Anda di halaman 1dari 23

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pengertian dan Jenis Penelitian


3.1.1. Pengertian penelitian

Penelitian pada dasarnya untuk menunjukkan kebenaran dan

pemecahan masalah atas apa yang diteliti untuk mencapai suatu tujuan tersebut,

dilakukan suatu metode yang tepat dan relevan. Sesuai dengan pernyataan

Hamidi (2007:6) bahwa penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang

dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan

kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Dalam penelitian ini, penelitian yang digunakan penulis adalah

penelitian atau studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang

diperoleh. Menurut Sugiyono (2014:2) menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan studi empiris adalah sebagai berikut: “Studi empiris berarti cara-cara

yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain

dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan”.

3.1.2. Jenis penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian

deskriptif dan metode pendekatan verifikatif, karena adanya variabel-variabel

yang akan ditelaah hubungannya, serta tujuan untuk menyajikan gambaran

secara terstuktur, faktual, dan akurat mengenai fakta serta hubungan antar
33

variabel yang diteliti, yaitu pengaruh kualitas pelayanan dan promosi terhadap

kepuasan pasien di RS INTAN MEDIKA Blawi Lamongan.


Menurut Moch. Nazir (2011:54) mendefiniskan bahwa yang dimaksud

dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut: “Jenis Penelitian Deskriptif

adalah studi menentukan fakta dengan interpretasi yang tepat dimana

didalamnya termasuk studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari

beberapa fenomena kelompok dan individu serta studi untuk menentukan

frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalisasikan bias dan

memaksimumkan reabilitas. Metode deskripsi ini digunakan untuk menjawab

permasalah mengenai seluruh variabel penelitian secara independen”.


Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan promosi terhadap kepuasan

pasien di RS INTAN MEDIKA Blawi Lamongan. Sedangkan Metode

verifikatif menurut Moch. Nazir (2011:91) adalah sebagai berikut: “Metode

verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis melalui

suatu perhitungan statistik sehingga dapat dihasilkan pembuktian yang

menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima”.


Metode penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran

dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Penelitian verifikatif bertujuan menjawab rumusan masalah yang berkaitan

dengan pengaruh kualitas pelayanan dan promosi terhadap kepuasan pasien di

RS INTAN MEDIKA Blawi Lamongan.

3.2. Kerangka Kerja ( Frame Work )


3.2.1. Definisi kerangka kerja
34

Menurut Sugiyono (2008: 246) kerangka kerja adalah penjelasan

tentang variabel-variabel apa saja yang diturunkan dari konsep-konsep terpilih

tadi dan bagaimana hubungan variabel-variabel tersebut, serta hal-hal apa saja

yang dijadikan indikator untuk mengukur variabel-variabel yang bersangkutan.


3.2.2. Susunan sesuai alur / langkah penelitian yang akan dilakukan
a. Pemilihan topik atau judul penelitian
b. Mengadakan survey lapangan untuk merumuskan masalah-masalah
Populasi :
yang dipecahkan.
100 orang
c. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah
d. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan
e. Mengatur data secara sistematis untuk di analisa
f. Menganalisis data dan bukti yang diperoleh untuk membuat
Teknik Sampling:
interprestasi Simple Random Sampling
g. Menulis laporan penelitian
3.2.3. Susunan kerangka kerja
Untuk memudahkan pembahasan maka dapat digambarkan kerangka
Sample:
kerja sebagai berikut: 50 orang

Variabel Bebas: Variabel Terikat:


Pelayanan (X₁)
Kepuasan pasien (Y)
promosi (X₂)

Alat Ukur: Koesioner

Teknis Analisis Data:


Regresi Linier Berganda

Penyajian data

Penarikan kesimpulan

Gambar 3.1 : Kerangka Kerja


35

3.3. Penentuan Populasi dan Sample

3.3.1. Populasi

Populasi ialah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,

hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat

semesta penelitian Ferdinand, (2011:223). Populasi dalam penelitian ini adalah

Pasien rawat inap di RS INTAN MEDIKA Blawi Lamongan di bulan april

berjumlah 100 orang.

3.3.2. Sample
36

Menurut Sugiyono (2014:116) definisi sampel yaitu sebagai berikut:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.”

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple

random sampling, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

tringgulasi (gabungan), analisis data yang bersifat induktif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2009).

Menurut Sugiyono (2014:116) definisi sampel yaitu sebagai berikut:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk

menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu

penelitian. Selain itu juga diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus

menunjukkan segala karakteristik populasi sehingga tercermin dalam sampel

yang dipilih, dengan kata lain sampel harus dapat menggambarkan keadaan

populasi yang sebenarnya atau mewakili (representatif). Untuk menghitung

penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu, maka digunakan rumus

Slovin sebagai berikut:

n = N / (1+Ne2)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi
37

2
e = Taraf nyata atau batas kesalahan

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan dipilih, penulis

menggunakan tingkat kesalahan sebesar 10%, karena dalam setiap penelitian

tidak mungkin hasilnya sempurna 100%, makin besar tingkat kesalahan

maka semakin sedikit ukuran sampel. Jumlah populasi sebagai dasar

perhitungan yang digunakan adalah 100 orang, dengan perhitungan sebagai

berikut.

n = 100 / (1+100 (10%2))


n = 100 / (1+(100 x 0,12)
n = 100 / (1+(102 x 10-2)
n = 100 / (1+1)
n = 100 / 2
n = 50
Berdasarkan rumus tersebut dapat dihitung sampel dari populasi

berjumlah 100 orang dengan tarif kesalahan 10%, maka sampel dari

perhitungan di atas adalah berjumlah 50 responden.


38

3.4. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.4.1. Variabel

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya (Sugiono, 2011:2) yaitu:

3.4.1.1.Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian

utama penelitian. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan

mengenai berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah

model, variabelitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk

dijelaskan oleh seseorang peneliti (Ferdinand, 2011:26), dari penelitian ini

yang menjadi variabel dependen adalah kepuasan konsumen (Y).

3.4.1.2.Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independen yang dilambangkan dengan (X) adalah

variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya

positif maupun pengaru negative (Ferdinand, 2011:26). dari penelitian ini

yang menjadi variabel independen adalah pelayanan (X1) dan promosi

(X2).

3.4.2. Definisi Operasional Variabel

3.4.2.1.Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai

variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel


39

tersebut yang dapat diamati. Azwar (2010:23). Definisi operasional yaitu:

konsep yang dapat diamati atau yang dapat diobservasi adalah merupakan

hal yang sangat penting, karena hal dapat diamati itu membuka

kemungkinan bagi orang lain, selain peneliti sendiri untuk dilaksanakan,

juga agar orang lain dapat melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang

dilakukan peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel


a. Definisi Operational Variabel Bebas

Variabel Definisi Indikator Alat Skala Skor


Ukur
Kualitas Tjiptono 1. Tangibles Kuesioner Likert 1 (STS)
Pelayanan (2012:59) (Berwujud) 2 (TS)
(X1) menyatakan a. Penampilan 3 (RG)
bahwa Kualitas petugas dalam 4 (S)
pelayanan jasa melayani 5(SS)
adalah tingkat b. Kemudahan
keunggulan dalam proses
yang diharapkan pelayanan
dan 2. Realibility
pengendalian (kehandalan)
atas tingkat a. Kecermatan
keunggulan petugas dalam
tersebut untuk melayani
memenuhi b. Memiliki standar
keinginan pelayanan yang
pelanggan jelas
3. Responsivess
(ketanggapan)
a. Merespon setiap
pelanggan yang
ingin
mendapatkan
pelayanan
b. Petugas
melakukan
pelayanan dengan
cepat
4. Assurance (jaminan)
40

a. Petugas
memberikan
jaminan tepat
waktu dalam
pelayanan
b. Petugas
memberikan
jaminan biaya
dalam pelayanan
5. Emphaty (Empati)
a. Mendahulukan
kepentingan
pelanggan
b. Petugas melayani
dengan sikap
ramah

Promosi Rambat 1. Frekuensi promosi Kuesioner Likert 1 (STS)


(X2) Lupiyoadi adalah jumlah 2 (TS)
(2013:92) promosi penjualan 3 (RG)
mendefinisikan yang dilakukan dalam 4 (S)
pengertian suatu waktu melalaui 5(SS)
promosi sebaga media promosi
berikut, Promosi penjualan
adalah kegiatan 2. Kualitas promosi
yang dilakukan adalah tolak ukur
perusahaan seberapa baik
untuk promosi penjualan
mengkomunikas dilakukan.
ikan manfaat 3. Kuantitas promosi
produk dan adalah nilai atau
sebagai alat jumlah promosi
untuk penjualan yang
mempengaruhi diberikan konsumen.
konsumen 4. Waktu promosi
dalam kegiatan adalah lamanya
pembelian atau promosi yang
penggunaan jasa dilakukan oleh
sesuai dengan perusahaan.
kebutuhan. 5. Ketepatan atau
kesesuaian sasaran
promosi merupakan
faktor yang
diperlukan untuk
mencapai target yang
41

diinginkan
perusahaan

b. Definisi Operational Variabel Terikat

Variabel Definisi Indikator Skalan Skor Alat


Opersional Ukur
Kepuasan Menurut Kotler 1. Mutu Produk atau Kuesio Linkert 1 (STS)
pelanggan dalam Sunyoto Jasa Yaitu mengenai ner 2 (TS)
(Y) (2013, p.35), mutu produk atau 3 (RG)
kepuasan jasa yang lebih 4 (S)
konsumen bermutu dilihat dari 5(SS)
adalah tingkat fisiknya.
perasaan 2. Mutu Pelayanan
seseorang Berbagai jenis
setelah pelayanan akan
membandingkan selalu dikritik oleh
(kinerja atau pelanggan, tetapi
hasil) yang bila pelayanan
dirasakan memenuhi harapan
dibandingkan pelanggan maka
dengan secara tidak
harapannya. langsung pelayanan
Konsumen dapat dikatakan bermutu.
mengalami salah 3. Harga adalah hal
satu dari tiga yang paling sensitif
tingkat kepuasan untuk memenuhi
umum yaitu kebutuhan
kalau kinerja di pelanggan.
bawah harapan, Pelanggan akan
konsumen cenderung memilih
akanmerasa produk atau jasa
kecewa tetapi yang memberikan
jika kinerja penawaran harga
sesuai dengan lebih rendah dari
harapan yang lain.
pelanggan akan 4. Waktu Pelayanan
merasa puas dan Maksudnya bahwa
apa bila kinerja baik pendistribuan
bisa melebihi maupun penyerahan
harapan maka produk atau jasa
pelanggan akan dari perusahaan bisa
merasakan tepat waktu sesuai
42

sangat puas dengan perjanjian


senang atau yang telah
gembira disepakati.
5. Keamanan
Pelanggan akan
merasa puas bila
produk atau jasa
yang digunakan ada
jaminan
keamanannya yang
tidak
membahayakan
pelanggan tersebut.

Keterangan :
1. (STS) = Sangat Tidak Setuju
2. (TS) = Tidak Setuju
3. (RG) = Ragu
4. (S) = Setuju
5. (SS) = Sangat Setuju

3.5. Metode Pengumpulan Data

Instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti unuk

memperoleh data yang diperlukan adalah sebagai berikut.

3.5.1. Pengumpulan Data

3.5.1.1.Birokrasi dan Teknik Perijinan

Penelitian ini dilakukan setelah memperoleh izin dari kampus dan

RS INTAN MEDIKA Blawi Lamongan. Perizinan tersebut, peneliti

gunakan untuk melakukan penelitian awal tentang pengaruh kualitas

pelayanan dan promosi terhadap kepuasan pasien di RS INTAN MEDIKA

Blawi Lamongan.

3.5.1.2.Cara Mengumpulkan Data


43

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menyebarkan

angket kepada pegawai tentang kualitas pelayanan dan promosi yang

diambil sebagai sampel. Selanjutnya, data yang telah terkumpul

ditraskipsikan untuk memudahkan analisis data.

3.5.2. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data

3.5.2.1.Pengertian Instrumen

Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan

hasilnya lebih baik, Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan

tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Suharsimi Arikunto,

2006:1630).

