Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK ANALISA KUALITATIF

Nama: Indy Farha Elya H.


NIM: 171910501015
Kelas: A

Teknik Sampling Dengan Peluang sebagai berikut:


1. Teknik random sampling
Margono (2004: 126) menyatakan bahwa simple random sampling adalah teknik untuk
mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian
setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang
sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen.

Syarat Simple Random Sampling ini yaitu


a. teknik ini digunakan jika elemen populasi bersifat homogen, sehingga elemen
manapun yang terpilih menjadi sampel dapat mewakili populasi.
b. Dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum.

Contohnya: Jumlah siswa disebuah kelas di SMA tertentu di Jember yang akan diberikan
bantuan. Simple random sampling ini bisa dilakukan melalui undian, tabel bilangan
random atau dengan acak sistematis.

2. Stratified Random Sampling


Kasjono & Yasril (2009, hlm. 33), mengemukakan bahwa pengambilan sampel
acak stratifikasi adalah suatu metode pengambilan sampel di mana populasi yang bersifat
heterogen dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan (strata) yang saling pisah tuntas, dan dari
setiap strata dapat diambil sampel secara acak.
Margono (2004, hlm. 126) menyatakan bahwa starrified random sampling biasa
digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis.
Menurut Sugiyono (2001, hlm.58) teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan bersrata secara proporsional. Sedangkan menurut
Akdon & Hadi (2004) stratified random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota
populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila
anggota populasinya heterogen (tidak sejenis).

Langkah-langkah dalam menentukan sampel secara starified diantaranya adalah:


a. Menentukan populasi penelitian
b. Mengidentifikasi segala karakteristik dari unit-unit yang menjadi anggota
populasi
c. Mengelompokkan unit anggota populasi yang mempunyai karakteristik umum
yang sama dalam suatu kelompok atau strata misalnya berdasarkan tingkat
Pendidikan
d. Mengambil sebagian unit dari setiap strata untuk mewakili strata yang
bersangkutan
e. Teknik pengambilan sampel dari masing-masing strata dapat dilakukan dengan
cara random atau nonrandom
f. Pengambilan sampel dari masing-masing strata sebaiknya dilakukan berdasarkan
perimbangan (proporsional)

Contoh Penerapannya:

Misalkan penelitian yang dilakukan adalah pengaruh kurikulum saat ini terhadap prestasi
siswa, maka dapat dilakukan dengan cara mengelompokan siswa kedalam tingkatan
pandai, sedang, tidak pandai dan kemudian dari masing-masing tingkatan tersebut
diambil dalam jumlah yang memadai.

Nilai Jumlah Siswa Hasil Stratifikasi


0-30 7 Tidak Pandai
31-60 15 Sedang
61-80 23 Lumayan
80-100 5 Pandai
50

3. Cluster Random Sampling


Cluster sampling disebut juga dengan area sampling. Cluster sampling ini digunakan
ketika elemen dari populasi secara geografis tersebar luas sehingga sulit untuk
disusun sampling frame. Keuntungan penggunaan teknik ini adalah menjadikan
proses sampling lebih murah dan cepat daripada jika digunakan teknik simple random
sampling. Akan tetapi, hasil dari cluster sampling ini pada umumnya kurang akurat
dibandingkan simple random sampling.

Contohnya:
Survei tentang tingkat kepercayaan warga NU dan Muhammadiyah tentang pernyataan
bahwa ”Borobudur peninggalan Raja Sulaiman”. Daftar keseluruhan populasi warga NU
dan Muhammadiyah tidak tersedia. Tidak mungkin pula membuatnya. Maka, peneliti
memilih organisasi NU dan Muhamadiyah cabang mana yang akan dijadikan sampel.
Setiap organisasi diperoleh daftar anggota-anggotanya. Cluster sampling artinya memilih
klaster yang tersedia karena tidak ada data yang menunjukkan semua populasinya.

4. Proportional sampling
Proportional sampling adalah pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan
unsur-unsur atau kategori dalam populasi penelitian. Teknik ini di gunakan apabila
populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.

Contohnya:
Misalnya penduduk Indonesia akan sangat heterogen jika di lihat dari pendidikan, agama,
tempat tinggal, dan penghasilan. Oleh karena itu, teknik penarikan sample yang di
gunakan pun harus melihat pada perbedaan sifat dari populasi.
Populasi adalah karyawan PT. XXX berjumlah 170. Dengan tingkat kesalahan 5%
diperoleh besar sampel adalah 114. Populasi sendiri terbagi ke dalam tiga bagian
(marketing, produksi, dan penjualan) yang masing-masing berjumlah:

-Marketing : 35
-Produksi : 74
-Penjualan : 61

Maka jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masing bagian tersebut


ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jumlah populasi keseluruhan) x
jumlah sampel yang ditentukan.

Marketing : 35 / 170 x 114 = 23,4 dibulatkan 23


Produksi : 74 / 170 x 114 = 49,6 dibulatkan 50
Penjualan : 61 / 170 x 114 = 40.9 dibulatkan 41

Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 23+50+41= 117 sampel.

5. Area Random Sampling


Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random sampling. Teknik ini digunakan
bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-
kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan
sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Kelebihan teknik
sampling ini adalah penyebaran unit populasi dapat dihindari. Di sisi lain, kelemahan
teknik ini adalah sulit diperoleh suatu cluster dengan heterogenitas yang benar-benar
sama.

Contohnya: penelitian tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan
ruang poli di RS A dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai