Kris
Kris
DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
KELOMPOK 8 (A2)
1.1.Latar Belakang
Perkembangan pada zaman milenial ini tidak dapat di hindarkan dari masa
remaja untuk menuju kedewasaan, masa remaja merupakan salah satu proses untuk
menuju ke dewasaan. Namun masa remaja merupakan masa yang bisa disebut masa
coba - coba, dimana semua orang pernah atau akan mengalaminya, rasa penasaran
remaja sangat tinggi namun jika tidak mendapat bimbingan dari orang dewasa, para
remaja dapat jatuh ke jalan yang salah, dan membuat hidup remaja bisa menjadi sia
– sia bahkan bisa saja melakukan tindakan yang brutal dan tindakan – tindakan yang
tidak sesuai dengan norma yang berlaku seperti sex bebas, mabuk – mabukan,
narkoba, bahkan kekerasan.
Di Indonesia sendiri menjadi perhatian bagi masyarakat karena permasalahan
remaja sangat krusial, pemerintah sendiri sudah mengupayakan untuk membimbing
remaja, melalui kurikulum di sekolah maupun melalui penyuluhan yang dilakukan
oleh pejabat yang bersangkutan. Namun masalah utama penyebab remaja mengarah
ke arah negatif yaitu berasal dari lingkungannya sendiri, yaitu lingkungan tersebut
tinggal atau pergaulan di sekitaran rumah maupun sekolah. Khususnya di Pulau
Bali sendiri.
Masalah remaja kebanyakan dimulai dari pergaulan di lingkungan sekitar
remaja bergaul, seperti kelompok remaja yang dibentuk oleh sekumpulan remaja
yang bersekolah di suatu sekolah, meski tidak semua kelompok bersifat negatif,
namun ada saja satu atau dua orang sebagai pembawa efek negatif tersebut atau
yang biasa di sebut propokator, sehingga untuk mengurangi dampak negatif
kenakalan remaja maka diperlukan solusi tepat dari pemerintah bersama dengan
pihak lingkungan serta sekolah, solusi tersebut bisa berupa penataan lingkungan
sekolah menjadi sehat remaja, maka dari itu kami sebagai mahasiswa arsitektur
akan mengkaji dan memberi solusi dalam bentuk arsitektural untuk menanggulangi
kenakalan remaja.
Di Bali sendiri lokasi yang terbaik untuk melakukan kajian yaitu kawasan
pendidikan di Jalan Kamboja dimana kawasan ini terdapat banyak sekolah mulai
dari TK, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi, dan pada kawasan tersebut
kerap terjadi permasalahan yang di lakukan para remaja yang sekolah maupun tidak
sekolah seperti ajang tempat sex bebas pada kawasan tertentu, menjadi kawasan
rokok di beberapa kantin yang terdapat di pinggir jalan, berpotensi menjadi lokasi
tauran antar sekolah, menjadi tempat persembunyian bolos, siswa merokok bahkan
ada bererapa kasus tentang pemakai narkoba, hal tersebut dikarenakan kurangnya
matangnya penataan wilayah pada kawasan tersebut, semestinya kawasan yang
berada di jalan kamboja tersebut mempunyai potensi untuk menjadi kawasan
pendidikan dan kawasan kreatifitas dengan membuatkan prasarana dan penataan
fasilitas yang sesuai untuk menyalurkan emosi dari anak remaja tersebut.
Sebelumnya pada kawasan tersebut sudah ada fasilitas perpustakaan dan rumah
baca namun karena kurangnya penataan menjadi fasilitas tersebut tidak berfungsi
dengan semsetinya,
Maka dari permasalahan dan potensi yang di miliki dari Kawasan yang berada
di jalan kambja tersebut kami sebagai mahasiswa arsitektur akan melakukan
penataan yang diharapkan penataan lingkungan di kawasan ini dapat mengurangi
dampak negatif kenakalan remaja dan menumbuhkan atau mengembngkan potensi
dari kawasan jalan kamboja tersebut melalui cara arsitektur yang berdasar pada
ilmu psikologis dan penataan perancangan Kota/kawasan.