3.5.2.2.Jenis instrument yang digunakan

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Adapun kuestioner yang digunakan adalah closed-ended questioaire atau

Kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup tentang pengaruh kualitas

pelayanan dan promosi terhadap kepuasan pasien di RS INTAN MEDIKA

Blawi Lamongan.

3.5.2.3.Bentuk dan jenis pertanyaan

Kuesioner yang digunakan berupa angket tertutup. Responden

yang menjawab, akan diberikan jawaban sangat setuju, setuju, ragu-ragu,

tidak setuju, dan sangat tidak setuju untuk memberikan respon atas

pertanyaan yang terdapat pada kolom tertanyaan


44

3.5.2.4.Jumlah pertanyaan

Untuk variabel kualitas pelayanan jumlah pertanyaan sebanyak 5,

variabel promosi sebanyak 5, variabel kepuasan pelanggan sebanyak 5.

3.5.3. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul kemudian diberikan skor pada setiap jawaban

responden, peneliti menganalisa hubungan antara kualitas pelayanan dan

promosi terhadap kepuasan pasien. Data yang diperoleh diproses dengan

cara:

a. Scoring, merupakan teknik pemberian skor pada data menggunakan

skala linkert, sekala linkert ini digunakan untuk mengetahui derajat

kesetujuan atau ketidak setujuan responden terhadap satu pernyataan

dan untuk pemberian skor. Skala linkert yaitu skala yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, presepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial, dalam penelitian ini fenomena sosial

telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut

sebagai variabel. Untuk skor tertinggi diberi nilai 5 dan skor yang

terendah diberi nilai 1. (Hidayat, 2007)

Alternative jawaban meliputi :

1. Diberi skor 5, merupakan jawaban yang Sangat Setuju (SS).

2. Diberi skor 4, merupakan jawaban yang Setuju (S).

3. Diberi skor 3, merupakan jawaban yang Ragu-Ragu (RG).

4. Diberi skor 2, merupakan jawaban yang Tidak Setuju (TS).


45

5. Diberi skor 1, merupakan jawaban yang Sangat Tidak Setuju (STS).

b. Coding, pemberian code (Coding) adalah proses pemberian kode

tertentu terhadap macam dari koesioner untuk kelompok kedalam

katergori yang sama.

c. Editing, peneditan (Editing) adalah melilih atau mengambil data yang

perlu dan membuang data yang dianggap tidak perlu, untuk

memudahkan perhitungan dalam pengujian hipotesis.

d. Tabulating, tabulating adalah pengelompokan data atas jawaban dengan

benar dan teliti, kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud

dalm bentuk yang berguna,berdasarkan hasil table tersebut akan

disepakati untuk membuat data table agar mendapatkan hubungan atau

pengaruh antar variabel yang ada.

3.5.4. Metode Analisis Data


46

Analisa yang digunakan adalah analisa kuantitatif, yaitu analisa terhadap

data-data yang berbentuk angka-angka. Guna mengetahui pengaruh variabel

yan atau dengan variabel lain dengan menggunakan beberapa metode analisi

statistik, diantaranya adalah:

3.5.4.1. Uji Statistik


3.5.4.1.1. Keapsahan Data
1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pada kuesioner mampu

mengungkapkan suatu yang kan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian

validitas ini menggunakan pearson correlation yaitu dengan cara

mengkitung kolerasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-

pertanyaan. Suatu pertanyaandikatan valid jika tingkat signifikakasinya di

bawah 0,05 (Ghozali, 2012:52)


2) Uji Realibilitas
Uji reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

koesioner yang merupakan indicator dari variable atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliable taua handal jika jawaban seseorang terhadap

petanyaan dalah konsisten atau stabil dari waktu butir kuesioner dikatakan

reliable (layak) jika cronbach’salpha > 0,06 dan dikatan tidak reliable jika

cronbach’salpha <0,06 (Ghozali, 2012:47)

3.5.4.1.2. Uji asumsi klasik


Dalam melakukan analisis data kuantitatif sering kali kita

menggunakan uji persyaratan analisis untuk regresi berganda yang juga

sering disebut dengan istilah Uji Asumsi Klasik. Agar model regresi tidak

bisa atau agar model regresi BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)
47

maka perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji persyaratan

analisis untuk regresi berganda yang sering digunakan adalah sebagai

berikut:

1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variable

depend dan varibel independen mempunyai kontribusi atau tidak. Model

regresi yang baik adalah data distribusi normal atau menekati normal.

Menurur Ghozali (2012:160)


2) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas brtujuan untuk menguji apakah suatu model

regresi terdapat kolerasi antar variable bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnys tidak terjadi kolerasi antar variable independen.

Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (variance Inflation

Factor) dan tolerance. Tolerance mengukur variable independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF + 1/

tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance ≥ 0,01 atau sama dengan nilai

VIF ≤ 10.
3) Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lainya. Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan

heterokedastisitas, sedangkan adanya gejala residual yang sama dari

suatu pengamatan ke pengamatan lain disebut dengan heterokedastisitas

(Santosa dan ashari, 2005)


48

Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat

menggunakan metode grafik scatterplot atara lain variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID), dimana sumbu X adalah yang

diprediksi dan sunbu Y adalah residual. Dasar pengambilan keputusan

ynag diambil adalah sebagai berikut :


a) Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

telah terjadi heterokedastisitas.


b) Jika tidak ada yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan bawah

angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.


4) Uji Autokorelasi
Autokolerasi adalah untuk mengetahui pakah dalam sebuah

model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan penggangu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

kolerasi, maka dinamakan apa problem autokolerasi. Autokolerasi

pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya

adalah time series atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan,

tahunan, dan seterusnya, karena iu ciri khusus uji ini adalah waktu

(Santoso, 2012:241). Untuk mendeteksi gejala autokolerasi dapat

menggunakan uji Durbin-Watson (D-W). pengambilan keputusan ada

tidaknya autokolerasi dapat dilihat dari ketentuan berikut (Santoso,

2012:242) :
a) Bila nilai D-W terletak dibawah -2 berarti ada autokolerasi

positif.
b) Bila nilai D-W terletak diatara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokolerasi.
c) Bila nilai D-W terletak diatas +2 berarti ada autokolerasi negatif.
49

5) Uji Linieritas
Tujuan uji linieritas untuk mengetahui apakah dalam sebuat

metode regresi linier antara sebuah variabel independen dengan variabel

dependen seharusnya ada hubungan yang bersifat garis lurus, dengan

arah garis ke kanan atas atau ke kanan bawah, antara kedua variabel

tersebut. Jika hubungan tidak linier, dalanm arti keduanya mempunyai

hubungan yang diperbola atau membentuk kurva atau bentuk non linier

lainnya, maka model regresi tentu akan bias saat melakukam prediksi

terhadap variabel dependen (Santoso, 2012:243).


Saat menguji liniearitas hubungan variabel independen dengan

variabel dependen harap berhati-hati dengan pengaruh pengambilan data.

Pengujian dilakukan dengan asumsi hubungan kedua variabel bersifat

linier dalam waktu dan kondisi tertentu. Pengujian linieritas harus

mempertimbangkan kondisi dan waktu pengambilan sampel.

3.5.4.1.3. Taraf Signifikan (α)

1) Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen. Hipotesis Hₒ yang akan di uji adalah

apakah satu parameter (β₁) sama dengan nol, atau Hₒ : β₁ = 0 yang

artinya adalah apakah suatu variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya ( Hₐ), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau

Hₒ : β₁ ≠ 0 yang artinya adalah variabel tersebut merupakan penjelasan


50

yang signifikan terhadap variabel dependen (Kuncoro, 2010).

Pengambilan keputusan dengan tingkat signifikan (α) = 0.05 ditentukan

sebagai berikut :

Menentukan kriteria uji t

Daerah Daerah
Penolakan Ho Penolakan Ho

Daerah
Penerimaan Ho

-t (α/2; n-2) t (α/2; n-2)

Gambar 3.2

Uji t

Keterangan :

α = tingkat signifikan

n = banyaknya observikasi

Dasar pengambilan keputusan ditentukan dengan cara sebagai

berikut :
51

a) Jika tingka signifikan t hitung > 0.05 atau t hitung < t table, maka

Ho diterima.

b) Jika tingkat signufikan t hitung <0.05 atau t hitung > t table,

maka Ho ditolak.

2) Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang imaksudkan dalam model mempunyai penaruh

secara bersama-sama terhadapvriabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang

hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan

nol atau H0 : β1 = β2 ………… = βk = 0 yang artinya adaalah apakah

semua variabel idependen bukan merupakan penjelasan yang segnifikan

terhadap variabel dependen. Hipotesis alternative (Ha), tidak semua

parameter simultan sama dengan nol atau H0 : β1 ≠ β2 ≠…………..≠ 0

yang artinya adlah semua variabel independen secara simultan

merupakan penjelas yang segnifikan terhadap variabel dependen

(Kuncoro,2010). Setelah tiap-tiap variabel diuji, maka langkah

selanjutnya adalah menentukan f – table dengan tingkat signifikan 5%

(α= 5%) adapaun rumus uji f-tabel sebagai berikut. (Singgi santoso,

2002). Setelah itu menentukan kreteria untuk di uji f adalah sebagai

berikut :

Daerah
Penolaka
Daerah n Ho
Penerimaan
Ho
Fα: (k+1); n-
(k+1)
Gambar 3.3

Uji F
52

Keterangan :

α = tingkat signifikan

k = banyaknya variabel bebas

N =banyaknya observasi

Kriteria pengujian:

a. Jika tingkat signifikan F > 0.05 atau F hitung < F tabel, maka Hₒ

diterima.

b. Jika tingkat signifikan F < 0.05 atau F hitung > F table, maka Hₒ

ditolak.

3.5.4.1.4. Analisa Regresi Linear Berganda

Analisa regresi linear berganda adalah pengembangan analisis

regresi sederhana terhadap aplikasi yang terdiri dari dua atau lebih variabel

independen untuk menduga nilai dari duan atau lebih variabel independen

untuk menduga nilai dari variabel dependen (kazmier, 2009). Analisa regresi

dapat digunakan untuk mengetahui bagaiman pengaruh variabel bebas yaitu

kepuasan pelanggan (X₁), promosi (X₂), terhadap kepuasan pasien (Y)

sebagai variable terikat di RS INTAN MEDIKA Blawi dalam penelitian ini,

digunakan model regresi linear berganda.

Rumusnya adalah sebagai berikut:


53

Y = a+b₁X₁+b₂X₂+e

Keterangan:

Y = Kepuasan Pelanggan

a = Konstanta

b₁b₂ = Koefisien regresi

X₁ = Kualitas Pelayanan

X₂ = Semangat Kerja

e = Eror

3.5.4.1.5. Pembacaan Hasil Uji Statistik

a. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak

digunakan statistic F (F test), jika Fhitung< Ftable maka, maka Hₒ

diterima dan Hα ditolak ini berarti Kualitas Pelayanan dan Promosi

tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Pasien RS INTAN MEDIKA

Blawi Lamongan, dan jika Fhitung >Ftable, maka Hₒ ditolak dan Hₐ

diterima ini berarti Kualitas Pelayanan dan Promosi berpengaruh

terhadap Kepuasan Pasien RS INTAN MEDIKA Blawi Lamongan

b. Jika t hitung < t table, maka Hₒ diterima dan Hα ditolak itu berarti

Kualitas Pelayanan dan Semangat Kerja tidak berpengaruh terhadap

Kepuasan Pelanggan DISDUK CAPIL Lamongan, dan jika t hitung

> t table, maka Hₒ ditolak dan Hα diterima ini berarti Kualitas


54

Pelayanan dan Semangat Kerja berpengaruh terhadap Kepuasan

Pelanggan DISDUK CAPIL Lamongan

3.5.4.1.6. Piranti alat yang digunakan untuk menganalisis

(manual atau digital)

Piranti alat yang digunakan untuk menganalisis (manual atau

digital), dalam penelitian ini menggunakan analisis secara digital

menggunakan program SPSS for windows fer 18.0. Tujuannya:

1. Untuk mengumpulkan sumber data yang bisa diklarifikasi kedalam

kategori.

2. Untuk menyajikan data tentang iktiasar dalam bentuk table dan grafik.

3. Agar data yang ditarik untuk analisis tidak meliputi pngamatan yang

tidak selalu sama.

4. Agar menghasilkan suatu rencana yang merupakan permasalahan

pengukuran dan perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai