · q2 c2 · q2 · · · cn · q 2 .
.
MZI (FIF Tel-U) , dan Dekomposisi ØÆ
Proses Gram-Schmidt ,2015
November 49 / 52
Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
. .
cfi · qn c2 · q n · · · cn · q n
..
. .
cfi · qn c2 · q n · · · cn · q n
Latihan
Tentukan dekomposisi ØÆ dari matriks A bila
fi 0 0
A = , fi fi 0 , .
fi fi fi
Solusi:
Latihan
Tentukan dekomposisi ØÆ dari matriks A bila
fi 0 0
A= , fi fi 0 , .
fi fi fi
, , , ,
fi 0
Solusi: Vektor-vektor kolom dari A adalah cfi = , fi ,, c2 = , fi ,, dan
, , fi fi
0
c3 = , 0 ,. Dengan hasil proses Gram-Schmidt yang telah diperoleh pada
fi
latihan sebelumnya, diperoleh
qfi =
Latihan
Tentukan dekomposisi ØÆ dari matriks A bila
fi 0 0
A= , fi fi 0 , .
fi fi fi
, , , ,
fi 0
Solusi: Vektor-vektor kolom dari A adalah cfi = , fi ,, c2 = , fi ,, dan
, , fi fi
0
c3 = , 0 ,. Dengan hasil proses Gram-Schmidt yang telah diperoleh pada
fi
latihan sebelumnya, diperoleh
, fi ,
,
3
. ,fi
.
q fi = , 3 , , q2 =
f i
,
3
Latihan
Tentukan dekomposisi ØÆ dari matriks A bila
fi 0 0
A= , fi fi 0 , .
fi fi fi
,, , ,
fi 0
Solusi: Vektor-vektor kolom dari A adalah cfi = , fi ,, c2 = , fi ,, dan
, , fi fi
0
c3 = , 0 ,. Dengan hasil proses Gram-Schmidt yang telah diperoleh pada
fi
latihan sebelumnya, diperoleh
, fi , , ,
, — ,2
3 6
. . . .
qfi = , , , , q2 = , , , , dan q3 =
fi fi
3 6
f i f i
, ,
3 6
MZI (FIF Tel-U) Proses Gram-Schmidt dan Dekomposisi ØÆ November 2015 51 / 52
Dekomposisi (Faktorisasi) ØÆ
Latihan
Tentukan dekomposisi ØÆ dari matriks A bila
fi 0 0
A= , fi fi 0 , .
fi fi fi
,, , ,
fi 0
Solusi: Vektor-vektor kolom dari A adalah cfi = , fi ,, c2 = , fi ,, dan
, , fi fi
0
c3 = , 0 ,. Dengan hasil proses Gram-Schmidt yang telah diperoleh pada
fi
latihan sebelumnya, diperoleh
, fi , , , , ,
, — ,2 0
3 6
. fi . . .
,fi , , dan q3 = , — ,
fi
,.
qfi = , ,3 , , q2 = , 6 2
, , ,
fi fi fi
3 6 2
Selanjutnya
Σ dengan
Σ teorema dekomposisi ØÆ, matriks Ø adalah
qfi q2 q3 dan matriks Æ adalah
Æ=
Selanjutnya
Σ dengan
Σ teorema dekomposisi ØÆ, matriks Ø adalah
qfi q2 q3 dan matriks Æ adalah
, c ·q ,
fi fi c2 · qfi c3 · qfi
Æ= , 0 c2 · q 2 c3 · q 2 , =
0 0 c3 · q3
Selanjutnya
Σ dengan
Σ teorema dekomposisi ØÆ, matriks Ø adalah
qfi q2 q3 dan matriks Æ adalah
,
, , ,
cfi · qfi c2 · qfi c
,
3 · qfi 3 3 3
, 3 ,2 ,fi
,
. fi .
c3 · q2 , = , 0
2
Æ =, 0 c2 · q2 6 f 2i ,
0 0 c3 · q3 0 0 ,
2
Perhatikan bahwa
Selanjutnya
Σ dengan
Σ teorema dekomposisi ØÆ, matriks Ø adalah
qfi q2 q3 dan matriks Æ adalah
,
, , ,
cfi · qfi c2 · qfi c
,
3 · qfi 3 3 3
, 3 ,2 ,fi
,
. fi .
c3 · q2 , = , 0
2
Æ =, 0 c2 · q2 6 f 2i ,
0 0 c3 · q3 0 0 ,
2
Perhatikan bahwa
A = ØÆ ,,
, , , — ,26 0 , , ,
fi 0 0 ,fi3 3 3 3
. , , —, , ,
, 3 3 2 ,fi
, fi fi 0 , = fi fi fi .. 0 2 fi .
f i f 6i f 2i
,, 6 f 2i ,
fi fi fi , , , 0 0 ,
3 6 2 2