Isi Penelitian
Isi Penelitian
PENDAHULUAN
1
kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik di darat,
di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara.
Keselamatan kerja merupakan sarana untuk pencegahan
kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.
Penyebab kecelakaan kerja ada empat faktor diantaranya: faktor
nasib dari para karyawan, faktor lingkungan fisik para karyawan
seperti mesin, gedung, ruangan, dan peralatan. Faktor kelalaian
manusia dan faktor ketidakserasiaan kombinasi faktor-faktor
produksi yang dikelola perusahaan.
Keselamatan kerja erat bersangkutan dengan peningkatan
produksi dan produktivitas. Keselamatan kerja dapat membantu
peningkatan produksi dan produktivitas atas dasar: Dengan
tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan
yang menjadi sebab akibat, cacat dan kematian dapat ditekan
sekecil-kecilnya. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan
pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang
produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan
produktivitas yang tinggi. Kondisi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan
termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi
yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan
Thailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing
perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah.
Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami
ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja
yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan
peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian
perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan
peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat.
2
Terkait dengan hal tersebut, PT. Vale Indonesia, Tbk yang
lebih dikenal sebagai PT.Vale, merupakan perusahaan
pertambangan kedua terbesar di dunia dan salah satu perusahaan
publik terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar US $ 120
miliar. Menghasilkan Nikel dalam matte yaitu dari biji laterit di
fasilitas pertambangan dan pengolahan yang terpadu yang terletak
di daerah Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Kebijakan PT. Vale dalam masalah kesehatan dan keselamatan
kerja memberikan suatu landasan untuk bekerja mencapai tujuan
akhir, yaitu peniadaan atau penihilan kesehatan yang buruk dan
cedera akibat hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Karena itu
PT. Vale menganggap pentingnya variable program keselamatan
kerja dan kesehatan kerja, hal tersebut dibuktikan dengan adanya
penggunaan alat-alat perlindungan diri seperti sarung tangan dan
masker di tempat kerja, pemakaian helm kerja, ada pengaturan
udara yang cukup, ada petunjuk dan peringatan di tempat kerja.
Selain itu jika di buka penerimaan karyawan baru di PT. Vale,
calon karyawan harus memenuhi persyaratan yaitu salah satunya
ada surat keterangan dari dokter bahwa yang bersangkutan benar-
benar tidak mempunyai penyakit. Jadi, program kesehatan kerja
sudah diperhatikan sejak dini, sebelum mereka diterima sebagai
karyawan di PT. Vale. Dalam program
kesehatan kerjanya, PT. Vale selalu melakukan pemantuan dan
sistem evaluasi pemantuan kerja dalam lingkungan kerja,
meningkatkan kesadaran karyawan terhadap lingkungan kerja
yang yang sehat, meningkatkan investigasi dan inspeksi audit
tentang lingkungan kerja yang sehat. Selain itu tersedianya
pelayanan rumah sakit yang bisa dipergunakan seluruh karyawan
untuk melakukan pemeriksaan Hal tersebut dilakukan untuk
mengantisipasi menurunnya produktivitas yang diakibatkan
sering absen karena sakit ataupun karena kecelakaan kerja.
3
Sedangkan dalam
program keselamatan kerjanya, guna menjaga dan meningkatkan
keselamatan kerja PT. Vale, khususnya yang berada di
Departemen Proses sebelum karyawan melakukan kerjanya
diberikan pengetahuan tentang resiko bahaya di tempat kerja,
memantau penggunaan alat selama bekerja. Salah satu pencapaian
perusahaan dalam keselamatan kerja adalah penerapan program
Major Hazard Standard (MHS). Program MHS, yang kini telah
berjalan selama empat tahun, dirancang untuk secara spesifik
menjawab risiko kecelakaan serius di tempat kerja. Audit yang
dilakukan oleh auditor keselamatan kerja independen yang
dilakukan pada tahun 2008 terhadap standar yang diterapkan pada
program MHS telah membuktikan bahwa keselamatan kerja
dalam lingkungan kerja PT. Vale terus meningkat.
4
1.4 Batasan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian diatas, maka
batasan masalah ini adalah, bagaimana perlunya menerapkan
manajemen k3 untuk mencegah kecelakaan kerja guna meningkatkan
produktifitas perusahaan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Penciptaan lingkungan kerja yang sehat secara tidak langsung akan
mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitas (Tulus
Agus, 2002:159).
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara
kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja
dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri
maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas
kerja yang optimal (UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23 dalam
Buchari, 2007.)
Bekerja diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan
kerja, adapun usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja (A.
Anwar Prabu Mangkunegara, 2001:162) adalah sebagai berikut:
a. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna
ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan,
dan mencegah kebisingan.
b. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya
penyakit.
c. Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian
lingkungan kerja.
7
c. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam
pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
d. Menempatkan dan memelihra pekerja disuatu lingkungan
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis
pekerjanya.
berbagai soal disekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa atau
mengganggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya.
Pengertian program keselamatan
kerja adalah “Keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur (A.
Anwar Prabu Mangkunegara, 2002:163). Menurut Suma’mur (2000:01)
keselamatan kerja merupakan sarana untuk pencegahan kecelakaan
cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja
merupakan tindakan pencegahan yang mengacu pada dukungan
8
manajemen puncak dalam pelaksanaan kebijakan perusahaan, dan
menciptakan suasana kerja yang aman dan damai bagi para karyawan
yang
bekerja di perusahaan.
9
g. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik,
pengaturan penerangan.
10
7. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
11
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, cara dan
proses kerjanya.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkatan orang, binatang,
tanaman atau barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
2. UU No. 23 Tahun 1992
Dalam UU No. 23 Tahun 1992, Lembaran Negara Tahun 1992
No. 100 tentang Kesehatan, pasal 23 ayat ( 1 ) menyebutkan bahwa
kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja
yang optimal. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan tenaga
kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja ayat
( 2 ), karena itu setiap tempat kerja harus melaksanaan upaya kesehatan
kerja ayat ( 3 ), agar tidak terjai gangguan kesehatan pada pekerja,
keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.
12
dunia. Ayat 6, Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi
berhubungan dengan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan berangkat dari rumah menuju ke tempat kerja dan pulang ke
rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Ayat 9, Pemeliharaan
kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan termasuk
kehamilan dan persalinan.
PT.Vale, Tbk.
13
pihak ketiga untuk mengelola program kesehatan pasca kerja melalui
mekanisme pembayaran iuran bulanan.
Melakukan pemantuan dan sistem evaluasi pemantuan kerja
dalam lingkungan kerja, meningkatkan kesadaran karyawan terhadap
lingkungan kerja yang sehat, meningkatkan investigasi dan inspeksi
audit tentang lingkungan
kerja yang sehat. Selain itu tersedianya pelayanan rumah sakit yang
bisa dipergunakan seluruh karyawan untuk melakukan pemeriksaan.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi menurunnya produktifitas
yang diakibatkan sering absen karena sakit ataupun karena kecelakaan
kerja. Serta biaya pengobatan, dirawat, dioperasi, dan sebagainya
menjadi tanggung jawab perusahaan.
14
menyediakan pelatihan tambahan bagi para pemimpin dan karyawan
yang terlibat dalam aspek operasional yang memiliki risiko tambahan.
Pencapaian di bidang kesehatan lingkungan dan keselamatan selama
2011 termasuk keberhasilan PT. Vale mencapai 13 juta jam kerja tanpa
Lost Time Injury. Ini adalah pencapaian kelas dunia, dan karyawan PT.
Vale berhak atas ucapan selamat. Investasi pada karyawan terlihat jelas
lebih dari 110.000 jam-karyawan yang didedikasikan untuk aktivitas
pelatihan dan pengembangan karyawan. Ini adalah peningkatan
sebanyak 21.000 jam karyawan atau 24 persen dari tahun sebelumnya.
15
Berikut ini adalah beberapa pencapaian PT Vale selama 2011:
Keselamatan:
Kesehatan:
Selain keuntungan yang luar biasa bagi PT. Vale dan tetangga-tetangga
kami, kami dengan bangga melaporkan bahwa proyek ini menghasilkan 9,4
juta jam kerja tanpa kecelakaan.
16
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
18
3.6 Bagan Alir penelitian
Laporan ini disusun secara sistematis sebagai berikut
19
kerugian ekonomi(lost benefit) suatu perusahaan,kerugian pada diri
pekerja, bahkan kerugian pada negara. Olh karena itu keselamatan
dan kesehatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh
tenaga kesehatan tapi seluruh masyarakat khususnya masyarakat
pekerja di pertambangan tersebut guna meminimalisir segala
kerugian yang dapat terjadi
DAFTAR PUSTAKA
(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4095/Bab
%201-%20Bab%206.pdf?sequence=2, diakses tanggal 21 Desember
2014)
PT. Vale Tbk, 2012. Annual Report,
(http://www.indonesia-investments.com/upload/documenten/vale-
indonesia-annual-report-2012.pdf, diakses tanggal 21 Desember 2014)
Kampung Miners, 2012. K3 Pertambangan,
(http://kampungminers.blogspot.com/2012/11/k3-pertambangan.html,
diakses tanggal 21 Desember 2014)
20
LAMPIRAN 1
WAWANCARA PENELITIAN
21
Perusahaan :
Narasumber :
Observer :
no Pertanyaan Jawaban
22