Anda di halaman 1dari 13

Seminar Tugas Akhir Juni 2016

Alat Pengujian Kadar Gula Darah dengan Tampilan Perconal Computer


Diah Ayu Fitriyah1, Syaifudin2, Dyah Titisari3
Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya
ABSTRAK
Alat uji gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula dalam darah pasien nondiabetes
ataupun diabetes. Pada tugas akhir ini, penulis membuat alat ukur kadar gula darah manusia yang dapat
dibawa yaitu alat uji gula darah portable, dengan menggunakan blood strip. Penulis merancang dengan
menggunakan Mikrokontroler ATMega 16.
Proses pemeriksaan kadar gula dalam darah dilakukan secara invasif. Seorang penderita diabetes
atau nondiabetes dapat melakukan pemeriksaan kadar gula darah sendiri dengan cara mengambil sampel
darah pada ujung jari, kemudian sampel tersebut diletakkan pada strip. Kadar gula seseorang dapat
diketahui dari perubahan warna pada strip dengan menggunakan sensor warna TCS3200. Sensor tersebut
akan mendeteksi perubahan warna dan mengeluarkan frekuensi, kemudian dikonversikan dalam satuan
mg/dl. Kadar gula yang didapatkan tersebut akan ditampilkan pada PC dengan pengolahan data
menggunakan database. Setelah hasil muncul dapat dilkuikan penyimpanan data hasil gula darah tersebut.
Hasil pengujian dan pengukuran pada responden serta dibandingkan dengan alat
pembanding merk Easy Touch dengan biosensor, didapatkan hasil yang hampir mendekati sama. Setelah
melakukan proses studi literature, perencanaan, percobaan, pembuatan modul, pengujian modul, dan
pendataan, secara umum dapat disimpulkan bahwa “Alat Pengujian Kadar Gula Darah dengan Tampilan
Perconal Computer” dapat digunakan dan sesuai dengan perencanaan.

Kata Kunci: Gula Darah, Mikrokontroler, sensor warna TCS3200, Delphy, PC

1.1. Latar Belakang masalah menggunakan alat tes gula darah


sehingga, terjadi proses pengurangan
Alat Pengujian Kadar Gula intensitas cahaya, karena sebagian
Darah adalah salah satu alat yang besar cahaya diserap oleh blood strip
digunakan untuk mengetahui kadar yang berisi sampel darah, dan yang
gula dalam darah. Gula darah atau lainnya dilewatkan, hasil dari tes kadar
kadar glukosa darah merupakan salah gula darah ditampilkan pada Perconal
satu tes laboratorium yang paling Computer dengan satuan mg/dl.
banyak dikerjakan ataupun Menurut WHO, definisi diabetes
diinstruksikan dalam dunia kedokteran, melitus didasarkan pada pengukuran
selain pemeriksaan darah rutin. Alat ini kadar glukosa dalam darah. Angka
dibutuhkan untuk memantau kadar kejadian penderita diabetes mellitus
Gula Darah untuk pasien penderita (DM) di Indonesia menurut perkiraan
Diabetes (Cahya Legawa, 2012). diabetes international (WHO
Prinsip kerja Alat Pengujian Kadar perspective) pada tahun 2000 sekitar
gula darah ini adalah dengan cara 8,4 juta (1,9%) penderita DM, angka
memasukan strip kedalam alat, dimana ini akan meningkat terus dimana tahun
strip tersebut telah dilapisi dengan 2030 diperkirakan mencapai 21,3 juta
beberapa bahan kimia khusus (jenis (2,8%) menderita diabetes mellitus
34). Bahan kimia jenis 34 tersebut (AYOSZ.WORDPRESS, 2007). Untuk
antara lain adalah dehydrogenase, mendeteksi penyakit ini biasa
hexokinase dan glucose oxidose. Bahan dilakukan pemeriksaan secara rutin
kimia ini kemudian bercampur dengan pada laboratorium dengan prinsip
tetesan darah yang dipakai sebagai kimiawi yaitu dengan penambahan
sample. Selanjutnya, dites reagen pada volume tertentu. Setelah

