Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES PRODUKSI
“Membuat Mesin Penggarek Sampah Sederhana”

Disusun oleh:
1. ABDUL MALIK K (15.01.012.001)

2. MUHAMMAD IBADURRAHMAN (15.01.012.019)

3. RAHMAT HIDAYAT (15.01.012.024)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas ridho dan rahmat-Nya,


sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Proses Produksi
II sebagai syarat untuk memperoleh nilai akhir semester ke empat.

Oleh karena itu, kami dengan bangga mengerjakan laporan


praktikum Proses Produksi ini yang bertujuan agar mahasiswa terlatih
melakukan percobaan-percobaan kecil, untuk memperkenalkan kepada
kita sebagai mahasiswa apa saja peralatan-peralatan yang digunakan
dalam pembuatan alat-alat yang biasa digunakan masyarakat, bagaimana
cara membuat alat tersebut dan cara menggunakan mesin-mesin yang ada.

Hal ini sangat di butuhkan oleh kami bila mana mengadakan


penelitian di masa yang akan mendatang.

Sumbawa, Mei 2017

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................................3

Bab I.Pendahuluan

1.1. Latar belakang.........................................................................................................4


1.2. Tujuan Praktikum....................................................................................................4
1.3.Manfaat Praktikum...................................................................................................5

Bab II. Tinjauan Pustaka

2.1. Landasan Teori........................................................................................................6

Bab III. Metodologi Praktikum

3.1. Waktu Dan Tempat................................................................................................7

3.2. Alat Dan Bahan.......................................................................................................7

3.3. Cara Kerja...............................................................................................................7

Bab IV Hasil dan Pembahasan

4.1. Hasil......................................................................................................................11

4.2. Pembahasan...........................................................................................................11

Bab V. Penutup
5.1. Kesimpulan............................................................................................................11
5.2. Saran......................................................................................................................11

3
I. PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa melakukan percobaan
dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum memiliki kelebihan
tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya, yaitu: siswa langsung memperoleh
pengalaman dan keterampilan dalam melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi
siswa baik secara individu maupun kelompok, siswa belajar berfikir melalui prinsip-
prinsip metode ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur kerja berdasarkan metode
ilmiah (Djamarah, 2010).
Pembelajaran dengan praktikum sangat efektif untuk mencapai seluruh ranah
pengetahuan secara bersamaan, antara lain melatih agar teori dapat diterapkan pada
permasalahan yang nyata (kognitif), melatih perencanaan kegiatan secara mandiri
(afektif), dan melatih penggunaan instrumen tertentu (psikomotor) (Rahayuningsih,
2005).
Pada program studi teknik mesin sendiri, suatu praktikum sangatlah diperlukan agar
dapat menciptakan/menganalisis/memperbaiki suatu alat dengan harapan alat tersebut
dapat membantu mempermudah kebutuhan manusia. Dengan adanya praktikum ini,
mahasiswa teknik mesin lebih mudah mendapatkan atau menyerap ilmu yang mungkin
susah dipahami ketika hanya berdasarkan teoritis
Pada praktikum kali ini, mahasiswa melakukan praktik membuat penggarek,
penggarek adalah sebuah alat pengumpul sampah. Dengan adanya penggarek ini,
mahasiswa teknik mesin mampu membuat alat yang bisa memudahkan masyarakat
dalam mengumpulkan sampah yang berserakan.

1.2 Tujuan Praktikum


Praktikum membuat penggarek sederhana ini bertujuan untuk:
1. Memberi pengetahuan tambahan mengenai cara kerja gerinda dan las secara
praktik, bukan hanya teori
2. Menciptakan alat yang mampu mempermudah pekerjaan manusia
3. Pemenuh sks praktikum matakuliah proses produksi

4
1.3 Manfaat Praktikum
Praktikum membuat alat penggarek ini memiliki manfaat yakni:
1. Terciptanya alat penggarek untuk mengumpulkan sampah yang mampu
mempermudah pekerjaan manusia

5
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori

Secara terbatas yang dimaksud dengan sampah adalah tumpukan bahan bekas dan sisa
tanaman (daun, sisa sayuran, sisa buangan lain), atau sisa kotoran hewan atau benda-
benda lain yang dibuang. Dalam pengertian yang luas, sampah diartikan sebagai benda
yang dibuang, baik yang berasal dari alam ataupun dari hasil proses teknologi
(Reksosoebroto, 1990).
Menurut Reksosoebroto (1990), bahwa penanganan sampah yang baik akan
memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Manfaat lain
penanganan sampah yang baik adalah menurunkan 90% angka kehidupan lalat
menurunkan 90% angka kehidupan tikus menurunkan 30% angka kehidupan nyamuk,
menurunkan 70% angka kerusakan jembatan dan menurunkan 90% angka kerusakan
pipa bangunan.
Wasito (1970) mengemukakan bahwa pelaksanaan pengelolaan sampah meliputi
beberapa phase penyelenggaraan, dan pada phase pembuangan akhir terdiri dari
beberapa macam metode, yaitu: (1) Phase penyediaan atau phase penampungan (2)
Phase pengumpulan dan pengangkutan; (3) Phase pembuangan.Macam-macam metode
pembuangan akhir adalah: (1) Pembuangan sampah 15 terbuka; (2) Pembuangan
sampah dalam badan air; (3) Pembuangan sampah dirumah-rumah bersama air kotor
masuk ke instalasi pembuangan air kotor dengan didahului pemotongan sampah; (4)
Pembuangan sampah dengan cara diolah menjadi kompos; dan (5) Pembuangan
sampah melalui instalasi pembakaran. Menurut Azwar (1995).
Salah satu phase pembuangan sampah yakni pengumpulan dan pengangkutan. Bagi
masyarakat luas, alat yang paling tepat untuk pengumpulan sampah salahsatunya yakni
alat penggaruk sampah, alat ini sangat berfungsi dalam mengumpulkan sampah sampah
yang memiliki volume besar. Alat ini juga mampu membersihkan sampah yang
menyumbat didalam kali yang menyebabkan penumpukan sampah yang berlebihan
yang akhirnya dapat menyebabkan kebanjiran. Dengan adanya alat penggarek ini, maka
sampah akan lebih mudah diambil dan dikumpulkan untuk kemudian di lakukan
penampungan dan phase-phase berikutnya.

6
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum membuat mesin penggarek ini dilakukan pada:
Hari/tanggal : Kamis/18 Mei 2017
Pukul : 10.30-13.00 WITA
Tempat : Workshop teknik mesin Universitas Teknologi Sumbawa

3.2. Alat dan Bahan


Bahan:
1. Besi berbentuk Segitiga/ besi L uk:240 mm
2. 2 buah Besi batangan uk: 280 mm
3. Besi Pipa uk: Lebar 40-50 mm diameter: 1.5”

Alat:
1. Ragum
2. Gergaji besi
3. Las listrik
4. Gerinda
5. Pilox
3.3 Cara kerja
Cara kerja dalam praktikum pembuatan mesin penggarek ini dibagi kedalam 3 (tiga)
tahapan. Yakni membuat part/bagian, penyambungan tiap-tiap part (assembly), dan yang
terakhir finishing/ sentuhan akhir.

3.3.1 Tahap 1 (Membuat Part/bagian-bagian)


- Pertama siapkan semua alat dan bahan

7
- Lalu membuat cakar/penggarek, caranya dengan memotong tiap besi batangan
uk: 280 mm menjadi 2 menggunakan gergaji besi/gerinda. Sehingga dihasil kan
besi 4 besi batangan ukuran 140mm. Kemudian dilancipkan tiap-tiap besi
menggunakan gerinda.

- Setelah terbuatnya part penggarek/cakar, maka ujung ujung tiap besi cakar
dilancipkan menggunakan gerinda, karena besi akan panas akibat dikikis oleh
gerinda, maka gunakan ragum untuk membantu memegang besi cakar..

- Kemudian besi L/ segitiga dipotong sepanjang 240mm menggunakan gergaji besi.


Besi segitiga/L ini fungsinya untuk dudukan part 1 (Cakar)

8
- Kemudian pembuatan part ke tiga, yakni pegangan penggarek. Part 3 ini
menggunakan besi silinder yang kemudian dipotong dengan panjang
menyesuaikan pada lebar dari dudukan.

3.3.2. Tahap 2 (penyambungkan Part/Assembly)


- Setelah ketiga part telah jadi, yakni dudukan dari besi segitiga, cakar dari besi
batangan, dan pegangan/tempat memasukkan kayu/tiang pegangan. Maka
dilanjutkan dengan tahapan penyambungan (asembly)
- Penyambungan (assembly) tiap part menggunakan mesin las listrik. Yang
pertama adalah mengelas tiap cakar ke dudukan besi/besi segitiga. Jarak tiap cakar
yakni ¼ dari panjang besi segitiga +/- sekitar 5-6cm, disesuaikan dengan dudukan
yang ada sehingga terlihat seimbang dan rapi jarak antar cakarnya.

9
- Setelah selesai menyambung part cakar dengan dudukan, maka dilanjutkan
dengan pengelasan pegangan penggarek diatas part dudukan/besi segitiga,
diletakkan pas ditengah-tengah, sekitar 120 mm dari ujung part dudukan.

- Mesin penggarek pun telah jadi, selanjutnya rendam/siram dengan air supaya
dingin.
4 Tahap Ketiga (finishing)
- Tahapan finishing ini yakni proses penghalusan dan pewarnaan.
- Pada proses penghalusan, mesin penggarek ini dihaluskan semua sisinya agar
terlihat lebih rapih, penghalusannya menggunakan mesin gerinda
- Setelah terlihat rapi dan pas, maka proses terakhir yakni pewarnaan,
pewarnaannya dilakuukan diluar laboratorium dengan menggunakan pilox (warna
hijau), pertama mesin penggarek digantung, kemudian proses pemiloxan bisa
dilakukan, cara memilox yakni dengan menyemprotkan pilox kearah benda kerja
dengan jarak +/- 10 cm agar cat tidak terlalu sedikit, tidak juga ketebalan.

- Setelah selesai mewarnai bendakerja, jemur beberapa menit hingga kering, mesin
penggarek sampah pun jadi.

10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum


Praktikum yang dilaksanakan pada hari kamis, 18 Mei 2017 menghasilkan
sebuah mesin/alat penggaruk/pengumpul sampah sederhana
4.2. Pembahasan
Pengerjaan praktikum proses produksi mesin/alat penggaruk sampah
dilaksanakan di workshop teknik mesin Universitas Teknologi Sumbawa, waktu
pelaksanaan 2,5 jam. Praktikum pembuatan mesin/alat penggaruk sederhana ini
menggunakan beberapa alat sederhana seperti las listrik dan gerinda, praktikum
ini dilaksanakan tanpa menggunakan SOP (standar operational production).
Peserta praktikum adalah anak teknik mesin Universitas Teknologi Sumbawa
angkatan 2015, dan dibagi kedalam 4 kelompok. Sehingga menghasilkan 4
mesin/alat penggaruk

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dan hasil yang telah
dicapai, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni:
1. Tidak adanya respon awal praktikum dan juga tidak adanya safety rules
untuk melakukan praktikum sehingga dikhawatirkan terjadi hal-hal yang
membahayakan.
2. Praktikumnya masih terkesan berantakan, belum rapi karena memang tidak
adanya SOP
3. Alat yang digunakan untuk praktikum masih sangat terbatas dan kurang
jummlahnya, sehingga praktikan harus daling menunggu untuk giliran
menggunakan alat
4. Dengan praktikum yang seadanya, mahasiswa teknik mesin angkatan 2015
mampu menciptakan alat penggaruk sampah dengan baik (meskipun masih
ada beberapa kekurangan pada hasilnya)
5.2.Saran
1. Dalam melakukan praktikum seharusnya ada SOP dan alat safety nya
supaya lebih aman dalam praktikum
2. Alat yang digunakan dalam praktikum seharusnya diperbanyak agar tidak
terjadinya saling tunggu.
3. Dalam melaksanakan praktikum, praktikan harus berhati-hati dan teliti
agar kesalahan yang terjadi bisa diminimalisir.
11

Anda mungkin juga menyukai