Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/323906035

IMPLEMENTASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) BERBASIS WEB PADA


DEPARTEMEN WEAVING I GUNA MENGATASI KETERLAMBATAN HASIL
PRODUKSI STUDI KASUS PADA PT ARGO PANTES Tbk

Article · March 2018

CITATIONS READS
0 1,369

1 author:

Ika Jaya
Universitas Budi Luhur
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Supply Chain Management View project

All content following this page was uploaded by Ika Jaya on 21 March 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


IMPLEMENTASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
BERBASIS WEB PADA DEPARTEMEN WEAVING I GUNA
MENGATASI KETERLAMBATAN HASIL PRODUKSI
STUDI KASUS PADA PT ARGO PANTES Tbk
Tri Ika Jaya Kusumawati1) Nur Apriyani2) Embun Fajar Wati3)
1,2)
Universitas Budi Luhur
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5866369
3)
AMIK BSI Tangerang
Komplek BSD Sektor XIV-C11 Jl Letnan Sutopo, Kab. Tangerang 15318
Telp. (021) 53157575, Fax. (021) 53157579
1)
tri.ikajaya@budiluhur.ac.id 2) nurapriyani.nurap@gmail.com 3) embun.efw@bsi.ac.id

ABSTRAK
Supply Chain Management merupakan salah satu konsep manajemen yang sangat dibutuhkan yang dapat
menunjang kegiatan manufaktur pada perusahaan. Setiap proses bisnis internal perusahaan dalam hal ini
proses produksi barang membutuhkan penanganan khusus. Proses pembuatan produk dari awal sampai
akhirnya menjadi produk yang dapat dijual, sangat membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama.
Proses demi proses yang dilalui kadangkala menghadapi kendala dan masalah. Sehingga proses tersebut
menjadi sorotan khusus bagi para pelaku bisnis untuk penanganannya. PT Argo Pantes Tbk merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil yang menyediakan produk berupa kapas, benang dan kain.
Konsep SCM dibutuhkan dalam membantu mengidentifikasi permasalahan yang ada pada PT Argo Pantes Tbk
dengan memaparkan masing-masing bagian dari setiap rantai proses manufaktur pada perusahan tersebut,
sampai ditemukannya bagian atau titik yang cukup penting dalam kegiatan manufaktur perusahaan tersebut,
yaitu proses produksi. Perencanaan produksi merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi perusahaan
manufaktur yang meliputi pemenuhan permintaan produksi. Selama ini proses pemenuhan permintaan bahan
baku produksi yang berupa benang, permintaan sparepart untuk mesin-mesin produksi pada perusahaan
tersebut masih dilakukan secara konvensional, sehingga sering terjadi keterlambatan hasil produksi. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan konsep manajemen produksi yang efektif dan efisien dalam rantai
suplai perusahaan. Pembuatan rancangan sistem berbasis web sangat diperlukan untuk keperluan integrasi
sistem dengan sistem lainnya. Dengan demikian penggunaan konsep Supply Chain Management (SCM) berbasis
web ini dapat menjawab semua permasalahan yang ada dalam rantai produksi pada perusahaan tersebut.

Kata Kunci : produksi, supply chain management, pemenuhan permintaan, rantai suplai