1
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

melalui proses fisis, maka sampel darah dari kadar gula darah tersebut hanya
dimasukkan dalam spektrofotometer. tampil pada LCD saja.
Pada spektrofotometer ini, untuk Untuk mengatasi masalah
mengetahui kadar glukosa dalam darah tersebut, Penulis ingin mengembangkan
dengan cara membandingkan alat gula uji gula darah ini dengan
absorbansi antara absorbansi standar sistem sama namun, dilengkapi input
dengan absorbansi sampel yang diukur. data pasien serta penyimpanan data.
Hasil pengukuran di laboratorium ini
sudah cukup akurat dan presisi, tetapi 1.2 Batasan Masalah
masih membutuhkan proses waktu
yang cukup lama (Riza 2010). Oleh 1.2.1 Alat uji gula darah
karena itu agar proses pemeriksaan
menggunakan
sampel darah ini lebih mudah dan arsip
hasil pengukuran bisa di liat kembali mikrokontroler AVR
maka, perlu di buat alat uji gula darah Atmega
yang praktis dan bisa di simpan hasil 1.2.2 Menggunakan Receiver
sebelumnya untuk arsip dan rekam berupa PL2303
medik pasien, pihak rumah sakit dan 1.2.3 Menggunakan blood strip
instansi rumah sakit yang lain. Serta sebagai media peletakan
memudahkan pasien untuk melakukan
sampel darah.
pemantauan hasil dari kadar gula darah
pasien. 1.2.4 Hasil Uji kadar Gula Darah
Alat Uji Kadar Gula Darah ini akan ditampilkan pada
terdahulu sudah dibuat oleh Taufan Komputer (PC)
Hadi, 2003 dengan menggunakan 1.2.5 Pengelolaan data pasien dan
metode fotometri atau spektroskopi, penyimpanan
dimana untuk melakukan pengukuran 1.2.6 Hanya mendeteksi
kadar gula darah diperlukan reagen
untuk pencampuran pada sampel, perubahan warna hijau pada
namun, masih memiliki kelemahan strip
diantaranya masih memerlukan reagen 1.2.7 Satuan Hasil Uji Kadar Gula
sehingga, tidak praktis. Alat tersebut Darah menggunakan mg/dl
kemudian disempurnakan oleh Robertus
A. Mataufe, 2008 dengan menggunakan 1.3 Rumusan Masalah
metode strip, dimana pengukuran kadar
Dapatkah dibuat alat
gula darah dilakukan dengan
pengujian kadar gula darah
menggunakan strip sample (biosensor)
berbasis mikrokontroller
sebagai reagen. Alat tersebut di
ATMEGA 16 yang hasilnya dapat
kembangkan oleh Ratna Dinar
ditampilkan ke PC ?
Purwaningrum, 2015 dengan versi
portable, namun pada alat tersebut
masih mengalami kelemahan yaitu nilai 1.4 Tujuan Penelitian
toleransi pada alat tersebut masih tinggi
1.4.1 Tujuan Umum
dibandingkan dengan alat
Dibuatnya “Alat pengujian
pembandingnya serta, tidak
kadar gula darah dengan
dilengkapinya data pasien dan
tampilan PC ”
penyimpanan data. Sehingga, hasil ukur
1.4.2 Tujuan Khusus

2
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

1.4.1.1 Membuat pemaantuan kadar gula


Rangkaian darah pada pasien
Minimum Sistem
Atmega
2. Telaah Pustaka
1.4.1.2 Membuat Rangkaian
Sensor Warna
TCS3200 2.1 Glukosa Darah
1.4.1.3 Membuat Program Glukosa merupakan sumber tenaga
mikrokontroler yang terdapat di mana-mana dalam
1.4.1.4 Membuat program biologi. Kita dapat menduga alasan
deteksi warna
1.4.1.5 Membuat program mengapa glukosa, dan bukan
konversi warna ke monosakarida lain seperti fruktosa,
gula darah begitu banyak digunakan. Glukosa
1.4.1.6 Membuat Program diserap ke dalam peredaran darah
untuk Penyimpanan melalui saluran pencernaan
data
1.4.1.7 Membuat Program
2.2 Nilai Kadar Glukosa Darah
untuk Database
Pasien Kadar glukosa terendah
1.4.1.8 Melakukan pengujian biasanya pada pagi hari, sebelum
sampel gula darah makan pertama dan akan meningkat
1.5 Manfaat Penelitian beberapa mmol setelah makan dalam
1.5.1 Manfaat Teoritis waktu satu atau dua jam. Kadar gula
1.5.1.1 Untuk meningkatkan darah di luar rentang normal dapat
pengetahuan dijadikan indicator kondisi medis.
mahasiswa Keadaan dimana kadar gula darah yang
elektromedik tentang tinggi atau melebihi batas kadar gula
“ Alat pengujian darah normal disebut hiperglikemia,
kadar gula darah sebaliknya apabila kadar gula darah
menggunakan rendah disebut hipoglikemia
mikrokontroller 2.3 Metode Pengukuran Glukosa Darah
ATMEGA dengan a. Metode kimia.
tampilan PC ”. Prinsip pemeriksaan ini, yaitu proses
1.5.1.2 Sebagai bahan kondensasi glukosa dengan akromatik amin
referensi untuk dan asam glasial pada suasana panas
pembuatan Tugas b. Metode Pemeriksaan dengan Strip
Akhir
Metode pengukuran yang kedua yaitu
1.5.2 Manfaat Praktis
dengan menggunakan strip tes yang
Diharapkan alat ini
dimasukkan dalam meterglukosa dengan
dapat memudahkan user
menggunakan sampel darah. Pada strip tes
untuk melakukan
gula darah ini terjadi reaksi kimia
pemeriksaan serta

3
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

3.1.1 Cara kerja Blok Diagram


2.4 Sensor Warna TCS3200 Strip sampel berfungsi
Sensor warna TCS3200 merupakan sensor sebagai letak sampel darah,
warna yang sering digunakan pada aplikasi kemudian terjadi perubahan warna
mikrokontroler untuk pendeteksian suatu pada strip, perubahan warna pada
object benda atau warna dari objek yang di strip ini di deteksi oleh sensor warna
monitor. TCS3200. Sensor warna TCS3200
akan mengirim data analog ke
mikrokontroler. Pada IC
mikrokontroler tersebut output
sensor warna tersebut dikonversikan
oleh program IC mikrokontroler ke
dalam mg/dL (satuan kadar gula
darah). Kemudian hasil konversi
tersebut didisplaykan ke dalam
Personal Computer

3.2 Diagram Alir


Diagram Alir Mikrokontroler
BEGIN

STICK SAMPEL
Gambar 2.4. Konstruksi Sensor Warna TCS3200
Sumber : MyAVR 2009 Pemilihan Skala
Frekuensi S0 & S1

3 METODOLOGI PENELITIAN
Baca Warna Red
3.1 Diagram Blok
Baca Warna Green

STRIP SENSOR
SAMPE WARNA M Baca Warna Blue
I
K PL
2303 PC Baca Warna Clear
R
O Konversi ke
K PROGRAM satuan mg/dl
O
T
R
Display Ke PC
RESET O
L
E
R END

3.2.1 Cara kerja Diagram Alir


Proses kerja alat: Ketika strip
PROGRAM
sample yang telah terdapat sample darah
Gambar3.1 Diagram Blok dipasang pada alat dengan benar, kemudian
tekan tombol START maka sensor akan
menghitung jumlah RGB pada strip sample,
kemudian setelah jumlah RGB didapatkan,
maka dikonversikan ke dalam mg/dL.

4
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

Setelah terkonversi, maka hasil mg/dL Gambar 3.4 Box tampak depan
tampilkan dalam PC

3.4 Desain Tampilan Delphy


3.2.2 Diagram Alir Program Delphi
(Receiver ke PC) BEGIN

INISIALIS

Terima data dari

Input data Gambar 3.5 (Contoh rancangan desain


Tidak
tampilan PC)
ya 3.5 Alat dan Bahan
DISPLAY
3.5.1 Alat
1) PCBSolder
SIMPA
N
2) Timah
3) Sedot timah
4) Bor
END
5) Tang (cucut, kombinasi, kupas,
3.2.3 Cara Kerja Diagram Alir (Receiver potong)
6) Kikir
ke PC) 7) Obeng
Pada pemrograman Delphi ini 8) Multimeter
menerima data dari mikronkontroller yang 9) Kalkulator
akan di tampilkan ke monitor delphi. 10) Alat tulis
Delphi melakukan inisialisai data yang 11) Laptop
dikirimkan oleh pin RX mikrokontoller 12) Lem Tembak
melalui comport. Data konfersi kadar gula 13) Downloader
darah di tampilkan ke monitor, sebelum 14) Lem Besi
itu harus mengisi form data pasien terlebih 15) Jepit buaya
dahulu setelah itu data akan di simpan 16) Sekrup
pada database microshoft access. 17) Baut dan mur
18) Osiloskop
3.3 Diagram Mekanik 19) Function Generator

3.5.2 Bahan
1) Sensor Warna TCS 3200
2) At Mega 16
3) Komponen rangkaian
Minimum System
4) LCD
5) Kabel
6) Box
7) Jumper

5
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

ALA HA
DEFINISI
8) Powerbank VARIAB T SIL SKALA
OPERASIONA
9) Program BASCOM AVR EL UKU UK UKUR
10) Program Delphy L
R UR

3.6 Jenis Penelitian Kada Kadar gula


Jenis penelitian dan pembuatan r dalam darah
alat ini dengan menggunakan B
Gula seseorang yang Gluc
metode pre eksperimental dengan e Mg/
Dala digunakan o Interval
jenis penelitian adalah “one group b Dl
post test group” pada Alat Uji m sebagai sample test
as
Kadar Gula Darah dengan Tampilan Dara pada alat uji
PC untuk mengukur kadar gula h gula darah
dalam darah. Sehingga penulis
Komponen
hanya melihat hasil tanpa mengukur T
keadaan sebelumnya. Bentuk yang
er
paradigma dapat digambarkan Senso digunakan Ses
sebagai berikut: -
r untuk uai/
Perlakuan Diukur g
warn membaca Avo Tid
a Nominal
a (mendeteksi) meter ak
n-
X ------------------------------ 0 TCS3 terjadinya Ses
X = sensor warna TCS3200 (variabel tu
200 perubahan uai
Independen) n
warna pada
0 = kadar gula dalam darah (variabel g
Dependen) strip sample
T
3.7 Variabel Penelitian er
3.7.1 Variabel Bebas Jala
- Komponen
Sebagai variable bebas adalah n/
kadar gula dalam darah. k ATM pengendali
Avo Tid
3.7.2 Variabel Tergantung e EGA sistem yang Nominal
Sebagai variable tergantung meter ak
n- 16 harus
yaitu sensor warna TCS3200. Jala
d diprogram
3.7.3 Variabel Terkendali n
Sebagai variabel terkendali al
yaitu Mikrokontroler ATMega i
16. Tabel 3.1 Definisi operasional dan variable
3.8 Definisi Operasional
Dalam kegiatan
operasionalnya, variabel-variabel 3.9 Teknik Analisis Data
yang digunakan dalam 3.9.1 Rata–rata
pembuatan alat, baik variabel Rata–rata adalah bilangan
terkendali, tergantung, dan bebas yang di dapat dari hasil
memiliki fungsi-fungsi antara pembagian jumlah nilai data oleh
lain: banyaknya data dalam kumpulan
tersebut.

6
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

Rumus rata–rata adalah: 9) Membuat layoutan dalam PCB serta


memasang komponen dalam PCB dan
troubleshoot.
10) Mempelajari dan membuat program.
11) Penggabungan rangkaian menjadi satu
dan menguji program.
Dimana: 12) Penyusunan menjadi satu dalam box
X’ : rata-rata modul.
X1,..,Xn : nilai data 13) Pengambilan data–data yang
n : banyak data dibutuhkan dari modul serta
3.9.10 Nilai Error menyusunnya menjadi sebuah KTI
Error (Rata–rata simpangan) dengan referensi yang diambil dari buku,
adalah selisih antara mean terhadap internet serta KTI perpustakaan.
masing–masing data. 14) Ujian kelayakan dan ujian seminar
Rumus Error adalah: 15) Ujian KTI

3.10 Tempat dan Jadwal Penelitian

Dimana:
X : data yang diukur 3.11 Waktu pembuatan modul
X’ : rata-rata Waktu yang digunakan untuk
penelitian adalah sejak penelitian dimulai
3.9.11 Urutan Kegiatan sampai selesainya laporan akhir
Dalam penelitian dan pembuatan (pengumpulan KTI), yaitu Bulan September
modul ini penulis terlebih dahulu 2015 sampai dengan bulan Mei 2016
mengadakan persiapan untuk proses
pembuatan dan pengamatan yang meliputi 3.12 Tempat pembuatan modul
di bawah ini: Lokasi yang dilakukan pelaksanaan
1) Mempelajari teori tentang literature penelitian atau tempat mengambil data
serta karakteristik alat beserta teori- penelitian yaitu di laboratorium Kampus
teorinya. Teknik Elektromedik Surabaya.
2) Berkonsultasi kepada dosen-dosen yang
bersangkutan mengenai permasalahan 3.13 Jadwal Kegiatan
yang akan diangkat dalam Tugas Akhir. Jadwal kegiatan penulis susun
3) Mengumpulkan referensi mengenai menurut jadwal kalender Akademik yang
segala faktor yang berkaitan dengan ada di Politeknik Kesehatan Kementerian
permasalahan tersebut. Kesehatan Jurusan Teknik Elektromedik
4) Membuat dan menyusun proposal. Surabaya.
5) Mempelajari masalah-masalah tentang
modul dan merancang teknis pembuatan
modul tersebut.
6) Membuat, mengumpulkan dan
mempelajari rangkaian-rangkaian yang
dibutuhkan untuk pembuatan modul.
7) Membuat layoutan rangkaian.
8) Mempelajari dan menyiapkan
komponen-komponen yang akan
digunakan dalam pembuatan modul.

7
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

4 HASIL PENGUKURAN DAN untuk mendapatkan nilai tegangan di atas


ANALISIS tersebut, yaitu:
4.1. Pengukuran Test Point
V = Tinggi Garis x Tegangan
4.1.1 Pengukuran Frekuensi
= 2,5 X 2,00 V
Pada Mikrokontroler
=5V
Tabel 4.1 Pengambilan Data Frekuensi Counter
4.2 Hasil Pengukuran terhadap
pembanding
4.2.1 Hubungan antara Frekuensi
RGB dan kadar gula
Tabel 4.2 Hubungan frekuensi RGB dengan
kadar gula darah Responden I

RESPONDEN I

Modul Pembanding FREKUENSI


(mg/dl) (mg/dl)
R G B C

86 87 71 23 30 107

84 76 65 34 20 102

84 80 70 21 29 100
4.1.2 Hasil Pengukuran Test Point Sensor
Tabel 4.3 Hubungan frekuensi RGB dengan kadar
4.1.2.2 Test Point Tegangan Input gula darah Responden II
Sensor Tanpa Strip dan Sampel
RESPONDEN II

Modul Pembanding FREKUENSI


(mg/dl) (mg/dl)
R G B C

93 71 70 29 30 107

73,8 72 28 13 21 89

83,9 83 54 20 27 92
Gambar 4.5 Tegangan Input Sensor

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa


tegangan yang digunakan sebagai tegangan
input untuk sensor sebesar ±5 V. Adapun
perhitungan yang digunakan secara manual

8
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

Tabel 4.4 Hubungan frekuensi RGB dengan frekuensi yang dihasilkan dalam setiap
kada gula darah Responden III
satuan gula darah tersebut, nilaifrekuensi
RGB tersebut didapatkan dari perubahan
RESPONDEN III
warna strip sampel setelah terkena darah.
Mod Pembandin FREKUENSI Data diatas diambil beberapa responden.
ul g Dan satu data menggambarkan satu
R G B C responden. Data diambil dengan
(mg/ (mg/dl)
dl) melakukan pengukuran kadar gula darah
pada alat pembanding dan modul,
90 105 75 20 40 105 kemudian melakukan perbandingan antara
keduanya. Pada saat pengukuran
90 95 75 20 40 105
menggunakan modul, penulis juga
89 93 70 19 32 104 melakukan pengukuran frekuensi yang
ditampilkan pada layar Perconal
Tabel 4.5 Hubungan frekuensi RGB dengan kadar Computer.
gula darah Responden IV
4.3 Hasil Pengambilan Data/Analisis
RESPONDEN IV Data
Modul Pembanding FREKUENSI Tabel 4.7 Perhitungan Modul

(mg/dl) (mg/dl) Responden I


R G B C
HASIL PERHITUNGAN
70 75 57 162 76 76

69 75 58 152 70 71 RESPONDEN Modul Pembanding

71 75 70 29 80 100 (mg/dl) (mg/dl)

Tabel 4.6 Hubungan frekuensi RGB dengan kadar 86 87


gula darah Responden V
RESPONDEN V I 84 76

Modul Pembanding FREKUENSI 84 80

(mg/dl) (mg/dl) Rata-Rata 84,66667 81


R G B C

73 75 60 13 20 100 Simpangan 3,4

80 75 65 25 24 109
ERROR 0,1
85 75 71 21 43 104

Gambar tabel diatas ,menjelaskan


bahwa menunjukan perbandingan nilai

9
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

Tabel 4.8 Perhitungan Modul Responden II Tabel 4.10 Perhitungan Modul Responden
IV
HASIL PERHITUNGAN
HASIL PERHITUNGAN
RESPONDEN Modul Pembanding
RESPONDEN Modul Pembanding
(mg/dl) (mg/dl)
(mg/dl) (mg/dl)
93 71

73,8 72 70 75
I

83,9 83 I 69 75

Rata-Rata 83,333 71 75

Rata-Rata 70 75
Simpangan 8
Simpangan 4
ERROR 0,24
ERROR -0,3

Tabel 4.9 Perhitungan Modul Responden III


Tabel 4.11 Perhitungan Modul Responden
HASIL PERHITUNGAN
V

RESPONDEN Modul Pembanding HASIL PERHITUNGAN

(mg/dl) (mg/dl)
RESPONDEN Modul Pembanding

90 105 (mg/dl) (mg/dl)

I 90 95
73 75
89 93
I 80 75
Rata-Rata 89,66667 97,66667
85 75

Simpangan -4 Rata-Rata 79,3 75

ERROR -0,5 Simpangan -5

ERROR 0,09

10
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

5.1. Pembahasan Rangkaian 3) Mengukur tegangan pada PORTA.1


5.1.1. Rangkaian Minimum Sistem dan PORTA.2 apakah telah
Spesifikasi modul rangkaian mengeluarkan logika sesuai yang
minimum system yang diperlukan adalah: diatur pada program sesuai dengan
1) Tegangan kerja yang dibutuhkan skala output frekuensi yang
maksimum 5 VDC dan ground. digunakan.
2) IC Mikrokontroller yang digunakan 4) Mengukur tegangan pada PORTA.3
adalah ATMega16. dan PORTA.4 apakah telah
3) Membutuhkan sambungan MISO, mengeluarkan logika yang sesuai
MOSI, SCK, dan RESET untuk dapat dengan datasheet untuk melakukan
memprogram ATMega8535. scanning masing-masing filter.
4) Menggunakan PIND sebagai input Logika low (0) outputnya 0V dan
frekuensi dari sensor warna. jika logika high maka outputnya
5) PORTA.1 dan PORTA.2 digunakan ±5V.
sebagai output untuk mengatur skala 5) Mengukur tegangan yang masuk
output frekuensi yang digunakan pada pada rangkaian lcd.
sensor.
6) Menggunakan PORTA.3 dan PORTA.4
sebagai output pengatur logika pada 5.1.2 Rangkaian Sensor Warna
sensor untuk melakukan scanning 4 Spesifikasi rangkaian sensor warna
filter. yang diperlukan adalah:
7) PORTA.7 sebagai output dengan logika 1) Tegangan input sensor maksimal yaitu
high untuk menyalakan led pada sensor. +5VDC dan ground.
+5v

+5V
2) Output sensor berupa frekuensi.
R1

J7
1K

C2
PA1
3) Mendeteksi warna dengan mengubah
1
J4

SO
PA2 2 S1
PA0
PA1
PA2
PA3
PA4
1
2
3
4
5
C1
100nF
SW1
Reset 22pF

Y4 +5v
PA7

PD2
PA3
cahaya menjadi frekuensi sehingga
3
4
5
6
7
LED

OUT
S2

outputnya berupa frekuensi.


PA5 6 PA4 8 S3
PA6 7 XTAL
PA7 8 C3 ATMEGA16
SENSOR WARNA
10

PORT.A 22pF RST9 22 PC0

4) S0 dan S1 digunakan untuk mengatur


VCC

RESET PC0/SCL 23 PC1


13 PC1/SDA 24 PC2
0 12 XTAL1 PC2/TCK 25 PC3 +5V J1
J8 XTAL2 PC3/TMS 26 PC4
PA0 40 PC4/TDO 27 PC5 +5V 1
PB0
PB1
PB2
PB3
PB4
1
2
3
4
5
PA1
PA2
PA3
PA4
PA5
39
38
37
36
35
PA0/ADC0
PA1/ADC1
PA2/ADC2
PA3/ADC3
PA4/ADC4
PC5/TDI
PC6/TOSC1
PC7/TOSC2

PD0/RXD
28
29

14
15
PC6
PC7

PD0
PD1
R4
220
skala output frekuensi yang digunakan.
2

TO SENSOR
PA5/ADC5 PD1/TXD
PB5
PB6
PB7
6
7
8
PA6
PA7

PB0
PB1
34
33

1
2
PA6/ADC6
PA7/ADC7

PB0/T0/SCK
PD2/INT0
PD3/INT1
PD4/OC1B
PD5/OC1A
16
17
18
19
20
PD2
PD3
PD4
PD5
PD6
D1
5) Nilai frekuensi didapatkan dengan cara
+5V J2

PB2 PB1/T1 PD6/ICP1 PD7 LED

mengatur filter yang digunakan, antara


PORT.B 3 21 1
PB3 4 PB2/AIN0/INT2 PD7/OC2 2
PB4 5 PB3/AIN1/OC0 +5v
PB5 6 PB4/SS
J9 PB6 7 PB5/MOSI 30 SUPPLY
PB7 8 PB6/MISO AVCC 32
GND

PC0
PC1
PC2
1
2
3 J5
PB7/SCK AREF
AGND
31
lain filter Red, Green, Blue, Clear
11

PC3 4 5
PC4 5 4 +5V J6
PC5
PC6
PC7
6
7
8
3
2
1 +5V

1
J3 dengan mengatur logika pada pin S2
1
2

dan S3.
PORT.C PROGRAMMER 2 SW RESET
3
4

J10
PL
PD0
PD1
PD2
PD3
PD4
1
2
3
4
6) Led berfungsi sebagai pemantul cahaya
5
PD5
PD6
PD7
6
7
8 pada obyek yang disinari sehingga
PORT.D

Gambar 5.1 Rangkaian Minimum Sistem dapat dihasilkan frekuensi.


Langkah-langkah pengukuran/pengujian 7) Output sensor yang berupa frekuensi
yaitu: diinputkan pada PIND.2 atau INT0
1) Untuk mengukur tegangan yang untuk dapat menampung frekuensi yang
masuk ke ic mikrokontroler yaitu dihasilkan oleh sensor sebelum
pada pin 10(vcc) dan pin didisplaykan ke LCD.
11(ground). 8) Frekuensi yang dioutputkan oleh sensor
2) Memasukkan program yang ini kerap berubah-ubah dan tidak stabil.
digunakan dan mengecek pin-pin Saat dilakukan pengecekan terhadap
pada mikrokontroler yang output frekuensi sensor pada siang hari
digunakan. dan malam hari, output sensor ini
berubah-ubah dan tidak stabil, hal ini

11
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

disebabkan karena adanya beberapa setelah itu kita menekan tombol start
factor yang mempengaruhi dan hasil kadar gula darah tersebut
ketidakstabilan output sensor. Faktor akan tampil, kemudian kita tekan save
tersebut antara lain, waktu, cahaya, dan dan data tersebut akan tersimpan dalam
letak sensor. database.
J4
6. KESIMPULAN
PA3 S0
Setelah dilakukan pengukuran dan
PA4
PA7
S1
LED
analisa data penulis dapat menyimpulkan
VCC 4
5
sebagai berikut:
PD2
PA5
OUT
S2 1) Telah dapat dibuat alat uji gula darah
PA6 S3
portable berbasis mikrokontroler
SENSOR WARNA atmega16
0 2) Minimum system dapat menampilkan
Gambar 5.2 Rangkaian sensor warna hasil konversi pada display PC.
3) Pada AT Mega 16 saat menggunakan
5.2. Pembahasan Program interface skala output frekuensi 20% maka
Perconal Computer frekuensi maksimalnya adalah 100KHz,
tetapi tidak dapat ditampilkan pada lcd
saat pengambilan data untuk
menentukan range frekuensi. Sehingga
digunakan skala output frekuensi
sebesar 20%.
4) Total nilai error pembacaan
dibandingkan dengan alat pembanding
yaitu sebesar
5) Melakukan pengolahan data dengan
database

