Anda di halaman 1dari 2

SEXUAL MATURITY

A. KEPENTINGAN MENILAI SEXUAL MATURITY MELALUI PEMERIKSAAN FISIS


a. Early Puberty: Menstruasi yang terjadi lebih cepat dari usia yang seharusnya dapat menjadi
masalah bagi perempuan. Demikian juga libido yang berlebih pada laki-laki. Early puberty dapat
menyebabkan perawakan pendek pada dewasa. Sebagian besar hal ini tidak diketahui
penyebabnya, namun beberapa kasus lainnya disebabkan oleh abnormalitas intracranial atau
kelainan adrenal maupun gonadal yang membutuhkan intervensi.
b. Delayed Puberty: Biasanya memiliki riwayat keluarga yang positif. Kondisi yang dapat
menyebabkan hal ini selain konstitusional, adalah gonadal failure, gonadal dysgenesis (karena
sindrom Turner), isolated gonadotropin deficiency, ataupun anorexia nervosa.

B. STAGES OF SEXUAL MATURITY


Penilaian kematangan seksual yang umumnya digunakan adalah menurut Tanner dan Marshall yang
kerap kali disebut sebagai Tanner stage.
a. Pubic Hair (Male and Female)
1. Stage 1: Prepubertal. Vellus pada pubis masih menyerupai vellus pada abdomen.
2. Stage 2: Terdapat pertumbuhan rambut yang sedikit terpigmentasi, lurus ataupun sedikit
keriting, jarang, dan utamanya pada dasar penis.
3. Stage 3: Rambut terlihat lebih gelap, kasar, dan keriting. Sedikit tersebar ke daerah pubis.
4. Stage 4: Rambut sudah tipe dewasa, namun belum menyebar ke area-area seperti bagian
medial paha dan sepanjang linea alba
5. Stage 5: Rambut sudah menyerupai dewasa baik kualitas maupun kuantitas, dan telah
menyebar sampai ke paha bagian dalam.
b. Breast (Female)
1. Stage 1: Belum ada pertumbuhan. Hanya bagian puting yang terelevasi
2. Stage 2: Breast bud stage. Areola meluas, semakin gelap, dan terelevasi. Glandular tissue
mulai teraba di bawah puting.
3. Stage 3: Breast dan areola terus membesar, memperlihatkan kontur bulat. Belum ada
perubahan kontur antara puting dan areola dengan bagian breast lainnya. Diameter dari
breast tissue masih lebih kecil daripada breast dewasa
4. Stage 4: Breast terus bertumbuh. Papila dan areola menonjol membentuk secondary mound
di atas bagian breast lainnya
5. Stage 5: Mature adult stage dimana secondary mound menghilang. Beberapa perempuan
tidak berprogres hingga stage ini.
c. Genital (Males)
1. Stage 1: Prepubertal. Penis, testis, dan skrotum masih memiliki proporsi yang sama.
2. Stage 2: Testis dan skrotum mulai membesar. Tekstur kulit skrotum menjadi lebih tebal dan
kulit semakin merah karena meningkatnya vaskularisasi
3. Stage 3: Penis mulai bertumbuh baik dalam panjang maupun ketebalan.
4. Stage 4: Penis semakin membesar. Glans menjadi lebih terlihat. Testis dan skrotum
membesar. Kulit skrotum semakin menggelap
5. Stage 5: Penis, testis, dan skrotum sudah dewasa baik dalam bentuk maupun ukuran

C. MENILAI SEXUAL MATURITY


a. Pubic Hair
- Memastikan pencahayaan cukup, celana dan celana dalam dilepas
- Dalam memeriksa, jangan menyamakan rambut pada genital area dengan pubic hair apabila
rambutya menyerupai rambut pada bagian tubuh lainnya
- Menggunakan contoh gambar dalam menilai dapat membantu, namun pada beberapa
kasus, penampakannya bisa tidak sesuai dengan contoh gambar. Ini dapat terjadi apabila
anak sedang dalam between stage.
b. Breast
Pemeriksaan dilakukan cukup dengan inspeksi (membandingkan dengan contoh gambar),
kecuali pada perempuan dengan BMI overweight. Apabila penilaian lebih lanjut dibutuhkan:
- Periksa pada posisi supine. Apabila konsistensi dibawah areola mirip dengan jaringan pada
perifernya, kemungkinan besar itu merupakan adipose tissue. Breast tissue lebih firm dan
bentuknya lebih discoid.
- Pada perempuan, areola menjadi lebih tebal dan gelap apabila memiliki eksposur tinggi
terhadap estrogen.
c. Male Genital
- Pemeriksa harus memastikan kedua testis sudah turun dan bukaan uretral berada pada
ujung glans
- Tanda pubertas yang paling mudah terlihat adalah pembesaran testis. Ini menggambarkan
meningkatnya sekresi pituitary gonadotropin
- Ukuran testis dapat dinilai dengan membandingkan testis dengan bola-bola kecil yang
dibuat oleh Prader. Dikenal dengan nama orchidometer. Metode lain yang lebih akurat
adalah dengan menggunakan ultrasound
- Mengukur penis dapat dilakukan dengan menggunakan penggaris yang ditekankan pada
dasar penis sambil sedikit menarik penisnya.

Anda mungkin juga menyukai