Anda di halaman 1dari 15

1

JUDUL
PENGARUH SKEPTISISME PROFESIONAL
AUDITOR, AUDIT FEE, AUDIT TENURE
TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA
AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang)

Kuesioner Penelitian - Unnes 1


IDENTITAS
PENELITI

Nama : Puput Wiji Astuti

NIM : 7211413003

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Universitas : Universitas Negeri Semarang

Program Studi : Strata Satu (S1)

Jenis Kelamin : Perempuan


:
Email
puputwiji@students.unnes.ac.id
No. HP/ Telp. : 089 538 504 3696

Kuesioner Penelitian - Unnes 2


PETUNJUK
PENGISIAN

 Bacalah setiap pertanyaan secara cermat dan teliti.

 Isilah setiap pertanyaan yang ada sesuai dengan pendapat

Anda bukan berdasarkan kondisi ideal.

 Apabila terdapat salah satu pertanyaan yang tidak diisi,

maka kuesioner dianggap tidak berlaku.

 Berilah tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang paling

sesuai dengan pendapat Anda.

 Tidak ada jawaban benar dan salah dalam pilihan Anda,

yang terpenting adalah memilih jawaban yang sesuai

dengan pendapat Anda.

Kuesioner Penelitian - Unnes 3


SURAT
PERMOHONAN

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Auditor


Kantor Akuntan Publik Kota Semarang

Sehubungan dengan penyelesaian penyusunan skripsi yang sedang dilaksanakan,


peneliti membutuhkan informasi untuk mendukung penelitian yang berjudul “Pengaruh
Skeptisisme Profesional Auditor, Audit Fee, Audit Tenure terhadap Kualitas Audit dengan
Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi.”

Peneliti memohon kesedian Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menjadi responden


dengan mengisi kuesioner ini secara lengkap dan sesuai keadaan yang sebenarnya.
Mengingat kualitas penelitian ini sangat bergantung pada jawaban kuesioner dari
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, peneliti berharap Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dapat
menjawab dengan jujur dan terbuka tentang apa yang dirasakan, dilakukan, dan dialami,
bukan berdasarkan kondisi ideal. Seluruh informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
berikan akan dijaga kerahasiannya karena kuesioner ini hanya untuk keperluaan skripsi
sehingga tidak akan dipublikasikan secara luas.

Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang


telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini. Atas perhatian dan
partisipasinya diucapkan terima kasih.

Kuesioner Penelitian - Unnes 4


Semarang, Maret 2019

Mengetahui, Hormat Saya,


Pembimbing Peneliti

Dhini Suryandari S.E., M.Si., Ak., CA, QIA, CRMP Puput Wiji Astuti
NIP. 198212142008122001 NIM. 7211413003

IDENTITAS
RESPONDEN

NAMA (Opsional) :
…………………………………………………………..
NAMA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Wajib Diisi) :
…………………………………………………………..
JUMLAH AUDITOR (Wajib Diisi) :
………………………………………………………….

Kuesioner Penelitian - Unnes 5


KARAKTERISTIK
RESPONDEN

 Jenis Kelamin anda


Pria :
Wanita :

 Umur (Tahun)
21-25 :
26-30 :
> 30 :

 Pendidikan Terakhir
D3 :
S1 :
S2 :
S3 :

 Posisi saat ini


Partner :
Manajer :
Auditor Senior :
Auditor Junior :

 Lama Anda Bekerja


sebagai auditor
< 1 tahun :
1-3 tahun :
3-5 tahun :
> 5 tahun :

Kuesioner Penelitian - Unnes 6


KUESIONER
PENELITIAN

STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju


TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
N : Netral

KUALITAS AUDIT
No. Pertanyaan STS TS N S SS
A. Kualitas Proses
1. Saya menjadikan SPAP sebagai pedoman
dalam melaksanakan penugasan audit.

2. Saya mematuhi Kode Etik Profesi selama


melaksanakan penugasan audit.

3. Sistem Pengendalian Mutu (SPM) KAP


telah diterapkan secara konsisten pada
KAP di mana saya bekerja.

4. Dalam penugasan audit, saya tidak harus


memperoleh pengetahuan yang cukup
mengenai bisnis klien untuk dapat
menaksir risiko audit dengan tepat.

5. Saya dapat merancang prosedur audit


yang relevan dengan hasil penilaian risiko.

6. Saya perlu mengimplementasikan


prosedur audit yang tepat agar saya
memperoleh bukti audit kompeten yang
cukup untuk mendukung temuan
penyimpangan.

7. Semua temuan kesalahan atau


penyimpangan dalam sistem akuntansi
klien saya laporkan sesuai dengan bukti
temuan.

8. Saya dapat menjamin temuan audit saya


Kuesioner Penelitian - Unnes 7
akurat.

