Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. “A”


DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMABAHAN (PMT)

Dosen : Patemah, S.SiT

Disusun Oleh :
SILFIA ANGGRAENI
0605.40

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYAGAMA HUSADA-MALANG
2008
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian
kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong din sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan
bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Mengenal Asuhan Kebidanan Keluarga mi disesuaikan dengan
jangkauan kemampuan penyusun agar dalam pelaksanaannya dapat
memberikan bantuan terutama dibahas dalam laporan mi adalah tentang
kesehatan ibu dan anak (KIA). KIA mi meliputi kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki, immunisasi, dan KB. Dalam hal mi
mahasiswa terjun ke masyarakat membantu masyarakat yang memiliki
masalah tersebut bersama — sama masyarakat (keluarga) desa tersebut.
Masalah kesehatan yang dapat muncul dalam masa yang dikatakan rawan bagi
seseorang ibu adalah pada saat hamil, bersalin, nifas serta masa bayi dan
balita.
Dalam laporan mi penyusun akan memberikan Asuhan Kebidanan
Keluarga Tn “A” yang mengalami masalah kesehatan mengenai pemberian
makanan pendamping ASI (MP ASI) yang terlalu dini pada bayi umur 3 bulan
di RW 04 RT 24 Dusun Kambal, Desa Mulyorejo Kecamatan Ngantang,
Kabupaten Malang.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan Asuhan
Kebidanan Keluarga dan juga agar mahasiswa dapat secara nyata dalam
memberikan Asuhan Kebidanan Keluarga.
2. Khusus
a) Dapat melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah
kesehatan.
b) Mampu menganalisis data keluarga untuk menentukan masalah
kesehatan
c) Dapat menyusun skala prioritas masalah kesehatan
d) Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan yang dilakukan
e) Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan keluarga
f) Mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan kebidanan

A. Sistematika Penulisan
Sistem asuhan Kebidanan Keluarga ini terdiri dari lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
B. Konsep Teori KB pil
BAB III ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
A. Pengkajian
B. Menentukan Diagnosa/ Masalah Kebidanan
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dan masyarakat yang terdini atas Kepala
Keluarga dan beberapa orang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
(Dep. Kes. RI. 1998)
Keluarga adalah dua atau Iebih dan individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup alam suatu rumah tangga, beninteraksi satu sama lain dan didalam
peranannya masing—masing menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
(Saluicion B. Ballon dan Aracelis Maolaya, 1998) Keluarga adalah unit
terkecil dan masyarakat terdiri atas Kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
kegiatan ketergantungan
(Drs. Nasrul Effendi, 1995)
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada bermacam-macam diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dan sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b. Matrinileal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dan sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur ganis
ibu.
c. Matalokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga Kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami / istri.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1998)
3. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap pembentukan keluarga
b. Tahap menjelang kelahiran anak
c. Tahap menghadapi bayi
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah
e. Tahap menghadapi anak sekolah
f. Tahap menghadapi anak remaja
g. Tahap menghadapi anak ke masyarakat
h. Tahap berdua kembali
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1998)
4. Tahap Keluarga
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Perkembangan tugas masing-masing sesuai dengan kedudukannya
d. Sosialisasi antara anggota keluarga
e. Pengaturan ketertiban keluarga
f. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih
luas
g. Pengaturan jumlah anggota ke1uaga
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1998)
5. Struktur Keluarga
a. Fungsi biologis
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi sosialisasi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi pendidikan
Menurut ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut:
a. Fungsi Pendidikan
b. Fungsi sosialisasi anak
c. Fungsi perlindungan
d. Fungsi perasaan
e. Fungsi religius
f. Fungsi ekonomi
g. Fungsi kreatif
h. Fungsi biologis
Dan berbagai fungsi diatas ada 3 tlingsi pokok keluarga yaitu:
a. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan path
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya
b. Asuh
Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan agar kesehatan selalu
terpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak yang sehat
baik fisik, mental, sosial dan spiritual
c. Asah
Memenuhi keutuhan anak, sehingga slap menjadi manusia dewasa
yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1998)
B. PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)
1. Pengrtian
Makanan pendamping AS! adalah makanan yang diberikan kepada bayi /
anak disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Makanan
pendamping ASI merupakan makanan peralihan dan AS! ke makanan
keluarga
(Depkes. RI, 1992 : 6)
Makanan tambahan yaitu makanan yang diberikan sebagai penambahan air
susu ibu yang diberikan secara berangsur-angsur untuk memenuhi
kecukupan gizi seimbang menjelang dan sesudah disapih sebelum diberi
makan.
(Depkes. RI, 1992 : 6)
2. Manfaat
Manfaat diberikan makanan pendamping ASI pada bayi adalah untuk:
 Memenuhi kebutuhan gizi
 Membiasakan bayi dengan makanan-makanan lain disamping ASI
sehingga pada usia selanjutnya bayi sudah siap menerima makanan
biasa seperti makanan yang dimakan oleh keluarga.
(Moehji S. 1986: 54)
3. Macam-macam makanan Pendamping ASI
 Bubur susu
 Air buah
 Nasi tim saring / nasi tim
 Airtajin
 Kuah sayur (air kaldu)
 Makanan keluarga yang lembek
 Makanan kecil (biscuit)
(Moehji S. 1986: 60)
4. Syarat-syarat Makanan Pendamping ASI
1) Cukup : air, energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral
2) Mudah diterima dan mudah dicema
3) Jenis makanan dan cara pemberian sesuai kebiasaan makan yang sehat
4) Terjamin kebersihan dan bebas bibit penyakit
(Mervyn. G. 2002: 76)

Cara Pemberian: Untuk pertama kali jeruk tersebut diencerkan dengan air
putih masak dengan perbandingan 1 : I dan diberikan sebanyak I sendok
teh. Pemberian mi ditambah dan han ke han sampai menghabiskan I buah
jeruk, maka selanjutnya tidak perlu dieneerkan lagi. Bila rasanya asam
dapat ditambah gula dalam bentuk sirup.
2) Air Tomat
Bahan : 1 buah tomat ± 60 gr
Cara Membuat : Tomat dicuci bersih masukkan ke dalam panci yang
berisi air panas lalu panel ditutup dan dibiarkan 3 — 5 menit. Angkat
tomat, kupas kulit arinya lalu disaring. Air tomat yang didapat 6
sendok makan (± 50 cc)
Cara Pemberian: Untuk pertama kali air tomat dieneerkan dengan air
putih masak dengan perbandingan 1 : 1 dan diberikan sebanyak 1
sendok teh. Pemberian mi ditambah dan han ke han sampai
menghabiskan I buah tomat, maka selanjutnya tidak perlu diencerkan
lagi. Bila rasanya asam dapat ditambah gula dalam bentuk sirup.
3) Pepaya Saring
Bahan : I potong pepaya masak dengan berat ± 100 gr
Cara Membuat : Pepaya dicuci bersih dan dikupas, buang biji dan
bagian pepaya yang keras di potong-potong atau dihaluskan lalu
disaring. Pepaya hams didapat ± 9 sendok makan.
Cara Pemberian: Untuk pertama kalinya diberikan I sendok teh,
selanjutnya ditambah I potong pepaya.
4) Pisang ambon
Bahan : I buah pisang ambon
Cara Membuat pisang dicuci bersih lalu dikupas. Pisang dikerik halus
dan dimasukkan ke dalam cangkir. Pisang yang telah dikerik sebaiknya
dicampur dengan air jeruk / air tomat.
5) Bubur Susu
Bahan 150 cc susu (3/4 gelas)
50 cc air putih (1/4 gelas)
10 gr gula putih (1 sdm)
20 gr tepung beras (1 sdm)
garam sedikit
Cara Membuat : susu dididihkan, tepung beras diencerkan dengan air
putih dan dimasukkan ke dalam susu yang telah mendidih sampai
masak. Masukkan gula ke dalam bubur dan ditambah garam kemudian
diangkat
6) Tim Saring
Bahan : 20 gr beras (2 sdm)
10 gr kacang hijau (1 sdm)
25 gr hati ayam (1 potong)
10 gr daun bayam (1 genggam)
20 gr tomat (1 buah sedang)
20 gr wortel (1 buah sedang)
Cara Membuat : beras dan kacang hijau yang telah direndam selama
semalam dicuci lalu ditim dengan 150 cc (3/4 gelas) air, bila sudah V2
matang, masukkan hati dan wortel ke dalamnya, biarkan sebentar
sampai hati lunak. Kemudian masukkan bayam, tomat dan garam.
Tunggu sampai masak, angkat lalu saring.
(Mervyn. G. H. 2002 80)
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengambilan data :
Pengambilan data :
Tempat :
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn “A”
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : RT 24 RW 04 Dusun Kambal Desa Mulyorejo
Kecamatan Ngantang

