Anda di halaman 1dari 13

Raudhatun Nisa’ et al.

, Jurnal Ilmiah Mahasiswa 1

ANALISIS PENGARUH FAKTOR HUMAN DAN


TECHNOLOGY TERHADAP KESUKSESAN IMPLEMENTASI
LAYANAN QR CODE SISTER FOR STUDENT (SFS)
UNIVERSITAS JEMBER

(Analysis the Effect of Human and Technology Factors on the Success of the
Implementation QR Code Sister for Student (SFS) Services at the University of
Jember)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis salah satu implementasi layanan TI
pada Universitas Jember yaitu aplikasi Sister For Student (SFS). Aplikasi SFS
merupakan aplikasi yang dikelola oleh UPT-TIK Universitas Jember yang
bertujuan untuk menunjang kegiatan akademik mahasiswa. Fitur yang dimiliki
aplikasi SFS diantaranya fitur jadwal kuliah, presensi, kehadiran, transkrip nilai
dan sebagainya. Namun pada penelitian ini hanya fokus menganalisis fitur
presensi aplikasi SFS. Analisis dilakukan menggunakan perpaduan metode HOT
Fit (Human Organization Technology) dan ISSM 2003 (Information System
Success Model). Sehingga pada model konseptual penelitian ini menggunakan 6
variabel yaitu system quality, information quality, use, user satisfaction, dan net
benefit. Teknik analisa data menggunakan SEM dengan tools online GeSCA.
Berdasarkan hasil analisa data menggunakan SEM-GeSCA, dapat diketahui
bahwa terdapat 12 hipotesis yang dierima dari total 14 hipotesis yang diajukan.
Hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan faktor human
dan technology yang berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan implementasi
layanan QR Code SFS Universitas Jember. Faktor human yang memiliki
pengaruh signifikan yaitu sysytem use dan user satisfaction. Faktor technology
yang memiliki pengaruh signifikan yaitu system quality dan information quality.

Kata Kunci: QR Code SFS, HOT Fit, ISSM


Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 2

PENDAHULUAN Organization Technology). Metode


Perkembangan Teknologi HOT Fit mempunyai konstruk
Informasi (TI) yang sangat pesat evaluasi sistem informasi yaitu
telah membawa banyak pengaruh human, organization, dan technology
pada berbagai bidang kehidupan yang memiliki keterkaitan satu sama
manusia seperti bidang ekonomi lainnya (Yusof, Paul, & Stergioulas,
perdagangan atau bisnis, sosial, 2006). Dari beberapa komponen
kesehatan, pendidikan, transportasi, yang dimiliki metode HOT Fit
perbankan, dan lain lain (Pamugar, didalamnya terdapat beberapa
Winarno, & Najib, 2014). Sistem dimensi kesuksesan sistem informasi
atau teknologi informasi yang baru yang saling berhubungan dan
diterapkan akan lebih baik untuk mempengaruhi satu sama lain
dilakukan evaluasi pasca (Poluan, Lumenta, & Sinsuw, 2014).
implementasi sehingga mengetahui Sedangkan ISSM 2003 memiliki 6
apakah pengguna mampu memahami dimensi untuk mengukur
aplikasi yang digunakan dan apakah keberhasilan implementasi TI yang
sistem atau aplikasi mempunyai saling berkaitan yaitu, information
waktu settle-down untuk quality, system quality, service
penyelesaian permasalahan pada saat quality, use, user satisfaction dan net
implementasi (Moeller, 2010). benefits (DeLone & McLean, 2003)
Evaluasi terhadap penerapan Universitas Jember sebagai
TI di suatu organisasi dapat diukur salah satu perguruan tinggi negeri
dari berbagai hal, salah satunya telah memanfaatkan teknologi
mengevaluasi dari segi kesuksesan informasi untuk mendukung kegiatan
implementasi TI. Metode sivitas akademik melalui Unit
pengukuran yang dapat digunakan Pelaksana Tugas Teknologi
untuk mengevaluasi atau mengukur Informasi dan Komunikasi (UPT-
keberhasilan implementasi TI TIK). Berbagai layanan TI yang
diantaranya yaitu ISSM 2003 telah dibuat oleh UPT-TIK secara
(Information System Success Model), bertahap diintegrasikan menjadi satu
dan metode HOT Fit (Human sistem informasi yaitu SISTER
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 3