9. Bukti audit kompeten yang cukup


merupakan basis yang memadai bagi saya
dalam perumusan pendapat.

10. Rekomendasi yang saya berikan sangat


relevan dengan kesalahan yang ada dalam
sistem akuntansi klien sehingga efektif
untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

B. Kualitas Hasil
11. Opini audit yang saya berikan dapat
menyatakan apakah laporan keuangan
klien telah disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

12. Jika ada ketidakkonsistenan penerapan


prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan klien, saya tidak perlu
menunjukannya dalam laporan hasil audit.

C. Tindak Lanjut Hasil Audit


13. Hasil audit saya dapat ditindaklanjuti oleh
pihak manajemen klien.

14. Saya tidak pernah memonitor


penindaklanjutan hasil audit yang
dilakukan pihak manajemen klien.

Sumber: Efendy (2010) dengan perubahan; SPAP (2011)

SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR


No. Pertanyaan STS TS N S SS
A. Questioning Mind (Pola Pikir Yang Selalu Bertanya-Tanya)
1. Saya selalu meragukan dan tidak mudah
menerima suatu pernyataan dan informasi
dari pihak manapun tanpa bukti yang
menguatkan informasi tersebut.

2. Dalam setiap penugasan, saya selalu


mengajukan pertanyaan sejumlah yang
cukup untuk untuk memperoleh
keyakinan memadai akan keabsahan dan
Kuesioner Penelitian - Unnes 8
kevalidan bukti tersebut.

B. Suspension on Judgement (Penundaan Pengambilan Keputusan)


3. Apabila terdapat keraguan atas keandalan
informasi atau indikasi kemungkinan
kecurangan, saya akan menentukan
tambahan prosedur audit yang dinilai
tepat untuk memperoleh bukti audit yang
persuasif.

4. Saya tidak menunda membuat keputusan


walaupun belum tercapai tingkat bukti
audit yang kompeten dan cukup untuk
dijadikan dasar keputusan.

C. Search Knowledge (Mencari Pengetahuan)


5. Saya tidak mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi.

6. Saya selalu mencari pengetahuan


mengenai teknik audit terbaru yang akan
mempermudah mengungkap kecurangan
dan penyelesaian audit.

D. Interpersonal Understanding (Pemahaman Interpersonal)


7. Saya melakukan pendekatan sebelum
melakukan klarifikasi guna memahami
cara berpikir, keterkaitan dengan kasus
dan latar belakang penyedia informasi.

8. Saya berusaha mengerti persepsi dan


perilaku penyedia informasi dengan
memposisikan diri saya sebagai mereka
agar saya dapat menyusun strategi dan
menyesuaikan teknik audit yang tepat
untuk memperoleh informasi lebih
banyak.

E. Self Confidence (Percaya Diri)


9. Saya memiliki rasa percaya diri dalam
berinteraksi dengan klien.

10. Saya kurang yakin akan kapasitas dan


kapabilitas diri saya dalam mengolah
semua bukti audit untuk dijadikan dasar
pengambilan simpulan.

Kuesioner Penelitian - Unnes 9


F. Self Determination (Keyakinan)
11. Saya sangat mengandalkan pernyataan
dari pihak lain.

12. Bila dalam proses audit ditemukan


informasi yang tidak konsisten maka saya
memutuskan untuk melakukan pengujian
tambahan.

Sumber: Butar Butar & Perdana (2017) dengan perubahan.

AUDIT FEE
No. Pertanyaan STS TS N S SS
A. Kepatuhan pada Kebijakan Penetapan Fee Audit
1. KAP di mana saya bekerja telah
berkomitmen untuk tidak hanya
mempertimbangkan aspek finansial pada
saat menerima dan melaksanakan
penugasan, namun juga faktor integritas
manajemen calon klien.

2. Pada saat menerima penugasan, KAP tidak


hanya mempertimbangkan aspek finansial
namun juga kemampuan tim untuk
melakukan penugasan sesuai kode etik,
SPAP, dan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Saya dapat memulai pekerjaan audit untuk


periode berikutnya walaupun belum
menerima imbal jasa atas pekerjaan audit
yang telah saya selesaikan atas suatu klien

4. KAP tetap menerima perikatan ketika


dipandang bahwa imbalan jasa yang
disetujui klien tidak mencukupi untuk
melaksanakan prosedur audit yang
memadai sesuai dengan standar audit.

5. KAP akan mendiskon imbal jasa atas


pekerjaan audit pertama yang diberikan
pada suatu klien sebagai imbal jasa
perkenalan.

6. Rekan akuntan publik pada KAP dimana

Kuesioner Penelitian - Unnes 10


saya bekerja telah menetapkan imbalan
jasa profesional yang pantas yang
memungkinkan ditugaskannya praktisi
yang berkompeten.

7. Rekan akuntan publik pada KAP dimana


saya bekerja telah menetapkan imbalan
jasa audit yang pantas yang
memungkinkan ditugaskannya praktisi
dengan komitmen etika yang baik.

8. Imbalan jasa yang pantas memungkinkan


tersedianya alokasi waktu yang cukup bagi
saya dan tim untuk melaksanakan
penugasan audit sesuai dengan SPAP dan
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

9. Pencatatan waktu yang memadai dengan


mengguakan time sheet yang sesuai perlu
dilakukan secara teratur untuk dapat
menghitung imbal jasa secara akurat dan
menjaga efisiensi dan efektivitas
pekerjaan.

Sumber: Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia


Nomor:KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit;
Peraturan Pengurus Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penentuan Imbalan
Jasa Audit Laporan Keuangan; dan
Draf Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor AkuntanPublik
(2016).

AUDIT TENURE
No. Pertanyaan STS TS N S SS
A. Lamanya auditor melakukan pekerjaan audit terhadap suatu klien
1. Saya tidak akan meberikan jasa audit pada
klien yang sama lebih dari 5 (lima) tahun
buku berturut-turut.

2. Hubungan perikatan yang terlalu lama


akan mendorong kedekatan personal
antara saya dan pihak manajemen klien.

3. Kedekatan personal yang semakin


berkembang, tidak membuat saya
sepenuhnya percaya bahwa pihak

Kuesioner Penelitian - Unnes 11


manajemen klien memiliki integritas.

4. Keakraban yang berlebihan akan


membentuk kolusi antara saya dan klien.

5. Saya akan mengakomodasi kepentingan


klien dengan harapan hubungan perikatan
yang berlangsung akan bertahan lama.

6. Prosedur audit yang saya rancang menjadi


tidak relevan dan statis, tidak adanya
penyesuaian prosedur audit dengan
kondisi bisnis klien.

7. Saya tetap objektif dalam merumuskan


pendapat atas laporan keuangan klien
walaupun telah lama menjalin hubungan
perikatan dengan klien tersebut.

B. Jenis perusahaan yang diaudit


8. Saya berusaha mempertahankan
hubungan perikatan dengan klien yang
sudah go public dengan kemampuan
finansial yang baik.

Sumber: Haryani (2011); Junaidi, Miharjo, & Hartadi (2012)

ETIKA AUDITOR
No. Pertanyaan STS TS N S SS
A. Kesadaran Etis
1. Saya menyadari bahwa seluruh hasil
pekerjaan profesional saya, harus dapat
dipertanggungjawakan kepada para
pengguna.

2. Ketika bertindak untuk kepentingan


publik, saya akan mematuhi dan
menerapkan seluruh prinsip dasar dan
aturan etika profesi yang diatur dalam
kode etik profesi.

3. Tanggung jawab profesi tidak memotivasi


saya untuk melaksanakan setiap
penugasan audit dengan tingkat
profesionalisme yang tinggi.

Kuesioner Penelitian - Unnes 12


B. Prinsip Integritas
4. Saya dapat bertindak tegas dalam
melaksanakan setiap penugasan audit.

5. Saya menjunjung tinggi kejujuran dalam


melaksanakan setiap penugasan audit.

6. Saya tidak pernah terlibat dengan laporan,


komunikasi, atau informasi lainnya yang
saya yakini terdapat kesalahan yang
material atau pernyataan yang
menyesatkan.

C. Prinsip Objektivitas
7. Saya tidak menghindari suatu hubungan
perikatan yang bersifat subjektif yang
dapat mengakibatkan pengaruh yang tidak
layak terhadap pertimbangan profesional
yang saya miliki.

8. Saya tidak akan membiarkan tekanan atau


permintaan dari pihak manapun yang
berkepentingan dengan hasil audit
mempengaruhi pertimbangan profesional
saya.

Prinsip Kompetensi Serta Sikap Kecermatan Dan Kehati-Hatian


D.
Profesional
9. Saya senantiasa memelihara dan
mengembangkan kompetensi profesional
yang saya miliki melalui pelatihan
profesional berkelelanjutan pada tingkat
yang tepat untuk menjamin pemberian
jasa audit yang kompeten kepada klien..

10. Saya selalu menggunakan kemahiran


profesional yang saya miliki dengan
seksama sesuai dengan standar audit dan
kode etik profesi yang berlaku.

Sumber: Kode Etik Profesi Akuntan Publik (2008);


Draf Panduan Indikator Kualitas Audit pada Kantor AkuntanPublik (2016)

Kuesioner Penelitian - Unnes 13


Kuesioner Penelitian - Unnes 14

Anda mungkin juga menyukai