Anda di halaman 1dari 7

TELAAH KURIKULUM MATEMATIKA

1. Apa yang anda ketahui tentang kurikulum 2013 yang akan diterapkan?

Jawab : Menurut saya, kurikulum 2013 adalah sebuah revisi kurikulum 2006 yang mengarah
pada pendidikan karakter, dan akan banyak dipelajari di tingkat SD, dan semakin tinggi
pelajarannya, pendidikan karakter akan berkurang dan diganti dengan pelajaran keilmuan.

1. Sebutkan kurikulum – kurikulum yang pernah dipakai beserta tahunnya!

Jawab:

 Ø Rencana Pelajaran 1947 (1947 – 1952) bersifat politik, yang tidak mau lagi melihat
dunia pendidikan masih meneraokan kurikulum belanda, yang orientasi oendidikan dan
pengajarannya ditunjukan untuk kepentingan kolonialis Belanda.
 Ø Rencana Pelajaran Terurai 1952 / Rencana Pendidikan 1964 (1952 – 1968) Fokusnya
pada pengembangan daya cipta, rasa, karya, dan moral (Pancawardhana).
 Ø Kurikulum 1968 (1968 – 1975) bersifat politik, dan bertujuan pada pembentukan
manusia Pancasila Sejati, dan menekankan pendekatan oraganisasi materi pelajaran :
Kelompok pembinaan Pancasila, Pengetahuan Dasar, dan Kecakapan khusus.
 Ø Kurikulum 1975 (1975 – 1984) yang menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih
efisien dan efektif.
 Ø Kurikulum 1984 (1984-1994) yang mengusung process skill approach.
 Ø Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999 (1994-2004) bergulir lebih pada
upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Dan mengkombinasikan antara
kurikulum 1975 dan 1984.
 Ø Kurikulum 2004 / Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) (2004 – 2006) lebih
menekankan pada kompetensi yang mesti dicapai oleh siswa.
 Ø KTSP 2006 (2006-2012), pada kurikulum ini guru lebih diberikan kebebasan untuk
merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi
sekolah berada.

1. Tuliskan struktur kurikulum 2013 untuk tingkat SD, SMP, dan SMA!

Jawab :

1. Struktur kurikulum 2013 untuk tingkat SD

Pada kurikulum 2013, anak-anak tidak lagi mempelajari masing-masingmata pelajaran secara
terpisah, Pembelajaran berbasis ternatik integrative yang diterapkan pada tingkatan pendidikan
dasar ini menyuguhkan proses belajar berdasarkan tema untuk kemudian dikombinasikan dengan
mata pelajaran yang ada.

Enam mata pelajaran berbasis Tematik, yaitu :


1. Agama
2. PPKn
3. Matematika
4. Bahasa Indonesia
5. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
6. Seni Budaya

Sementara, empat mata pelajaran yang dulu berdiri sendiri yaitu IPA, IPS, Muatan Lokal dan
Pengembangan Diri diintegrasikan dengan enam mata pelajaran lainnya.

Durasi belajar anak di Sekolah bertambah, karena berkurangnya mata pelajaran dalam kurikulum
ini, dan menuntut siswa aktif dalam proses pembelajaran dan mengobservasi tiap tema yang
menjadi bahasan.

Pramuka menjadi eksul wajib. Dan bahasa inggris pun menjadi kegiatan ekstrakulikuler.

1. Struktur Kurikulum 2013 untuk jenjang SMP

Untuk jenjang SMP, jumlah mata pelajaran pun berkurang dari 12 mata pelajaran menjadi 10
mata pelajaran. Pada tingkatan ini IPA dan IPS sudah muncul namun tetap sebagai mata
pelajaran integrative science dan integrative Social studies bukan sebagai disilpin ilmu. Dan
bahasa Inggris sudah mulai di ajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa anak-anak.
Pada tingkatan ini muatan lokal masuk ke Seni Budaya, Penjaskes dan Prakarya, dan TIK (
Teknologi Informasi dan Komunikasi) berdiri sendiri tapi jadi media untuk semua mata
pelajaran. Ke sepuluh mata pelajaran tersebut , adalah :

1. Agama
2. PPKn
3. Matematika
4. Bahasa Indonesia
5. Seni Budaya
6. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
7. IPA
8. IPS
9. Bahasa Inggris
1. Prakarya

Sama seperti jenjang tingkat SD, pada tingkat SMP pun durasi belajar bertambah sebanyak enam
jam pelajaran perminggu. Jika sebelumnya anak-anak belajar selama 32 jam di sekolah, maka
nanti mereka akan belajar selama 38 jam di sekolah. Selain itu juga tetap Pramuka menjadi eksul
wajib pada tingkat SMP.

1. Struktur Kurikulum 2013 untuk jenjang SMA

Untuk tingkat SMA, pembahasan kurikulum baru yang akan diterapkan pada Juni 2013 masih
menyisakan permasalahan struktur kurikulum SMA. Kalaupun jadi, kurikulum untuk SMA
belum akan diterapkan secara menyeluruh. Hal ini terkait dengan masalah penjurusan pada
jenjang pendidikan menengah ini.