(Sistem Informasi Terpadu) yang terhadap kesuksesan layanan absensi


bisa diakses melalui website maupun QR Code terutama dari faktor
aplikasi mobile. Aplikasi mobile manusia dan teknologi untuk
SISTER yang digunakan oleh mengetahui aspek apa saja yang
mahasiswa Universitas Jember atau harus diperbaiki agar kedepannya
yang lebih dikenal sebagai aplikasi absensi QR Code ini dapat optimal
SFS (Sister For Student) memiliki dalam penggunaannya.
salah satu fitur yaitu fitur presensi Penelitian ini akan
yang digunakan untuk melakukan menggunakan metode HOT Fit dan
absensi berbasis QR Code. ISSM tahun 2003 untuk menganalisa
Absensi QR Code dalam pengaruh human dan technology
penerapannya diharapkan dapat terhadap kesuksesan layanan QR
memudahkan proses absensi Code SFS. Karena keterkaitan antar
mahasiswa Universitas Jember yang konstruk metode HOT Fit dapat
sebelumnya bersifat manual dan memberikan hasil yaitu pengaruh
memungkinkan adanya kesalahan faktor-faktor terhadap kesuksesan
data. Setelah dilakukan penerapan dari penerapan sistem informasi
absensi QR Code muncul berbagai (Pamugar, Winarno, & Najib, 2014).
respon dari mahasiswa. Salah Hubungan pengaruh pada konstruk
satunya mahasiswa berharap adanya metode HOT Fit digunakan karena
peningkatan pendukung layanan QR dapat menjelaskan hubungan dua
Code SFS seperti kemampuan arah antara manusia dan kualitas
teknologi (SSID ruangan) yang informasi pada konstruk teknologi.
disediakan untuk dapat mengakses HOT Fit juga dapat menjelaskan
absensi QR Code dikarenakan masih tentang konsep kesesuaian antara
banyak yang mengalami kendala manusia dan teknologi. Sedangkan
pada SSID ruangan kuliah. ISSM digunakan untuk
Berdasarkan respon yang didapatkan, menambahkan indikator-indikator
maka penting bagi pihak Universitas pada metode HOT FIT karena
Jember untuk melakukan analisa variabel pada ISSM memiliki
faktor-faktor yang berpengaruh kesamaan dengan model konseptual
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 4

yang akan digunakan dalam mempengaruhi kesuksesan dari


penelitian ini. Sehingga indikator layanan TI.
yang digunakan dalam penelitian ini LANDASAN TEORI
bisa lebih optimal. Model konseptual 1. HOT Fit (Human Organization
penelitian ini tidak menggunakan Technology)
hubungan dari model konseptual Metode HOT Fit merupakan
ISSM dikarenakan sifat multidimensi metode evaluasi yang memadukan
dan saling berpengaruh antar metode ISSM dan IT-Organization
variabel dependen pada model Fit Model. Metode ini menempatkan
konseptual harus digunakan dengan konstruk penting dalam sistem
tepat karena pemilihan variabel dan informasi yaitu human, organization,
model pengukuran harus bergantung dan technology serta hubungan
pada tujuan dan konteks penelitian kesesuaian diantara ketiganya
(DeLone & McLean, 2003). (Yusof, Paul, & Stergioulas, 2006).
Berdasarkan uraian diatas, Gambar 1 dibawah ini merupakan
maka pada penelitian ini akan model konseptual HOT Fit dengan
menganalisa pengaruh faktor tiga konstruk. Menurut Yusof, Paul,
manusia dan teknologi terhadap dan Stergioulas (2006), terdapat 8
kesuksesan layanan QR Code SFS variabel dari 3 konstruk yang saling
Universitas Jember dengan mempengaruhi satu sama lain
menggunakan metode HOT Fit dan tentang keberhasilan sistem
ISSM yang telah disesuaikan dengan informasi, yaitu system quality,
studi kasus sebelumnya. information quality, service quality,
Pengambilan data dilakukan dengan system use, user satisfaction,
penyebaran kuisioner kepada structure, environment dan net
mahasiswa sebagai pengguna QR benefits.
Code SFS Universitas Jember. Oleh Gambar 1 Model Konseptual Hot Fit
karena itu, sangat penting bagi (Sumber : Yusof, Paul, &
Universitas Jember khususnya UPT- Stergioulas, 2006)
TIK dalam mengetahui faktor yang 2. Information System Success
Model (ISSM)
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 5