1. PENDAHULUAN bergerak di bidang tekstil. Industri yang


E-SCM (Electronic Supply Chain Management) memproduksi bahan baku kapas menjadi benang
muncul sebagai suatu alternatif baru dari lalu benang diolah menjadi kain. Kegiatan produksi
pengembangan konvensionalnya dalam yang tepat waktu sangat diperlukan. Namun saat ini
mengkoordiasikan aktivitas suplai antara supplier, proses pengadaan bahan baku yang lambat karena
proses internal sampai pada konsumen akhir. perhitungan bahan baku yang tidak sesuai
Dengan adanya e-SCM, segala fungsi serta proses kebutuhan, banyaknya mesin-mesin yang tidak
kerja menjadi lebih mudah dan dapat mengurangi berfungsi karena proses permintaan sparepart yang
waktu proses sehingga menjadi lebih cepat, efisien lambat, dan kurangnya komunikasi antar bagian.
dan efektif. E-SCM menggunakan jaringan aplikasi
yang mendukung semua proses operasional dari Dengan demikian diperlukan pendekatan Supply
pengadaan bahan baku, pengolahan menjadi barang Chain Management (SCM) berbasis web pada
jadi, pertukaran arus informasi maupun arus fisik Departemen Weaving I yang meliputi sub bagian
berupa barang maupun keuangan dengan persiapan, maintenance mesin pada PT Argo Pantes
memanfaatkan jaringan internet, intranet, ekstranet Tbk. Agar dapat melakukan proses produksi tepat
yang memungkinkan mengakses bagian internal pada waktunya serta membantu arus pertukaran
maupun eksternal perusahaan secara online dan infomasi.
realtime[5].
Ruang Lingkup Penelitian adalah :
PT Argo Pantes Tbk, yang berlokasi di kota Pada PT Argo Pantes Tbk terdapat ruang lingkup
Tangerang merupakan salah satu perindustrian yang yang luas sehingga untuk mendukung Supply Chain
Mangement (SCM) maka penulis membatasi ruang dari beberapa komponen yang saling
lingkup permasalahan sebagai berikut : berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang
a. Penelitian dilakukan terhadap proses bisnis sama.”
di Departemen Weaving I yang meliputi sub Sesuai kutipan dari Gary B. Shelly dkk[1] “proses
bagian persiapan dan maintenance mesin, data yang terorganisasi, bermakana serta berguna.
tidak membahas proses pada sub bagian ”Agar menjadi informasi yang bermanfaat bagi
Pertenunan Weaving I, Finishing Weaving I, pemakainya, sebuah data harus dapat memenuhi
Gudang Benang, Spinning 3, Logistik, kualitas informasi yang mencakup tiga hal yaitu :
Gudang Grey Dan Gudang Suku Cadang akurat, tepat waktu dan relevan.
pada PT Argo Pantes Tbk. Dan hanya Pengertian sistem informasi menurut Gary B.
membahas proses yang berkaitan dengan Shelly dkk[1] adalah sebagai berikut : “Sekumpulan
pemenuhan perhitungan bahan baku, atau seperangkat hardware, software, data, orang
pemenuhan permintaan bahan baku, retur dan prosedur yang saling bekerja sama untuk
benang, pemenuhan permintaan sparepart menghasilkan suatu informasi."
mesin dan pemenuhan perbaikan sparepart 2.4 Konsep Dasar Analisa dan Perancangan
mesin. Menurut Jogiyanto [6] “analisa sistem adalah
b. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke
metodologi pengembangan sistem informasi dalam bagian komponennya yang bertujuan
yang difokuskan pada analisa dan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
perancangan sistem Supply Chain permasalahan, kesempatan, hambatan yang
Management (SCM) berbasis web sampai terjadi dan menentukan kebutuhan sehingga
pada tahap prototype, tidak sampai dapat diusulkan perbaikannya”.
membahas implementasi sistem dan
evaluasi.
c. Penelitian tidak meliputi proses absensi 3. METODOLOGI PENELITIAN
karyawan, penjadwalan produksi, finishing 3.1 Tahapan Penelitian
kain, tenun kain, pendistribusian permintaan Adapun alur tahapan penelitian yang dilakukan
sparepart dan penjualan produk. adalah sebagai berikut :

2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Supply Chain Management
Menurut Punjawan[2] definisi dari supply chain
adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang
bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan
suatu produk ke tangan pemakai akhir secara Gambar 1: Alur Tahapan Penelitian
bersama-sama. Perusahaan-perusahaan tersebut
biasanya pemasok, pabrik, distributor, toko atau 3.2 Analisa Proses Bisnis
ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung Analisa proses bisnis dilakukan untuk mengetahui
seperti perusahaan jasa logistik. alur kegiatan pada PT Argo Pantes Tbk. Hasil
analisa proses bisnis kemudian dituangkan dalam
2.2 Pengertian Electronic Supply Chain bentuk rich picture menggunakan software Edraw.
Management
Menurut Turban, et al.(2004 : 302) mengungkapkan 3.3 Analisa Data
: “e-supply chain management adalah kolaborasi Setelah mengetahui proses bisnis, maka akan
penggunaan teknologi untuk meningkatkan proses diketahui masalah yang terjadi. Selanjutnya akan
business-to-business, kecepatan, performa, dibuat menggunakan fishbone diagram dapat dibuat
pengawasan realtime dan kepuasan pelanggan. Hal menggunakan software Microsoft Visio 2007.
ini meliputi penggunaan teknologi informasi
untukmeningkatkan kinerja aktifitas supply chain 3.4 Perancangan Sistem Usulan
sekaligus manajemen supply chain (misalnya Dalam merancang sistem usulan, untuk pemodelan
perencanaan, koordinasi dan kontrol). E-SCM sistem digambarkan dengan menggunakan use case
bukan hanya sekedarmengenai perubahan diagram dan activity diagram. Sedangkan
teknologi, tetapi meliputi perubahan kebijakan pemodelan data, menggunakan Entity Relationship
manajemen, budaya organisasi, matriks kinerja, Diagram (ERD). Untuk gambar pemodelan sistem,
proses bisnis, dan struktur organisasi disepanjang dibuat menggunakan Rational Rose 2003.
supply chain”. Sedangkan gambar pemodelan data seperti ERD
dibuat dengan menggunakan Microsoft Visio 2007.
2.3 Pengertian Sistem, Informasi dan Sistem .
Informasi 4. PEMBAHASAN
Sistem mempunyai makna yaitu, sesuai kutipan Proses ini dimulai oleh Bag. PPC (Product Planning
Gary B. Shelly dkk [1] mengungkapkan ”Kumpulan Control), setiap bulannya akan memberikan
rencana tenun ke Ka.Departemen Weaving I.
Selanjutnya Bag. PPC akan memberikan Delivery
Order (DO) ke Gudang Benang agar
mempersiapkan kebutuhan benang untuk produksi People Bahan Baku

Dokumen Perhitungan yang


setiap bulan. Lalu Bag. PPC memberikan tembusan Terselip tidak sesuai

Kurang
DO ke Bag. Persiapan Weaving I sebagai acuan Komunikasi
Pengadaan Bahan
Baku Lambat
Hasil Produksi

pengambilan benang ke gudang benang. Setelah Proses Permintaan


Spare Part Lambat
Terlambat

menerima DO yang diberikan, maka Bag. Persiapan Proses


Berbelit

Weaving I membuat Nota Permintaan Benang Mesin Produksi

(NPB). Dan Bag. Persiapan Weaving I membuat


stock benang untuk mengetahui jumlah benang
yang masih tersedia setiap harinya. Bag. Persiapan
Weaving I membuat Nota Retur Benang (NRB)
untuk benang-benang yang mengalami cacat.
Gambar 3. Cause Effect Diagram[4]
Selanjutnya Pada Bag. Maintenance Weaving I
membuat kartu stock setiap bulannya, untuk
Penjelasan gambar :
mengetahui jumlah stock sparepart yang ada. Bag.
-Komunikasi
Maintenance Weaving I dalam melakukan kegiatan
Komunikasi antar bagian tidak berjalan dengan
maintenance mencatatnya pada buku maintenance.
lancar disebabkan oleh lambatnya informasi yang
Dan Bag. Maintenance Weaving I dapat membuat
diterima antara bagian yang satu dengan bagian
Order Perbaikan Barang (OPB) untuk sparepart
lainnya karena adanya dokumen yang terselip atau
yang harus diperbaiki, membuat Order Pembelian
hilang.
Lokal (OPL) untuk sparepart yang harus dibeli
-Bahan Baku
berdasarkan buku maintenance. Untuk melihat
Pengadaaan bahan baku yang lambat, dikarenakan
proses tersebut, dapat dilihat pada gambar 2 :
adanya perhitungan bahan baku yang tidak sesuai
untuk kebutuhan produksi pada Bag. Persiapan
3

8
8
DO 4a
Weaving I.
1 1
LMT
Rencana Tenun
LMT
MEMO
-Mesin Produksi
1 a Rencana Tenun
PPC
Rencana Tenun Susulan
Ka.Dep Weaving I
Bag. Persiapan WV I
4

Gd. Benang
Lambatnya proses permintaan sparepart, karena
NPB
2 6c 6b 6a 5
SP 3
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
1

*
2

5
8

0
3

4
2

5
3

6
Reaching Sizing Direct Warper
6 BPB 7 mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak yang
terkait.
7 8 9

* 0 #

NRB
Stock Benang

8 9 9a 9b 9c

LMT Bag. Pertenunan WV I


Loom
Bag. Finishing WV I Inspecting Folding Packing 4.2 Identifikasi Kebutuhan
18
12
Sebelumnya, perlu ditelusuri kebutuhan dari sistem
11
NSTMSJ
Buku
Maintenance
10 yang ingin dirancang. Kebutuhan-kebutuhan itu
Kartu Stock

Bag. Maintenance WV I
antara lain: Data karyawan, data user, data
Gd. Kain Grey

13
anyaman, data benang, data bahan, data mesin, data
16

OPB 14 a
Bag. Logistik
sparepart, data rencana produksi, data delivery
14

15
Memo_M Gudang
Suku Cadang order, data persentase, data nota permintaan
OPL

NPB
17 benang, data retur benang, data stock benang, data
PBI
maintenance, data stock sparepart, data order
Gambar 2. Rich Picture Proses Bisnis Bag. PPC perbaikan barang, data order pembelian barang,
laporan grafik produksi, laporan stock benang,
4.1 Identifikasi Masalah laporan retur benang, laporan kondisi mesin,
Dengan memahami proses bisnis, dapat diketahui laporan stock sparepart.
masalah yang terjadi beserta penyebab-penyebabnya.
Masalah tersebut adalah hasil produksi terlambat. 4.3 Use Case Diagram
Untuk lebih memahami, dapat dilihat pada gambar 3. Penggambaran fungsionalitas sistem dapat terlihat
berikut : pada use case diagram. Dan dengan identifikasi
kebutuhan maka dapat dibuat use case diagram
Yang dijelaskan pada gambar dibawah ini.

Login

User

Logout

Gambar 4. Use Case Diagram Login


4.4 Activity Diagram
Untuk memudahkan dalam menjelaskan proses
Create User
bisnis dari sistem usulan yang dibuat, proses bisnis
sistem usulan dibagi menjadi beberapa bagian
Entry Data Benang
proses dengan menggunakan activity diagram.
User
Entry Data Anyaman

Buka Sistem SCM


Entry Data Mesin
Berbasis Web

Admin Pilih Menu


Entry Data Karyawan
Login

Masukkan Username
Entry Data Bahan dan Password

[salah]
Entry Data Sparepart
[benar]

Masuk Halaman
User

Gambar 5. Use Case Diagram Data Master

Entry FRP Gambar 10. Activity Diagram Login


Staff. PPC Bag. PPC Ka. Departemen Weav ing I Bag. Persiapan Weav ing I

Entry DO

Pilih Menu
Entry FRP

Gambar 6. Use Case Diagram Pemenuhan Produksi


Membuat Rencana
Produksi

Simpan Rencana Pilih


Produksi Notifikasi
Entry FP

Masuk Halaman
FRP
Entry NPB

Mendownload
FRP
Staff. Persiapan
Weaving I Entry NRB

Pilih
Notifikasi

Entry SOB
Masuk Halaman
FRP

Mendownload
Gambar 7. Use Case Diagram Transaksi Produksi FRP

Entry FM
Gambar 11. Activity Diagram Pembuatan Rencana
Entry OPB
Produksi
Update OPB

Bag. Persiapan Weav ing I

Entry OPL

Staff. Maintenance
Weaving I Update OPL Pilih Menu
Entry SOB

Entry SOSP
Membuat
SOB

Gambar 8. Use Case Diagram Transaksi Maintenance


Simpan
SOB

Cetak Laporan Grafik Produksi

Staff. Persiapan
Cetak Laporan Stock Benang Gambar 13. Activity Diagram Stock Opname Benang
Weaving I

Cetak Laporan Retur Benang

Cetak Laporan Chart Kondisi


Mesin

Staff. Maintenance
Cetak Laporan Stock Sparepart
Weaving I

Cetak Laporan Realisasi Sparepart

Gambar 9. Use Case Diagram Pembuatan


Laporan
Bag. Persiapan Weav ing I Bag. PPC Bag. Gudang Benang
Bag. Persiapan Weav ing I Ka. Departemen Weav ing I Manager Weav ing I

Pilih Menu
Entry NPB

Membuat Pilih Menu Cetak Laporan


NPB Grafik Produksi

Simpan Pilih
NPB Notifikasi
Masuk Halaman Cetak
Pilih View Laporan Grafik Produksi
Acc NPB

Masuk Halaman
NPB
Pilih
Periode
Menyetujui Pilih
NPB Notifikasi

Pilih View Mencetak Laporan Terima Laporan Grafik


Acc NPB
Grafik Produksi Produksi

Masuk Halaman
NPB

Terima Laporan Grafik


Menyetujui Produksi
NPB

Gambar 14. Activity Diagram Proses Pembuatan NPB Gambar 17. Activity Diagram Pembuatan Laporan
Grafik Produksi
Bag. Maintenance Weav ing I Ka. Departemen Weav ing I Manager Weav ing I Pimpinan Manager Logistik

Pilih Menu
Entry OPB
4.5 Entity Relationship Diagram
Membuat
OPB
Model data digambarkan dengan Entity
Simpan
OPB
Pilih
Notifikasi
Relationship Diagram yang dapat dilihat pada
Pilih View
gambar 18 berikut:
Acc OPB

