KATA PENGANTAR
Kawasan Kota Lama merupakan aset yang tak ternilai harganya bagi Kota Semarang,
selain sebagai salah satu heritage yang menyimpan cerita sejarah dan bangunan-
bangunan kuno bagi Kota Semarang Kawasan Kota Lama juga menjadi pusat trasportasi
yaitu dengan adanya Stasiun Tawang yang merupakan jalur trasportasi antar daerah
yang berarti kawasan ini sebagai salah satu pintu masuk Kota Semarang.
Akan tetapi dengan kondisi yang dipengaruhi alam seperti rob, banjir dan tingkat
keramaian, kepadatan yang meningkat di dibutuhkan/diperlukan redesign kawasan
sehingga meperindah wajah kota, mendukung untuk kawasan mobilitas tinggi,
kepadatan traffic, kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki/ pedestrian serta street
furniture (trotoar/pedestrian, lampu taman, bak tanaman, reklame, dll) yang tertata
sesuai dengan kegunaan, yang diwujudkan dalam bentuk detail engineering design.
Executive Summary i
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
DAFTAR ISI
Executive Summary ii
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang terletak di Jalur
Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Kota Semarang yang memiliki slogan Semarang
Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat) secara geografis terbagi menjadi
dua yaitu Semarang Atas dan Semarang Bawah. Selain itu kota Semarang juga
banyak memiliki Kawasan yang bernilai sejarah salah satunya adalah Kawasan Kota
Lama.
Kawasan Kota Lama merupakan aset yang tak ternilai harganya bagi Kota
Semarang, selain sebagai salah satu heritage yang menyimpan cerita sejarah dan
bangunan-bangunan kuno bagi Kota Semarang, Kawasan Kota Lama juga menjadi
pusat transportasi yaitu dengan adanya Stasiun Tawang yang merupakan jalur
transportasi antar daerah yang berarti kawasan ini sebagai salah satu pintu masuk
Kota Semarang.
Akan tetapi dengan kondisi yang dipengaruhi alam seperti rob, banjir dan tingkat
keramaian, kepadatan yang meningkat dibutuhkan/diperlukan redesign kawasan
sehingga memperindah wajah kota, mendukung untuk kawasan mobilitas tinggi,
kepadatan traffic, kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki/ pedestrian serta street
furniture (trotoar/pedestrian, lampu taman, bak tanaman, reklame, dll) yang tertata
sesuai dengan kegunaan, yang diwujudkan dalam bentuk detail engineering design.
1.2. VMAKSUD
Maksud dari Kegiatan DED Kawasan Kota Lama adalah memberikan acuan bagi
aparatur pemerintah dalam pengendalian pembangunan fisik (perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan) sedini mungkin dan mengintegrasikan kepentingan semua pihak
sehingga mampu secara bersama-sama membentuk keharmonisan, keserasian
lingkungan dan keindahan kota.
1.3. TUJUAN
Executive Summary 3
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Lingkup pekerjaan DED Kawasan Kota Lama Segment Jl. Empu Tantular dan Jembatan
Berok.
Sesuai arahan KAK, lokasi berada di Semarang tepatnya di Kawasan Kota Lama yang
merupakan salah satu kawasan heritage di Kota Semarang, dikhususkan segment Jl.
Empu Tantular dan Jembatan Berok.
Sasaran pekerjaan Perencanaan DED Kawasan Kota Lama terkait dengan keseluruhan
proses penyusunan pekerjaan mencakup :
Terarahnya pelaksanaan program Penataan Kawasan Kota Lama, dan penataan
Kota Semarang pada umumnya.
Tersedianya landasan / dasar bagi kota Semarang didalam membuat
keputusan/pertimbangan dalam penataan kawasan Kota Lama
Terkendalikannya proses perencanaan pembangunan dan pelaksanaan
pembangunan pedestrian dan prasarana ruang publik di Kawasan Kota Lama
Semarang secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta
diselenggarakan secara tertib.