Pengembangan dari ISSM selanjutnya sehingga absensi QR


menghasilkan 5 variabel kesuksesan Code dinilai lebih efektif untuk
sistem informasi, yaitu information digunakan dalam kegiatan presensi
quality, system quality, service perkuliahan (UPT-TIK Universitas
quality, use, user satisfaction, dna Jember, 2018). Gambar 3 merupakan
net benefits (DeLone & McLean, tampilan fitur presensi aplikasi SFS
2003). Gambar 2 berikut ini untuk melakukan absensi berbasis
merupakan variabel yang terdapat QR Code.
dalam ISSM yang saling Gambar 3 Fitur Presensi Aplikasi SFS
mempengaruhi satu sama lain. (Sumber : SFS Universitas Jember,
Gambar 2 Model Konseptual ISSM 2018)
(Sumber : DeLone & McLean, 2003) METODOLOGI
3. QR Code Sister For Student Tahapan metodologi peneltian
(SFS) merupakan urutan dari langkah
Presensi QR Code Universitas penelitian yang dilakukan selama
Jember dapat memudahkan penelitian berlangsung. Tahapan
mahasiswa dalam melakukan dalam penelitian ini dapat dilihat
presensi hanya dengan menggunakan pada Gambar 4 dibawah ini :
aplikasi mobile SFS di smartphone
mereka. Sebelumnya pemanfaatan TI
untuk kegiatan presensi mahasiswa
sudah dilakukan dengan menerapkan
absensi berbasis fingerprint. Namun
menurut pihak UPT-TIK penerapan
absensi fingerprint dinilai masih
memiliki kekurangan yaitu data Gambar 4 Tahap Penelitian

kehadiran mahasiswa tidak dapat Model konseptual yang digunakan


langsung tercatat oleh sistem dalam penelitian ini, mengacu pada
dikarenakan hal ini akan penggabungan metode HOT Fit dan
mengganggu alat dari absensi ISSM 2003 yang ditunjukkan pada
fingerprint untuk merekam sidik jari Gambar 5 dibawah ini :
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 6

Gambar 5 Model Konseptual h. H6 : service quality berpengaruh


Penelitian positif dan signifikan terhadap
Berdasarkan model konseptual user satisfaction.
yang digunakan, maka terdapat 14 i. H7a : system use berpengaruh
hipotesis yang diajukan dalam positif dan signifikan terhadap
penelitian ini. Berikut ini hipotesis user satisfaction.
yang akan digunakan dalam j. H7b : user satisfaction
penelitian : berpengaruh positif dan signifikan
a. H1 : system quality berpengaruh terhadap system use.
positif dan signifikan terhadap k. H8a : system use berpengaruh
system use. positif dan signifikan terhadap net
b. H2 : system quality berpengaruh benefits.
positif dan signifikan terhadap l. H8b : net benefits berpengaruh
user satisfaction. positif dan signifikan terhadap
c. H3a : information quality system use.
berpengaruh positif dan signifikan m. H9a : user satisfaction
terhadap system use. berpengaruh positif dan signifikan
d. H3b : system use berpengaruh net benefits.
positif dan signifikan terhadap n. H9b : net benefits berpengaruh
information quality. positif dan signifikan terhadap
e. H4a :information quality user satisfaction.
berpengaruh positif dan signifikan Jumlah sampel untuk responden
terhadap user satisfaction. penelitian ditentukan dengan
f. H4b : user satisfaction menggunakan teknik non-probability
berpengaruh positif dan signifikan sampling yaitu purposive sampling
terhadap information quality. dengan menentukan kriteria sampel
g. H5 : service quality berpengaruh yang diambil. Kriteria yang
positif dan signifikan terhadap ditentukan oleh peneliti dalam
system use. pengambilan sampel yaitu
mahasiswa aktif Universitas Jember
yang saat ini berada di semester 4
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 7

dan 6. Pemilihan kriteria berdasarkan tools online GeSCA. Dari analisa


pertimbangan peneliti bahwa data ini maka dapat dibuktikan
mahasiswa aktif semester 4 dan 6 kebenaran dari hipotesis yang
disisi perkuliahan dinilai sedang diajukan. Sehingga dapat menjadi
mengalami puncak padatnya jadwal acuan dalam menyimpulkan apa saja
perkuliahan. faktor manusia dan teknologi yang
Pada uji instrumen penelitian, berpengaruh signifikan terhadap
tools yang digunakan adalah tools kesuksesan implementasi QR Code
SPSS. Jumlah sampel yang SFS.
digunakan untuk uji isntrumen yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN
sebanyak 30 responden. Uji Hasil dan pembahasan merupakan
instrumen dilakukan dengan dua bab yang menjelaskan tentang
pengujian, yaitu uji validitas dan uji mengenai bagaimana menguji
reliabilitas. Validitas merupakan instrumen dan model yang dibuat
tingkat keandalan dari alat ukur yang sesuai dengan alur penelitian,
digunakan. Instrumen penelititan bagaimana penelitian ini menjawab
dinyatakan valid apabila nilai r rumusan masalah serta tujuan dan
hitung > nilai r tabel (Sugiyono, manfaat dari penelitian seperti yang
2014). Uji reliabilitas merupakan telah ditentukan pada awal penelitian
derajat konsistensi atau keajengan ini.
data dalam interval waktu tertentu. 1. Hasil Uji Instrumen
Uji ini menggunakan metode Berdasarkan hasil uji instrumen
Cronbach’s Alpha dengan yang dilakukan yaitu uji validitas dan
perbandingan nilai r hitung dan r realibilitas menggunakan tingkat
tabel sebagai syarat yang harus signifikansi 95% dan tingkat error
dipenuhi (Sugiyono, 2014). Menurut 5%, didapatkan nilai r hitung dari
Ghozali (2013), nilai Cronbach’s semua butir pernyataan kuisioner >
Alpha yang harus dipenuhi yaitu dari r tabel sehingga dapat
lebih besar dari 0,6. dinyatakan bahwa seluruh butir
Metode analisa data penelitian ini pernyataan kuisioner telah VALID.
menggunakan teknik SEM dengan Hasil uji reliabilitas yang didapatkan
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 8

yaitu nilai Cronbach’s Alpha semua ditunjukkan dengan penilaian


variabel penelitian lebih besar dari sebagai berikut :
nilai Cronbach’s Alpha (minimum) a. FIT = 0,533
0,6. Sehingga instrumen yang Berdasarkan Tabel 1 di atas
digunakan dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai FIT yang
bersifat RELIABEL pada seluruh diperoleh adalah sebesar 0,533.
butir-butir pernyataan setiap Nilai FIT dapat menjelaskan
variabelnya. varian total dari seluruh variabel
2. Hasil Analisa Data yang dapat dijelaskan oleh model
Data penelitian yang telah tertentu. Dari hasil diatas, model
didapatkan kemudian dianalisa yang terbentuk dapat menjelaskan
menggunakan tools online GeSCA semua variabel yang ada sebesar
sehingga menghasilkan model fit 0.533. Hal ini berarti seluruh
untuk mengidentifikasi kesesuaian variabel yang digunakan dapat
model penelitian yang digunakan dijelaskan model penelitian
dengan fenomena yang diteliti, sebesar 53,3% dan sisanya 46,7%
structural model untuk mengetahui dapat dijelaskan oleh variabel
pengaruh dari hubungan antar lainnya diluar penelitian ini.
variabel penelitian sehingga dapat b. AFIT = 0,531
membuktikan hipotesis penelitian Nilai AFIT atau Adjusted FIT
yang diajukan dan untuk mengetahui dapat digunakan untuk
variabilitas variabel penelitian. Skor perbandingan model penelitian.
setiap indikator, skor total setiap Variabel yang dianggap dapat
variabel dan gambaran dari model mempengaruhi kesuksesan sistem
konseptual digunakan untuk informasi dalam penelitian tidak
mengetahui hasil analisis data hanya satu melainkan ada enam
menggunakan GeSCA. variabel sehingga akan lebih baik
Tabel 1 Hasil Model Fit jika interpretasi tentang ketepatan
Berdasarkan data dalam Tabel 1 model diukur menggunakan
goodness of FIT nya dapat AFIT. Dalam penelitian ini
diketahui bahwa nilai AFIT yang
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 9

diperoleh adalah sebesar 0,531, Number of Free Parameters


artinya keragaman variabel (NPAR) merupakan penjelasan
penelitian ini adalah sebesar mengenai jumlah dari parameter
53,1%, sedangkan untuk sisanya bebas yang digunakan dalam
sebesar 46,9% dijelaskan oleh perhitungan GeSCA. Setiap
variabel lain di luar model parameter bebas yang digunakan
penelitian ini. dapat dilakukan pengaturan
c. GFI (Goodness of Fit Index) = optimal oleh NPAR. Parameter
0.954 bebas tersebut diantaranya adalah
Nilai GFI (Goodness-of-Fit Index) weights, loadings, and path
menunjukkan tingkat relevansi coefficients.
antara teori yang digunakan Path coefficients merupakan salah
melalui model dalam penelitian satu hasil analisis data oleh GeSCA
dengan fakta yang diteliti. Hasil pada structural model yang
uji penelitian ini menunjukkan menunjukkan hubungan positif atau
bahwa nilai GFI model konseptual negatif antar variabel laten dan
penelitian adalah 0,954 atau signifikansi hubungan pengaruhnya.
sekitar 95,4%, yang berarti model Pengaruh positif atau negatif dapat
yang dibentuk dapat diterima dan dilihat dari nilai estimate nya.
dinyatakan dapat menunjukkan Hubungan yang signifikan antar
relevansi yang kuat antara teori variabel dapat dilihat dengan
dan fenomena penelitian. membandingkan nilai CR setiap
d. SRMR (Standadised Root Mean pengaruh antar variabel dengan nilai
Square Residual) = 0,173 CR (1,96). Pada Tabel 2
Nilai SRMR dapat menunjukkan menunjukkan hasil pengujian
tingkat fit model penelitian. Hasil hubungan pengaruh antar variabel
uji penelitian ini menunjukkan yang digunakan dalam penelitian :
nilai SRMR sebesar 0,173. Tabel 2 Hasil Path Coefficients
e. NPAR (Number of Free Berdasarkan hasil dari path
Parameters) = 78 coefficients pada Tabel 2, didapatkan
hasil bahwa dari 14 hipotesis yang
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 10

digunakan dalam penelitian terdapat variabel independen dapat


12 hipotesis yang diterima dan 2 mempengaruhi kesuksesan dari
hipotesis yang ditolak. Hipotesis variabel dependen.
yang diterima yaitu H1, H2, H3a, Tabel 4 Tabel R Square
H3b, H4a, H4b, H7a, H7b, H8a, Analisa data yang telah dilakukan
H8b, H9a, dan H9b. Sedangkan yaitu pada uji hipotesis dapat
hipotesis yang ditolak yaitu H5 dan dijadikan pedoman dalam menarik
H6. Apabila hasil estimate kesimpulan berupa faktor manusia
menunjukkan hasil positif dan CR dan teknologi yang dapat
>1,96 seperti pada H1 , maka dapat berpengaruh signifikan terhadap
diartikan bahwa apabila system kesuksesan implementasi layanan
quality maka akan berdampak pada QR Code SFS Uiversitas Jember.
peningkatan system use secara Faktor tersebut dipresentasikan oleh
signifikan. Apabila hasil estimate beberapa variabel yang telah diuji
menunjukkan hasil negatif dan CR < dalam penelitian ini. Dapat
1,96 seperti pada H5, maka dapat dinyatakan bahwa beberapa variabel
diartikan bahwa jika terjadi yang berpengaruh signifikan
peningkatan pada service quality terhadap kesuksesan implementasi
maka akan berdampak pada QR Code SFS sesuai pada Tabel 4
penurunan dari system use secara yaitu :
tidak signifikan. a. Variabel system quality dengan
Pada Tabel 3 menunjukkan indikator yang terdiri dari
rangkuman dari hipotesis penelitian kemudahan penggunaan,
yang diterima dan hipotesis kemudahan untuk dipelajari,
penelitian yang ditolak. waktu respon, reliabel,
Tabel 3 Rangkuman Hipotesis kenyamanan akses, fleksibel,
Berdasarkan Tabel 4 dibawah ini, realisasi kebutuhan pengguna,
dapat diketahui bahwa variabel akses pendukung sistem, dan
independen dapat mempengaruhi keamanan.
variabel dependen lebih dari 50%. b. Variabel information quality
Sehingga dapat di katakan bahwa dengan indikator yang terdiri dari
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 11

kepentingan, kelengkapan, akurat, sistem. System quality merupakan


mudah dibaca, mudah dipahami, salah satu variabel untuk mengukur
tepat waktu, relevan, format dan faktor teknologi dalam metode HOT
tidak bias. Fit. Teknologi yang dianggap telah
c. Variabel system use dengan fit dengan faktor manusia pada HOT
indikator yang terdiri dari Fit dapat dilihat dari pengaruh system
frekuensi penggunaan, sikap quality terhadap user satisfaction,
pengguna, keyakinan, dimana system quality yang baik
pengetahuan, penerimaan dan dapat memenuhi kebutuhan
pelatihan. pengguna juga mudah untuk
d. Variabel user satisfaction dengan digunakan sehingga dapat membantu
indikator yang terdiri dari tugas yang dilakukan oleh pengguna.
kepuasan pengguna secara Hasil dari penelitian ini
keseluruhan dan spesifikasi menunjukkan bahwa system quality
kepuasan. berpengaruh positif dan signifikan
Sedangkan variabel yang bukan terhadap kepuasan pengguna user
faktor manusia dan teknologi yang satisfaction dengan nilai hasil
berpengaruh secara signifikan signifikan yaitu sebesar 9,27.
terhadap kesuksesan implementasi Menurut Yusof, Paul, & Stergioulas
QR Code SFS sesuai pada Tabel 4.12 (2006), menegaskan bahwa pengaruh
yaitu variabel net benefit dengan dari kualitas sistem terhadap
indikator yang terdiri dari efisien, kepuasan pengguna menunjukkan
efektif, mengurangi kesalahan. sistem telah dapat memenuhi
Menurut Yusof, Paul, & kebutuhan dari pengguna dan
Stergioulas (2006) dalam Erimalata membantu tugas dari pengguna. Oleh
(2016), HOT Fit juga mengukur karena itu, teknologi yang dianggap
keberhasilan sistem informasi fit dengan faktor human dapat
berdasarkan kesesuaian teknologi dijelaskan dari hasil pengaruh system
yang digunakan dengan pengguna quality terhadap user satisfaction
teknologi, dimana kinerja sistem yang menunjukkan bahwa QR Code
merupakan asosiasi dari kualitas SFS yang digunakan telah sesuai
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 12

dengan kebutuhan pengguna dan c. H3a : information quality


dapat membantu tugas dari berpengaruh positif dan signifikan
pengguna. terhadap system use.
Fit dari faktor human terhadap d. H3b : system use berpengaruh
technology pada penelitian ini dapat positif dan signifikan terhadap
ditunjukkan dengan adanya pengaruh information quality.
yang positif dan signifikan dari e. H4a : information quality
variabel system use dan user berpengaruh positif dan signifikan
satisfaction terhadap faktor terhadap user satisfaction.
technology yaitu variabel f. H4b : user satisfaction
information quality. Hal ini berpengaruh positif dan signifikan
menunjukkan bahwa pengguna telah terhadap information quality.
menerima dengan baik dan merasa g. H7a : system use berpengaruh
puas terhadap QR Code yang positif dan signifikan terhadap
digunakan terkait dengan informasi user satisfaction.
absensi yang dihasilkan. h. H7b : user satisfaction
KESIMPULAN berpengaruh positif dan signifikan
1. Berdasarkan 14 hipotesis yang terhadap penggunaan sistem
diajukan dalam penelitian ini, maka system use.
sebanyak 12 hipotesis yang diterima i. H8a : system use berpengaruh
dan 2 hipotesis yang ditolak. positif dan signifikan terhadap net
Hipotesis yang diterima dalam benefits.
penelitian ini yaitu : j. H8b : net benefits berpengaruh
a. H1 : system quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap
positif dan signifikan terhadap system use.
system use. k. H9a : user satisfaction
b. H2 : system quality berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan
positif dan signifikan terhadap terhadap manfaat net benefits.
user satisfaction. l. H9b : net benefits berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
user satisfaction.
Raudhatun Nisa’ et al., Jurnal Ilmiah Mahasiswa 13

Sedangkan 2 hipotesis penelitian terhadap user satisfaction yang


yang ditolak yaitu sebagai berikut : menunjukkan bahwa QR Code SFS
a. H5 : service quality berpengaruh yang digunakan telah sesuai dengan
negatif dan signifikan terhadap kebutuhan pengguna dan dapat
system use. membantu tugas dari pengguna.
b. H6 : service quality berpengaruh SARAN
positif dan signifikan terhadap Saran yang dapat diberikan
user satisfaction. berdasarkan hasil penelitian ini untuk
Dari hipotesis yang diterima dapat penelitian selanjutnya yaitu
disimpulkan bahwa faktor human melakukan penelitian dengan topik
technology yang berpengaruh yang sama namun dengan
signifikan terhadap kesuksesan menggunakan metode yang berbeda
implementasi layanan QR Code SFS sehingga dapat menjadi bahan
Universitas Jember yaitu system pembanding serta memperkaya hasil
quality, information quality, system penelitian dengan topik yang sama.
use dan user satisfaction. Tahap pengambilan sampel
2. fit faktor human terhadap digunakan berbeda dan diharapkan
faktor technology dapat ditunjukkan lebih meluas sehingga dapat
oleh hubungan pengaruh yang positif mengetahui pendapat dari pengguna
dan signifikan dari system use dan absensi QR Code SFS Universitas
user satisfaction terhadap Jember yang lainnya.
information quality yang DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa pengguna telah
menerima dengan baik dan merasa
puas terhadap QR Code yang
digunakan terkait dengan informasi
absensi yang dihasilkan. Dan fit
faktor technology terhadap faktor
human dapat ditunjukkan oleh
hubungan pengaruh yang positif dan
signifikan dari system quality

Anda mungkin juga menyukai