Irigasi Alur
Irigasi Alur
Irigasi alur
Prinsip: mengalirkan air melalui alur-alur diantara barisan tanaman budidaya
Kelebihan: mudah diterapkan, murah
Kekurangan: banyak kehilangan air, mudah terjadi erosi, tidak dapat digunakan pada
kemiringan >20%
Irigasi alur cocok untuk banyak tanaman, terutama tanaman baris. Tanaman
yang akan rusak jika air menutupi batang atau mahkotanya harus diairi oleh
alur.
Irigasi alur juga cocok untuk pertumbuhan tanaman pohon. Pada tahap awal
penanaman pohon, satu alur di samping barisan pohon mungkin cukup tetapi
karena pohon berkembang maka dua atau lebih alur dapat dibangun untuk
menyediakan air yang cukup. Terkadang sistem zig-zag khusus digunakan untuk
meningkatkan penyebaran air (Gambar 25).
Lereng datar atau landai yang seragam lebih disukai untuk irigasi alur. Ini
tidak boleh melebihi 0,5%. Biasanya lereng alur yang halus disediakan
hingga 0,05% untuk membantu drainase setelah irigasi atau curah hujan
berlebihan dengan intensitas tinggi.
Pada tanah bergelombang, alur harus mengikuti kontur tanah (lihat Gambar
26). Namun, ini bisa menjadi operasi yang sulit yang membutuhkan pengaturan
yang sangat hati-hati dari kontur sebelum memotong alur (lihat bagian 3.3
Konstruksi Alur).
Alur dapat digunakan pada sebagian besar jenis tanah. Namun, seperti halnya
dengan semua metode irigasi permukaan, pasir yang sangat kasar tidak
direkomendasikan karena kerugian perkolasi bisa tinggi. Tanah yang mudah
dikerak sangat cocok untuk irigasi alur karena air tidak mengalir di atas
punggung bukit, sehingga tanah tempat tanaman tumbuh rapuh.