Pemahaman terhadap karakteristik calon penguna (aspek aktifitas, aspek
fungsi,aspek teknologi, dll) dan tapak. Hasil identifikasi, terutama yang terkait
dengan calon pengguna, didiskusikan dengan calon pengguna sebagai upaya
mendapatkan data yang lengkap dan valid.
Identifikasi kondisi tapak (potensi – problem – prospek) : lingkungan, aksesibilitas,
topografi, view, arah angin, arah edar matahari, dll
Perumusan keseluruhan problem
Penyusunan konsep disain yang terdiri atas :
1 ) sistem kegiatan;
2) pola tatanan bentuk dan ruangan;
3) kualitas tatanan bentuk dan ruangan.
Pembuatan alternatif pradisain untuk didiskusikan dengan calon pengguna untuk
mendapatkan gambaran riil disain ruang publik tersebut yang tanggap atau
memenuhi kebutuhan calon penguna.
Pengembangan disain dari pradisain terpilih.
Pembuatan dokumen bestek/pelaksanaan.
Executive Summary 4
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Dalam merancang ruang publik ini ada beberapa landasan pokok yang harus menjadi
bahan kajian dalam menyusun disain, meliputi:
1. Tuntutan terhadap kelayakan dan keamanan, bahwa ketahanan material serta
keselamatan pengguna merupakan persyaratan yang sangat utama untuk diperhatikan
tetapi tetap mempertimbangkan estetika arsitektur dan kegunaan bangunan sehingga
kegiatan yang dilingkupinya dapat berlangsung dengan efisien dan terpadu.
2. Karena Penataan dan penciptaan pedestrian dan prasarana ruang publik Kawasan Kota
Lama Semarang ini harus memenuhi kriteria-kriteria dalam regulasi yang berlaku.
Seoptimal mungkin memanfaatkan potensi-potensi alami yang ada di kawasan tersebut.
3. Bangunan ini harus mampu menjawab perkembangan minimal 10 tahun kedepan dalam
hal perkembangan jumlah pengguna, kemajuan teknologi perkotaan .
4. Azas-azas perencanaan mengikuti regulasi yang ada :
a. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ;
d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah ;
f. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang ;
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2004 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun 2004 tentang
penatagunaan Tanah ;
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.36 Tahun 2005 tentangPeraturan
Pelaksana Undang-undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung ;
j. Peraturan Menteri PU No.6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Tata
Bangunan dan Lingkungan ;
k. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1993 tentang
Pengadaan tanah Bagi Pelaksana Pembangunan Untuk Kepentingan Umum ;
l. Keputusan Menteri Perumahan Rakyat selaku Ketua Badan Kebijaksanaan dan
Pengendalian Pembangunan perumahan dan Permukiman Nasional Nomor
08/KPTS/BKP4N/1996 tentang Pedoman Penyelenggara Pembangunan
perumahan dan permukiman di Daerah;
m. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang 2011-2031.
Terkait dengan perencanaan Penataan Kawasan Kota Lama Semarang ini perlu
dipertimbangkan beberapa dasar-dasar :
1. Peta Planing Kota Semarang.
2. Data statistik Kota Semarang Tahun 2011.
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang tahun 2011 - 2031.
4. Data lapangan berkaitan dengan ekisting dan rencana penggunaan dan pemanfaatan
ruang, RTBL Kawasan Kota Lama
Executive Summary 5
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
BAB II
PERENCANAAN kAWASAN
Dasar perencanaan DED Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok mempertimbangkan
beberapa hal antara lain :
1. Standard perencanaan yang diterbitkan oleh pemerintah atau SNI yang dikeluarkan oleh
kementrian atau departemen yang berkenaan dengan obyek perencanaan seperti jalan,
pedestrian, sistem drainase, listrik dan lain-lain
2. Studi tentang Grand Design Kota Lama yang telah dibuat oleh Bappeda Kota Semarang.
3. Kaidah perencanaan dari masing-masing obyek perencanaan sesuai dengan disiplin ilmu
perencanaannya.
