(Moore, 2003).
Bagian pembilang merupakan produk dari kedua zat kimia yang berada di sisi
kanan persamaan dengan masing-masing zat kimia dipangkatkan dengan koefisien
reaksinya dalam persamaan reaksi berimbang. Penyebutnya juga sama, tetapi
digunakan zat kimia yang berada di sebelah kiri persamaan reaksi (Moore, 2003).
Contoh:
Terdapat reaksi seperti berikut:
N2O4 (g) 2 NO2 (g)
Maka, konstanta kesetimbangan kimia dapat ditulis sebagai berikut:
[NO2 ]2
Kc = [N
2 O4 ]
Nilai konstanta kesetimbangan kimia (Kc) memberikan petunjuk tentang jumlah relatif
dari produk dan reaktan. Nilai Kc juga memberikan petunjuk apakah kesetimbangan
cenderung ke arah reaktan atau produk. Apabila nilai Kc jauh melebihi satu (Kc >> 1),
kesetimbangan akan cenderung ke kanan (produk), sehingga jumlah produk lebih besar
dibandingkan reaktan. Sebaliknya, apabila nilai Kc jauh di bawah satu (Kc << 1),
kesetimbangan akan cenderung ke kiri (reaktan), sehingga jumlah reaktan lebih besar
dibandingkan reaktan (Moore, 2003).
Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas dapat dinyatakan dalam bentuk
tekanan parsial masing-masing gas. Dengan demikian, satuan konsentrasi yang diganti
dengan tekanan parsial gas akan mengubah persamaan Kc menjadi Kp sebagai berikut :
(P NO2 2 )
Kp = (P N
2 O4 )
P NO2 dan P N2O4 merupakan tekanan parsial dari masing-masing gas pada
kondisi setimbang. Nilai Kp menunjukkan konstanta kesetimbangan yang dinyatakan
dalam satuan tekanan (atm). Kp sendiri hanya dimiliki oleh sistem kesetimbangan yang
melibatkan fasa gas saja (Moore, 2003).
Secara umum, nilai Kc dan nilai Kp tidak sama karena besarnya konsentrasi
reaktan dan produk tidak sama dengan tekanan parsial masing-masing gas pada kondisi
setimbang. Hal ini terdapat hubungan antara Kc dan Kp yang dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut:
Kp = Kc (RT)n
Keterangan:
Kp = konstanta kesetimbangan tekanan parsial gas
Kc = konstanta kesetimbangan konsentrasi gas
R = konstanta universal gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K)
T = temperatur reaksi (K)
∆n = Σ koefisien gas produk – Σ koefisien gas reaktan
(Moore, 2003).
Selain kesetimbangan homogen pada fase gas, terdapat juga kesetimbangan
homogen fase larutan. Salah satu contohnya ada kesetimbangan ionisasi asam asetat
dalam air. Reaksi yang terjadi adalah CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq), maka
[CH3 COO− ][H+ ]
Kc = [CH3 COOH]
(Moore, 2003).
D. Contoh Soal:
1. Gas NOBr terurai menurut kesetimbangan berikut:
2NOBr(g) ⇌ 2NO(g) + Br2(g)
Suatu wadah tertutup bervolume tetap diisi dengan gas NOBr sampai tekanannya
mencapai 120 torr. Jika setelah kesetimbangan tercapai, 70% gas NOBr
terurai. Tetapan kesetimbangan (Kp) reaksi di atas adalah ....
(A) 241,90
(B) 241,9
(C) 241,92
(D) 241,93
(E) 241,94
Solusi:
Mula-mula = 120 torr
Saat setimbang terurai 70% × 120 torr = 84 torr
Saat setimbang terisisa (120 – 84) torr = 36 torr
Reaksi 2NOBr(g) ⇌ 2NO(g) + Br2(g)
Awal 120 torr - -
Bereaksi -(70% x 120 torr) 2/2 x (+84 torr) ½ x (+84 torr)
-84 torr +84 torr +42 torr
Setimbang 35 torr 84 torr 42 torr
(P NO2 ) (P Br2 )
Kp = (P NOBr2 )
842 .42
Kp = 352
Kp = 241,92
2. Gas N2O5 terurai menurut kesetimbangan berikut.
2N2O5(g) ⇌ 4NO2(g) + O2(g)
Dalam wadah 1 L dimasukkan 0,25 mol gas N2O5, saat kesetimbangan tercapai
terdapat 0,1 mol NO2. Tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi tersebut adalah ..
(A) 6,67 × 10–6
(B) 4,25 × 10–5
(C) 6,25 × 10–5
(D) 1,11 × 10–4
(E) 6,25 × 10–3
Solusi:
Reaksi 2N2O5(g) ⇌ 4NO2(g) + O2(g)
Awal 0,25 mol - -
Bereaksi 0,05 mol 0,10 mol 0,025 mol
Setimbang 0,20 mol 0,10 mol 0,025 mol
[NO2 ]4 [O2 ]
Kc = [N2 O5 ]2
[0,1]4 . 0,025
Kc = [0,2]2
0,0001 . 0,025
Kc = 0,04
E. Daftar Pustaka :
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, 3thed.Jakarta: Erlangga.
Moore, J.T. 2003. Kimia For Dummies. Jakarta: Pakar Raya
Robinson, D.A., & Woollard, J. 1982. Chemistry for Collages and Schools. London:
Styleset Limited, Salisbury, Wilts.