Gambar 5.3 Tampilan pada aplikasi


delphy 6.2. SARAN
Dari hasil penelitian, dapat dianalisa
Untuk interface ke PC penulis kekurangan dari alat yang penulis buat.
menggunakan aplikasi delphy7. Dalam Berikut ini adalah beberapa saran yang
delphy ini penulis melakukan beberapa dapat dipertimbangkan untuk
pemrograman untuk pengolahan data penyempurnaan penelitian lebih lanjut:
hasil kadar gula darah. Untuk 1) Ditambahkan indikator batterai pada
transmitter receiver dari alat.
mikrokontroller ke PC menggunakan 2) Peletakkan sensor harus tepat dan
usb ttl Pl2303. Dengan cara melakukan tidak berubah-ubah, karena dapat
pemrograman konfersi di dalam mempengaruhi nilai frekuensi yang
delphy. Dan hasilnya akan terlebih didapatkan.
dahulu ke hyperterminal agar data 3) Modul harus dibuat kedap cahaya,
dapat di baca oeleh delphy melalui karena sensor warna sangat peka
fasilitas comport. Mekanisme jalannya oleh cahaya, hal ini dapat
program interface delphy tersebut mempengaruhi pembacaan sensor
adalah pertama kita harus melakukan warna.
pengisian data pasien terlebih dahulu,

12
Seminar Tugas Akhir Juni 2016

4) Semakin banyak sampel yang AT89S52. Surabaya; Politeknik


digunakan maka akan semakin Kesehatan Depkes Surabaya.
presisi pengukuran kadar gula darah 7) Robertus M, 2008. Glukosa Test
pada modul yang dibuat. Berbasis Mikrokontroler
5) Ditambahkan mode penyimpanan At89S51. Surabaya; Politeknik
pada modul, sehingga dapat Kesehatan Surabaya.
digunakan sebagai acuan dalam 8) Taufan H, 2003. Alat Uji Kadar
melakukan self monitoring kadar Glukosa Dalam Darah Berbasis
gula darah. Mikrokontroler AT89S51.
6) Dibuat lebih praktis lagi dan dapat Surabaya; Politeknik Kesehatan
dikembangkan dengan metode non Depkes Surabaya.
invasif. 9) Ratna Dinar Purwaningrum,
2015. Alat uji gula darah
DAFTAR PUSTAKA portable berbasis
mikrokontroler atmega8535.
1) Trise, Chaterina. 2010, Surabaya; Politeknik Kesehatan
Karakteristik Sensor warna Depkes Surabaya.
TCS300, Institut Teknologi
Sepuluh November
2) Aldokter, 2015, Arti tinggi
rendahnya kadar gula dalam
tubuh
http://www.alodokter.com/arti
-tinggi-dan-rendahnya-kadar-
gula-darah-dalam-tubuh
22/09/2015 diakses tanggal 28
September 2015 pukul 23.25
3) Hendri, Suhendri. 2013.
Karakteristik ATmega8535,
Belajar dasar pemrograman
http://belajar-dasar-
pemrograman.blogspot.co.id/20
13/04/pengenalan-
atmega8535.html#ixzz3mUVVJ
Thl diakses pada tanggal 28
September 2015 pukul 23.30.
4) Datasheet TCS3200. TCS3200,
TCS3210 Programmable Color
Light to Frequency Converter.
TAOS099, July. 2009
5) Manual book. Accu Check
Active Users Manual.
6) Trio FW, 2003. Perancangan
Urine Test Dengan
Menggunakan Sensor Warna
TCS230 Dan Reagen Acon Strip
Berbasis Mikrokontroler

13

Anda mungkin juga menyukai