Masuk Halaman
OPB

Menyetujui Pilih
OPB Notifikasi

Pilih View
Acc OPB

Masuk Halaman
OPB

Menyetujui Pilih
OPB Notifikasi

Pilih View
Acc OPB

Masuk Halaman
OPB

Menyetujui Pilih
OPB Notifikasi

Pilih View
Acc OPB

Masuk Halaman
OPB

Menyetujui
OPB

Gambar 15. Activity Diagram Proses Pembuatan


OPB
Bag. Maintenance Weav ing I Manager Logistik

Pilih Menu
Update OPB

Mengisi Jumlah Terima


Perbaikan Barang

Simpan Pilih
Gambar 18. ERD (Entity Relationship Diagram)
Update OPB Notifikasi

4.7 Rancangan Antar Muka


Melihat
Update OPB Pada gambar 18 dapat dilihat struktur menu dari
rancangan sistem usulan

Gambar 16. Activity Diagram Proses Update OPB


Gambar 21. Halaman Entry Form Rencana Produksi

Gambar 19. Struktur Tampilan Rancangan Layar

Gambar 22. Halaman Entry Nota Permintaan Benang

Gambar 20. Halaman Login


produksi dari segi dokumentasi dan manajamen
sumber daya.
c. Dalam membantu menyelesaikan masalah di
bagian maintenance pada Departemen Weaving
I PT Argo Pantes Tbk, perlu dibuatkan interface
pemenuhan permintaan sparepart sehingga
dapat mengatasi ketidakberadaan pihak-pihak
yang berwenang untuk persetujuan dokumen.
d. Dengan adanya sistem ini, dapat membantu para
manager dan pejabat tinggi lainnya dalam
mengambil keputusan yang diperoleh dari hasil
keluaran sistem dalam bentuk laporan yang
informatif dan cepat.

6. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka
dapat dilakukan saran-saran sebagai berikut :
a. Manajemen PT Argo Pantes Tbk, dapat terus
mendukung pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi dalam operasional bisnis
sehari-sehari.
Gambar 23. Halaman Entry Order Perbaikan Barang b. Rancangan sistem aplikasi Supply Chain
Management (SCM) berbasis web yang dibuat
diharapkan dapat dikembangkan kembali oleh
PT Argo Pantes Tbk untuk meningkatakan
efisiensi dan kecepatan arus informasi antara
Departemen Weaving I dengan bagian-bagian
terkait lainnya.
c. Agar terlaksananya sistem ini dengan baik,
diharapkan adanya proses pelatihan dan
kerjasama yang baik antara sub bagian yang
terlibat dalam sistem ini.
d. Penambahan fungsi-fungsi tertentu sangat perlu
diperhatikan dan dibutuhkan dalam
proses pengembangan sistem nantinya.
Sehingga fungsionalitas dari sistem ini menjadi
semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan
user.

7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Shelly, B. Garry., Harry J. Rosenblatt. System
Analysis And Design, Eighth Edition
Canada: Course Tecnology, 2010.
[2] Chopra, sunil and meindl, peter. Supply Chain
Management: Strategy, planning, and
Gambar 24. Halaman Update Order Perbaikan Barang operational. New Jersey: Prentince Hall,
2001
5. KESIMPULAN [3] Indrajit dan Richardus Djokopranoto. Konsep
Berdasarkan penelitian dan perancangan yang telah Supply Chain Management: cara baru
dilakukan pada PT Argo Pantes Tbk, maka dapat memandang mata rantai penyediaan
diambil kesimpulan sebagai berikut : barang. Jakarta: Grasindo, 2006.
a. Dengan menggunakan penerapan Supply Chain [4] Ishikawa Fishbone,
Management (SCM) berbasis web, dapat http://hardipurba.com/2008/09/25/diagram-
mengurangi tingkat kesalahan yang disebabkan fishbone-darei-ishikawa.html 16:52
oleh human error seperti dokumen terselip, 21/12/2012.
perhitungan rencana produksi yang tidak sesuai. [5] Teori Produksi,
b. Dalam membantu menyelesaikan masalah di http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengerti
bagian persiapan pada Departemen Weaving I an-produksi-luas-menurut-para.html 17:05
PT Argo Pantes Tbk, perlu dibuatkan interface 20/12/2012.
pemenuhan permintaan bahan baku produksi
berupa benang agar memperlancar proses
[6] Jogianto. Analisis dan Desain. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2005.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai