Artikel Bu Puji DIklat SBG SIstem 1 5 OK
Artikel Bu Puji DIklat SBG SIstem 1 5 OK
Artikel Bu Puji DIklat SBG SIstem 1 5 OK
Abstrak
Keterkaitan antar unsur (bagian) dalam penyelenggaraan diklat bagaikan sebuah sistem dengan susunan ter-
padu dan terdiri atas bagian-bagian yang saling berhubungan, saling berinteraksi dan saling mendukung serta
membentuk satu kesatuan yang utuh. Diklat menjadi efektif dan efisien apabila berada dalam kerangka sistem
melalui tahapan-tahapan yang meliputi: proses analisis kebutuhan diklat, proses penentuan tujuan diklat,
proses perencanaan program diklat, proses pelaksanaan diklat dan proses evaluasi diklat. Setiap proses tidak
berdiri sendiri tetapi saling terkait satu dengan lainnya dan hasil proses sebelumnya yang menentukan proses
berikutnya. Agar tujuan penyelenggaraan diklat tercapai secara efektif dan efisien, proses-proses tersebut
hendaknya berada dalam pendekatan sistem yang integral.
sesuai tuntutan kerja. Proses belajar yang 1. Proses belajar (learning) adalah usaha
dimaksudkan adalah untuk mengubah kom- aktif seseorang yang dilakukan secara
petensi kerja seseorang sehingga ia dapat sadar untuk mengubah perbuatan, peri-
berprestasi lebih baik dalam jabatannya. laku atau kemampuannya dimana hasil-
Kompetensi diklat secara umum mencakup nya bisa benar atau salah.
3 (tiga) ranah utama yaitu ranah kognitif 2. Kinerja/kemampuan kerja (perfor-
(pengetahuan), ranah afektif (sikap dan mance) adalah perubahan atau prestasi
perilaku) dan ranah psikomotorik hasil kerja seseorang pekerja secara ke-
(ketrampilan). Kegiatan diklat akan ber- seluruhan, dimana hasil kerja tersebut
muara kepada peningkatan kualitas peserta harus ditunjukkan buktinya secara konk-
diklat dengan kompetensi yang dipersyarat- rit dan dapat diukur (dibandingkan den-
kan untuk mampu melaksanakan tugas dan gan standar yang telah ditentukan).
tanggungjawabnya sebagai abdi negara dan
3. Pekerja/karyawan/pegawai (people)
abdi masyarakat. Lulusan diklat diharapkan
adalah seseorang yang sudah dewasa
mampu berperan sebagai pembaharu,
yang menduduki suatu jabatan tertentu
memiliki sikap dan pengabdian yang berori-
dalam suatu organisasi yang memerlu-
entasi pada pelayanan prima organisasi.
kan suatu diklat untuk meningkatkan
pengetahuan, ke-terampilan dan
sikap mentalnya untuk mening-
katkan hasil-hasil pekerjaannya.
4. Pekerjaan/jabatan (job)
adalah sejumlah tugas-tugas spe-
sifik yang dilakukan oleh pekerja/
karyawan/pegawai dimana tugas-
tugas tersebut mempunyai ting-
kat kerumitan dan kesulitan serta
berhubungan satu dengan lain-
nya.
atau elemen yang dihubungkan bersama proses, output (keluaran), dan outcome
untuk memudahkan aliran informasi, materi (dampak). Dengan penjelasan sebagai beri-
atau energi untuk mencapai suatu tujuan. kut:
Dalam pengertian yang paling umum sebuah 1. Masukan (input): peserta dengan kom-
sistem adalah sekumpulan benda yang petensi yang ingin dimiliki, widyaiswara
memiliki hubungan di antara mereka. sesuai kompetensi keahlian dalam proses
Sistem dapat diartikan sebagai suatu belajar mengajar, bahan ajar/modul se-
susunan terpadu dan terdiri atas bagian- suai tujuan diklat, anggaran yang
bagian yang saling berhubungan, saling ber- tersedia, waktu pelaksanaan, alat, bahan,
interaksi dan saling mendukung antar bangunan (sarana prasarana) untuk pen-
bagiannya serta membentuk satu kesatuan yelenggaraan diklat
yang utuh. 2. Proses: meliputi proses identifikasi kebu-
Pada prinsipnya setiap sistem selalu tuhan diklat, proses penentuan tujuan
terdiri dari empat elemen yaitu objek, diklat, proses perencanaan program dik-
atribut, hubungan internal dan lingkungan. lat, proses pelaksanaan diklat, dan proses
Adapun batasan sistem: memiliki komponen evaluasi diklat.
untuk menjalankan fungsi (sub sistem), sis- 3. Produk: diklat selesai, bahan dan materi
tem dikelilingi sistem lain dan tidak berdiri divalidasi, dan penguasaan kapasitas oleh
sendiri, menjalankan proses transformasi peserta
mengubah masukan dan keluaran, kompo- 4. Keluaran: peserta (lulusan) diklat
nen saling berinteraksi saling bergantung, memiliki kompetensi sesuai dengan yang
memiliki efek keterpaduan (sinergisme), diharapkan, sertifikasi, keterangan masuk
memiliki mekanisme balikan, dan bersifat kerja dan SIM
relatif tergantung pada lingkungan.
proses pembelajaran secara kondusif, men- sebagai dasar yang kuat untuk penyusunan
getahui sejauh mana keberhasilan program program diklat. Proses selanjutnya setelah
diklat, menjamin pencapaian tujuan diklat AKD adalah adalah proses penentuan tujuan
secara efektif dan efisien. diklat. Proses ini untuk menentukan tujuan
Analisis diklat yang dilandasi oleh upaya un-
Kebutuhan
Diklat tuk menghilangkan diskrepansi
kinerja yang ditentukan pada proses
AKD. Dalam hal penentuan tujuan
diklat inilah dilakukan kegiatan
rancang bangun program
Evaluasi Perencanaan
Diklat Program diklat. Dengan melakukan
Diklat
proses rancang bangun pro-
gram diklat akan dihasilkan
kurikulum dan Garis-garis Besar Pro-
gram Pembelajaran (GBPP). Ran-
cang bangun program diklat dapat
diartikan sebagai suatu proses
Pelaksanaan
Penentuan
Diklat Tujuan kegiatan yang dimaksudkan untuk
Diklat
membuat atau menyusun secara
garis besar hal-hal yang akan dikerjakan
Tahap pertama dalam konsep model berkaitan dengan proses belajar seseorang
diklat sebagai suatu sistem adalah analisis agar dapat mengubah kompetensi kerjanya
kebutuhan diklat (training needs assess- sehingga ia dapat berprestasi dalam ja-
ment). Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) batannya.
adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan Proses ketiga adalah proses perenca-
untuk menemukenali adanya suatu naan program diklat. Ini merupakan proses
kesenjangan dalam bentuk pengetahuan, yang panjang dan berkesinambungan. Aspek
keterampilan maupun sikap dan perilaku -aspek yang diperhatikan dalam proses
pegawai pada suatu unit organisasi, kelom- perencanaan diklat adalah sebagai berikut:
pok kerja atau komunitas tertentu yang da- seleksi peserta diklat, pengembangan pan-
pat ditingkatkan melalui diklat. AKD dilak- duan diklat, penyelenggaraan diklat,
sanakan sebagai dasar untuk menyusun pro- penetapan pengajar/widyaiswara sesuai per-
gram diklat. Pedoman bagi organisasi untuk syaratan kompetensi diklat, sarana dan
merancang bangun program diklat, memberi- prasarana diklat dan mekanisme penyediaan
kan masukan bagi organisasi lembaga diklat dana. Kegiatan perencanaan ini yang
untuk melanjutkan atau menghentikan menyangkut unsur-unsur pengelolaan diklat
kegiatan selanjutnya, menjaga dan mening- (6 M yaitu Man, Money, Material, Machines,
katkan produktivitas kerja, menghadapi kebi- Methods, Market) dan menghasilkan rencana
jakan baru, menghadapi tugas-tugas baru. yang matang.
Adapun manfaat AKD adalah menghasilkan Proses selanjutnya adalah proses pe-
rencana diklat sesuai dengan kebutuhan dan laksanaan diklat, yang meliputi: pembukaan
4
Majalah Suligi Volume IX Edisi 18 Tahun 2016
MAJALAH
dan penutupan, pelaksanaan proses pem- butkan diatas dalam kerangka sistem yang
belajaran (kesiapan petugas, kesiapan integral. Setiap proses tidak berdiri sendiri
widyaiswara, ketersediaan bahan diklat), tetapi saling terkait satu dengan lainnya
dan hasil proses sebelumnya
akan menentukan proses beri-
kutnya.
Lembaga diklat juga sudah
sepatutnya mengelola dan
memiliki sistem balikan dalam
rangka meningkatkan kualitas
layanan yang relevan dengan
kebutuhan organisasi, unit keja
dan individu dalam pengemban-
gan karirnya. Dampak lebih lan-
jut penerapan diklat sebagai
suatu sistem adalah dapat
evaluasi proses pembelajaran (dibatasi menghasilkan lulusan diklat yang berkuali-
pada evaluasi hasil pembelajaran), dan tas. Semoga!
kegiatan administrasi diklat.
Proses terakhir adalah proses Daftar Pustaka
evaluasi diklat, yang meliputi: evaluasi se-
belum dan sesudah pelaksanaan diklat, Atmodiwiryo, Subagyo, 2002. Manajemen
evaluasi proses pembelajaran, evaluasi Pelatihan. PT. Ardadizya Jaya. Jakarta
penyelenggaraan diklat dan evaluasi dam- Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun
pak (pasca) diklat. Evaluasi diklat adalah 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan
mata komponen penting dalam sistem dik- Jabatan Pegawai Negeri Sipil
lat. Tanpa ada evaluasi, kita tentu saja ti-
dak mengetahui apakah program diklat
*) Kepala BDLHK Pekanbaru
yang diselenggarakan oleh suatu lembaga
diklat berhasil atau sebaliknya tidak berha-
sil. Tingkat pencapaian efektivitas dan
efisiensi suatu program diklat dapat diketa- JIKA SATU PINTU DITUTUP MAKA AKAN
hui dari hasil evaluasi diklat. Pengelola dik- ADA PINTU LAIN YANG TERBUKA,
lat yang handal dipersyaratkan memiliki HANYA TERKADANG KITA TERLALU LAMA
kompetensi mengenai pelaksanaan MENYESALI PINTU YANG TERTUTUP ITU
evaluasi diklat. HINGGA TIDAK MELIHAT PINTU LAIN
YANG DIBUKAKAN UNTUK KITA
Penutup
(LINCOLN)
Merupakan keniscayaan bagai suatu
lembaga diklat untuk sinergis merancang
diklat dalam proses-proses yang telah dise-
5
Majalah Suligi Volume IX Edisi 18 Tahun 2016