Seluruh peserta didik wajib mengikuti matapelajaran kelompok A dan matapelajaran kelompok
B. Keterlibatan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan lingkungan diwadahi dalam
kegiatan Pramuka yang menjadi Ekstrakurikuler wajib. Setiap peserta didik memilih salah satu
peminatan (matematika dan sains, sosial, atau bahasa) sesuai dengan pendidikan lanjutan yang
akan dimasuki. Setiap peserta didik wajib menempuh 40 jam pelajaran per-minggu, terdiri dari
18 jam pelajaran wajib, 16 jam pelajaran peminatan, dan 6 jam pelajaran pilihan. Mata pelajaran
pilihan (6 JP) dapat diambil dari:

 Mata pelajaran pilihan lintas minat (dari kelompok matapelajaran peminatan lain).
 Atau mata pelajaran pendalaman minat (dari kelompok mata pelajaran pilihan
peminatannya)
 Dan/atau matapelajaran pilihan Sekolah dapat menawarkan matapelajaran pilihan
tambahan maksimum 4 jam pelajaran.

1. Bagaimana tanggapan anda tentang Bahasa Inggris yang tidak diajarkan lagi di SD?

Jawab : Memang ada benarnya juga, karan jika melihat pada masa-masa kini, anak-anak lebih
mengutamakan keterampilannya dalam berbahasa asing yaitu bahasa Inggris, tanpa di barengi
oleh keterampilannya dalam berbahasa Indonesia yang berguna sebagai bahasa nasional di
ndonesia. Seharusnya, sebelum mereka memiliki keterampilan dalam berbahasa asing, mereka
sudah fasih berbahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Tapi nyatanya, untuk berbahasa baik dan
benar pun mereka perlu belajar banyak, dan sekarang banyak yang tidak mengetahui bahasa
Indonesia baik dan benar, cara menempatkannya. Dan perlu adanya penunjang agar mereka
generasi muda kita bisa mengetahui bahasanya sendiri. Namun, mungkin bukan di hilangkan
sepenuhnya,, tapi lebih banyak mempelajari bahasa Indonesia dengan baik terlebih dahulu.

1. Sebutkan permasalahan – permasalahan yang timbul pada kurikulum 2006 sehingga


pemerintah akan memberlakukan kurikulum 2013!

Jawab :

1. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata
pelajaran dan banyak materi yang terlalu luas dan kesukarannya melampaui tingkat
perkembangan usia anak.
2. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
3. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
4. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangansoft
skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
lokal, nasional, maupun global.
6. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru.
7. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap,
keterampilan, dan pengetahuan) dan belum tegas menuntut adanya remediasi secara
berkala.
8. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan
multi tafsir.

1. Alasan – alasan apa yang menyebabkan pengembangan kurikulum dari masa ke masa?

Jawab :

Pengembangan kurikulum dalam dunia pendidikan tidak bisa dilepaskan lagi, karena setiap
lembaga pendidikan mengingin organisasinya mempunyai perkembangan yang pesat, sehingga
dapat menarik para kalangan pendidik, semakin banyak peminat, juga semakin pesat
pula input yang dihasilkan oleh lembaga. Pesatnya pendidik pada lembaga pendidikan diukur
dari seberapakah para kepala sekolah dan guru dapat memenej di sekolah. Salah satu hal
terpenting yang harus dimenej secara efektif dan efisien adalah masalah kurikulum. Ada
beberapa alasan mengapa kurikulum perlu dikembangkan sebaik mungkin, diantaranya;

a. Konsevatif Kurikulum

Kurikulum yang tidak sesuai dengan tuntutan sosial, tidak sesuai lagi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga tidak sesuai dengan dunia kerja, maka sudah jelas
kurikulum akan mengalami problem, yaitu akan terjadi pengangguran pada lulusan sekolah.
Dengan melihat data tersdebut kurikulum perlu dirubah, dikembangkan dan diperbaruhi.

Kurikulum yang telah usang korbannya bukan hanya terletak pada peserta didik saja, tapi
dampak negatifnya akan menimpa pada lembaga sekolah. Lembaga akan dijauhi masyarakat,
sekolah akan ketinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga akan sulit akan membangun
tujuan nasional yang telah direncanakan pada sebelumnya.

Kurikulum pendidikan harus bersifat dinamis, senantiasa berubah menyesuaikan dengan keadaan
suapaya dapat memantapkan belajar dan hasil belajar.

Secara garis besar perubahan kurikulum dilatar belakangi oleh beberapa hal. Akan tetapi kata-
kata perubahan bukan menghapus kurikulum sebelumnya secara sepenuhnya akan tetapi
menyempurnakan dan mengembangkan , diantaranya adalah:

1. Adanya perkembangan dan perubahan bangsa yang satu dengan yang lain. Dengan
demikian perubahan perhatian dan perluasan bentuk pembelajaran harus mendapat
perhatian.
2. Industri dan produksi
3. Orientasi politik dan praktek kenegaraan
4. Pandangan kalangan intelektual yang berubah
5. Pemikiran baru mengenai proses belajar mengajar
6. Eksploitasi ilmu pengetahuan
7. Perubahan dalam masyarakat

b. Sentralisasi dan desentralisasi kurikulum

Sentralisasi merupakan problem kurikulum yang paling utama, yang memunculkan


pengembangan kurikulum tingkat otonomi daerah, sebagaimana yang dikemukakan oleh
menteri pendidikan fuad Hasan, bahwa tidak mungkin diterapkannyua kurikukulum yang baku
(sentralisasi) di seluruh indonesia. karena setiap daerah mempunyai kadar potensi sumber daya
alam dan sumber daya manusia yang berbeda, diharapkan dengan potensi tersebut setiap daerah
dapat mengembangkan dan mengelola sesuai dengan potensinya masing-masing. Dimana
potensi-potensi tersebut dapat diintegrasikan dalam kurikulum muatan lokal.

Diberikannya kesempatan untuk mengembangkan dan mengelola potensi daerah masing-masing,


dengan harapan dapat membangun wilyahnya sendiri sehingga lulusan dari sekolah nantinya
tidak meninggalkan lingkungannya sendiri. Kalau setiap sekolah tidak diberikan kesempatan
demikian, di khawatir kan para kalangan pendidikan akan terasingkan oleh lingkungan, dan
daerahnya akan kosong karena tidak adanya potensi yang dapat dikembangkan.

Dalam mengangapi Fuad Hasan winarno surachtmad ( Mantan IKIP jakarta) mengemukakan,
bahwa sebenarnya indonesia tidak pernah menerapkan kurikulum fleksibel. Kurikulum yang
diberlakukan di sekolah hanya satu dan pusat, sehingga faktor daerah seringkali kurang
diperhatikan.

Didalam pengelolaan, seharusnya dihindari sentralisasi kurikulum, dan digunakan sebanyak


mungkin desentralisasi kurikulum. Untuk menuju kurikulum yang berbasis desentralisasi
tersebut diperlukan pengembangan kurikulum.

c. Tingkat kematangan siswa

Tingkat kematangan siswa juga menjadi alasan pengembangan kurikulum, karena setiap peserta
didik mempunyai jenjang pendidikan yang berbeda. Jika kurikulum pendidikan tidak berusaha
disesuaikan dengan tingkatan peserta didik maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai. Untuk
itu para pakar pengembang kurikulum membuat suatu pemikiran agar anak dapat belajar dengan
baik, memperoleh ilmu pengetahuan, merubah sikap, dan memperoleh pengalaman, dengan cara
mengembangkan kurikulum yang berdasarkan azas psikologi peserta didik.

1. Bagaimana seorang guru dalam menanggapi perubahan kurikulum 2013 dan apa saja
yang harus dipersiapkan dalam menghadapi kurikulum 2013?

Jawab : Ada empat aspek terpenting yang harus diperhatikan Guru dalam rangka pelaksanaan
Kurikulum tahun 2013.
1. Pertama, kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar (baca: kompetensi
pedagogi/akademik). Didalamnya terkait dengan metodologi pembelajaran, yang
nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) baru mencapai rata-ratanya 44,46.
2. Kedua, kompetensi akademik (keilmuan), ini juga penting, karena guru sesungguhnya
memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan
yang dimilikinya, jika guru hanya menguasai metode penyampaiannya tanpa kemampuan
akademik yang menjadi tugas utamanya, maka peserta didik tidak akan mendapatkan
ilmu pengetahuan apa-apa.
3. Ketiga, kompetensi sosial. Guru harus juga bisa dipastikan memiliki kompetensi sosial,
karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi keilmuannya dengan
baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki komptensi yang memadai. Apa
jadinya seorang guru yang asosial, baik terhadap teman sejawat, peserta didik maupun
lingkungannya.
4. Keempat, kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Pada diri gurulah sesungguhnya
terdapat teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta didiknya.

Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka
diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.

Kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi
penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan),
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif.

Disinilah guru berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada
kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap
perubahan.

REFERENSI

http://lenterakecil.com/kurikulum-pendidikan-nasional-2013/

http://akudwnda.blogspot.com/2011/07/kurikulum-yang-pernah-diterapkan-di.html

http://okvina.wordpress.com/2009/02/18/perjalanan-kurikulum-indonesia/

http://mi-kalimulyo.blogspot.com/2012/10/kurikulum-pendidikan-baru-untuk-sdmi.html

http://smppgrijatinangor.blogspot.com/2012/11/draf-struktur-kurikulum-2013-sd.html

http://nesaga.blogspot.com/2012/12/permasalahan-kurikulum-2006.html

http://math-pekalongan.or.id/?p=9
http://www.rokhim.net/2012/03/alasan-pengembangan-kurikulum.html

http://harunarcom.blogspot.com/2012/12/persiapan-guru-dalam-menghadapi.html

Anda mungkin juga menyukai