Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

OTITIS EKSTERNA
SOP No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : Puskesmas
Halaman : ...............................
Pemerintah Ttd Kepala Puskesmas dr. ................................
Kabupaten NIP. ....................................
Malang
1. Pengertian Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis
disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus. Penyakit ini sering
dijumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang
pada iklim-iklim sejuk dan kering.
2. Tujuan Menangani Otitis Eksterna
3. Kebijakan Sebagai pedoman menangani Otitis Eksterna
4. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosa: Penanganan Otitis Eksterna
4. Tatalaksana
a. Membersihkan liang telinga dengan pengisap atau kapas
dengan berhati-hati.
b. Selama pengobatan sebaiknya pasien tidak berenang dan tidak
mengorek telinga.
c. Farmakologi:
 Topikal
1) Otitis eksterna sirkumskripta pada stadium infiltrat
diberikan salep ikhtiol atau antibiotik dalam bentuk
salep seperti polymixin B atau basitrasin.
2) Pada otitis eksterna difus dengan memasukkan
tampon yang mengandung antibiotik ke liang telinga
supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengan
kulit yang meradang. Pilihan antibiotika yang dipakai
adalah campuran polimiksin B, neomisin, hidrokortison
dan anestesi topikal.
3) Pada otomikosis dilakukan pembersihan liang telinga
dari plak jamur dilanjutkan dengan mencuci liang
telinga dengan larutan asam asetat 2% dalam alkohol
70% setiap hari selama 2 minggu. Irigasi ringan ini harus
diikuti dengan pengeringan. Tetes telinga siap beli
dapat digunakan seperti asetat-nonakueous 2% dan
mkresilasetat.
 Oral sistemik
1) Antibiotika sistemik diberikan dengan pertimbangan
infeksi yang cukup berat.
2) Analgetik paracetamol atau ibuprofen dapat
diberikan.
3) Pengobatan herpes zoster otikus sesuai dengan
tatalaksana Herpes Zoster.
4) Bila otitis eksterna sudah terjadi abses, diaspirasi
secara steril untuk mengeluarkan nanah.
d. Pemeriksaan Penunjang Lanjutan
Evaluasi pendengaran pada kasus post herpetis zooster otikus.
e. Rencana Tindak Lanjut
 Tiga hari pasca pengobatan untuk melihat hasil
pengobatan.
 Khusus untuk otomikosis, tindak lanjut berlangsung
sekurangkurangnya 2 minggu.
f. Konseling dan Edukasi
Pasien dan keluarga perlu diberitahu tentang:
 Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau
lainnya.
 Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang.
 Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang
telinga agar dalam kondisi kering dan tidak lembab.
g. Kriteria Rujukan
 Pada kasus herpes zoster otikus
 Kasus otitis eksterna nekrotikan
5. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai