Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Klasifikasi karbohidrat dibagi menjadi 4 kelas, yaitu monosakarida, derivate
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Pengklasifikasian tersebut berdasarkan jumlah
atom karbon. Gula yang mengandung gugus fungsional aldehid disebut aldosa dan jika
mengandung gugus fungsional keto disebut ketosa.
Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah dalam ilmu
kedokteran. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum diatur dengan ketat di dalam
tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Glukosa merupakan salah satu jenis karbohidrat penting dan termasuk dalam monosakarida
dan memiliki gugus aldehid. Karena gugus aldehid inilah glukosa memiliki kemampuan dalam
mereduksi suatu senyawa. Penentuan kadar glukosa dalam darah dapat dilakukan dengan berbagai
cara, pada praktikum kali ini digunakan metode spektofotometri.

1.2 Tujuan
Praktikan dapat menetapkan kadar glukosa darah dengan metode spektrofotometri.

1.3 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, 18 Maret 2019 pukul 16.00 WIB di Laboratorium
Ilmu Bahan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Glukosa merupakan karbohidrat yang terpenting dalam tubuh karena merupakan penyedia
energi yang akan digunakan oleh tubuh dalam beraktivitas sehari-hari. Semua karbohidrat dari
makanan dihirolisis menjadi monosakarida yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa di saluran cerna.
Monosakarida ini kemudian diserap di usus kemudian masuk ke dalam sistem sirkulasi untuk
ditransfer ke sel-sel tubuh yang memerlukannya atau diubah di hati menjadi molekul yang lain
(Lande dkk., 2015).
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen
yang diperlukan oleh sel – sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat – zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun
yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit (Mallo dkk., 2012).
Spektrofotometer UV-VIS atau spektrofotometer ultraviolet-sinar tampak memanfaatkan
sinar dengan panjang gelombang 180-380 nm untuk daerah UV dan 380-780 nm untuk daerah
visible atau sinar tampak. Spektrofotometer ini jenisnya terdiri Was berkas tunggal (single beam)
dan berkas rangkap (double beam). Perbedaan pada keduanya adalah pada spektrofotometer
double beam pengukuran dapat dilakukan secara bersamaan antara kuvet yang berisi larutan
contoh atau standar dan kuvet yang berisi blanko dalam satu ruang sehingga pembacaan serapan
zat tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan listrik karena blangko dan zat diukur pada saat yang
bersamaan. Secara umum sistem spektrofotometer terdiri atas sumber radiasi, monokromator, sel,
foto sel, detektor, dan tampilan (display) (Warono dan Syamsudin, 2013).
III. MATERI DAN CARA KERJA

3.1 Materi
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan

3.2 Cara Kerja

Ada di diktat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Ada di diktat

4.2 Pembahasan
Glukosa merupakan karbohidrat yang terpenting dalam tubuh karena merupakan penyedia
energi yang akan digunakan oleh tubuh dalam beraktivitas sehari-hari. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Azhar (2016) yang menyatakan glukosa dioksidasi menjadi karbondioksida dan air
yang merupakan sumber utama energy kita. Penetapan kadar glukosa dapat dilakukan dengan
berbagai cara, pada praktikum ini digunakan metode secara spektrofotometri. Kekhasan
penyerapan cahaya dan sinar ultraviolet oleh molekul diaplikasikan dalam penentuan kandungan
suatu larutan (Muttaqin dan Marsaini, 2012).
Glukosa mempunyai sifat dapat larut dalam air dan berasa manis (Wulandari dkk., 2015).
Praktikum penetapan kadar glukosa dalam darah ini menggunakan darah sapi dan darah ayam.
Jumlah kadar glukosa pada darah sapi yang normal adalah 40-60 mg/dl, sedangkan pada darah
ayam yang normal adalah 120-170 mg/dl. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Tahuk dkk.
(2017) yang menyatakan bahwa penggemukan Sapi Bali jantan fase finishing dengan hijauan
menghasilkan rata-rata kadar glukosa darah dalam kisaran normal sebesar 58,62 mg/dl.
Praktikum yang dilakukan oleh kelompok 8 menggunakan darah ayam. Darah disimpan di
dalam botol kaca yang mengandung antikoagulan agar darah tidak membeku. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Sutrisna dkk. (2017) bahwa antikoagulan adalah senyawa yang dapat
mencegah terjadinya penggumpalan darah.
Filtrat darah d ditambahkan Ba(OH)2 yang berfungsi untuk mengikat Fe di dalam darah.
ZnSO4 juga ditambahkan untuk mendenaturasi protein. Selanjutnya tabung reaksi disentrifuge,
menurut Nugroho (2013) sentrifugasi dapat digunakan untuk pemisahan padat – cair menyediakan
padatan berat dari cairan. Supernatan diambil dan ditambah Cu2+ alkali untuk mengikat O2 di
dalam darah menjadi CuO. Tabung dipanaskan untuk mempercepat reaksi, setelah didinginkan
ditambahkan pereaksi warna arseno molibdat. Hasil pengukuran serapan (Y) tabung reaksi
menggunakan spektrofotometer menunjukkan angka 0,362A.
Dapat dilihat dalam tabel kadar glukosa darah ayam kelompok 8 adalah sebesar 159 mg/dl,
didapat dari perhitungan dengan rumus Y=a+bX. Hasil perhitungan kelompok lain menunjukkan
kadar glukosa darah ayam kelompok 6 sebesar 177 mg/dl, kadar glukosa darah sapi kelompok 5
sebesar 67 mg/dl dan kadar glukosa darah sapi kelompok 7 sebesar 289 mg/dl. Kadar glukosa pada
darah ayam lebih tinggi dibandingkan darah sapi disebabkan proses pencernaannya yang berbeda,
proses pencernaan pada sapi lebih kompleks.

Cadangan:
Metode penelitian kuantitatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab
masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan program statistik (Wahidmurni,
2017). Berdasarkan hal tersebut penetapan kadar glukosa dalam darah termasuk analisis kuantitatif
karena terdapat perhitungan di dalamnya. Praktikum tersebut menggunakan tabel dan kurva dalam
penyajiannya.
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Jumlah kadar glukosa pada darah sapi yang normal adalah 40-60 mg/dl, sedangkan pada
darah ayam yang normal adalah 120-170 mg/dl
2.

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, M. 2016. Biomolekul Sel Karbohidrat, protein, dan Enzim. UNP Press. Padang.

Lande, N. P. G. A., Y. Mewo, dan M. Paruntu. 2015. PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA


SEBELUM DAN SESUDAH AKTIVITAS FISIK INTENSITAS BERAT.
Jurnal e-Biomedik (eBm). 3 (1) : 20 – 24.

Mallo, P. Y., S. R. U. A. Sompie, B. S. Narasiang, Bahrun. 2012. Rancang Bangun Alat Ukur
Kadar Hemoglobin dan Oksigen Dalam Darah dengan Sensor Oximeter Secara Non-
Invasive. JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER UNSRAT. 1 (1) : 7 – 12.

Muttaqin, A. dan T. Marsaini. 2012. PENENTUAN KADAR GULA DARAH PADA


PENDERITA DIABETES MELLITUS (DM) MELALUI UJI SPEKTROSKOPI
ASETON DALAM AIR LIUR. Jurnal Ilmu Fisika (JIF). 4 (1) : 8 – 13.

Nugroho, A. 2013. PROSES PEMISAHAN SARI BUAH MARKISA KUNING (Passiflora


flavicarva) DENGAN PENERAPAN METODE SENTRIFUGASI. Laporan Tugas Akhir.
Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sutrisna, N., B. Santosa, dan E. T. Wahyuni. PERBANDINGAN MORFOLOGI ERITROSIT


MENGGUNAKAN ANTIKOAGULAN EDTA DAN FILTRAT BAWANG PUTIH
(Allium sativum, L) SEBAGAI ANTIKOAGULAN ALTERNATIF. Manuscript. Fakultas
Ilmu Keperawatan dan Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.

Tahuk, P. K., A. A. Dethan, dan S. Sio. 2017. Profil Glukosa dan Urea Darah Sapi Bali Jantan
pada Penggemukan dengan Hijauan (Greenlot Fattening) di Peternakan Rakyat. Agripet.
17 (2) : 104 – 111.

Warono, D. dan Syamsudin. 2013. UNJUK KERJA SPEKTROFOTOMETER UNTUK


ANALISA ZAT AKTIF KETOPROFEN. KONVERSI. 2 (2) : 57 – 65.

Wulandari, E. T., A. Qurniawati, I. Fatoni, dan N. Y. Margono. 2015. KIMIA Kelas XII. PT Intan
Pariwara. Klaten.
Cadangan:
Wahidmurni. 2017. Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif. Disampaikan pada mata kuliah
Metodologi Penelitian, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Semester Ganjil 2017/2018. UIN Maulana Malik Ibrahim,
Malang.
Website yang berguna
1. http://machiato-affa.blogspot.com/2011/12/kadar-glukosa-dalam-darah.html
2. https://www.academia.edu/25851249/Laporan_Praktikum_Biokimia_Penentuan_Glukosa_da
lam_Darah

Anda mungkin juga menyukai