3.2 Pembahasan
Percobaan dalam praktikum ini yaitu fermentasi sari buah salak dengan
menggunakan ragi Saccharomycess cereviceae. Percobaan diawali dengan
penyiapan inokulum sebagai media pembiakan ragi dan substrat sari air salak di
mana proses fermentasi dilakukan selama 36 jam. Setelah proses fermentasi
selesai, dilakukan analisa sampel untuk menghitung berat sel kering, kadar
glukosa awal (sampel diambil sebelum proses fermentasi) dan kadar glukosa
akhir, serta persentase kadar alkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi.
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa sari air salak
kurang berpotensi untuk dijadikan bioetanol. penurunan kadar glukosa substrat
sebanding dengan meningkatnya kadar alkohol yang didapat, sehingga kadar
glukosa akhir akan lebih kecil dibanding glukosa awal. Kadar alkohol yang
diperoleh dari fermentasi sari air salak sebesar 1 % (v/v) dengan berat sel kering
28 g/L.
4.2 Saran
Percobaan fermentasi sebaiknya dilakukan secara aseptis dan dijaga tetap
dalam kondisi yang optimal, hati-hati dalam penggunaan autoclave terutama pada
saat membuka setelah digunakan, dan hati-hati dalam penggunaan bahan kimia
antron.
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
a. Glukosa Awal
A (duplo) = 0,913 dan 0,939
0,913+0,939
A rata-rata = = 0,926
2
0,926+0,0263
x= = 1,397 g/L
0,6645
b. Glukosa Akhir
A (duplo) = 0,253 dan 0,295
0,478+0,432
A rata-rata = = 0,455
2
0,455+0,0263
x= = 0,7243 g/L
0,6645