4. Karakteristik dan kondisi lapangan yang perlu diperrtimbangkan dalam detail perencanaan
kawasan.
Perencanaan vegetasi diterapkan pada segmen jalan yang memungkinan untuk ditanami
di kawasan perencanaan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok. Tidak semua jalalan di
kawasan perencaan bisa diberikan vegetasi. Jalan yang bisa dimanfaatkan untuk ruang
terbuka hijau terutama berada di Jl. Empu Tantular bagian Utara, Jl. Empu Tantular
bagian Selatan, Jl. Merak dan lingkungan Jembatan Berok dan jalan Sleko.
Jenis vegetasi yang direncanakan adalah tanaman jenis pohon, perdu, penutup tanah
(ground cover) dan tanaman rambat. Untuk tanaman jenis pohon adalah ketapang,
glodogan tiang, tanjung dan palem. Untuk jenis perdu seperti furing, melati korea, teh-
tehan dll. Untuk tanaman penutup tanah yaitu rumput-gajah atau kacang-kacangan.
Untuk tanaman gantung gunakan jenis Passiflora.
Beberapa jalan yang tidak terdapat perencanaan vegetasi oleh karena diapit oleh deretan
bangunan kuno, antara lain:
Jl. Sendowo
Jl. Kepodang
Executive Summary 6
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Aspek-aspek yang ditinjau dari vegetasi yang dipergunakan pada area perencanaan,
adalah sebagai berikut :
a. Perawakan -Pohon sedang
- Pohon kecil
- Perdu
- Semak
b. Daya tarik - Bunga
- Warna daun
- Tekstur
- Bentuk tajuk
c. Potensi Visual Vegetasi - Pengarah
- Pengenal lingkungan
- Reduktor polutan
- Estetika kawasan
Pilihan vegetasi untuk Ruang Terbuka Hijau pada Jalur Pejalan Kaki, ketentuannya
sebagai berikut :
1. Vegetasi jenis pohon dengan perawakan sedang dipilih kiara payung (vilisium),
glodogan, biola cantik dan pohon lama jenis ketapang.
2. Pohon Kecil : Dadap merah, kamboja, pucuk merah, palem raja
3. Perdu : Melati korea, Furing, soka, bakung, teh tehan
4. Semak dan penutup tanah; kacang-kacangan, rumput gajah mini
5. Tanaman rambat : Markisa (Pasiflora )
Executive Summary 7
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Jalan yang ada di kawasan Kota Lama merupakan jalan paving, dengan kondisi yang
beragam. Kondisi jalan yang rusak disebabkan oleh beberapa factor seperti intensitas
dan jenis kendaraan yang melewatinya, banjir aau genangan air (rob), dan aktivitas
pembangunan di kawasan seperti peletakan material bangunan.
Executive Summary 8
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Jalur pedestrian di kawasan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok direncanakan untuk
bisa dilalui oleh semua anggota masyarakat termasuk para penyandang cacat. Selain itu
dilenkapi dengan perabot jalan seperti lampu, tempat sampah tempat duduk, halte,
papan reklame dan lain lain. Pada jalur pedestrian dalam hal ini trotoar dilengkapi
dengan jalur untuk penyandang cacat dengan material guiding block yang berteksture
kasar.
Executive Summary 9
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Untuk keamanan pejalan kaki sebagian trotoar khususnya pada jalur jalan yang ramai
kendaraan diberi bollard. Dalam hal ini terutaman di jembatan Berok.
Signage atau penandaan dapat berupa obyek yang bisa menjadi tengeran yang berkaitan
dengan karakter kawasan kota lama atau reklame. Signage ditempatkan pada tempat
yang strategis secara lokasi maupun secara visual mudah dilihat khalayak ramai.
Signage yang utama di kawasan perencanaan Jl Empu Tantular dan Jembatan Berok
Executive Summary 10
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
adalah tugu penanda utama tentang keberadaan kawasan kota lama yang berbentuk
gapura, yang ditempatkan di lingkungan jembatan Berok menghadap arah Barat, dari
arah Jl. Pemuda. Selanjutnya ada penanda pendukung yang ditempatkan pada sekitar
jalan yang lain yang menuju kawasan kawasan Kota Lama berbentuk lebih kecil.
Gambar 28: Signage atau penanda utama kawasan Kota Lama yang terletak di ujung
Timur Jl. Pemuda.
Gambar 29: Penanda pendukung menuju kawasan Kota Lama dari berbagai jalan arah
masuk ke kawasan Kota Lama.
Executive Summary 11
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Papan reklame sebagai salah satu penanda kawasan dapat di tempatkan pada jalur
jalan dengan dengan lebar jalan yang cukup lebar sehingga memungkinkan penempatan
papan reklame lebih leluasa dan didesain agar tidak memberi kesan mempersempit
ruang jalan. Selain itu papan reklame harus estetis dan bisa memberi nilai tambah visual
kawasan dan tidak merusak citra kawasan Kota Lama. Penemapatan papan reklame
memungkinkan diatur di Jl. Empu Tantular khususnya dekat area taman dengan ukuran
yang proporsional
Executive Summary 12
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Pengelolaan Air Air kelebihan harus dikelola Sumur resapan disediakan pada
Berkesinambung untuk menjaga kelestarian alam masing-masing bangunan yang ada
an dengan cara sebesar-besarnya dibagian daratan.
diresapkan kedalam tanah melalui
sumur resapan/kolam retensi.
Secara umum saluran drainase di kawasan perencanaan DED kawasan Jl. Empu
Tantular dan Jembatan Berok merupakan bagian dari sistem drainase Kota Lama.
Permasalahan mendasar dari drainase Kota Lama adalah :
Sistem drainage kawasan belum mampu menampung luapan air bak air hujan
maupun rob.
Masih ada saluran yang tidak berfungsi dengan baik, disebabkan oleh sampah,
saluran rusak atau tidak menerus, dimensi yang kurang tepat dan lain-lain.
Saluran tertutup rapat plat beton.
Warung kaki lima diatas saluran.
Perencanaan saluran drainase di kawasan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok
adalah:
1. Dengan asusmsi tahun 2013 telah dilakukan pembuatan pelder untuk Kali Semarang
dan normalisasi kali Semarang. Diperkirakan muka air kali Semarang bisa turun
sekitar 1 m, maka fungsi saluran drainase di Kota lama bisa dioptimalkan.
2. Tetap memfungsikan saluran drainase yang sudah ada baik yang terbuka atau
tertutup, dengan pengerukan sedimen yang ada.
3. Merencanakan saluran drainase di Jl. Empu Tantular dengan Box Cluvert lebar 1 m
untuk menambah penampang basah.
Jaringan listrik di kawasan Kota Lama sudah tersedia dan masih cukup mampu untuk
melayani kebutuhan kawasan. Masalah hanya terletak pada keletakan tiang listrik dan
tiang lampu yang tidak berpola dan tidak bisa menguatkan karakter visual kawasan
sehingga terkesan mengganggu secara visual. Jumlah titik penerangan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan koridor, turut mempengaruhi mobilitas aktivitas kawasan di malam
hari. Perlu dilakukan penataan ulang, dengan memperhatikan aspek pelestarian
kawasan.
Untuk perencanaan penerangan jalan di kawasan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok
antara lain dengan menambahkan titik lampu High Mass tinggi 24 m di lingkungan
jembatan Berok untuk memberikan kesan terang pada malam hari di pintu masuk
kawasan Kota lama. Sedangkan pada jalur pedestrian di kawasan perencanaan dipasang
lampu penerangan dengan jarak tiap 15 m, khususnya di Jl. Empu Tantular. Untuk jalan
yang lain menyesuaikan keberadaan titik lampu yang sudah ada.