2. Susunan Anggota Keluarga


No. Nama Umur Sex Agama Hub. Pendidikan Pekerjaan
Keluarga
1. Tn. Agus 28 th L Islam Suami / KK SMA Wiraswasta
2. Ny. Siti R 29 th P Islam Istri SMA Swasta
3. Alfis 7 th L Islam Anak SD -
4. Ariyan 2,5 bl L Islam Anak - -

3. Bentuk Keluarga

4. Pengambilan Keputusan
Dalam keluarga yang menonjol dalam memutuskan permasalahan adalah
kepala keluarga yang sebelumnya dimusyawarahkan dulu dengan istri
5. Hubungan dalam Keluarga
Hubungan antara anggota cukup baik, meskipun kadang terjadi
percekcokan antara keluarga. Hal tersebut tidak pernah terjadi berlarutlarut
lama. Dalam hal mi mengasuh anak lebih banyak dilakukan oleh istri.
6. Kebiasaan dalam Sehari-hari
a. Kebiasaan Istirahat
- Bapak tidur malam mulai jam 22.00 WIB. Bangun jam 05.00 WIB
dan tidak pemah tidur siang
- Ibu tidur malam mulai jam 21.00 WIB. Bangun jam 04.00 W113
kadang-kadang tidur siang
- Alfis tidur malam mulai jam 21.00 WIB, bangun jam 05.00 WIB,
tidur slang mulai jam 13.00— 14.00 WIB
- Ariyan tidur malam mulai jam 20.00 WIB, bangun jam 06.00
WIEB tidur slang 3 jam
b. Kebiasaan Makan
Pola makan 3 x sehari dengan menu:
Nasi putih kadang-kadang nasi jagung
Lauk : tahu, tempe, setiap han, telur, ikan, daging kadang-kadang
Sayur : sayur sawi, bayam, daun ketela, sayur sop, kacang panjang dan
setiap hari selalu ada sayur
Buah : kadang-kadangjeruk, pisang, pepaya
Keluarga tidak ada yang tarak atau pantang dan keluarga makan sesuai
yang dihidangkan.
Ariyan sampai sekarang masih minum ASI dan diberi MPASI yaitu
nasi pisang karena ibunya harus bekerja ke pabrik.
c. Kebiasaan Mandi
Dalam sehari keluarga mandi 2x sehari menggunakan sabun mandi,
gosok gigi 2x sehari dengan menggunakan pasta gigi pepsodent ketika
mandi, dilakukan di kamar mandi rumahnya. Sumber air dan PDAM.
d. Kebiasaan Rekreasi
Keluarga mendapat hiburan dengan menonton televisi, mendengarkan
radio, kadang-kadang rekreasi ke tempat hiburan (selorejo) jika ada
rizki lebih.
7. Faktor Sosial Budaya dan Ekonomi
a. Penghasilan
- Yang mencari nafkah dalam keluarga adalah bapak yang bekerja
dengan menjalankan toko yang dimilikinya. Penghasilan tiap han
Rp. 50.000/han
- Juga dibantu oleh ibu yang bekerja di pabrik, penghasilan rata-rata
perhari Rp. 15.000,-
- Besar pengeluaran untuk belanja rata-rata Rp. 15.000 — Rp.
20.000 bayar listrik Rp. 30.000 / bulan
b. Suku danAgama
- Keluarga adalah suku Jawa
- Keluarga beragama Islam dan menjalankan sholat 5 waktu
c. Peranan anggota keluarga
- Suami berperan sebagai kepala keluarga, istri juga membantu dan
mengasuh anak, mengatur dan mengurus rumah tangga
- Dalam mencari nafkah juga dibantu oleh ibu sambil mengasuh
anaknya
d. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Keluarga dengan tetangga tidak pemah bertengkar dengan masyarakat
baik, ibu ikut tahlilan
8. Faktor-faktor Iingkungan
a. Rumah
- Rumah yang ditempati milik keluanga sendiri
- Luas rumah ± 30 m2 lantai rumah dan semen dindingnya tembok
- Ruang terdiri dan satu ruang tamu, 2 kamar tidur dan satu dapur
- Penerangan listrik cahaya matahari cukup karena ada genteng /
ventilasi cukup dengan jendela terbuka, kebersihan rumah bersih.

b. Pemakaian air
Sumber air berasal dan PDAM
c. Jamban keluarga dan kamar mandi
Jamban keluarga adalah lahan dengan jarak dan sumber air lebih dan
10 meter. Jamban dan kamar mandi milik sendiri.
d. Pembuangan air limbah
Pembuangan air Iimbah keluarga / rumah tangga adalah melalui
selokan yang mengalir
e. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang dilubang sampah

9. Keluarga Berencana
Setelah kelahiran anak kedua ibu belum ikut KB sampai sekarang.
10. Bila ada keluarga yang sakit
- Bila ada keluarga yang sakit berobat ke Polindes atau BPS
- Pada waktu hamil ibu periksa ke Polindes dan waktu melahirkan ke
BPS
- Pelayanan immunisasi anak terakhir sesudah lengkap di Posyandu
11. Status kesehatan keluarga

C. Prioritas Masalah
1. Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang tidak tepat
No. Criteria masalah Pengetahuan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan dan
Skala : 1x memerlukan tindakan segera agar
Ancaman keluarga dapat segera merubah
kesehatan kebiasaannya sehingga tidak
terjadi komplikasi yang berarti.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga bias mengatasi masalah
masalah dapat yaitu dengan melaksanakan
diubah anjuran tenaga kesehatan dan
Skala : melaksanakan alternative masalah
Dengan mudah yaitu meneteki sampai kenyang
dan pulang kerja tepat waktu.
3. Potensi masalah 3/3 x 1 1 Komplikasi yang sudah terjadi
untuk diubah pada Ariyan yaitu tinja kelang atau
Skala : keras dan akan segera dapat
Tinggi ditangani serta dapat dihindari
komplikasi yang lebih lanjut atau
yang lainnya.
4. Menonjolnya 2/3 x 1 2/3 Keluarga tidak menyadari bahwa
masalah pemberian MPASI pada Ariyan
Skala : Masalah pada umurnya yang sekarang
yang harus merupakan masalah ini
ditangani dikarenakan pengetahuan keluarga
yang sangat kurang sehingga harus
segera ditangani.
TOTAL 4 1/3

2. Ketidaktahuan Ibu tentang KB


No. Kriteria Masalah Pengetahuan Skore Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tahu/ tidak tahu dan
Skala : memerlukan penyuluhan
Tidak / kurang sehat
2. Kemungkinan masalah ½ x 2 1 masalah mudah diubah
dapat diubah dengan penyuluhan yang
Skala : tepat
Dengan mudah
3. potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Masalah mudah diubah
diubah dengan penyuluhan yang
skala : tepat terutama partisipasi
cukup keluarga dalam
mendukungnya
4. Menonjolnya masalah 3/3 x 1 1 Keluarga tidak menyadari
Skala : bahwa penyakit tersebut
Masalah yang tidak merupakan masalah yang
perlu segera ditangani harus segera ditangani
Total 4 4

D. Rencana keperawatan
Masalah kesehatan : anak umur 2,5 bulan dengan pemberian MPASI yang
tidak tepat.
Sasaran : Setelah penyuluhan keluarga dapat memahami kondisi anaknya saat
ini dan apa yang seharusnya dilakukan.
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan kebidanan keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian MPASI
2. Mengerti mulai kapan pemberian MPASI
3. Ibu dapat memberikan MPASI yang tepat sesuai usia bayi
4. Ibu dapat membuat macam-macam MPASI berdasarkan umur bayinya
5. Mengerti tentang hal-hal yang perlu diperhatikan oleh ibu saat
memperkenalkan MPAS1
6. Mengerti tentang kerugian pemberian MPASI
Kriteria
1. Adanya respon verbal
2. Umpan balik secara lisan
Standart:
Jawaban keluarga tepat tentang:
1. Pengertian MPASI
2. Jadwal pemberian MPASI
3. Menjelaskan bagaimana pemberian MPASI yang tepat sesuai dengan usia
bayi
4. Kerugian pemberian MPASI yang kurang tepat
Intervensi:
1. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian MPASI
R/ dengan diskusi keluarga mengetahui pengetahuan dan pemahaman yang
lebih tentang MPASI
2. Diskusikan dengan keluarga tentang jadwal pemberian MPASI
R/ ibu mengetahui kapan pemberian MPASI yang tepat
3. Diskusikan dengan keluarga tentang pemberian MPASI yang tepat sesuai
dengan usia bayi
R/ ibu mendapat pengetahuan tentang pemberian MPASI yang tepat sesuai
umur bayi
4. Diskusikan dengan keluarga tentang bagaimana membuat macam-macam
MPASI yang baik dan tepat
R/ ibu mendapat pengetahuan bagaimana membuat macam-macam MPASI
yang baik dan tepat
5. Diskusikan dengan keluarga tentang hal-hal yang perlu diperhatikan saat
memperkenalkan MPASI
R/ ibu mampu dan mengerti tentang hal-hal yang perlu diperhatikan saat
memperkenalkan MPASI
6. Diskusikan dengan keluarga tentang kerugian pemberian MPASI yang
tidak tepat
R/ ibu mengerti dan memahami tentang kerugian pemberian MPASI yang
tidak tepat dan ibu lebih kooperatif
E. PELAKSANAAN
Tanggal Masalah Kesehatan Tindakan Observasi – Evaluasi
- Anak Ariyan umur - Mengkaji status kesehatan keluarga,
2,5 bulan sudah kesehatan lingkungan dengan wawancara
diberi makanan dan observasi
nasi lotek pisang. - Mengkaji untuk mengetahui keadaan
- Memperkenalkan Ariyan dan kebiasaan keluarga untuk
din kepada memberikan makanan kepada Ariyan
keluarga - Mendiskusikan dengan keluarga tentang
- Menjelaskan pengertian MPASI (makanan pendamping
maksud dan tujuan ASI) yalta makanan yang diberikan pada
kunjungan dan bayi selain ASI sesuai umur bayi
lamanya berada di - Mendiskusikan dengan keluarga tentang
lingkungan jadwal pemberian MPASI
keluarga - Mendiskusikan dengan keluarga tentang
- Kurangnya pemberian MPASI yang tepat sesuai
pengetahuan dengan usia bayi.
keluarga tentang - Mendiskusikan dengan keluarga tentang
MPASI bagaimana membuat macam-macam
MPASI yang baik dan tepat.
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang
hal-hal yang perlu diperhatikan soal
memperkenalkan MPASI.
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang
kerugian pemberian MPASI yang tidak
tepat.
- mengkaji kembali tentang keadaan Ariyan
- Menanyakan apakah Ariyan tetap diberi
nasi pisang lotek.
- Menanyakan kembali tentang MPASi untuk
mengetahui apakah ibu masih ingat tentang
MPASI.
- menanyakan pada keluarga tentang keadaan
Ariyan
- menanyakan apakah alternative yang ibu
laksanakan berjalan dengan baik.
- Menanyakan sekali lagi apakah keluarga
sudah tidak memberikan nasi lotek pisang
pada Ariyan
- Observasi keadaan Ariyan

F. EVALUASI
Tanggal Masalah Kesehatan Tindakan Observasi – Evaluasi
1 2 3
- Kurangnya S : Ibu mampu menjelaskan pengertian
pengetahuan keuntungan dan kerugian dari MPASI.
keluarga tentang O :
MPASI A : Masalah teratasi sebagian
P : Berikan leaflet tentang MPASI agar tidak
lupa mengenai penyuluhan yang sudah
diberikan.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dan penulis mengenai kesenjangan yang


terjadi antara teori dengan kasus dilapangan. Dalam kasus yang ditulis tidak
banyak terdapat kesenjangan dengan teori.
Sebelum melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. “A” masalah
kurangnya pengetahuan ibu tentang Pemberian Makanan Peidamping ASI
terutama pada bayi-bayi di RT 24 RW 04 Dusun Kambal. Desa Mulyorejo
Kecamatan Ngantang dan Kabupaten Malang sesuai dengan lima langkah
manajemen kebidanan keluarga Tn “A” yang mengalami masalah ketidaktahuan
informasi dan pengetahuan tentang MPASI.
Pada kasus keluarga Tn “A” diharapkan dengan intervensi yang benar dan
didukung dengan implementasi yang optimal pada kasus kurangnya pengetahuan
ibu tentang pemberian makanan pendamping AST dapat diatasi. Hal mi perlu
didukung dengan KIE yang jelas agar dapat diterima oleh klien dan akhirnya klien
dapat memahami keadaannya dan masalah teratasi.
Pada kasus mi penulis tetap memberikan asuhan kebidanan yang
memperhatikan setiap gejala dan keluhan yang menjadi masalah mi yang bisa
merugikan.
Masalah yang muncul dalam suatu keluarga adalah unik, tidak sama antara
keluarga satu dengan keluarga yang lain. Hal mi karena terdiri dan beberapa
anggota keluarga yang setiap han orang memiliki sifat yang unik baik secara
biopsikososial dan cultural.

BABV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka disimpulkan:
1. Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn “A” yaitu ketidaktahuan ibu
nlengenai makanan pendamping ASI (MPASI).
2. Setelah dilakukan intervensi dan masalah yang ada keluarga Tn “A” dapat
melakukan Iangkah-langkah mengatasi masalah tersebut sudah dapat
diatasi.

B. SARAN
1. Untuk menentukan suatu masalah kesehatan sebaiknya dipenlukan
pengkajian sedalam-dalamnya sehingga masalah tersebut benar-benar
dapat ditangani.
2. Pembenian penyuluhanlpendidikan kesehatan secara berkala kepada
masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya, baik secara
kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat dibutuhkan guna
menambah informasi atau mengingatkan kembali kesehatan yang lebih
mengena kepada masyarakat dengan dibantu pihak lain yang
bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

Oswari. 2004. Perawatan Ibu Hamil dan Bayi. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

Neilcon Juan. Perawatan Bayi Pertama. 2002. Jakarta : EGC

Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC

Hardinge. M. G. Kiat Keluarga Sehat. Bandung. ISBN

Anda mungkin juga menyukai