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
- Mengidentifikasi permasalahan dan kendala apa saja yang ada pada site
c. Sirkulasi
Elemen sirkulasi dalam urban design merupakan alat yang sangat
menentukan struktur lingkungan urban, karena dapat membentuk,
mengarahkan dan mengontrol pola aktivitas dalam kota. Teknik
perancangannnya meliputi tiga prinsip utama: Jalan harus menjadi
elemen ruang terbuka visual yang positif, Jalan harus mampu
memberikan orientasi kepada pengemudi dan membuat lingkungan
tersebut terbaca secara informative, dan Sektor publik dan privat harus
membina hubungan untuk mencapai sasaran ini.
f. Penanda ( signage )
Tanda- tanda petunjuk jalan, arah kesuatu kawasan tertentu pada jalan
tol atau di jalan kawasan pusat kotasemakin membuat semarak atmosfir
lingkungan kotatersebut. Peraturan yang mengatur tentang tanda-tanda
tersebut sebagian kota Indonesia masih belum sepenuhnya diatur
hingga pada masalah teknis. Rambu-rambu atau Penanda yang terdesain
dengan baik turut mendukung karakter dari penampilan gedung
sekaligus menghidupkan jalanan, selain memberikan informasi barang
dan jasa bisnis pribadi (Long Beach dalam Arifiani, 2001).
a. Path
b. Edges
c. Districk
d. Node
3. Gemar Membaca
Dengan meningkatkan intensitas membaca, maka akan memperbanyak pula
informasi yang bisa kita serap. Tentunya yang kita baca adalah bacaan yang
postitif seperti koran harian yang kredible, tabloit yang sesuai hobi, buku-
buku populer dan berita dari online yang bersifat membangun. Dari
informasi itu bisa kita kembangkan agar bisa menjadi sebuah ide yang baru.
5. Ruang Kreatif
Ruang kreatif merupakan cara untuk memfasilitasi kekreatifan itu sendiri
sehingga kekreatifan mudah terbentuk dan terbangun dengan sendiri,
dengan contoh meyediakan sebuah ruang kreatif seperti ruang public kreatif
atau platform-platform kreatifitas yang menyediakan fasilitas taman baca
atau perpustakaan, mural art space, amphitheatre dan lain-lain.
c. Amphitheatre
Amfiteater atau ampiteater adalah sebuah gelanggang terbuka yang
digunakan untuk pertunjukan hiburan dan pertunjukan seni. Dengan
adanya amphitheater bisa membentuk kreatifitas itu sendiri yaitu bebas
berekspresi
b. Penanda ( signage )
Fungi penanda pada kawasan pendidikan akan memudahkan untuk tahu
apa saja fasilitas-fasilitas yang terbangun nantinya dan sebagai penunjuk
arah.
1. Kondisi Jalan
Kondisi jalan sendiri terbagi atas 2 jenis, yaitu jalan paving dan
aspal, jalan paving dimulai dari utara jalan kamboja sampai di depan
Pasar Kreneng.
2. Pedestrian
3. Drainase
4.1 Pembahasan
Pada kawasan jalan kamboja ini merupakan kawasan yang ramah
pendidikan banyak fasilitas dan pra sarana yan sudah terdapat disana, namun
sayangnya hal tersebut belum bisa terealisasi atau fasilitas tersebut seakan tidak
berfungsi di karenakan kurangnya penataan, maka dari itu kawsan jalan kamboja
ini akan di tata sesuai dengan teori dan materi sebelumnya,
Blok ix area
Blok iii kawasan
perpustakaan
pemukiman dan
perdagangan
Dari kwasan jalan kamboja yang akan di lakukan penataan ulang maka
dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kota yang berwarna merah adalah kawsan
yang akan di lakukan penataan ulang dan kawasan yangberwarna biru aka di
konservasi atau dilestarikan. Dari blok – blok kawsasan maka beberapa kawsan
akan di biarkan dan beberapa blok akan di tata ualang agar penataan ini dapat
menjadi solusi bagi permasalahan yang di hadapi pada bab sebelumnya
4.2 Rekomendasi Desain
pada rekomendasi desain ini akan di tata sesuai dengan pembahasan teori
sebelumnya dimana pada penataan kawasan ini akan berpatokan pada teori
tersebut dintaranya seperti delapan elemen perancangan kota, tata citra kota.
Penataan ini akan menghasilkan desain untuk menjawab permasalahan yang di
hadapi kawasan ini yaitu bagaimana merancang penataan kawasan jalan kamboja
agar ramah lingkungan, menjadi pusat pendidikan dan dapat meningkatkan
kreatifitas
seperti rekomndasi kawsan blok 0 yaitu terdapat blok pejalan kaki dan
jalur kendaraan bermotor, pada daerah atau kawasan blok 0 tersebut setiap harinya
sangat pada yang di lalui oleh civitas siswa dan civitas pengendara, maka saran
dari desain ini yaitu :