Executive Summary 13
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Executive Summary 14
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Ketentuan Instalasi Listrik di Kawasan Kota Lama dari Grand Design Kota Lama
Analisis perangkat jalan merupakan kajian tentang kebutuhan perankat jalan yang
berada di jalur pedestrian. Untuk kebutuhan perangkat jalan meliputi :
1. Halte
Kebutuhan halte di kawasan perencanaan terutama pada jalur yang dilewati oleh
kendaraan umum yaitu di Jl Empu Tantular. Halte berfungsi sebagai sarana untuk
duduk, santai menunggu kendaraan umum ataupun sebagai ruang interaksi sosial atau
berkumpul bagi masyarakat yang mengunjungi Kota Lama. Halte berfungsi sebagai
tambahan area hijau dalam bentuk tanaman rambat.
Executive Summary 15
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
2. Pagar
Pada kawasan perencanaan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok terdapat Kali
Semarang dan saluran dengan lebar sekitar 2 m. Kali Semarang terletak di sisi Barat
dari Jl. Empu Tantular bagian Selatan dan saluran lebar 2m terdapat di sisi Barat Jl
Empu Tantular bagian Utara. Saluran lebar 2 m juga terdapat di sisi Utara dari Jl.
Bandarharjo Selatan.
Untuk keamanan pejalan kaki maka jalur pedestrian perlu dilengkapi dengan pagar.
Untuk pedestrian di Jl. Empu Tantular bagian selatan direncanakan pagar besi untuk
menjaga keamanan pejalan kaki terhadap kemungkinan jatuh ke sungai. Untuk Jl.
Empu Tantular bagian Utara dan Jl. Bandarharjo Selatan dibuat pagar rendah dari
beton.
Executive Summary 16
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
3. Tempat Sampah
Data dari Grand Design Kota Lama jumlah titik sampah masih belum memadai untuk
skala kawasan (terutama dari kapasitas tiap unitnya). Kawasan Kota Lama masih
memerlukan kapasitas yang lebih banyak untuk penampungan, pengolahan, dan
pemindahan sampah.
Executive Summary 17
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Gambar 36: Tempat sampah dari bahan pasangan batu bata dilapis batu
tempel untuk 2 cabin plastik tempat sampah
4. Taman
Untuk memperindah kawasan Kota Lama pada pintu masuk ke kawasan Kota Lama
dari Jl. Pemuda direncanakan taman penanda kawasan Kota Lama di sebelah Barat
jembaran Berok. Taman penanda tersebut merupakan taman aktif yang bisa dimakusi
pengunjung sebagai area transisi sebelum memasuki kawasan kota lama, dilengkapi
dengan gazebo untuk bersantai dan papan informasi dan peta kawasan kota lama.
Pada jalur pedestrian di Jl. Empu Tantular sisi Utara direncanakan taman kecil
disesuaikan ketesediaan lahan yang ada. Hal ini agar menjadikan suasana baru di kota
lama agar tampak lebih hijau. Selain itu deretan tanaman jenis pehon di taman
tersebut akan memberikan karakter kawasan tepi bagian Barat dari kawasan Kota
Lama.
Gambar 37 : Taman Pendanda Kawasan Kota Lama di sisi Barat jembatan Berok
sebagai taman aktif ruang transisi memasuki kawasan Kota Lama.
Executive Summary 18
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
5. Lampu
Lampu penerngan jalan dibutuhkan di jalur pedesatrian untuk menerangi jalan dan
jalur pedestrian itu sendiri. Lampu penerangan jalan diletakkan pada jarak setiap 15
m. Model tiang lampu disesuaikandengan bentuk dari tiang lampu dari jembatan
Berok.
Selain itu dipasang lampu High Mass setinggi 24 m dengan 8 lampu dengan total
daya 8000 W di lingkungan jembatan Berok sebagai daerah penyambutan memasuki
kawasan Kota Lama di malam hari yang cukup terang.
Executive Summary 19
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Executive Summary 20